Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG

KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN


KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK
DI SDN V JATEN KARANGANYAR
Rizka Puji Yulianti*
Abi Muhlisin **

Abstract
Dental Caries is an infectious disease that destroy the tooth structure and cause cavities. At
the age of 6 – 12 years is needed more intensive treatment because at the age in case of
replacement teeth and growth of new teeth. The role of parents is required in the sense,
warn, and provide facilities to the children so that children can maintain the cleanliness of
teeth and mouth and has a substantial role in preventing the accumulation of plaque and the
incidence of caries in the children. Knowledge of parents is very important in establishing the
behaviours that support or not support the child’s oral hygiene. The aims this research is to
know relation knoeledge of parents about tooth and mouth health to incidence dental in
childrens in SDN V Jaten of Karanganyar. The method research used is explanatory with
design research is crocc-sectional to get describe about level knowledge of parents about
tooth and mouth health to incidence of dental in childrens. The research cariied out in SDN V
Jaten Karanganyar and lived of students with number sample is 70 responden, that is mother
from student at I – VI. Technique of sampling used is total sampling. Technique of data
collection used is quistioner and observation sheet. The analysis data used is kolmogorov –
smirnov test. The result showed that (1) the level of material knowledge about tooth and
mouth health in SDN V Jaten Karanganyar majority both categories as many as 45 people
(64,3%). (2) majority of student in SDN V Jaten Karanganyar that is experience of dental as
many as 49 people (70%). (3) Based on the result of hypothesis providable value of Z =
1,435 and p-value = 0,033. P-Value<0,05, so that conclusion is contained of significant
relation between the level knowledge of parents about tooth and mouth health to incidence of
dental in children in the SDN V Jaten Karanganyar. Suggestion for further research is to add
another factor that also know the knowledge of mothers about oral health in children, such as
education, age, job etc.

Keywords : knowledge of parents, incidence of dental, the child of elementary school


___________________________________________________________________

* Rizka Puji Yulianti


Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura.
** Abi Muhlisin
Dosen Jurusan Keperawatan FIK UMS Jln. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura
___________________________________________________________________

PENDAHULUAN karies aktif yang belum dirawat. (Matram,


Karies menjadi salah satu bukti tidak 2009)
terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat Menurut Behrman, dkk (1999). Pada usia
Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 6-12 tahun diperlukan perawatan lebih
Depkes tahun 2007 menunjukan, 72,1% intensive karena pada usia tersebut terjadi
penduduk punya pengalaman karies dan pergantian gigi dan tumbuhnya gigi baru.
sebanyak 46,5% diantaranya merupakan Anak memasuki usia sekolah mempunyai

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 25


resiko karies makin tinggi. Banyaknya jajanan Anak Di Sekolah Dasar Negeri V Jaten,
di sekolah. Kabupaten Karanganyar.
Orang tua memiliki tanggung jawab
terhadap kesehatan anggota keluarga terutama
METODE PENELITIAN
anak. Orang tua harus memiliki pengetahuan
yang cukup tentang kesehatan gigi dan mulut
Metode penelitian yang digunakan adalah
serta karies gigi. Pengetahuan mengenai
Explanatory dengan menggunakan desain
kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku
penelitian cross-sectional. Penelitian
sebagai hasil jangka panjang dari pendidikan
penjelasan (explanatory) disebut juga survey
kesehatan (Notoatmodjo, 2003)
analitik yaitu berkaitan dengan hubungan-
Fankari (2004) menjelaskan bahwa
hubungan variabel penelitian serta menguji
penyebab timbulnya masalah gigi dan mulut
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
pada masyarakat salah satunya adalah faktor
(Notoatmodjo, 2002)
perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan
kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut
Populasi dalam penelitian ini adalah
dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan
seluruh Ibu dari siswa beserta siswa SDN V
pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut.
Jaten. Sampel dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan hasil observasi dan
siswa SDN V Jaten berjumlah 70 orang.
wawancara dengan kepala sekolah dan 8
orang tua siswa diperoleh data bahwa di
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
sekolah tersebut belum adanya pengadaan
menggunakan total sampling. Karena
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, belum pernah
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
diberikan pendidikan kesehatan gigi dan
semua sehingga penelitiannya merupakan
mulut kepada orang tua siswa. Dari 8 orang
penelitian populasi (Arikunto, 2006).
tua siswa yang menjawab dengan benar
gerakan menyikat gigi yang benar adalah 4
Analisa data pada penelitian ini dengan
orang, orang tua yang mengetahui
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov.
pemeriksaan rutin pada gigi 6 bulan sekali
sebanyak 2 orang, ke 8 orang tua siswa yang
HASIL PENELITIAN
mengetahui gigi anaknya berlubang tidak
segera menambalkan karena mereka
Analisis Univariat
beranggapan gigi anak mereka yang
Tabel 3 Karakteristik Ibu-ibu Berdasarkan
berlubang akan tanggal dan diganti gigi baru.
Umur
Sedangkan hasil observasi yang dilakukan
Umur Frekuensi Persen
pada 12 Siswa dari kelas I Sampai VI dan
No. (Tahun) (Orang) (%)
diambil setiap kelas 2 siswa di Sekolah Dasar
1 26-35 27 38,6
Negeri V Jaten, Kabupaten Karanganyar.
2 36-45 38 54,3
Didapatkan data siswa yang memiliki gigi
3 46-55 5 7,1
berlubang yaitu 9 siswa dan siswa yang tidak
4 Total 70 100
memiliki gigi berlubang yaitu 3 siswa.
Berdasarkan uraian diatas, maka judul Tabel 3 adalah hasil distribusi umur
yang telah ditentukan oleh penulis adalah responden yang merupakan ibu dari siswa
“Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua SDN V Jaten. Hasil distribusi diketahui
Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan bahwa 54,3% atau 38 orang dari seluruh
Kejadian Karies Gigi Pada Anak Di Sekolah responden penelitian berumur antara 36-45
Dasar Negeri V Jaten, Kabupaten tahun, 38,6% atau 27 orang berumur anatara
Karanganyar ”. 26-35 tahun dan 7,1 % atau 5 orang berumur
Tujuan penelitian ini adalah Untuk antara 46-55 tahun. Sehingga dapat diketahui
mengetahui hubungan antara pengetahuan bahwa sebagian besar responden penelitian
orang tua dengan kejadian karies gigi pada merupakan ibu yang berumur 36-45 tahun.

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 26


Tabel 4 Karakteristik Ibu-ibu Berdasarkan Tabel 6 Karakteristik Ibu-ibu Berdasarkan
Pendidikan Pengetahuan

