1. Penetapan Standar
Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sistem
biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi ganda,
yaitu:
a. Berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya. Maksudnya adalah
sistem biaya digunakan untuk mendukung pengendalian biaya agar dapat mencapai
efisiensi dari segi biaya yang dikeluarkan, guna untuk memaksimalkan laba perusahaan.
b. Sebagai alat evaluasi kinerja. Dimana proses penilaian dari pelaksanaan tugas oleh
seseorang, atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan sudah sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Standar tersebut akan menghasilkan perilaku pekerja yang efisien
hanya jika standar tersebut diterima sebagai tingkat aspirasi oleh individu.
Raymond Miles dan Roger Vern mengemukakan empat prasyarat utama berikut bagi
sistem pengendalian yang unggul secara keperilakuan.
a. Standar haruslah ditetapkan dengan cara yang sedemikian rupa sehingga orang
menerimnya sebagai sesuatu realistis dan bukannya arbitrer.
b. Orang-orang harus merasa bahwa mereka memilih pengaruh dalam menetapkan tujuan
mereka sendiri.
c. Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara tidak adil untuk
variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerja.
d. Umpan balik atas kinerja haruslah bertujuan untuk koreksi maupun evaluasi.
4. Penyerapan Overhead
Bidang lain yang penuh dengan dorongan difungsional adalah penyerapan overhead.
Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel ke produk pada tarif
estimasi yang didasarkan pada tingkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya. Keti dasar
yang digunakan untuk penyerapan berbeda dengan yang telah ditentukan sebelumnya, maka
varians yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi. Ukuran dar varians ini juga
dipengaruhi oleh tingkat kapasitas yang dipilih sebagai penyebut dalam penentuan tarif tersebut.
Tingkat kapasitas jangka panjang (kapasitas normal) akan menghasilkan varians yang berbeda
dibandingkan dengan tingkat kapasitas jangka pendek (kapasitas yang secara aktual dapat dicapai).
Pergantian dari satu tingkat kapasitas ke tingkat kapasitas lain bahkan dapat lebih mengaburkan.
Aspek kapitalisasi biaya tetap dalam persediaan juga memengaruhi interpretasi laporan
laba rugi dari bisnis yang bersifat musiman. Perusahaan-perusahaan dengan fluktuasi musiman
dalam penjualan sering kali memproduksi lebih banyak dalam waktu senggang untuk menimbun
persediaan yang selama periode penjualan tinggi. Walaupun laporan laba rugi kuartalan dari
perusahaan-perusahaan ini kemungkinan besar akan menunjukkan laba yang lebih tinggi pada
kuartal dengan penjualan rendah dibandinkan dengan pada kuartal dengan penjualan tinggi. Fakta
ini tidak hanya memberikan ilusi kinerja yang sebenarnya tidak ada, tetapi juga mengarah pada
tindakan ekonomi yang buruk. Manajer penjualan yang tidak menyadari hubungan biaya volume
laba tersebut menjadi tidak percaya terhadap sistem akuntansi yang melaporkan laba yang
menurun dalam periode penjualan yang meningkat dan laba yang gkat pada periode penjualan
yang meningkat pada periode penjualan yang menurun. Mereka dapat kehilangan motivasi untuk
memperbaiki kinerja dan mengab informasi yang membingungkan tersebut sama sekali.
6. Analisis Varians
Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara
biayaaktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk anggaran
maupun Perbandingan tersebut juga akan menghasilkan sejumlah varians karena bahwa biaya
aktual yang terjadi akan setara dengan standar atau anggaran dari elemen operasional yang akan
dikendalikan. Varians tersebut dapat merupakan hasil dari berbagai penyebab, beberapa di
antaranya dapat dijelaskan dan dikendalikan, sementara lain tidak dapat dijelaskan maupun
dikendalikan.