Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Mengenai Ilmu Geologi

Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan Logos yang
artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi. Secara umum Geologi adalah ilmu
yang mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya. Karena Bumi
tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan
hal utama dalam memahami sejarah bumi. Dengan kata lain batuan merupakan objek utama yang
dipelajari dalam geologi. Sebagai landasan prinsip untuk dapat
mempelajari ilmu geologi adalah bahwasanya kita harus menganggap bumi ini sebagai suatu benda
yang secara dinamis berubah sepanjang masa, setiap saat dan setiap detik. Dalam gambaran seperti
itu maka salah satu segi yang khas dalam geologi dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainnya adalah
yang menyangkut masalah “waktu”. Salah satu pertanyaan yang timbul yang berhubungan dengan
masalah waktu itu, adalah: Apakah kejadian kejadian seperti proses-proses alam yang dapat kita
amati sekarang ini, seperti mengalirnya air di permukaan, gelombang yang memecah di pantai,
sungai yang mengalir sambil mengikis dan mengendapkan bebannya dll, juga berlangsung dimasa-
masa lampau selama bumi ini berkembang ? Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh James
Hutton, seorang ilmuwan alam, yang oleh banyak ilmuwan-ilmuwan dianggap sebagai bapak dari
ilmu geologi modern, yang pada tahun 1785 untuk pertama kalinya mengeluarkan suatu pernyataan
yang sekarang ini dikenal sebagai “doctrine of unifornitarianism”. Pencetus geologi modern ini yang
kemudian dikenal sebagai “Huttonian revolution”, mengemukakan pemikiran-pemikirannya sebagai
berikut: (1) Bahwasanya proses-proses alam yang sekarang ini menyebabkan perubahan pada
permukaan bumi, juga telah bekerja sepanjang umur dari bumi ini. Dengan perkataan lain, apa yang
kita lihat, kita amati yang terjadi di bumi sekarang ini, juga berlangsung dimasa lampau. (2) Ia juga
mengamati bahwa proses-proses tersebut yang walaupun bekerja sangat lambat, tetapi pada
akhirnya mampu menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat besar pada bumi. Ini
berarti bahwa untuk itu diperlukan waktu yang sangat lama; yang kemudian disimpulkan bahwa
umur bumi ini sangat tua. (3) Bahwa bumi ini sangat dinamis, yang berarti mengalami perubahan-
perubahan yang terus menerus mengikuti suatu pola daur (siklus) yang berulang-
ulang. Hutton, yang berkebangsaan
Skotlandia ini hidup antara tahun 1726 dan 1797. Pada jaman itu tentu saja tidak semua ilmuwan
dapat menerima pemikirannya yang begitu maju pada saat itu. Diantaranya adalah sekelompok
ilmuwan yang meyakini adanya kejadian-kejadian yang bersifat malapetaka. Kelompok ini dikenal
sebagai penganut katastropisma, yaitu yang mempercayai adanya peristiwa-peristiwa yang tiba-tiba
yang berupa malapetaka yang menghancurkan. Artinya kejadian-kejadian di bumi ini tidak
berlangsung secara perlahan dan menerus, tetapi berubah secara tiba-tiba melalui penghancuran
yang berlangsung sangat cepat. Pola pemikiran ini didasarkan kepada kejadian-kejadian seperti
meletusnya gunungapi yang merupakan malapetaka yang berlangsung dalam sekejap dan tiba-tiba;
kemudian gempa bumi, tanah longsor dsb. Dalam gambaran pikiran mereka, bentuk-bentuk bentang
alam seperti gunung-gunung yang menjulang tinggi, dianggapnya sebagai hasil dari suatu peristiwa
yang bersifat mendadak dan berlangsung relatif cepat. Hutton menganggap bahwa kejadian-
kejadian itu hanya sebagai bagian kecil saja dari proses uniformitarianism. Penerapan yang nyata
dari doktrin ini umpamanya adalah: sisa-sisa atau jejak-jejak binatang seperti koral, cangkang kerang
dan lainnya yang kita jumpai sekarang didalam batuan dipegunungan-pegunungan yang tinggi (atau
didaratan), dapat ditafsirkan sebagai bukti bahwasanya daerah tersebut pernah mengalami suatu
genang laut, atau merupakan dasar lautan, mengingat binatang-binatang yang terdapat dalam
batuan itu serupa dengan yang kini dijumpai sebagai penghuni lautan. Jadi disinilah arti dari “the
present is the key to the past”. Gelombang yang memecah dipantai serta air yang mengalir di sungai
di permukaan bumi, kemudian mengendapkan bahan-bahannya di muara seperti bongkah, kerikil,
pasir dan lempung, kemudian lava leleh-pijar yang keluar dan mengalir dari kepundan gunungapi
dan kemudian mendingin serta membeku membentuk batuan, merupakan jejak-jejak dan bukti-
bukti untuk mengungkapkan bagaimana proses-proses itu bekerja. Rekaman-rekaman kejadian
seperti itu kadang-kadang dapat dilihat dengan begitu jelas sehingga kita akan mampu membaca
dan kemudian menafsirkannya bagaimana proses itu berlangsung meskipun kejadiannya telah
berlalu beberapa juta tahun yang silam. Dengan melihat kepada sifat-sifat yang terdapat didalam
batuan itu, bahkan kita akan mampu membedakan mana batupasir yang diendapkan oleh air dan
mana yang diendapkan oleh angin; mana endapan gletser dan mana endapan sungai atau laut,
karena kita dapat membandingkannya dengan kejadian-kejadian yang sama yang sekarang sedang
berjalan. Masalah lainnya yang dihadapi dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut untuk
menafsirkan kejadian-kejadian di masa lampau, adalah banyaknya bukti-bukti yang tidak lengkap
yang telah terhapus oleh pengikisan-pengikisan, atau tertutup oleh endapan-endapan yang terjadi
kemudian. Meskipun demikian, dengan tetap berpegang pada prinsip tersebut diatas, para ilmuwan
kebumian masih tetap mampu untuk menafsirkan proses-proses yang pernah berlangsung serta
mampu menemukan minyak bumi yang proses pembentukannya telah berlangsung beberapa juta
tahun yang silam, bahkan meramalkan gejala-gejala alam yang mungkin terjadi, sehingga dengan
demikian dapat dicegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang lebih hebat sebagai akibat dari gerak-
tanah, gempa bumi, letusan gunung-berapi dan sebagainya. Kesemuanya ini menyebabkan ilmu
geologi semakin menarik untuk dipelajari dan dalam beberapa kasus bahkan menjadikannya sebagai
sesuatu keharusan untuk diketahui.

