Anda di halaman 1dari 37

RETENSI DAN RELAPS

KEDOKTERAN GIGI
UNSOED
Retensi setelah perawatan
Suatu fase dalam perawatan ortodontik untuk
mempertahankan letak gigi yang telah di
koreksi sambil menunggu ligament
periodontal dan tulang alveolar menyesuaikan
dengan letak gigi yang baru
Penyebab relaps:
• ligamen periodontal
• relasi oklusal
• tekanan jaringan lunak
• pertumbuhan.
Ligamen periodontal
• Reorganisasi sabut utama ligamen
periodontal dan tulang alveolar yang
menyangga gigi memerlukan waktu 4-6
bulan
• Reorganisasi sabut suprakrestal ------>
minimal diperlukan waktu 7-8 bulan
• Gigi rotasi sesudah dikoreksi cenderung
terjadi relaps
• Ada frenulum maksila ----> frenektomi.
Relasi oklusal
• Relasi geligi baik-----> stabilitas
• tumpang gigit positif ---> mencegah relaps
• Tidak ada kontak prematur
• Perhatikan sudut antar insisivi --------> posisi
yang stabil
• Normal jarak antar insisivi --------> 1-2 mm.
A. Sabut-sabut suprakrestal jika dilakukan derotasi gigi
B. Normal insisal insisivi bawah terletak 1-2 mm

A B
Jaringan lunak
• Geligi harus terletak di daerah keseimbangan
antara tekanan intra oral dan ekstra oral .
• Bentuk lengkung geligi RB diupayakan tetap
tidak berubah
• Posisi yang baru gigi2 kemungkinan tidak
terletak seimbang -------> diperlukan retensi
cekat
• Secara klinik sukar mendapatkan kondisi
seimbang karena:
1. Letak zona netral sukar diketahui secara tepat.
2. Bertambahmya usia ------> tonus otot berubah
• Posisi insisivi atas stabil ------>⅓ - ½ labial
insisivi atas tertahan bibir bawah.
Pengaruh pertumbuhan
• Pertumbuhkembangan masih dapat terjadi
sesudah perawatan ortodontik selesai
terutama:
– Maloklusi kelas III Angle
– gigitan terbuka anterior
– gigitan dalam
• Dianjurkan memakai peranti retensi
sampai pertumbuhan selesai.
• Menghindari insisivi bawah relaps -------->
peranti retensi cekat dalam waktu yang lama.
Pencegahan terhadap relaps:
• Memperpanjang pemakaian retensi
• Hilangkan penyebab maloklusi
• Lakukan over corection
• Posisi gigi seimbang
• Pertahankan lengkung geligi
• Perisisi
• Kurangi ginggiva yg tebal
• Reshaping incisivi dan membalik titik kontak
• Torque akar yang sejajar
• Oclusal equilibrium
Frenectomy
3 kategori lamanya periode retensi:
• Periode retensi jangka pendek
– Gigitan silang anterior ----> peranti terakhir
dapat digunakan sebagai peranti retensi yang
dipakai pada malam hari saja selama 3-6 bulan
• Periode retensi standard.
– dibuat sesuai dengan keadaan
– dipakai selama 3 bulan siang malam dan
malam hari saja selama 3 bulan.
• Periode retensi jangka panjang.
– koreksi gigi rotasi
– Penutupan diastema sentral
– ada keraguan stabilitas pengurangan jarak
gigit karena letak bibir atas
atas.
CARA PEMAKAIAN RETAINER:

• Dipakai siang dan malam dalam keadaan pasif


selama 3 – 6 bulan tergantung keadaan
maloklusi dan lama perawatan.
• Kontrol tiap 3 bulan untuk mengetahui derajat
kegoyahan.
• Setelah 3 bulan , jika terjadi kegoyahan maka
pemakaian retainer diperpanjang 3 bulan lagi.
• Jika mobilitas hilang, bila keluar rumah
dilepas, cek dan pemakaian kembali.
• Jika terasa sesak maka diperpanjang lagi.
Kontrol tiap bulan.
• Jika tidak sesak, maka alat dilepas kalau keluar
rumah.
• jika tidak sesak, maka dipakai pada malam
hari dan kontrol 3 bulan berikutnya.
• Jika tidak ada perubahan, pemakaian retainer
dihentikan.
• Jika ada perubahan, maka pemakaian
diperpanjang 3 bulan lagi dan kontrol tiap
bulan.
Beberapa keadaan perlu diperhatikan dalam
pemakaian peranti retensi:
• Gigitan silang anterior yang terkoreksi
dan gigi-gigi posterior dalam digitasi yang
baik --------> tidak perlu peranti retensi
• Bila dengan peranti lepasan -------->
memerlukan peranti retensi selama 3
bulan siang malam dilanjutkan 3 bulan
malam hari.
• Bila perawatan komprehensif peranti cekat
memerlukan pemakaian peranti retensi 6
bulan pemakaian siang malam dan 6
bulan malam hari saja.
• Bila menggunakan modifikasi
pertumbuhan -------> peranti retensi
dipakai sampai pertumbuhan selesai.
• jaringan periodontal yang kurang baik
------> peranti retensi dipakai sampai
waktu yang tidak terbatas.
• Pasien dewasa memerlukan pemakaian
peranti retensi yang lebih lama
Syarat Retainer :
• Harus dapat menahan gigi yang telah
digerakkan supaya tidak relaps.
• Tidak mengganggu jalannya perubahan
jaringan dan tulang rahang paska perawatan
aktif.
• Dibuat sedemikian rupa sehingga tonus-tonus
otot sekitar mulut tidak membantu terjadinya
relaps.
• Bersifat pasif dan tidak ada tekanan
• Tidak mengganggu jalannya erupsi gigi
• Mudah dibersihkan dan tidak mengganggu
fungsi pengunyahan, bicara, penelanan dan
pernafasan
• Kekuatan mekanis yang dihasilkan berlawanan
dengan arah kekuatan yang menyebabkan
relaps.
• Mempunyai sifat self cleansing.
Macam peranti retensi:
1. Hawley retainer
2. Variasi Hawley retainer
3. Wraparound retainer
4. Vacum-formed retainer
5. Fixed bonded retainers
1. Hawley retainer
– Paling banyak digunakan ------> kuat dan dapat
digunakan saat makan.
– T.d.: Adam, busur labial dan lempeng akrilik.
– Labial bow ---------> sedikit retraksi gigi protrusif
ke palatal
– plat akrilik ------> peninggian gigit anterior ------->
mencegah relaps pada deep bite.
– Variasinya:
• menambah akrilik pada Labial bow ------> gigi rotasi
relaps
• lup U terbalik ------->kaninus relaps.
2. Wraparound retainer
– Wire baja nirkarat 0,9 mm
– Busur diteruskan ke distal mengikuti kontur molar
pertama dan molar kedua.
– Diharapkan semua gigi dari kanan - kiri tidak
berubah.
– Tidak mengganggu oklusi --------> tidak melewati
antarproksimal.
3. Vacum-formed retainer
– Plastik transparan melingkupi seluruh geligi
dalam rahang.
– Retensinya -------> undercut di titik kontak
– Dipotong 2 mm melebihi servikal dan di kaninus
dipotong -2 mm dari servikal --------->
memudahkan pasien melepas peranti.
– Dua hari pertama dipakai 24 jam dan selanjutnya
dipakai malam hari saja.
– Kelebihan:
• estetik lebih baik
• kurang mengganggu bicara
• pembuatannya relatif murah
• pembuatannya lebih mudah
• retensi di rahang bawah lebih baik.
– Kekurangan:
• O H jelek ---------> hiperplasi gingiva bawah titik
kontak.
• Tidak minum soft drink.
4. Fixed bonded retainers.
– Indikasi penggunakan jangka panjang
– Misal: dikawatirkan insisivi yang diproklinasi
relaps
– Kelainan jaringan periodontal.
– Di lingual memanjang dari C kanan - C kiri
– tidak membutuhkan kepatuhan pasien
– Kadang-kadang lepas terutama RA (deep bite)
– Kalkulus dan plak lebih banyak pada peranti
retensi cekat.
– Salah satunya dibuat dari multistrand wire
• Kekurangan:
• kemungkinan bahan adesif lepas ---------> tidak bisa
mempertahankan posisi gigi secara maksimal.
• Terjadinya relaps tidak dapat diduga
sebelumnya.
• Adanya perubahan biologis pasien
menyebabkan terjadinya relaps.
• Pasien perlu diberitahu kemungkinan
terjadinya --------> ikut bertanggung jawab
agar tidak relaps.
Anomali dengan retainer yang
lama :
• Anomali kelas I Angle :
– Rotasi gigi.
– Deep over bite.
– Diastema.
– kebiasaan jelek.
– Pergeseran caninus ke mesial menggantikan
Incisivus lateralis.
– Pelebaran lengkung gigi.
• Maloklusi angle kelas II.
• Maloklusi angle kelas III.
RELAPS
Definisi :
Kembalinya gigi-gigi dan lengkung gigi ke posisi
semula setelah pemakaian retainer.
Penyebab terjadinya relaps:
• ligamen periodontal
• relasi oklusal
• tekanan jaringan lunak
• pertumbuhan.
Faktor penyebabnya :
– Lidah besar.
– Lidah hiperaktif.
– Gigitan ganda.
– Kebiasaan jelek.
– Erupsinya gigi M3
– Over ekspansi.
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai