Anda di halaman 1dari 2

RUMUS PENGHITUNGAN DOSIS OBAT

Contoh sederhana :
1. Obat Ampicillin 1 vial berisi 1000 mg/1 g obat kering diencerkan/dioplos dengan 4 cc
pelarut/air steril, hal ini berarti bahwa :
- Dalam setiap 1 cc obat mengandung 250 mg (1000 mg/4 cc = 250 mg)
- Bila menggunakan spuit 3 cc (1 cc = 10 strip), berarti tiap 1 strip = 25 mg (250mg/10 strip
= 25 mg)
- Bila pasien mendapatkan dosis 3 x 500 mg, berarti obat dihisap sampai 2 cc (250mg x 2 cc =
500 mg atau 500 mg/250 mg = 2 cc) setiap kali dilakukan injeksi dalam satu hari 3 kali
diberikan dengan interval/jarak pemberian setiap 8 jam (24 jam/3 = 8 jam) secara IV.
2. Obat Penicillin-G Procain (PP) 1 vial berisi 3 g (3.000.000 units) obat kering
diencerkan/dioplos dengan 10 cc pelarut/air steril, hal ini berarti bahwa :
- Dalam setiap 1 cc obat mengandung 300.000 unit (3.000.000 unit/10 cc = 300.000 unit)
- Bila menggunakan spuit 5 cc (1 cc = 5 strip), berarti tiap 1 strip = 60.000 unit (300.000
unit/5 strip)
- Bila pasien mendapatkan dosis 2 x 900.000 unit, berarti obat dihisap sampai 3 cc (300.000
unit x 3 cc = 900.000 unit atau 900.000 unit/300.000 unit = 3 cc) setiap kali dilakukan
injeksi dalam satu hari 2 kali diberikan dengan interval/jarak pemberian setiap 12 jam (24
jam/2 = 12 jam) secara IM.
- Bila pasien mendapatkan dosis 1.000.000 units (1 g) berarti obat diencerkan dengan 9 cc
pelarut sehingga lebih mudah pembagiannya. (3.000.000 units/9 cc, sehingga setiap 3 cc
berisi 1.000.000 units)

Catatan : Pengenceran obat ini dapat disesuaikan dengan prosedur tetap yang ada di RS atau
berdasarkan kebutuhan serta pedoman pelarutan obat yang baku.

Untuk menentukan jumlah cc yang akan disuntikan

Dosis yang diminta

Dosis yang tersedia


X= x volume dosis yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai