Profil Lansia Jawa Tengah 2016
Profil Lansia Jawa Tengah 2016
tp
://
ja
te
ng
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
://
ja
te
ng
.b
ps
.g
o.
id
PROFIL LANSIA
JAWA TENGAH
2016
ISSN : 2407-3342
Nomor Publikasi : 33520.1710
Katalog : 4104001.33
id
o.
Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm
g
Jumlah Halaman : xii + 76 halaman
s.
bp
Naskah :
g.
en
Gambar Kulit :
://
Diterbitkan oleh :
© Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah
Dicetak oleh :
CV. PELITA
Halaman
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
id
DAFTAR GAMBAR ix
o.
g
ABSTRAKSI xi
s.
INFOGRAFIS PROFIL LANSIA JAWA TENGAH
bp 1
AGUSTUS 2016
g.
BAB I PENDAHULUAN 3
en
t
1.2 Tujuan 6
tp
id
o.
BAB V KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK
g
LANSIA 35
s.
5.1 Angkatan Kerja Lansia bp 35
g.
5.1.1 Lapangan Pekerjaan 39
en
45
6.2 Cara Pengobatan 48
BAB VII PENUTUP 53
DAFTAR PUSTAKA 55
LAMPIRAN 59
Halaman
Tabel 2.1 Penduduk Lansia Jawa Tengah, 2012 – 2016 17
id
Tabel 3.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Status 24
o.
Perkawinan dan Jenis Kelamin Jawa Tengah,
g
2015 – 2016
s.
Tabel 3.2 Persentase Pendudukbp Lansia Menurut 26
Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga dan
g.
Jenis Kelamin Jawa Tengah, 2015 – 2016
en
id
Menurut Jenis Kelamin Jawa Tengah, 2015 –
o.
2016
g
s.
Tabel 6.2 Persentase Penduduk Lansia yang Menderita
bp 47
Sakit Menurut Lamanya Sakit dan Jenis
g.
Kelamin Jawa Tengah, 2015 – 2016
en
Halaman
Gambar 2.1 Piramida Penduduk Jawa Tengah, 1980 14
id
o.
Gambar 2.3 Piramida Penduduk Jawa Tengah, 2000 15
g
s.
Gambar 2.4 Piramida Penduduk Jawa Tengah, 2010 15
bp
g.
Gambar 2.5 Perkembangan Persentase Lansia Jawa 18
en
id
sosial baru, apabila para lansia tersebut benar-benar menjadi
o.
tanggungan generasi muda mendatang.
g
s.
Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan profil sosial-
bp
demografi lansia di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016.
g.
Pemahaman mengenai profil ini dapat dipakai sebagai salah satu
en
AGUSTUS 2016
Ortu/Mertua; 16,9 Lainnya;
12,18
11,79 Lainnya Bekerja 1,55
Anak/
11,43 20,45 50,19
11,10 menantu;
10,81 0,16
id
Mengurus RT;
o.
2012 2013 2014 2015 2016 28,78 Menganggur; 0,58
Istri/Suami;
20,26 Kepala RT;
.g
61,13
% Penduduk Lansia thd Lansia berperan Lansia sebagai kepala
total penduduk terus
mengalami peningkatan ps
sebagai pencari nafkah
masih banyak
rumah tangga cukup
banyak (61,13%)
.b
(50,19%)
ng
te
ja
://
tp
ht
id
keberhasilan pembangunan sangat tergantung dari ketersediaan
o.
.g
data statistik, terutama di bidang kependudukan dan ekonomi.
ps
Tidak dipungkiri bahwa penduduk selain sebagai subyek/pelaku
.b
sekaligus juga sebagai obyek dari pembangunan. Oleh karena
ng
id
peningkatan jumlah penduduk lansia juga membawa konsekuensi
o.
makin meningkatnya kebutuhan pelayanan bagi penduduk lansia,
.g
khususnya pelayanan sosial. ps
.b
Jumlah dan persentase penduduk Lansia (penduduk usia
ng
id
pada lansia melalui beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan di
o.
tingkat masyarakat adalah Posyandu Lansia, pelayanan kesehatan
.g
ps
lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan
.b
tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.
ng
1.2 Tujuan
Publikasi Profil Penduduk Lansia bertujuan untuk
menguraikan profil sosial-demografi lansia di Provinsi Jawa
Tengah pada tahun 2016. Pemahaman mengenai profil ini dapat
dipakai sebagai salah satu indikator apakah para lansia di
id
o.