Frekuensi Persen
No. Pendidikan (Orang) (%) Tabel 6 adalah Karakteristik pengetahuan
1 SD/sederajat 19 27,1 responden yang merupakan ibu dari siswa
2 SMP/sederajat 22 31,4 Frekuensi Persen
3 SMA/sederajat 23 32,9 No. Pengetahuan (Orang) (%)
4 Diploma 1 1,4 1 Kurang 4 5,7
5 Sarjana 5 7,1 2 Cukup 21 30
Total 70 100 3 Baik 45 64,3
Total 70 100
Tabel 4 adalah karakteristik ibu-ibu SDN V Jaten. Hasil distribusi diketahui
berdasarkan pendidikan yang merupakan ibu bahwa 64,3% atau 45 orang dari seluruh
dari siswa SDN V Jaten. Hasil distribusi responden penelitian diketahui bahwa
diketahui bahwa 32,9% atau 23 orang dari pengetahuannya baik, 30% atau 21 orang
seluruh responden penelitian berpendidikan memiliki pengetahuan yang cukup, 7,1% atau
tingkat SMA/sederajat, 22 orang atau 31,4% 5 orang memiliki pengetahuan yang kurang.
berpendidikan tingkat SMP/sederajat, 19 Sehingga dapat diketahui bahwa sebagian
orang atau 27,1% berpendidikan tingkat besar responden penelitian merupakan ibu
SD/sederajat, 5 orang atau 7,1% yang memiliki pengetahuan baik.
berpendidikan tingkat Sarjana. Sehingga dapat
diketahui bahwa sebagian besar responden Tabel 7 Karakteristik Anak Berdasarkan
penelitian merupakan ibu yang berpendidikan Kejadian Karies Gigi
SMA/sederajat.
Kejadian Frekuensi Persen
Tabel 5 Karakteristik Ibu-ibu Berdasarkan No. Karies (Orang) (%)
Pekerjaan Tidak
21 30
1 Karies
Frekuensi Persen 2 Karies 49 70
No. Umur (Orang) (%) Total 70 100
Ibu Rumah
36 51,4
1 Tangga Tabel 7 adalah hasil distribusi kejadian karies
2 Buruh/Karyawan 18 25,7 gigi responden yang merupakan siswa SDN V
3 Wiraswasta 15 21,4 Jaten. Hasil distribusi diketahui bahwa 49
4 PNS 1 1,4 orang (70%) mempunyai gigi karies, 21 orang
Total 70 100 (30%) mempunyai gigi yang tidak karies.
Tabel 5 adalah Karakteristik pekerjaan Sehingga dapat diketahui bahwa sebagian
responden yang merupakan ibu dari siswa besar responden penelitian merupakan siswa
SDN V Jaten. Hasil distribusi diketahui mempunyai gigi karies.
bahwa 51,4% atau 36 orang dari seluruh Analisis Bivariat
responden penelitian hanya sebagai Ibu rumah 1. Crosstabs Data
tangga, 18 orang atau 25,7% bekerja serbagai Crosstabs data digunakan untuk
buruh atau karyawan, 15 orang atau 21,4% mendiskripsikan pengetahuan orang tua
bekerja sebagai wiraswasta, 1 orang atau 1,4% terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan
bekerja sebagai PNS. Sehingga dapat kejadian karies gigi. Crosstabs data
diketahui bahwa sebagian besar responden menggunakan program SPSS
penelitian merupakan ibu rumah tangga. versi 16 for windows. Diperoleh hasil sebagai
berikut :

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 27


merupakan ibu yang berusia 36-45 tahun
Gigi Total sebanyak 54,3% (38 orang).
Tidak Karie Umur merupakan salah satu faktor yang
s dapat menentukan kematangan seseorang
Pengeta Kurang Jml 0 4 4 baik dalam berfikir, bertindak, maupun
