Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269. Web: www.almaata.ac.id

PENGKAJIAN POST SC
Nama Mahasiswa : Maya Pesulima
Tempat Praktek : Ruang Gladiol
Tanggal Pengkajian : 30/04/2018

A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
No RM : 0491359
Umur : 23 Tahun
JenisKelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Peniron Rt/Rw 001/003 Plipiran
Status Perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Tgl Masuk : 29/04/2018
Tanggal Pengkajian : 30/04/2018
Diagnosa Medis : SC atas indikasi presentasi bokong, KDP (ketuban pecah
dini), anhidroamnion.

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. R
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Peniron Rt/Rw 001/003 Plipiran
Hub. dengan klien : Suami

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

KeluhanUtama :
Pasien mengatakan nyeri luka jahitan operasi, nyeri dirasakan semakin bertambah ketika
pasien bergerak dan berkurang ketika pasien tiduran dan diberi analgetik. Nyeri
dirasakan seperti di tusuk-tusuk, nyeri dirasakan di sekitar perut tempat luka jahitan
operasi, nyeri dirasakan hilang-timbul dan berlangsung tidak menentu.

B. Riwayat Kesehatan Sekarang :


1. Alasan klien dirawat :
Pasien mengatakan ketuban pecah sejak jam 05.00 WIB, Tanggal 29/04/2018
kemudian jam 08.00 WIB pasien di bawa ke puskesmas, jam 09.30 WIB pasien di
rujuk ke RS dr.Tjitrowardojo dengan diagnosa KDP, jam 10.30 WIB pasien tiba di
IGD setelah di periksa oleh dokter IGD pasien di sarankan untuk rawat inap.

C. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan pernah di rawat 6 tahun yang lalu saat melahirkan anak pertama.

D. Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat ini


1. Lama persalinan :
2. Posisi fetus : Presentase Bokong
3. Tipe kelahiran : SC
4. Penggunaan analgesik dan anestesi : Inj. Ketorolak 30 mg/8jam/iv
5. Masalah selama persalinan : Tidak ada

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit turunan seperti diabetes
melitus, hipertensi, jantung, asma dll.

F. Riwayat Ginekologi
Menarche : 12 Tahun
Siklus : Teratur
Lamanya : 7 Hari
Nyeri saat haid : Hari pertama dan kedua
HPHT : 28/07/2017
HPL : 05/05/2018

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

G. Riwayat Obstetrik
Persalinan Kondisi bayi
Umur Jenis Komplikasi
Tahun ditolong Berat
Kehamilan persalinan L/P H/M puerperium
oleh Lahir
2012 39 Minggu Bidan Spontan P 3kg H Tidak ada

H. Pemeriksaan Fisik Ibu


1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. BB/TB : 55 kg / 159 cm
4. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 126/70 mmHg
b. Denyut nadi : 86x/menit
c. Suhu : 360C
d. Pernapasan : 16x/menit

5. Pemeriksaan Kepala
a. Inspeksi
Distribusi rambut merata, warna rambut hitam, keabersihan rambut bersih, tekstur
rambut tebal dan tidak rontok.
b. Palpasi
Tidak ada luka/lesi.
6. Mata
a. Inspeksi
Ketajaman penglihatan : pasien dapat mengenali keluarga pasien , alis mata:
simetris, sejajar, bulu mata: simetris, distribusi merata, arah pertumbuhan
melengkung ke arah luar, pupil : miosis terhadap cahaya kiri dan kanan, bola
mata: simetris, tidak ada nyeri tekan, konjungtiva: warna merah muda tidak
anemis, sclera : tidak ikterik.
b. Palpasi
Kelopak mata: tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekan

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

7. Telinga
a. Inspeksi
Ketajaman pendengaran : saat di tanya pasien langsung merespon, daun telinga:
simetris, warna sama dengan wajah, liang pendengaran: serumen tidak ada,
kepersihan : bersih
8. Hidung
a. Inspeksi
Simetris dengan wajah, pasien bisa membedakan bau minyak telon dan minyak
kayu putih
9. Mulut dan tenggorokan
a. Inspeksi
Mukosa mulut dan bibir lembab, bentuk simetris, warna merah muda. Gusi warna
merah muda, lembab, tidak ada perdarahan gusi, gigi tersusun kuat, warna gigi
putih jumlah pada dewasa 32 Palatum lunak warna merah muda, tidak adanya
lesi, palatum dapat terangkat, faringeal warna merah muda, tonsil tidak ada tanda
inflamasi. Tes rasa ketajaman mengecap pasien dapat membedakan rasa asin,
pahit, dan manis.
b. Palpasi
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
10. Dada Thoraks dan paru
a. Inspeksi thoraks
Pernafasan menggunakan pernapasan dada, frekuensi pernafasan : 16x/menit,
bentuk dada simetris, klavikula menonjol, sternum agak datar
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus simetris.
c. Auskultasi
Bronchus: vesikuler kiri dan kanan, tidak ada suara napas tambahan

11. Jantung
a. Palpasi
Teraba pada iktus kordis di interkosta ke 4-5
b. Auskultasi.
Suara jantung S1 & S2 vesicular (lubdup)

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

12. Payudara
a. Inspeksi
Bentuk simetris, warrna areola dan putting coklat kehitaman, putting menonjol
b. Palpasi
Tidak ada edema, ASI ada jumlah sedikit
13. Abdomen
a. Inspeksi
Umbilikus simetris, strie tidak ada, tampak adanya luka jahitan di bungkus
perban.
b. Auskultasi
Bising usus 15x/menit teratur.
c. Perkusi
Terdengar tympani
d. Palpasi
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, teraba keras dan bulat, kandung kemih
tidak teraba, hepar tidak ada nyeri, limpa tidak ada pembesaran.
14. Genetal dan perineal
a. Inspeksi
Tidak ada hematoma, Adanya pengeluaran jumlah lokhea rubra warna merah
segar, jumlah terisi ¾ pembalut
15. Anus
Tidak ada hemoroid

I. Keadaan Fisiologis Ibu


1. Perasaan ibu saat ini :
Pasien mengatakan senang karena sudah memiliki sepasang anak laki-laki dan
perempuan
2. Penyesuaian ibu terhadap kehadiran bayi
a. Reva rubi
- Taking in :
Setelah melahirkan ibu terusmenanyakan bayinya kenapa belum dibawa
ke kamar perawatan ibu
- Taking hold : -
- Letting go :-

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

J. Data Bayi Saat Ini :


1. Antropometri
BB : 3000 gr
PB : 46 cm
LK : 34 cm
LLA : 11 cm
LD : 33 cm
2. Vital Sign
Nadi : 124x/menit
Respirasi : 34x/menit
Suhu : 360C
3. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Tampak kemerahan.
Abdomen : Tidak ada kelainan, umbilicus tidak ada tanda-tanda infeksi
Genitalia : Tidak ada kelainan, bayi sudah BAK
Anus : Bayi sudah BAB, mekonium warna hitam

Refleks
Sucking : Saat disentuh langit-langit atas bayi, bayi mulai menghisap
Swallow : Saat diberi ASI, bayi dapat menelan ASI tanpa tersedak
Rooting : Saat ibu memberikan ASI, bayi mengikuti arah putting susu ibu
Moro : Saat diberi kejutan bayi langsung member respon dengan
memanjangkan tangan dan menekuk kakinya
4. Kelainan Fisik :
Tidak ada kelainan fisik

K. Pengkajian Pola Sistem


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan pada saat hamil pasien rutin periksa ke puskesmas dan pasien
mengatakan kelahiran anak pertama dan kedua di Rumah Sakit
b. Pola NutrisidanCairan
 Nutrisi
1) Frekuensi makan : 2-3x/hari
2) Berat Badan/Tinggi Badan: 55 kg / 159 cn

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

3) BB dalam 1 bulan terakhir: 59 kg


4) Jenis makanan : Nasi dan lauk-pauk
5) Makanan yang disukai : Semua
6) Makanan pantang : Tidak ada
7) Nafsu makan : Baik
8) Masalah pencernaan : Tidak ada
9) Riwayatoperasi/trauma gastrointestinal : Tidak ada
10) Diet RS : TKTP 2300 KKal

 Cairandanelektrolit
1) Frekuensi minum: 4-5x/hari Konsumsi air/hari : 1-1 ½ liter
2) Turgor kulit : Elastis
3) Support IV Line : Drip Oxitosin 1 ampul dala RL 500 ml 20tpm
Jenis : Isotonis Dosis : 1.500 cc/24 jam

c. Pola AktivitasdanLatihan
 Aktivitas
1) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2) Olah raga rutin :Jarang
3) Alat bantu : Tidak ada
4) Terapi :
a. Injeksi Cefazoline 1 gr / 12 Jam / IV
b. Injeksi Kalnex 100 mg / 8 Jam / IV
c. Injeksi Ketorolak 30 mg / 8 Jam / IV

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

5) Kemampuanmelakukan ROM : Pasif / Aktif


JenisKegiatan 0 1 2 3
Makan dan minun 
BAB / BAK 
Mandi 
Ambulasi 
Berubah posisi 
Keterangan : 0 mandiri
1 dengan alat
2 dengan bantuan
3 dengan alat dan bantun
 Oksigenasi
1) Sesak nafas saa taktivitas : Tidak
2) Frekuensi : 16x/menit
3) Kapan terjadinya :-
4) Faktor yang memperberat : -
5) Faktor yang meringankan :-

d. Pola TidurdanIstirahat
1) Lama tidur : 6 – 7 Jam
Tidur siang : 3 Jam
2) Kesulitan tidur di RS : Ya
Alasan : Pasien mengatakan tidak terbiasa tidur di RS dan
tidak merasa nyaman dengan kesehatannya
3) Kesulitan tidur :
 mudah / sering terbangun
 merasa tidak segar saat bangun
e. Pola Eliminasi
 Eliminasi fekal/bowel
1) Frekuensi : 1-2x/hari
2) Penggunaan pencahar : Tidak ada
3) Ggn. Elimunasi bowel : Tidak ada
Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel : Dibantu keluarga

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

 Eliminasi Urin
1) Frekuensi : 3-4x/hari
2) Warna : Kuning Darah : Ya Hari pertama post SC
3) Ggn. Eliminasi bladder : Hematuri
4) Penggunaan kateter : Ya
5) Kebutuhan pemenuhan ADL bladder : Menggunakan alat

f. Pola Hubungan dan Komunikasi


Pasien tampak merespon dan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan dengan
baik. Pasien tampak berkomunikasi dengan suami dan keluarga dengan baik.

g. Pola Koping dan Toleransi terhadap Stres


Pasien mengatakan tidak terlalu kawatir dikarenakan suami dan keluarga selalu
mensuport kesehtan dan kesembuhan serta menemaninya di RS

h. Pola KognitifdanPersepsi
 Sensori, persepsi, dankognitif
1) Ggn. Penglihatan : Tidak ada
2) Ggn. Pendengaran : Tidak ada
3) Ggn. Penciuman : Tidak ada
4) Ggn. Sensasitaktil : Tidak ada
5) Ggn. Pengecapan : Tidak ada
6) Riwayat penyakit : Tidak ada
 Kenyamanandannyeri
1) Nyeri : Pasien mengatakan nyeri luka jahitan operasi
Skalanyeri (1-10) : 4
2) Paliatif/provokatif : Nyeri di rasakan bertambah ketika pasien bergerak
dan berkurang ketika pasien tiduran dan diberi
analgetik
3) Qualitas : Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
4) Region : Nyeri di sekitaran perut tempat luka jahitan
5) Severity : Nyeri dirasakan hilang-timbul
6) Time : Waktu datangnya nyeri tidak menentu
7) Ambulasi di tempat tidur : Ya bertahap

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

i. Pola Persepsi diri Konsep Diri


Pasien merasa beruntung karena sudah dikarunia dua orang anak pria dan wanita

j. Pola Seksual Reproduksi


a. Pendidikan seksual & kesiapan fungsi seksual :
Pasien mengatakan di Rumah Sakit sudah sedikit diberi informasi mengenai
perubahan apa yang terjadi setelah melahirkan

k. Pola Nilai Kepercayaan


Pasien mengatakan beragama islam dan belum menyempatkan untuk sholat karena
kondisinya belum sepenuhnya pulih. Namun pasien selalu bersyukur atas semua yag
telah diberikan oleh Tuhan.

L. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium : Darah Rutin
Hari/Tanggal : 29/04/2018
No Pemeriksaan Nilai Nilai Satuan
Rujukan
1 - Hemoglobin 13,6 11,7-15,5 g/dl
- Leukosit 17,6 3,6-11,0 10^3/ul
- Hematokrit 40 35-47 %
- Eritrosit 4,90 3,80-5,20 10^6/ul
- Trombosit 190 150-400 10^3/ul
- HBsAg negatif

2. Rongsent/CT-Scan/USG : Tidak ada

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

3. Terapi Medis
Nama Obat Dosis Kegunaan
a. Injeksi Cefazoline 1 gr / 12 Jam / IV Antibiotik digunakan untuk
mengobati infeksi akibat bakteri

b. Injeksi Kalnex 100 mg / 8 Jam / IV Kalnex termasuk golongan obat


tranexamic acid. Tranexamic
acid digunakan untuk membantu
menghentikan kondisi
perdarahan.

c. Injeksi Ketorolak 30 mg / 8 Jam / IV Analgetik. Ketorolac adalah obat


dengan fungsi mengatasi nyeri
sedang hingga nyeri berat untuk
sementara.

ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah

1 DS : SC Gangguan rasa
- Pasien mengatakan nyeri pada luka nyaman nyeri
jahitan operasi Terputusnya akut
P : Bertambah jika bergerak, berkurang kontinuitas jaringan
jika tiduran dan diberi analgetik
Q : Tertusuk-tusuk Pelepasan mediator
R : Perut tempat jahitan operasi kimia (Histamin,
S:4 radikinin, serotonin,
T : Tidak menentu prostaglandin)
DO :
- Sesekali pasien tampak kesakitan Nyeri
- Terdapat luka jahitan SC di daerah perut
- Skala nyeri : 4
- TTV : TD: 126/70 mmHg
N : 86x/menit
S : 360C
RR: 16x/menit

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

2 DS : Post SC hari pertama Ketidakefektifan


- Pasien mengatakan ASI nya masih pemberian ASI
sedikit yang keluar Kesulitan memberi
ASI, posisi menyusui
DO : yang tidak tepat dan
- Post SC hari pertama produksi ASI sedikit
- Pasien tampak banyak bertanya tentang
bagaimana cara meningkatkan produksi Bayi tidak mendapat
ASI nya ASI yang cukup
- Pasien tampak terus menyusui bayinya
namun ASI nya masih sedikit Ketidakefektifan
- Tampak saat ibu menyusui banyinya pemberian ASI
posisi menyusui kurang benar

3. DS : Tindakan Invasif SC Resiko Infeksi


- Pasien mengatakan ada luka jahitan
operasi di perutnya Terputusnya
kontinuitas jaringan
DO :
- Tampak ada luka jahitan operasi di perut Madiator
pasien berkembangnya
- Leukosit dalam darah 17,6 10^3/ul kuman
- TTV : TD: 126/70 mmHg
N : 86x/menit Resiko Infeksi
S : 360C
RR: 16x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen cidera injuri fisik akibat pembedahan


2. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d kurangnya pengetahuan ibu
3. Resiko infeksi b.d Prosedur Invasif

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

NURSING CARE PLAN


No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Pain management :
agen cidera keperawatan selama 2x24 jam 1. Kaji nyeri secara
injuri fisik nyeri akut pasien teratasi dengan komperhensif
akibat kriteria hasil : 2. Ukur ttv
pembedahan 1. Pasien mampu mengontol nyeri 3. Kontrol lingkungan
(tahu penyebab nyerinya) yang dapat
2. Melaporkan bahwa nyeri mempengaruhi nyeri
berkurang dengan menggunakan (suhu ruangan,
manajmen nyeri pencahayaan, dan
3. Mampu mengenali nyeri (skala, kebisingan)
intensitas, frekuensi, dan tanda 4. Ajarkan teknik non
nyeri) farmakologi
4. Menyatakan rasa nyaman (relaksasi)
setelah nyeri berkurang 5. Observasi reaksi nonverbal pasien
6. Tingkatkan istirahat
7. Klaborasi dengan dokter dalam
pemberia analgetik
2 Ketidakefektifa Setelah dilakukan tindakan Breast feding asistence :
n pemberian keperawatan selama 2x24 jam 1.Evaluasi pola menghisap/menelan
ASI b.d ketidakefktifan pemberian asi bayi
kurangnya dapat teratasi dengan kriteria hasil 2. Tentukan keinginan dan
pengetahuan ibu : moivasi ibu untuk menyusui
1. Kemantapan pemberian ASI : 3 Pantau keterampilan ibu
Bayi : perlekatan bayi yang dalam menempelkan bayi
sesuai pada proses menghisap keputing
dari payudara ibu untuk Breast Examination
memperoleh nutrisi selama 3 Loctation supresion
minggu pertama pemberian 4. Fasilitas proses bantuan
ASI interaktif untuk membantu
2. Kemantapan pemberian ASI : mempertahankan

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

Ibu : Kemantapan ibu untuk keberhasilan proses


membut bayi melekat dengan pemberian asi
tepat dan menyusui dari Lactation counseling
payudara ibu untuk 5. Sediakan informasi tentang
memperoleh nutrisi selama 3 keuntungan pemberian asi
minggu pertama pemberian 6. Demonstrasikan latihan
ASI menyusui jika perlu
3. Pemeliharaan pemberian ASI :
Keberlangsungan pemberian
ASI untuk menyediakan
nutrisi bagi bayi
4. Pengetahuan pemberian ASI :
Tingkat pemahaman yang
ditunjukan mengenai laktasi
da pemberian makan bayi
melalui proses pemberian
ASI, ibu tidak mengalami
nyeri saat menyusui,
mengenali tanda-tanda
penurunan suplai ASI
3. Resiko infeksi b. Setelah dilakukan tindakan Infection control :
d tindakan keperawatan selama 2x24 jam 1. Batasi pengunjung bila perlu
invasif resiko infeksi pasien teratasi 2. Cuci tangan setiap sebelum dan
dengan kriteria hasil : sesudah tindakan keperawatan
1. Klien bebas dari tanda-tanda 3. Tingkatkan intake nutrisi
infeksi 4. Lakukan perawatan luka
2. Menunjukan kemampuan 5. Monitor tanda-tanda gejala
unuk mencegah timbulnya infeksi
infeksi 6. Kolaborasi dengan dokter dalm
3. Menunjukan perilaku hidup pemberian antibiotik
sehat

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan
Tanggal/ Hari : Selasa, 1 Mei 2018
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi TTD
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d 14.00 1. Mengkaji nyeri pasien S: Maya
 Pasien mengatakan nyeri berkurang, nyeri
agen cidera injuri R : Pasien mengatakan nyeri berkurag, nyeri
dirasakan hilang timbul
fisik akibat dirasakan hilang timbul, skala nyeri : 3
16.00 O:
pembedahan 2. Mengajarkan teknik relaksasi
 P : Luka jahitan post SC
R : Pasien merasa lebih rileks
Q : Tertusuk-tusuk
3. Observasi reaksi nonverbal pasien
R : Perut tempat jahitan operasi
R : Sesekali pasien masih tampak kesakitan
16.25 S:2
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberia
T : Tidak menentu
analgetik
A:
R : Drip Ketorolac 1ampul dalam 500 ml
 Masalah nyeri teratasi sebagian
RL P:
18.10  Intervensi 1-7 diteruskan
5. Ukur TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,70 C
RR : 14x/menit

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan
Tanggal/ Hari : Senin, 1 Mei 2018
No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi TTD
Keperawatan
2 Ketidakefektifan 1.Mengevaluasi pola menghisap/menelan bayi S: Maya
 Pasien mengatakan ASI nya sudah mulai
pemberian ASI R : Kemampuan menghisap bayi baik
ada namun belum terlalu banyak
b.d kurangnya 2. Memantau keterampilan ibu
O:
pengetahuan ibu dalam menempelkan bayi
 Pasien tampak banyak bertanya tentang
keputing
bagaimana cara meningkatkan produksi
R : Cara menyesui ibu sudah baik
ASI nya
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan
A:
ASI kepada bayi dan memberitahu ibu
 Masalah ketidakefektifan pemberian ASI
keuntungan pemberian ASI untuk bayi
teratasi sebagian
R : Ibu mengerti apa yang dijelaskan
P:
 Intervensi 1-6 diteruskan

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Tanggal/ Hari
Tanggal/ Hari ::
Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi TTD


Keperawatan
3. Resiko infeksi b. 1. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah S: Maya
 Pasien mengatakan ada luka jahitan operasi
d tindakan invasif tindakan keperawatan
di perut
R : Cuci tangan bersih 6 langkah
O:
2. Menganjurkan pasien untuk mingkatkan
 Tampak ada luka jahitan diperut pasien
intake nutrisi
 Luka tampak tertutup kasa bersih dan kering
R `: Pasien memahami
 Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Monitor tanda-tanda gejala infeksi
 TTV
R : Luka ditutup kasa, kasa tampak bersih
TD : 110/70 mmHg
dan tidak basah
N : 80x/menit
4. Kolaborasi dengan dokter dalm pemberian
S : 36,70 C
antibiotik
RR : 14x/menit
R : Injeksi 1 gr Cefazoline/IV
A:
5. Ukur TTV
 Masalah resti infeksi teratasi sebagian
TD : 110/70 mmHg
P:
N : 80x/menit
 Intervensi 1-6 diteruskan
S : 36,70 C
RR : 14x/menit

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018


Asuhan Keperawatan

Co_Ners | FIIK | Alma Ata University Of Yogyakarta | 2018

Anda mungkin juga menyukai