Provinsi Jawa Tengah cenderung sebagai aset atau justru sebagai
.g
beban pembangunan. Karakteristik lansia yang hendak diuraikan
ps
dalam profil ini antara lain mengenai jumlah, komposisi umur,
.b
status dalam rumah tangga, pendidikan, kegiatan ekonomi dan
ng
kesehatan.
te
ja
id
tinggal terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka
o.
.g
yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan
ps
sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh
.b
masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami isteri.
ng
te
Cerai Hidup
ja
dan belum kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang
tp
ht
id
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan
o.
.g
tertinggi yang diikuti sampai ujian akhir di kelas tertinggi
(tamat). ps
.b
Tidak/Belum Pernah Sekolah
ng
ke sekolah dasar.
ht
Tidak Tamat SD
Tidak tamat SD adalah pernah/sedang bersekolah di SD atau
yang sederajat tetapi tidak/belum tamat.
Keluhan Kesehatan
Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami
gangguan kesehatan atau kejiwaan baik karena penyakit,
kecelakaan, kriminal dll.
id
kesehatan masyarakat lansia secara umum yang dilihat dari
o.
.g
adanya keluhan yang mengindikasikan terkena suatu penyakit
tertentu, dengan rumus: ps
.b
JPKK
ng
100%
Jumlah Penduduk
te
id
baik bekerja maupun sementara tidak bekerja, atau yang
o.
.g
termasuk pengangguran.
Bukan Angkatan Kerja Lansia ps
.b
Bukan angkatan kerja lansia adalah penduduk berumur 60 tahun
ng
Bekerja
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang
dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus)
dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula
kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu
usaha/kegiatan ekonomi.
id
Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari
o.
.g
pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak
ps
mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan
.b
tetapi belum mulai bekerja.
ng
te
Mencari pekerjaan
ja
Mempersiapkan Usaha
Mempersiapkan usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha yang baru,
yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/ keuntungan atas
resiko sendiri, baik dengan atau tanpa mempekerjakan
buruh/karyawan/pegawai dibayar maupun tidak dibayar.
id
Namun untuk publikasi ini umur terbatas 60 tahun ke atas.
o.
.g
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbukaps adalah ukuran yang
.b
menunjukkan besarnya penduduk usia kerja yang termasuk
ng
Lapangan usaha
Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari usaha/perusahaan/
instansi tempat seseorang bekerja atau pernah bekerja.
id
‘penduduk muda’ dengan piramida penduduk yang mempunyai
o.
alas yang relatif lebar. Pada tahap selanjutnya dimana fertilitas
.g
ps
turun pada tingkat yang cukup berarti, maka struktur umur
.b
penduduk berubah arah, yaitu menjadi ‘penduduk tua’ dengan
ng
id
o.
.g
ps
.b
Sumber : SP1980
ng
te
Gambar 2.2
ja
Sumber : SP1990
id
o.
.g
ps
.b
Sumber : SP2000
ng
te
ja
Gambar 2.4
://
Sumber : SP2010
id
yang lebih muda nampak makin menyempit, sebaliknya untuk
o.
kelompok umur yang lebih tua nampak makin melebar.
.g
ps
Piramida penduduk Jawa Tengah selama periode 2000 -
.b
2010 (Gambar 2.3 dan Gambar 2.4) menunjukkan bahwa batang-
ng
id
Penduduk Lansia Jawa Tengah, 2012 – 2016
o.
.g
Jumlah Penduduk Lansia
Tahun Penduduk
(juta)ps Jumlah
(juta)
Persentase
.b
(1) (2) (3) (4)
ng
Gambar 2.5
Perkembangan Persentase Lansia Jawa Tengah,
2000, 2005, 2010 dan 2016
12,18
12,5
12
id
11,5
o.
11 10,34
.g
10,5
% 10 9,27
9,41
ps
.b
9,5
ng
9
8,5
te
8
ja
id
o.
bidang kesehatan misalnya telah dapat meningkatkan kesadaran
.g
masyarakat akan hidup sehat dan pentingnya makanan yang
ps
bergizi. Sedangkan pembangunan di bidang ekonomi telah
.b
mampu meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
ng
id
70 – 74 82,43 82,73 82,67 82,71
o.
.g
75 + 70,13 70,45 70,74 71,03
id
kelompok umur 60-64 tahun angka Sex Ratio sudah mencapai
o.
angka 100, lebih tinggi dibanding kelompok umur lainnya.
.g
ps
Keadaan ini juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
.b
mengindikasikan lebih banyak lansia perempuan yang ditinggal
ng
laki.
tp
ht
id
kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan
o.
religiusitas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain.
.g
Melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang berada di
ps
sekitarnya, terutama oleh anggota keluarganya, membuat para
.b
ng
2002).
ja
Gambar 3.1
://
id
Tabel 3.1
o.
Persentase Penduduk Lansia Menurut Status Perkawinan
.g
dan Jenis Kelamin Jawa Tengah, 2015-2016
2015 ps 2016
.b
Status
Laki- Perem- Laki- Perem-
ng
id
karena statusnya sebagai perempuan maupun karena statusnya
o.
sebagai penduduk yang usianya sudah lanjut. Sebagai
.g
ps
perempuan, diskriminasi yang disebabkan oleh struktur sosial
.b
dan budaya masyarakat sebenarnya sudah terjadi sejak usia
ng
Tabel 3.2
Persentase Penduduk Lansia Menurut
Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga dan Jenis Kelamin
id
Jawa Tengah, 2015-2016
o.
.g
2015 2016
Hubungan dgn
Kepala
Rumah Tangga
Laki- Perem-
L+Pps Laki- Perem-
L+P
.b
laki puan laki puan
ng
id
banyak dari tahun sebelumnya yaitu 90,00 persen. Kondisi yang
o.
berbeda terjadi pada lansia perempuan. Pada tahun 2016 lansia
.g
perempuan ps
lebih banyak berstatus sebagai istri (37,65 %),
.b
kemudian berturut-turut sebagai kepala rumah tangga dan
ng
id
sejenisnya, menyebabkan betapa pentingnya peranan dukungan
o.
keluarga terhadap keberadaan lansia (Mundiharno, 1998).
.g
ps
Dengan pemberian dukungan yang bermakna maka para lansia
.b
akan dapat menikmati hari tua mereka dengan tentram dan damai
ng
id
ditanamkan pada generasi muda sehingga dapat menjadi bekal
o.
mereka di masa datang.
.g
ps
4.1 Pendidikan Yang Ditamatkan
.b
Gambaran tingkat pendidikan Lansia merupakan cermin
ng
hari tua.
Tabel 4.1 mencatat bahwa pada tahun 2016 sebagian
besar penduduk lansia adalah tidak pernah sekolah atau tidak
tamat Sekolah Dasar (SD), yaitu sebesar 59,81 persen. Penduduk
lansia yang tamat SD hanya 29,96 persen. Sedangkan yang tamat
SLTP dan SLTA ke atas masing-masing sebesar 2,91 persen dan
7,32 persen. Kondisi ini dapat dimaklumi mengingat masa kanak-
kanak para lansia tersebut sebagian besar berada pada periode
sebelum kemerdekaan (jaman kolonial), dimana kesempatan
Tabel 4.1
Persentase Penduduk Lansia Menurut
id
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2015-2016
o.
.g
Pendidikan 2015 2016
Tertinggi
yang
Ditamatkan
Laki-
laki
Perem
puan
L+P ps Laki-
laki
Perem
puan
L+P
.b
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ng
Tdk pernah
sekolah/Tdk 51,67 73,62 63,42 47,57 70,50 59,81
te
Tamat SD
ja
SLTP /
7,45 3,69 5,44 2,80 3,00 2,91
tp
Sederajat
SLTA/Sede-
ht
Gambar 4.1
Persentase Penduduk Lansia Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016
id
o.
.g
ps
.b
ng
te
ja
://
id
berperan dalam memberikan wawasan yang luas kepada generasi
o.
berikutnya.
.g
4.2 Kemampuan Membaca dan Menulis ps
.b
Informasi tentang kemampuan membaca dan menulis
ng
id
Jumlah 100,00 100,00 100,00
o.
Sumber: Susenas 2014, 2015 dan 2016 (data olah)
.g
Tabel 4.2 memperlihatkan kemampuan penduduk lansia
ps
dalam membaca dan menulis. Persentase penduduk lansia di
.b
ng
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 yang dapat membaca dan
te
lainnya melalui media cetak dapat diakses oleh lebih dari separoh
penduduk lansia. Kondisi ini relatif tidak berbeda dengan kondisi
di tahun 2015, tercatat bahwa lansia setahun yang lalu yang dapat
membaca maupun menulis huruf latin sebesar 68,38 persen
sedangkan yang buta huruf latin sebesar 31,62 persen.
2016
Kemampuan
Membaca dan
Menulis Laki-laki Perempuan L+P
id
Tidak Dapat 18,29 43,36 31,68
o.
Jumlah 100,00 100,00 100,00
.g
Sumber: Susenas 2016 (data olah)
ps
.b
Bila diamati menurut jenis kelamin, dari tabel di atas
ng
id
mengisi masa purna tugasnya dengan bekerja. Dengan berbekal
o.
.g
kemampuan yang ada, sebagian lansia yang ada dapat langsung
ps
menyesuaikan dengan dunia baru mereka atau langsung bekerja,
.b
tetapi ada pula yang harus menyesuaikan diri dan masih mencari
ng
2015 2016
Jenis Kegiatan Laki- Perem Laki- Perem
L+P L+P
laki puan laki puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
id
2. Menganggur 0,47 0,11 0,28 0,58 0,58 0,58
o.
3. Mengurus RT 10,72 44,25 28,66 11,77 43,66 28,78
.g
4. Lainnya 23,44 17,33 ps
20,17 23,77 17,54 20,45
.b
Jumlah 100 100 100 100 100 100
ng
id
mencakup norma-norma sosial dan pendidikan. Norma sosial
o.
yang ada di lingkungan sekitar menyebabkan lebih banyak
.g
ps
perempuan memilih untuk mengurus pekerjaan rumah tangga
.b
sementara laki-laki memainkan peran sebagai pencari nafkah.
ng
Pemisahan peran ini telah terjadi sejak para lansia tersebut masih
te
id
informal. Oleh karena itu, perlu dipikirkan berbagai upaya untuk
o.
menjangkau lansia yang tidak punya pensiun atau jaminan hari
.g
ps
tua, mengingat jumlah mereka lebih banyak dibanding lansia dari
.b
sektor formal. Walaupun sudah dibentuk posyandu lansia yang
ng
kesejahteraan lansia.
tp
id
peran penduduk muda, mengingat kondisi fisik, mental dan sosial
o.
mereka yang sudah banyak mengalami kemunduran.
.g
5.1.1 Lapangan Pekerjaan ps
.b
ng
Gambar 5.1
Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja
te
Jasa Lainnya
://
Perdagangan 4% 6%
tp
17%
ht
Industri
9% Pertanian
64%
Sumber: Sakernas Agustus 2016 (data olah)
id
sebesar 63,97 persen, diikuti sektor Perdagangan sebesar 16,71
o.
persen.
.g
ps
Bila dibandingkan setahun yang lalu, penyerapan tenaga
.b
kerja di sektor Pertanian terjadi kenaikan, tercatat pada tahun
ng
id
o.
Industri 9,10 12,73 10,56 6,71 12,54 9,08
.g
Perdagangan 12,02 27,58 18,28 11,03 25,02 16,71
Jasa 5,28
ps
5,48 5,36 3,40 4,85 3,99
.b
ng
lansia laki-laki, bisa dilihat pada tabel 5.2 di atas. Pada tahun
2016 lansia laki-laki yang bekerja di sektor Pertanian lebih tinggi
dari lansia perempuan yaitu 69,31 persen berbanding 56,15
persen, sedangkan di sektor Perdagangan persentase lansia laki-
laki lebih rendah dibanding lansia perempuan yaitu 11,03 persen
berbanding 25,02 persen. Kondisi yang sama terjadi juga pada
tahun 2015. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh kemampuan
fisik yang berbeda antara lansia laki-laki dan perempuan.
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
o.
Berusaha Sendiri 18,55 28,42 22,52 18,58 28,20 22,38
.g
Berusaha
Dibantu brh tdk
ttp/tdk dibayar
50,48 19,55
ps
38,02 53,43 18,82 39,74
.b
Berusaha
ng
Pekerja bebas
://
Pekerja bebas
ht
id
laki pada umumnya bekerja dibantu buruh tidak tetap/tidak
o.
dibayar. sedangkan perempuan umumnya sebagai pekerja tidak
.g
ps
dibayar atau bekerja membantu suami mereka dan berusaha
.b
sendiri.
ng
id
o.
.g
ps
.b
ng
te
ja
://
tp
ht
id
daya tahan fisik mereka.
o.
.g
6.1 Keluhan Kesehatan
Tabel 6.1 ps
.b
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
ng
2015 2016
://
L+P L+P
laki puan laki puan
ht
Mengalami
Keluhan 50,92 50,00 50,43 49,78 50,48 50,15
Kesehatan
- Terganggu
kegiatan
sehari-hari 27,41 25,60 26,44 25,95 25,44 25,68
(Angka
Kesakitan)
- Tidak
23,51 24,40 23,99 23,83 25,04 24,47
terganggu
Sumber: Susenas 2015 dan 2016 (data olah)
id
Keluhan kesehatan tidak selalu mengakibatkan
o.
terganggunya aktivitas sehari-hari, namun terjadinya keluhan
.g
ps
kesehatan dapat menggambarkan tingkat kesehatan secara kasar.
.b
Berkurangnya lansia yang mengalami keluhan kesehatan,
ng
2015 2016
Jumlah Hari
id
Laki- Perem Laki- Perem
L+P L+P
laki puan laki puan
o.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
.g
0–3 34,89 39,94 37,51 38,28 40,93 39,69
4–7 36,12
ps
32,57 34,28 34,87 35,37 35,14
.b
ng
Rata-rata Lama
ht
id
menjelaskan kenapa angka harapan hidup laki-laki lebih rendah
o.
daripada perempuan (Nugroho Abikusno, 2007).
.g
6.2 Cara Pengobatan ps
.b
Setiap orang yang menderita sakit berbeda-beda upaya
ng
Berobat jalan
id
- ya 57,71 59,18 58,49 58,47 58,85 58,67
o.
- tidak 42,29 40,82 41,51 41,53 41,15 41,33
.g
Jumlah 100,00
ps
100,00
Sumber: Susenas 2015 dan 2016 (data olah)
100,00 100,00 100,00 100,00
.b
ng
Laki- Perem
Alasan Utama Tidak Berobat Jalan L+P
id
laki puan
o.
(1) (2) (3) (4)
.g
Tidak punya biaya berobat 1,92 2,00 1,96
ps
.b
Tidak ada biaya transport 0,47 0,78 0,64
ng
te
id
di fasilitas kesehatan tersebut masih kurang efektif.
o.
.g
Tabel 6.5
Persentase Penduduk Lansia
ps
Menurut Kepemilikan Jaminan Kesehatan dan Jenis Kelamin
.b
Jawa Tengah, 2016
ng
Perem
te
Memiliki Jaminan
tp
Kesehatan
ht
id
memiliki sumber keuangan yang memadai, yang pada akhirnya
o.
mempengaruhi keputusan lansia tersebut untuk mengakses
.g
fasilitas kesehatan. ps
.b
ng
te
ja
://
tp
ht
id
baik, karena hal itu berarti bahwa harapan hidup dan
o.
kemakmuran meningkat di Jawa Tengah, sebagai dampak
.g
perkembangan sosial ekonomi. Tetapi hanya mencapai usia
ps
lanjut saja tidaklah cukup, harus dipikirkan juga bagaimana
.b
ng
id
mengingat belum luasnya cakupan sistem jaminan sosial yang
o.
ada, terutama karena sebagian besar lansia bekerja di sektor
.g
informal (88,84%). ps
.b
Walaupun begitu masih ada beberapa masalah lansia yang
ng
id
pembangunan/a-15226297. 29 September 2014.
o.
______. 2014. World Population Day focuses on youth. But don't
g
s.
forget they're our future older population.
bp
http://www.helpage.org/global-agewatch/blogs/mark-
gorman-25/world-population-day-focuses-on-youth-but-
g.
dont-forget-theyre-our-future-older-population-729/.
en
29 September 2014.
t
ja
Asia, 2007.
http://www.gerbanglansia.org/docs/1008/UNFPA%20onage
ing.pdf 27 Januari 2016.
id
o.
Kuntjoro, Zainuddin Sri. 2002. Dukungan Sosial Pada Lansia.
http://www.e-psikologi.com/artikel/lanjut-usia/dukungan-
g
s.
sosial-pada-lansia. 30 September 2014.
bp
Kuntjoro, Zainuddin Sri. 2002. Lansia dan Pekerjaan. http://www.e-
g.
psikologi.com/artikel/lanjut-usia/lansia-dan-pekerjaan. 30
en
September 2014.
t
ja
http://www.akademika.or.id/arsip/AGE-DSOS.PDF.
ht
23 September 2014.
id
tesisfinalhjstrohanaoke.pdf. 8 Oktober 2014.
go.
s.
bp
g.
ten
ja
://
tp
ht
id
Kab.Purworejo 712,7 116,4 16,33
Kab.Wonosobo 780,8 94,6 12,12
o.
Kab.Magelang 1 257,1 166,3 13,23
g
Kab.Boyolali 969,3 144,7 14,93
s.
Kab.Klaten 1 163,2 181,6 15,61
Kab.Sukoharjo 871,4 108,8 12,49
Kab.Wonogiri
Kab.Karanganyar
952,0
864,0
bp 187,1
112,4
19,65
13,01
g.
Kab.Sragen 882,1 132,7 15,04
en
Kelompok Umur
Kabupaten/Kota
60-64 65-69 70-74 75+ 60+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab.Cilacap 108,13 97,16 90,78 85,91 96,76
Kab.Banyumas 106,79 101,02 90,78 79,08 95,20
Kab.Purbalingga 107,48 102,28 95,14 78,29 97,08
Kab.Banjarnegara 107,98 103,48 99,00 81,87 99,22
Kab.Kebumen 101,72 97,01 87,67 81,65 92,34
id
Kab.Purworejo 94,48 93,21 88,35 77,11 87,74
o.
Kab.Wonosobo 106,27 107,59 102,23 90,12 101,95
Kab.Magelang 102,23 98,48 93,74 76,70 93,07
g
Kab.Boyolali 94,11 89,38 83,97 71,53 84,46
s.
Kab.Klaten 92,28 90,27 82,44 71,00 83,60
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
101,25
101,76
98,11
93,36
bp 89,09
83,40
76,71
67,52
91,68
85,90
g.
Kab.Karanganyar 100,52 92,56 80,31 68,11 85,94
Kab.Sragen 99,49 90,65 76,76 68,84 84,64
en
Status Perkawinan
Kabupaten/Kota
Belum Cerai Cerai
Kawin Jumlah
Kawin Hidup Mati
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab.Cilacap 0,23 61,02 3,83 34,92 100,00
Kab.Banyumas 0,45 64,28 1,23 34,04 100,00
Kab.Purbalingga 63,92 1,94 34,14 100,00
Kab.Banjarnegara 0,60 67,74 1,49 30,17 100,00
Kab.Kebumen 0,70 66,25 1,50 31,55 100,00
id
Kab.Purworejo 1,68 59,19 2,94 36,19 100,00
o.
Kab.Wonosobo 0,53 62,41 1,61 35,46 100,00
Kab.Magelang 1,89 63,52 1,90 32,69 100,00
g
Kab.Boyolali 0,18 66,26 1,54 32,02 100,00
s.
Kab.Klaten 1,35 60,32 2,27 36,06 100,00
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
1,21
0,48
bp
63,16
66,13
3,17
1,55
32,46
31,85
100,00
100,00
g.
Kab.Karanganyar 0,18 61,81 1,10 36,91 100,00
Kab.Sragen 63,11 1,64 35,24 100,00
en
id
Kab.Purworejo 60,44 20,55 0,96 16,12 1,93 100,00
o.
Kab.Wonosobo 61,65 20,18 0,71 16,14 1,32 100,00
Kab.Magelang 59,19 22,08 0,00 16,13 2,60 100,00
g
Kab.Boyolali 61,02 24,35 0,34 12,83 1,47 100,00
s.
Kab.Klaten 66,04 22,83 0,00 9,86 1,27 100,00
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
63,30
58,71
24,81
23,76
bp
0,00
0,45
11,11
15,31
0,78
1,76
100,00
100,00
g.
Kab.Karanganyar 58,56 21,07 0,18 18,84 1,35 100,00
Kab.Sragen 63,17 22,71 0,00 12,73 1,40 100,00
en
id
Kab.Kebumen 49,51 41,32 3,35 5,82 100,00
Kab.Purworejo 45,39 46,38 2,06 6,17 100,00
o.
Kab.Wonosobo 63,02 32,97 0,80 3,21 100,00
g
Kab.Magelang 54,91 33,01 3,14 8,94 100,00
s.
Kab.Boyolali 59,21 28,59 2,90 9,30 100,00
Kab.Klaten
Kab.Sukoharjo
44,60
52,17 bp
33,05
38,33
6,41
0,76
15,93
8,74
100,00
100,00
Kab.Wonogiri 62,86 29,93 2,14 5,07 100,00
g.
Kab.Karanganyar 54,33 35,06 0,70 9,90 100,00
en
id
Kab.Purworejo 77,23 22,77 100,00
o.
Kab.Wonosobo 74,05 25,95 100,00
g
Kab.Magelang 73,97 26,03 100,00
Kab.Boyolali 60,33 39,67 100,00
s.
Kab.Klaten 71,88 28,12 100,00
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
67,20
63,41
bp 32,80
36,59
100,00
100,00
g.
Kab.Karanganyar 59,93 40,07 100,00
en
Jenis Kelamin
Kabupaten/Kota
Laki-Laki Perempuan L+P
(1) (2) (3) (4)
Kab.Cilacap 47,24 52,76 100,00
Kab.Banyumas 49,02 50,98 100,00
Kab.Purbalingga 47,80 52,20 100,00
Kab.Banjarnegara 54,13 45,87 100,00
Kab.Kebumen 50,31 49,69 100,00
id
Kab.Purworejo 43,61 56,39 100,00
o.
Kab.Wonosobo 52,14 47,86 100,00
g
Kab.Magelang 52,08 47,92 100,00
Kab.Boyolali 47,80 52,20 100,00
s.
Kab.Klaten 46,88 53,12 100,00
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
43,19
48,76
bp 56,81
51,24
100,00
100,00
g.
Kab.Karanganyar 39,73 60,27 100,00
en
Jenis Kelamin
Kabupaten/Kota
Laki-Laki Perempuan L+P
(1) (2) (3) (4)
Kab.Cilacap 32,10 29,73 30,90
Kab.Banyumas 35,12 34,87 34,99
Kab.Purbalingga 30,76 27,20 28,95
Kab.Banjarnegara 22,28 21,91 22,09
Kab.Kebumen 19,72 17,08 18,34
id
Kab.Purworejo 29,43 34,03 31,88
o.
Kab.Wonosobo 35,16 30,28 32,74
g
Kab.Magelang 21,36 15,61 18,38
Kab.Boyolali 28,66 23,57 25,90
s.
Kab.Klaten 26,63 17,63 21,73
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
21,60
23,90
bp 20,49
17,41
21,02
20,41
g.
Kab.Karanganyar 13,02 21,75 17,72
en
Lamanya Sakit
Kabupaten/Kota
0-3 4-7 8 - 14 15 - 21 22 - 31 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab.Cilacap 48,89 34,03 4,66 2,13 10,29 100,00
Kab.Banyumas 38,38 37,35 10,23 4,56 9,48 100,00
Kab.Purbalingga 32,90 40,34 5,75 4,19 16,82 100,00
Kab.Banjarnegara 42,08 33,16 5,52 9,44 9,81 100,00
Kab.Kebumen 45,84 29,51 8,76 1,05 14,84 100,00
id
Kab.Purworejo 36,52 30,65 7,87 10,96 14,00 100,00
o.
Kab.Wonosobo 37,22 34,68 10,98 7,24 9,88 100,00
g
Kab.Magelang 38,01 31,63 10,81 5,83 13,71 100,00
Kab.Boyolali 42,49 30,16 6,36 2,61 18,38 100,00
s.
Kab.Klaten 34,38 38,25 10,29 0,74 16,34 100,00
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
24,62
35,82
bp
40,27
34,56
6,53
9,90
3,39
6,04
25,19
13,67
100,00
100,00
g.
Kab.Karanganyar 30,86 41,66 4,70 4,33 18,46 100,00
en
Jenis Kelamin
Kabupaten/Kota
Laki-Laki Perempuan L+P
(1) (2) (3) (4)
Kab.Cilacap 7,02 7,01 7,02
Kab.Banyumas 8,41 7,60 7,99
Kab.Purbalingga 10,27 8,65 9,50
Kab.Banjarnegara 7,61 7,88 7,74
Kab.Kebumen 10,41 6,39 8,46
id
Kab.Purworejo 7,65 10,61 9,33
o.
Kab.Wonosobo 8,95 7,44 8,26
g
Kab.Magelang 9,81 7,75 8,90
Kab.Boyolali 11,68 7,05 9,39
s.
Kab.Klaten 10,11 7,20 8,82
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
10,68
9,56
bp 12,04
7,90
11,38
8,80
g.
Kab.Karanganyar 9,82 9,79 9,80
en