huan belajar. Kematangan dalam berfikir seseorang
% 0 5,7 5,7 yang dapat memepengaruhi baik
Cukup Jml 2 19 21 pengetahuan, sikap, maupun praktek
% 2,9 27,1 30 seseorang. Karena tahapan kehidupan yang
telah dijalani seseorang dapat memberikan
Baik Jml 19 26 45 sesuatu pengalaman yang tidak mudah
% 27.1 37,1 64,3 dilupakan. (Azwar, 2006)
Total Jml 21 49 70 Menurut Adin (2009), usia
% 30 70 100 mempengaruhi terhadap daya tangkap dan
pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
Tabel 8 Crosstabs Data akan semakin berkembang pula daya tangkap
Berdasarkan tabel 8 diatas pengetahuan dan pola pikirnya. Sehingga pengetahuan
tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap yang diperoleh semakin membaik. Dalam
kejadian karies gigi dapat dilihat bahwa kehidupannya individu mengalami kejadian
pengetahuan yang baik terdapat 19 orang dan peristiwa yang datang silih berganti.
(27,1%) yang tidak karies dan 26 Orang Tidak sedikit yang merekam kejadian atau
(37,1%) yang mengalami karies. Lalu peristiwa tersebut dan dijadikan sebagai bahan
pengetahuan yang cukup terdapat 2 orang pertimbangan dalam mengambil keputusan.
(2,9%) yang tidak karies dan 19 Orang Pengalaman yang dimiliki responden dalam
(27,1%) yang mengalami gigi karies. kehidupan sehari-hari akan mempengaruhi
Kemudian responden yang memiliki tingkat pengtahuan seseorang.
pengetahuan kurang mengalami karies semua 2. Karakteristik Ibu-ibu Berdasarkan Tingkat
sebanyak 4 orang (5,7%). Pendidikan
Karakteristik Ibu-ibu berdasarkan
Uji Kolmogorov-Smirnov pendidikan bahwa sebagian besar responden
Tabel 9 Uji Hipotesis penelitian merupakan ibu yang berpendidikan
Z P-Value Keputusan Uji SMA/sederajat sebanyak 32,9% (23 orang).
Namun secara kumulatif sebagian besar
1,435 0,033 Ho Ditolak responden adalah berpendidikan dasar SD dan
SMP sebanyak 58,5% dari keseluruhan
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat dari responden sebanyak 41 orang.
hasil menunjukkan bahwa nilai Z = 1,435 dan Pendidikan merupakan hal yang sangat
nilai p-value = 0,033 Hal ini menunjukkan penting dalam mempengaruhi pikiran
berarti p-value lebih kecil daripada 0,05. Dari seseorang. seseorang yang berpendidikan
hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Ho ketika menemui suatu masalah akan berusaha
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa difikirkan sebaik mungkin dalam
adanya hubungan yang signifikan antara menyelesaikan masalah tersebut. Orang yang
pengetahuan orang tua dengan kejadian karies berpendidikan cenderung akan mampu
gigi. berfikir tenang terhadap suatu masalah.
Melalui proses pendidikan yang melibatkan
Pembahasan serangkaian aktivitas, maka seorang individu
1. Karakteristik Ibu Berdasarkan Umur akan memperoleh pengetahuan, pemahaman,
Distribusi responden menurut umur keahlian dan wawasan yang lebih tinggi.
bahwa sebagian besar responden penelitian (Faud, 2003)

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 28


3. Karakteristik Ibu-ibu Berdasarkan Pada dasarnya bekerja merupakan suatu
Pekerjaan kebutuhan. Dengan bekerja, keluarga dapat
Karakteristik Ibu-ibu berdasarkan memenuhi keburuhan keluarga baik
pekerjaan bahwa sebagian besar responden kebutuhan fisiologi dasar seperti makan,
penelitian merupakan ibu rumah tangga minum, tempat tinggal, pakaian dan
sebanyak 51,4% atau 36 orang. Menurut sejenisnya. Maupun kebutuhan sosial yaitu
penelitian Julia (2004) menyatakan bahwa ibu kebutuhan yang timbul dalam hubungan
yang bekerja mempunyai banyak pilihan. Ada interaksi seseorang dengan lingkungan untuk
yang memilih bekerja di luar rumah dan ada hidup yang lebih layak dan dapat
ibu yang memilih sebagai ibu rumah tangga. meningkatkan kesejahteraan keluarga. (Puspa,
Jika ibu memilih bekerja di luar rumah maka 2009) Status sosial ekonomi seseorang akan
harus pandai-pandai mengatur waktu untuk menentukan tersedianya suatu fasilitas yang
keluarga karena pada hakikatnya seorang ibu diperlukan untuk kegiatan tertentu. Sehingga
mempunyai tugas utama yaitu mengatur status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
urusan rumah tangga termasuk mengawasi, pengetahuan seseorang (Adin, 2009)
mengatur dan membimbing anak-anak. Dijelaskan oleh Asfria (2009), bahwa
Sebagaian besar responden adalah ibu status sosial ekonomi sebagai faktor resiko
rumah tangga jadi mempunyai kesempatan terhadap karies terutama pada masyarakat
lebih banyak dalam memperhatikan kesehatan yang berpenghasilan rendah, hal ini
gigi dan mulut anaknya. Namun dilihat disebabkan mahalnya perawatan gigi. Sesuai
banyaknya anak yang menderita karies. dengan penelitian Ariningrum dan Indriasih
Kondisi ini terjadi karena beberapa faktor (2001) bahwa terdapat perbedaan yang
penyebab yaitu faktor sosial ekonomi bermakna pada pengetahuan dan sikap antara
keluarga. Dalam sebuah keluarga pendapatan siswa SD di daerah kumuh dan tidak kumuh.
ekonomi akan lebih banyak diperoleh jika 4. Karakteristik Ibu-ibu Berdasarkan
kedua orang tua bekerja dibandingkan hanya Pengetahuan
satu orang yang bekerja. Hal ini akan Distribusi responden menurut
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut pada pengetahuan bahwa sebagian besar responden
anak dalam menyediakan peralatan untuk penelitian merupakan ibu yang memiliki
menunjang kesehatan gigi dan mulut, asupan pengetahuan baik sebanyak 45 orang (
makanan yang baik dan pemeriksaan ke 64,3%).
dokter dengan rutin untuk mencegah Menurut Slameto (2003) dan Mubarak
terjadinya karies gigi serta guna melakukan (2006) mengungkapkan bahwa selain
pengobatan lebih dini jika sudah terjadi karies pendidikan yang berpengaruh pengetahuan
gigi agar tidak berkelanjutan. seseorang ada pula intelegensi, perhatian,
Suliha (2002) menjelaskan bahwa faktor- minat seseorang. Dalam hal ini khususnya
faktor yang mempengaruhi pengetahuan bagi para ibu dalam mendapatkan informasi
adalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, dari tenaga kesehatan dan keinginan tahuan
pengalaman, dan sosial ekonomi. responden untuk mendapatkan informasi
Seseorang yang bekerja secara umum tentang kesehatan gigi dan mulut dari
akan mendapatkan pendapatan, sehingga tetangga, teman, maupun berbagai media
segala aspek yang dibutuhkan terutama dalam massa seperti surat kabar, radio, televisi dan
menunjang pencegahan maupun pengobatan juga poster-poster yang dipasang petugas
keluarga akan terpenuhi. Hal ini semua kesehatan. Sehingga meningkatkan
dengan model Andersen dalam Notoatmodjo pengetahuan responden tentang kesehatan gigi
(2003), pekerjaan merupakan hal untuk dan mulut meskipun pendidikan orang tua
memperoleh pendapatan yang cukup untuk masih dalam kategori dasar namun memiliki
dapat mendukung untuk meningkatkan pengetahuan yang relatif baik.
pengetahuan seseorang tentang kesehatan 5. Karakteristik Anak Berdasarkan Kejadian
khususnya kesehatan gigi dan mulut. Karies Gigi

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 29


Karakteristik Anak menurut kejadian Penelitian ini sependapat dengan
karies gigi bahwa sebagian besar responden penelitian Kawuryan (2004), menjelaskan
penelitian merupakan siswa yang memiliki bahwa dengan adanya pengetahuan tentang
karies gigi yaitu sebanyak 49 siswa (70%). kesehatan gigi dan mulut secara tidak
Pengetahuan yang dimiliki ibu sangat langsung akan menjaga kesehatan gigi dan
baik. Namun pengetahuan responden masih mulut dan pada akhirnya dapat mencegah
dalam tingkat tahu (know) dalam terjadinya karies gigi. Hal ini berarti
Notoatmodjo (2003) yakni hanya sekedar pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
mengetahui tentang apa kesehatan gigi dan dapat berdampak pada kejadian karies gigi.
mulut, penyakit yang diderita. Karena tahap Menurut Riyanti (2005) bahwa
responden belum sampai tingkat aplikasi Pengetahuan orang tua sangat penting dalam
yakni tahapan dimana responden tahu mendasari terbentuknya perilaku yang
bagaimana cara menggunakan materi yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan
telah dipelajari pada kondisi riil (sebenarnya). gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut
Sehingga meskipun pengetahuan responden dapat diperoleh secara alami maupun secara
baik namun banyaknya anak yang mengalami terencana yaitu melalui proses pendidikan.
karies gigi sebanyak 49 siswa (22,9%). Hal ini Penelitian ini sependapat dengan
sesuai dengan pertanyaan peneliti yaitu cara penelitian Horas (2005) dimana adanya
menyikat gigi yang benar hanya 32 responden hubungan antara karakteristik orang tua
(45,7%) yang menjawabnya dengan benar, (tingkat pendidikan , tingkat penghasilan dan
rutin memeriksakan gigi ke dokter 6 bulan pengetahuan) dengan pengalaman karies gigi
sekali dimana responden yang menjawab pada anak.
pertanyaan dengan benar hanya 34 responden Penelitian ini sependapat dengan
(48,5%), melakukan tindakan segera jika gigi Ratnawati (2001), bahwa adanya hubungan
sudah berlubang dengan ditambal dimana pengetahuan ibu dengan karies gigi pada
responden yang menjawab pertanyaan dengan anak. Dimana menjelaskan bahwa pengaruh
benar sebanyak 33 responden (47,1%) Jadi paling kuat datang dari ibu dalam hal menjaga
sebagian besar responden tidak mengetahui kesehatan gigi dan penyediaan makanan yang
pemeriksaan gigi yang dilakukan secara rutin sehat bagi anak.
dan melakukan penambalan pada gigi yang Menurut Pratiwi (2007) bahwa upaya
sudah berlubang. kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek
Dalam penelitian Rosdawati (2004) lingkungan, pengetahuan, pendidikan,
menjelaskan bahwa Pengetahuan yang kesadaran masyarakat dan penanganan
cenderung baik, kurang memotivasi untuk kesehatan gigi termasuk pencegahan dan
bersikap dan melakukan tindakan perawatan.
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, Tantursyah (2009) menjelaskan bahwa
sehingga status kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak, pengaruh dari orang tua
relatif rendah dengan banyaknya timbul karies sangat kuat. Pengetahuan, sikap dan perilaku
gigi. orangtua, terutama ibu, dalam pemeliharaan
gigi memberi pengaruh yang cukup signifikan
6. Pengetahuan orang tua dengan kejadian terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku
karies gigi anak.
Hasil menunjukkan bahwa nilai Uji Candrawati (2009) menjelaskan bahwa
Kolmogorov-Smirnov (Z) = 1,435 dan nilai p- upaya pencegahan terhadap penyakit gigi
value yaitu 0,033. Hal ini berarti p- anak, memerlukan peranan ibu yang cukup
value<0,05. Dari hasil uji hipotesis besar dalam mendidik dan mengajarkan cara
menunjukkan bahwa Ho ditolak, maka dapat hidup sehat bagi anak-anaknya, sebab seorang
disimpulkan bahwa ada hubungan yang anak akan memperoleh pengetahuan dan
signifikan antara pengetahuan orang tua pendidikan tentang segala hal pertamakali dari
dengan kejadian karies gigi. ibunya.

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 30


Penelitian ini sependapat dengan Sutarmi terjadinya karies gigi dan rutin dalam
(2009) bahwa terdapatnya hubungan antara memeriksakan kesehatan gigi anak.
tingkat pengetahuan tentang perawatan gigi c. Bekerja sama dengan pihak sekolah
dengan kejadian karies gigi pada siswa kelas dalam perawatan dan pengobatan gigi
V dan VII di SDN Kedungbulus. dan mulut pada anak. Sehingga
.Penelitian ini tidak sependapat dengan mengurangi jumlah anak-anak yang
penelitian Wasrini (2010), bahwa tidak mengalami karies gigi dengan cara
adanya hubungan antara pengetahuan orang mendatangi setiap sekolah-sekolah di
tua dengan kejadian karies gigi. wilayah kerja secara rutin 6 bulan
sekali.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Bagi Ibu
Kesimpulan a. Ibu lebih banyak mencari informasi
1. Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi tentang menjaga kesehatan gigi dan
dan mulut di kategorikan baik sebanyak mulut untuk lebih meningkatkan
45 responden ( 64,3%). pengetahuan ibu bisa melalui media
2. Sebagian besar gigi siswa SDN V Jaten cetak maupun elektronik misal TV.
Karanganyar adalah mengalami karies b. Ibu dalam kehidupan sehari-hari
sebanyak 49 siswa (70%). hendaknya menyediakan makanan
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara selingan untuk anak dalam bentuk
pengetahuan orang tua tentang kesehatan makanan yang baik untuk kesehatan
gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi misalnya makanan yang kaya
gigi pada anak Di SDN V Jaten kalsium (ikan dan susu), Fluor (daging
Karanganyar. sapi dan sayuran hijau), fosfor, serta
vitamin A (wortel), Vitamin C (buah-
Saran buahan), Vitamin D (susu), dan Vitamin
1. Bagi Sekolah E (kecambah). serta tidak selalu
Diharapkan pihak sekolah membiasakan diri untuk menuruti
menyelenggarakan adanya Usaha keinginan anak dalam mengkonsumsi
Kesehatan Gigi Sekolah guna lebih makanan jajanan yang menyebabkan
memperhatikan kesehatan gigi dan mulut karies gigi misalnya coklat, permen.
pada anak, sehingga dapat mencegah 4. Bagi Penelti
terjadinya karies gigi pada anak-anak. Dengan penelitian ini dapat
2. Bagi Tenaga Kesehatan menambah pengetahuan dan wawasan
a. Bagi tenaga kesehatan yang berperan terhadap pengetahuan ibu tentang
sangat penting dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian
pengetahuan ibu perlu mengadakan karies gigi pada anak. Serta dapat berguna
penyuluhan kesehatan tetang kesehatan sebagai bahan referensi bagi penelitian
gigi dan mulut mengenai tentang cara selanjutnya yaitu perihal menjaga
mengajarkan menyikat gigi yang benar kesehatan gigi dan mulut.
pada anak, waktu yang tepat untuk 5. Bagi Peneliti Selanjutnya
menyikat gigi, makanan yang baik Penelitian ini hanya meneliti pengetahuan
untuk pertimbuhan gigi, tindakan saat ibu yang memiliki anak usia sekolah. Bagi
gigi anak sakit, lakukan pemabalan pada peneliti selanjutnya, hendaknya
gigi yang berlubang, disarankan menambahkan faktor-faktor lain yang
melakukan pemeriksaan rutin 6 bulan turut mempengaruhi pengetahuan ibu
sekali. tentang Kesehatan gigi dan mulut pada
b. Memberikan motivasi bagi ibu supaya anak, misalnya pendidikan, umur,
memberikan perhatian lebih pada anak pekerjaan dan sebagainya.
sedini mungkin untuk mencegah

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 31


DAFTAR PUSTAKA

Adin. 2009. Pengetahuan dan Faktor-faktor yang Berperan. http://www.salsabilashafiraadin.com

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Ariningrum dan Indriasih. 2001. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Tentang Karies Gigi
Terhadap Indeks Dmf-T Pada Siswa SD Kelas VI Di Daerah Kumuh Dan Tidak Kumuh Kecamatan
Penjaringan Jakarta Utara. Skripsi. www.jurnal.pdii.lipi.go.id

Asfria, Ivo. 2009. Early Childhood Caries. http://www.usu.ac.id/id

Azwar. 2006. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya edisi ke-2 cetakan ke IV. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar

Basuki. 2008. Karies Gigi. http://hargo-b.blog.friendster.com

Berman. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Edisi ke 15. Jakarta: EGC

Biddulph-Stace. 1999. Kesehatan anak Untuk Perawatan, Petugas Penyuluhan Kesehatan Dan Bidan
Di Desa. Yogyakarta: gadjah Mada University Press.

Candrawati. 2009. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi Dengan Kejadian
Karies Pada Anak Kelas 1 – 3 SD Negeri 3 Sumber Kabupaten Klaten Jawa Tengah 2009. Skripsi.
http:// stikes.wordpress.com

Dahlan, MS. 2009. Statistic Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medik

Fankari. 2004. Pengaruh Penyuluhan Dengan Metode Stimulasi dan Demonstrasi Terhadap Perubahan
Perilaku Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Sekolah Dasar. Karya Tulis Ilmiah DIV. Perawat
Pendidik UGM

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka
Cipta.

