Anda di halaman 1dari 1

Prosedur untuk mendesain balok prategang meliputi

1. Penentuan besarnya gaya prategang awal

2. Penentuan letak kabel

3. Perhitungan kehilangan gaya pratekan

4. Penentuan gaya jacking yang dibutuhkan

5. kontrol tegangan yang terjadi

6. Kontrol lendutan

7. Perhitungan kekuatan ultimate beton pratekan

8. Perhitungan gaya geser balok pratekan

Perancangan balok prategang ini menggunakan kombinasi metode ACI 318-2008 dengan SNI 03-
28472002. Hal ini dilakukan karena perancangan gedung ini menggunakan sistem SRPMK yang didesain
untuk wilayah gempa tinggi. Dimana peraturan ACI 318-2008 memperbolehkan tendon menerima 25%
beban gempa yang menyebabkan momen negatif saja. Sedangkan 100% momen positif akibat gempa
dan 75% momen negatif akibat gempa ditahan oleh tulangan lunak, sehingga beton prategang bisa
digunakan pada daerah zona gempa tinggi. Pada SNI 03-2847-2002 tendon pada beton prategang tidak
boleh memikul beban gempa, bahkan tidak dianjurkan menggunakan balok prategang pada daerah zona
gempa tinggi. Jika terdapat beban gempa (tidak terlalu besar) maka beban gempa yang terjadi dipikul
sepenuhnya oleh tulangan lunak.

Anda mungkin juga menyukai