B. Kajian atau Cabang-cabang dalam Ilmu Geologi diantaranya adalah :

1. Mineralogi

Adalah ilmu yang mempelajari tentang mineral, cara mendeskripsi suatu mineral secara megaskopis
(melalui sifat fisiknya, seperti belahan, goresan, kilap dll) dan menentukan nama mineral dari hasil
deskripsi tersebut.

2. Petrologi

Adalah ilmu tentang batuan yang meliputi asal mula kejadiannya (proses terbentuknya batuan
tersebut), dan menjelaskan pula tentang lingkungan pembentukannya, serta penyebarannya baik di
permukaan maupun di dalam bumi.

3. Paleontologi

Adalah ilmu tentang segala aspek kehidupan jaman dahulu, yaitu berupa fosil (baik makro maupun
mikro) yang ditemukan dalam batuan. Paleontologi dapat digunakan untuk membantu dalam
menentukan umur relatif dan lingkungan pengendapan serta menjelaskan perubahan-perubahan
geologi sepanjang sejarah bumi.
4. Geologi Struktur

Adalah ilmu tentang bentuk dan geometri batuan sebagai kesatuan penyusun kulit (kerak) bumi
serta proses-proses yang menyebabkan bentuk dan geometri tersebut.

5. Geomorfologi

Adalah ilmu tentang bentuk bentang alam dan proses-proses yang mempengaruhinya. Ilmu ini dapat
membantu menentukan struktur geologi dan jenis batuan yang berkembang pada suatu daerah.

6. Stratigrafi

Adalah ilmu tentang urut-urutan perlapisan batuan, pemeriannya dan proses-proses sepanjang
sejarah pembentukan perlapisan batuan tersebut.

7. Geologi Terapan

Penerapan ilmu geologi untuk kepentingan manusia pada bidang tertentu, misalnya: Geologi
Pertambangan, Geologi Batubara, Geologi Minyak dan Gas Bumi, Geohidrologi, Geofisika,
Geothermal, Geologi Teknik dan sebagainya.

Karena luasnya bidang-bidang yang dicakup, maka Geologi lazimnya dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok, yaitu Geologi Fisik dan Geologi Dinamis. Geologi Fisik atau Physical Geology, adalah suatu
studi yang mengkhususkan mempelajari sifat-sifat fisik dari bumi, seperti susunan dan komposisi dari
pada bahan-bahan yang membentuk bumi, selaput udara yang mengitari bumi, khususnya bagian
yang melekat dan berinteraksi dengan bumi, kemudian selaput air atau hidrosfir, serta proses-proses
yang bekerja diatas permukaan bumi yang dipicu oleh energi Matahari dan tarikan gayaberat bumi.
Proses-proses yang dimaksud itu, dapat dijabarkan sebagai pelapukan, pengikisan, pemindahan dan
pengendapan. Disisi lain, Geologi Dinamis adalah bagian dari Ilmu Geologi yang mempelajari dan
membahas tentang sifat-sifat dinamika bumi. Sisi ini berhubungan dengan perubahan-perubahan
pada bagian bumi yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang dipicu oleh energi yang bersumber dari
dalam bumi, seperti kegiatan magma yang menghasilkan vulkanisma, gerak-gerak litosfir akibat
adanya arus konveksi, gempabumi dan gerak-gerak pembentukan cekungan pengendapan dan
pegunungan. Dalam perioda abad ke 20, bagian dari ilmu geologi ini dapat dikatakan sedang berada
dalam puncak perkembangannya yang semakin mempesona bagi para pakar ilmu kebumian, yaitu
dengan dicetuskannya Konsep Tektonik Global Yang Baru (The New Global Tectonic) dengan Teori
Tektonik Lempengnya. Teori ini telah menimbulkan suatu revolusi dalam pemikiran-pemikirannya
dan telah banyak mempengaruhi cabang-cabang lainnya dari ilmu geologi seperti petrologi,
stratigrafi, geologi struktur, tektonik serta implikasinya terhadap pembentukan cebakan mineral,
minyak bumi dan sebagainya. Selain itu terdapat Geologi Sejarah ,geologi Sejarah
adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang urutan terbentuknya kulit bumi, termasuk
di dalamnya proses serta macam kehidupan yang pernah ada. Dalam mempelajarinya diperlukan
pengetahuan pembantu diantaranya; geologi fisik, stratigrafi, geologi struktur dan paleontologi.
Gambaran tentang geologi sejarah diawali dengan Masa Arkeozoikum, Paleozoikum, Mesozoikum
dan Masa Arkeozoikum. (Sukandarrumidi : 1994)

C. Cerita Yang Dapat Diambil Berdasarkan Teori Ilmu Geologi


Berdasarkan pada teori ilmu geologi yang telah dijelaskan sebelumnya, selanjutnya akan
memunculkan berbagai cerita mengenai fenomena alam yang berhubungan dengan teori-teori ilmu
geologi tersebut. Cerita-cerita tersebut diantaranya :

a) Cerita Sejarah Terbentuknya Danau Toba (Berdasar Teori Ilmu Geologi)