Faud. 2003. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Fitriana. 2006. Perawatan Kesehatan Gigi Anak. http://ghozan.blogsome.com

Frencken, dkk. 1999. Pedoman Perawatan Restoratif Autramatik Pendekatan Penanggulangan Karies
Gigi. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Ginandjar. 2009. Cara Menyikat Gigi Yang Benar. Http://www.dechacare.com

Gozali. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 32


Hamsafir, Evan. 2010. Panduan Menyikat Gigi Pagi Dan Malam Berdasarkan Umur.
http://www.sikatgigipagimalam.com

Hermawan, Rudi. 2010. Menyehatkan Daerah Mulut. Yogyakarta : BukuBiru.

Hidayat, Aziz Alimul. 2003. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: PT Salemba
Medika.

Horas Jhon Piter Shiite. 2005. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Karies Gigi Susu Dan
Strategi Penanggulangannya Pada Anak-Anak Di Kabupaten Kepulauan Riau Tahun 2005. Skripsi.
http://library.usu.ac.id

Malik. 2008. Hasil Penelitian Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.


htttp://www.dechacare.com

Julia Marta van tiel. 2004. anakberkat-owner@yahoogroups.com. http://gifted-


disinkroni.blogspot.com

Karjati, Etty. 2010. Usia 5-6 Tahun Derita Karies Gigi. http://www.bataviase.co.id/

Kawuryan. 2008. Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian
Karies Gigi Anak SDN Kleco II kelas V dan VI Kecamatan Laweyan Surakarta. Skripsi. FIK UMS
(Tidak Diterbitkan)

Matram. 2009. Kesehatan Gigi. http://www.depkes.go.id

MediMedia.1999. Kesehatan Keluarga. Jakarta: PT Mediprom.

Meliana, dkk. 2007. Pengetahuan. http://id.wikipedia.org/

Meliono. 2009. Perawatan Gigi Pada Balita dan Anak. http:/melistory.wordpress.com

Mubarak, Wahit. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : Sagung Seto.

Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: PT
Salemba medika.

Pivitie. 2008. Sikat Gigi. http://pivitie.blogspot.com/2008_06_01_archive.html

Pratama. 2009. Karies Gigi. http://akperpantirapih.blogspot.com

Pratiwi. 2007. Gigi Sehat. Penerbit Kompas Media Nusantara

Puspa. 2009. Mengenali dunia kerja. http://www.infokerja.jatim.com

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 33


Ramadhan. 2010. Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta : Bukune.

Ratnawati. 2001. Pengetahuan Dan Praktek Ibu Hubungannya Dengan Frekuensi Konsumsi Makanan
Jajanan Kariogenik Dan Status Karies Gigi Pada Anak Usia 2-4 Tahun Di Kelurahan Tegalsari
Kecamatan Candisari Kota Semarang. Skripsi. http://www.fkm.undip.ac.id

Riyanti. 2005. Pengenalan Dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini.
Http://www.dechacare.com

Riwidikdo, Handoko. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Rosdawati, Lilik. 2004. Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Status
Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid SMU Di Kabupaten Langkat Tahun 2004. Skripsi.
http://www.researchgate.net

Sastroasmoro-Ismail. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ketiga. Jakarta: PT


Sagung Seto.

Semiawan, Conny. 2002. Pendidikan Keluarga dalam Era Global. Jakarta: PT Prehallindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sloane. 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : PT ALFABETA.

Suriadi dan Rita. 2006. Buku Pegangan praktik Klinik Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi Kedua.
Jakarta : PT Percetakan Penebar Swadaya.

Sutarmi. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi
Pada Siswa Kelas V Dan VI SDN Kedungbulus Kabupaten Kebumen. Skripsi.
http://skripsistikes.wordpress.com

Syah. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tantursyah. 2009. Gigi Berlubang Pada Balita.http://lovemydentist.multiply.com/

The Liang Gie. 2000. Pengatar Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Jakarta : Graha Ilmu

Wasrini. 2010. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi Dan
Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Anak Di SD Negeri Dermaji 1 Kecamatan Lumbir Banyumas.
Skripsi. http://digilib.unimus.ac.id

Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang…(Riska dan Abi Muhlisin) 34

Anda mungkin juga menyukai