Beberapa tahun lalu sekelompok peneliti dibawah pimpinan Greg Zielinski, peneliti dari Universitas
New Hampshire, Amerika, melakukan penelitian di Greenland, Kutub Utara. Tim Zielinski
mempelajari umur lapisan es yang terbentuk di kutub. Dari penelitian itu, mereka mendapati
pola perubahan temperatur es bumi secara global dalam kurun waktu yang cukup lama. Yang
mengejutkan mereka dari penelitian itu adalah, pada suatu saat sekitar 74.000 tahun lalu, ada
lonjakan besar kandungan sulfat di atmosfer, yang mengakibatkan terjadinya penurunan temperatur
bumi secara drastis. Lonjakan penurunan itu terjadi hampir 40 kali dari kondisi normal.
Dari informasi itu mereka memperkirakan bahwa ada kejadian global yang menjadikan kandungan
sulfat di atmosfir sangat besar sampai kurang lebih 2-4 ribu megaton H2SO4 (asam sulfat) di
atmosfir. Kejadian global yang dahsyat itu membentuk awan kuning yang menutupi hampir seluruh
permukaan bumi, menjadikan sinar matahari tidak bisa menembus. Dan akhirnya terjadi penurunan
temperatur bumi. Pada saat yang sama mahluk hidup, binatang dan tumbuhan mati. Tim Zielinski
bertanya-tanya kejadian apa pada 74.000 tahun lalu, dan dimana terjadinya di bumi. Ditempat lain,
Michael Rampino seorang ahli geologi dari University of New York, meneliti temperatur bumi dari
kondisi geologis tanah. Dia meneliti pola temperatur sejak ribuan tahun yang lalu berdasarkan
material geologi. Dari penelitian itu ia mendapati, pada suatu saat, ada penurunan temperatur bumi
sebesar 5 derajat celcius dalam beberapa tahun. Dalam keadaan normal, penurunan temperatur
sebesar itu terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Dari data ini ia menyimpulkan bahwa ada
kejadian dahsyat luar biasa yang menyebabkan terjadinya penurunan temperatur secara luar
biasa. Lalu Michael Rampino menghitung kapan peristiwa luar biasa itu terjadi, dan ia sampai pada
suatu angka, bahwa terjadi ledakan super dahsyat pada 74.000 tahun lalu. Pertanyaan selanjutnya
adalah ledakan apa yang sedemikian dahsyat di bumi dan dimana persisnya kejadiannya. Baik Greg
Zielinski dan Michael Rampino, sampai pada suatu pertanyaan yang sama, dimana ledakan super
dahsyat 74.000 tahun lalu itu. Seorang ahli vulkanologi di Universitas Toronto, Canada, John
Westgate, dia adalah ahli yang bisa menentukan dari mana asal suatu material vulkanik. Ketika
dalam bagian penelitiannya, ia mendapatkan material vulkanik dari Eropa, tapi ia menemukan
bahwa material vulkanik yang sangat berbeda dari apa yang dia ketahui di Eropa. Maka ia mencoba
mencocokkan apakah material itu berasal dari pegunungan Laki di Eropa, ternyata setelah diteliti,
material itu tidak dari Gunung Laki. Sementara itu seorang ahli lain, Craig Chesner, sedang
melakukan penelitian di sekitar Danau Toba. Ia terheran-heran dengan bentuk danau dan
kedalaman air di danau. Ia kemudian menemukan lapisan debu vulkanik yang sangat tebal di bukit-
bukit sekitar Danau Toba. Chesner kemudian mengirimkan contoh debu vulkanik tersebut kepada
John Westgate di Toronto. John Westgate, meneliti debu vulkanik kiriman Chesner, dan ternyata
sama dengan yang dia teliti dari Eropa. Pertanyaan Rampino dan pertanyaan Zielinski, ternyata
mengarah pada temuan Joh Westgate. Telah terjadi ledakan super dahsyat 74.000 tahun lalu di
Sumatera, tepatnya di lokasi Danau Toba sekarang, sebagaimana temuan Chesner. Ledakan itu
sedemikian dahsyat sehingga debunya mencapai Afrika dan daratan Cina serta Eropa. Diperkirakan
material vulkanik yang dimuntahkan dari Toba lebih dari 2.000 km kubik magma. Ini lebih dari 4.000
kali jumlah yang dikeluarkan oleh Gunung Pinatubo di Philippina tahun 1991. Tinggi awan debu Toba
diperkirakan lebih dari 50 kilometer. Ledakan Toba diperkirakan mengakibatkan kematian yang luar
biasa di kawasan Asia Tenggara. Begitulah kejadian terbentuknya Danau Toba. Sampai sekarang,
tidak ada ledakan yang melebihi ledakan Danau Toba 74.000 tahun lalu. Konon siklus ledakan
vulkanik Toba, bisa terjadi sekali dalam 400.000 tahun, jadi kira-kira 326.000 tahun dari sekarang.
Kalau ledakan sedahsyat 74.000 tahun lalu di Toba terjadi sekarang, maka diperkirakan 50 persen
penduduk Asia mungkin akan mati terbunuh secara langsung dan tidak langsung.

b) Cerita Sejarah Terbentuknya Pulau Pulau Indonesia

Indonesia terletak pada pertemuan 4 lempeng besar dunia(Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Filipina
dan Pasifik) Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak setiap saat, walaupun totalnya hanya 5-9 cm
per tahun , namun, karena masa batuan yang bergerak besar, maka energinya besar pula. Hal
tersebut berdampak pada banyaknya aktivitas vulkanisme, tektonisme bahkan gempabumi di
wilayah kepulauan Indonesia, seperti yang selama ini kita rasakan sehari-hari. Gunung meletus,
gempa bumi sepertinya sudah biasa bagi kita rakyat Indonesia, Negara paling aktif dari segi
pergerakan lempengnya.

http://zonegeologi.blogspot.com/2011/02/terbentuknya-pulau-pulau-di-indonesia.html

Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, sampai kepulauan di provinsi NTT dan NTB : Pulau-pulau
tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, maka hasil yang
dapat dirasakan di permukaan Bumi adalah adanya lava. Lama kelamaan lava tersebut memadat
bertambah besar membentuk sebuah gunung kemudianderetan pegunungan lalu busur pulau.
Proses seperti ini kita kenal sebagai Island Arc dalam istilah geologi. Pulau Sulawesi : Pulau Sulawesi
terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di
daerah tersebut. Pulau Irian Jaya dan Kalimantan : Keduanya memilki kesamaan proses
terbentuknya, mereka terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan
bumi, sesuai teoriPlate Tectonic yang menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratab di muka bumi ini
adalah satu daratan yang maha luas bernama Pangea lalu terpecah menjadi dua yaitu Godwana(di
Selatan) dan Laurasia(di Utara). Seiring waktu berjalan kedua lempeng besar tersebut terpecah-
pecah kembali menjadi pecahan benua-benua seperti sekarang ini, Asia, Afrika, Amerika, Australia,
dulunya adalah satu pualu besar. Pulau-pulau kecil, contonhnya Kep. Seribu dll : Proses
terbentuknya pulau-pulau ini, sangat sederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari endapan
pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya. Semakin lama semakin besar, dan akhirnya
terbentuklah sebuah pulau baru.

c) Cerita Mengenai Gempa Bumi Di Seluruh Belahan Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat,
selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah
terlalu besar untuk dapat ditahan. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi
terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat di tahan
oleh lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa gelombang elastis yang disebut
gelombang seismik atau gempa yang sampai ke permukaan bumi dan menimbulkan getaran dan
kerusakan terhadap benda benda atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan
tergantung dengan besar dan lamanya getaran yang sampai ke permukaan bumi. Selain itu juga
tergantung dengan kekuatan struktur bangunan.

Dalam sejarah hidup manusia terdapat gempa terbesar yang pernah ada dimuka bumi ini, di
antaranya adalah :

§ Teluk Yucatan Meksiko Gempa Tubrukan Pertama dan terbesar dlm sejarah Muka bumi . Tubrukan
meteor ini mengakibatkan gempa sekitar 37 ++ MSR , dan mengakibatkan Efek gempa berantai di
seluruh dunia . Para ahli berpendapat ” andai saja kejadian itu terjadi pd jaman modern sekarang
maka sekitar 78 % populasi dunia akan musnah ” . efek yg di tinggalkan = Musnahnya Jaman
dinosaurus , Terbentuk nya benua2 , aktip nya kembali beberapa gunung merapi yg semua telah
mati . Terjadinya gempa tektonik di seluruh dunia yg dgn kekuatan sekitar 9 SR – 5 MSR .

§ Indonesia , Sumatera Utara , bagian Toba Gempa Runtuhan terbesar dlm sejarah muka bumi
terjadi di sumatera utara yg terjadi sekitar 450.000 tahun yg lalu . Gempa Runtuhan terjadi karena
aktipitas tektonik yg tak stabil di wilayah ini yg mengakibatkan tersisanya lubang besar di bawah
permukaan Bumi dan karena tanah di permukaan tak sanggup menopang ” lubang besar” tersebut
menyebabkan tanah2 di sekitar wilayah tersebut amblas , dan menyebabkan gempa hebat antara 7-
9 MSR . Efek yg di timbulkan = Terjadinya danau toba . Para ahli berpendapat kalau dulunya
sumatera merupakan dataran tinggi , dan danau toba terjadi akibat gempa runtuhan , yg kemudian
terjadu hujan terus menerus , dan akibat ” runtuhan ” itu air tak bisa terserap , dan kemudian
terjadilah danau , ini terlihat dr struktur danau , dan di perkirakan kalau pulau toba merupakan 1
kesatuan bukit yang selamat dari area ” runtuhan ”

§ Jepang Gempa tektonik terkuat dlm sejarah muka bumi terjadi di jepang , Gempa yg berkekuatan
antara 6-8 MSR terjadi di wilayah laut lepas jepang . Terjadi kira2 334 . 000 thn yg lalu . efek yg di
timbulkan = Membuat jepang menjadi negara kepulauan , dan melahirkan sebuah gunung yg
kemudian dikenal dgn gunung fuji .

§ Atlantis Gempa Vulkanis Terkuat dgn kekuatan sekitar 5-7 MSR . gempa yg terjadi di tengah2
samudera pasifik ini terjadi sekitar 679.000 thn yg lalu . Efek yg di timbulkan = menimbulkan
megatsunami yg menenggelamkan pulau di sekitar nya , bahkan legenda benua atlantis yg hilang ber
asal dr kejadian ini . Mengaktipkan gunung2 api yg semula mati kembali aktip kembali di seluruh
dunia .

§ Kanada Gempa yg di akibatkan karena Kombinasi antara Kejadian Vulkanis dan Tektonik yg terjadi
secara bersamaan . Gempa dgn kekuatan dgn skala 2-4 MSR ini terjadi kira2 280.000 tahun yg lalu .
efek yg di timbulkan = membuat kanada menjadi negara yg penuh pegunung2an yg tinggi setelah
new zeland.

§ Chili Gempa tektonik ke 2 terbesar dlm sejarah muka bumi yg terjadi di jaman modern . gempa ini
walau di bawah 1 MSR namun ini merupakan gempa terkuat di zaman modern , kekuatan gempa 9 –
9,6 SR . Gempa ini terjadi kira2 pd tahun 1960 an efek yg di timbulkan = Bencana stunami terjadi,
membinasakan pantai Chile sebelum akhirnya melewati Pasifik dan meluluhlantakan Hawaii. Lebih
dari 6,800 tewas dan kerugian materiil ditaksir sebesar $775 juta.

§ Jawa – Sumatera Indonesia Gempa Vulkanik , yg di akibatkan oleh meletusnya gunung krakatau di
selat sunda. Kekuatan gempa ini antara 9 – 9.4 SR . Gempa ini pun terasa sampai Australia , jepang ,
kamboja dan 300 mil di luar wilayah episetrum . Gempa ini terjadi kira pd tahun 1888 an . Efek yg di
timbulkan = Bencana Tsunami yg meluluhlantakan banten dan lampung , menenggelamkan pulau di
sekitar ledakan , dan memusnahkan gunung itu sendiri . Dan menelan korban jiwa tak lebih dr
38.000 manusia .

§ Alaska Gempa paling dahsyat dalam sejarah Amerika menyerang selat Prince William selama tiga
menit dengan kekuatan 9- 9.2 SR. Gempa ini terjadi pd tahun 19 . Efek yg di timbulkan = tdk terlalu
berarti hanya menutup negara ini selama 2 bulan

§ Sumatera , Aceh , indonesia dan beberapa negara lainnya Gempa tektonik terkuat yg terjadi di
antara samudera pasifik dan samudera indonesia . Kekuatan gempa ini 8,9 – 9,1 SR , merupakan
gempa terkuat di zaman moderen . karena kuatnya gempa ini terasa di seluruh benua india . Gempa
ini terjadi pd tahun 2004 . akhir desember . Efek yang di timbulkan terjadinya tsunami yg meluluh
lantakan daerah aceh , india , kamboja , bahkan sampai miami . dgn korban jiwa sekitar 300.000 dgn
korban terbanyak berada di indonesia sekitar 210.000 an . Jutaan mengungsi . Puluhan ribu lainnya
hilang . Dan membuat para ilmuwan beramai2 dtg ke indonesia utk mempelajari keadaan geografis
indonesia , karena begitu sering nya terjadi gempa besar di indonesia .

§ Amerika Wilayah Arizona Gempa Tekonik di luar arizona ini menyebabkan gempa hebat di wilayah
amerika . kekuatan gempa antara 8 – 8,5 SR . gempa ini terjadi pd tahun 1811 . Efek yg di timbulkan
= Gempa sekitar skala 8-8,5 mengguncang missouri 200 tahun lalu. Goncangan menyebar begitu
jauh menyebabkan bel gereja di Boston berdentang, lebih dari 500km dari Missouri . Korban jiwa
mencapai 50.000

§ Amerika Wilayah San Francisco Gempa Tektonik yg terjadi si San francisco . Kekuatan Gempa
sekitar 7,8 – 8 SR . Gempa ini terjadi pd tahun 1906. Efek yg di timbulkan = gedung- gedung runtuh,
saluran air bersih rusak, jalan-jalan terbelah dan rusak. Tapi sebagian besar petaka yang
ditimbulkannya, 3,000 tewas dan kerugian $524 juta disebabkan oleh kebakaran hebat paska gempa,
yang menyebar dengan cepat karena ketiadaan air untk melawan api . Dan membuat negara ini
menjadi 1-1 nya negara yg siap menerima gempa kembali .

§ China Gempa yg di akibatkan oleh vulkanik .Gempa dengan kekuatan 7.5 skala richter ini termasuk
salah satu guncangan paling dahsyat sepanjang tahun ” Cincin api”, sebuah sabuk aktivitas seismik
besar di samudera pasifik. Gempa itu menyerang Tangshan, sebuah kota dengan satu miliar
penduduk ditimurlaut pantai China . Gempa ini terjadi pd tahun 1976. Efek yg di timbulkan =
membuat negara china mengalami inflasi selama 1 tahun , meluluh lantakan negara ini , dan sekitar
600 000 orang di pekirakan tewas dlm kejadian ini . dan merupak korban terbanyak sepanjang
sejarah gempa.

Berdasarkan pada teori ilmu geologi yang ada, selanjutnya akan memunculkan berbagai cerita
mengenai fenomena alam yang berhubungan dengan teori-teori ilmu geologi tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selain ilmu sejarah yang menjadi ilmu dasar dalam penyusunan sejarah akan tetapi banyak ilmu
bantu lain yang memberi dorongan dalam penelitian dan penyusunan sejarah. Dari beberapa ilmu
bantu sejarah, salah satunya adalah Geologi. Geologi atau Ilmu Geologi adalah ilmu yang
mempelajari proses terbentuknya bumi khususnya lapisan tanah dan batuan. Perkembangan ilmu
geologi sangat erat hubungannya dengan kondisi bumi itu sendiri sehingga perkembangan dari ilmu
geologi tidak dapat dikatakan cepat, butuh waktu yang cukup lama dalam meneliti perkembangan
geologi. Ilmu geologi juga memiliki cabang dan kajiannya, cabang ilmu geologi yang menjadi kajian
dalam ilmu geologi diantaranya adalah Mineralogi, Petrologi, Paleontologi, Geologi
Struktur, Geomorfologi,Stratigrafi, Geologi Terapan. Selain itu karena luasnya ilmu geologi,
kemudian dibagi menjadi 2 macam yakni geologi fisik dan juga dinamik. Selain itu berdasarkan teori-
teori tersebut didapatkan cerita yang sarat dengan teori ilmu geologi yang telah disebutkan
sebelumnya. Cerita yang berdasarkan teori ilmu geologi diantaranya cerita terbentuknya Danau
Toba, cerita terbentuknya pulau-pulau, dan cerita mengenai gempa bumi yang terjadi di seluruh
belahan bumi.

B. Saran

Dari pembahasan sebelumnya, sudah seharusnya selain mampu mengerti dan mempelajari ilmu
sejarah alangkah lebih baik jika lebih dibekali dengan tambahan ilmu bantu lain yang membantu
dalam penyusunan sejarah. Selain itu dimungkinkan dalam pemahaman teori ilmu geologi dibarengi
dengan cerita atau bukti yang menunjang.
Ahli Geologi Archaeolgy boleh membantu ahli arkeologi mengenal pasti perbezaan halus dalam lapisan
stratigrafi. Ini membantu arkeolog memahami bagaimana masa lalu dikebumikan. The Romans Geoarchaeology
Oleh Dyadira Fajardo Ia lebih daripada sekadar menggali secara keseluruhan di dalam tanah. Ahli-ahli arkeologi
perlu melakukan penyelidikan sebelum melakukan apa-apa penggalian. Mereka perlu tahu seberapa banyak
yang mereka boleh tentang budaya sebelum mereka menggali. Menggali hanya dilakukan untuk mencari
seberapa banyak maklumat yang mungkin. Jika penggalian dilakukan secara tidak wajar, ia boleh merosakkan
tapak tersebut untuk ahli-ahli arkeologi masa depan. Langkah-langkah untuk Penggalian? Langkah 1: Langkah
2: Langkah 3: Langkah 4: Geologi memainkan peranan utama apabila menggali tapak baru. Penggali melibatkan
tanah, tanah terdiri daripada tanah dan mineral, oleh itu geologi terlibat secara langsung. Ia bukan sahaja
mengenai tanah dan mineral. Teknik dan kaedah yang digunakan dalam Geologi adalah sama atau serupa
dengan yang digunakan dalam Arkeologi. Lakukan tinjauan awal di mana matlamatnya adalah untuk mengenal
pasti jika mana-mana tapak arkeologi berada di kawasan tersebut. Ini boleh dicapai dengan beberapa cara. Imbas
tanah itu, mencari apa-apa artifak. Kelompok artifak boleh menandakan tempat penting untuk digali.
Kaedah lain adalah untuk menggali lubang kira-kira 30 sentimeter dengan diameter untuk melihat artifak yang
dikebumikan di dalam tanah. Sebaik sahaja tapak telah dikenal pasti, maka borang tapak harus diisi. Borang fail
tapak yang lengkap mengandungi data berikut:
peta yang menunjukkan lokasi tapak
lokasi geografi tapak (jika tapak terletak di tebing sungai, di atas bukit, di bawah air, dan lain-lain)
artifak yang telah pulih

tempoh yang mungkin tapak yang diduduki (Archaic, Mississippian, Bersejarah, dll.)
jika tapak harus dipelihara Setelah borang tapak selesai, pentadbir fail tapak mengeluarkan nombor. Nombor
tapak terdiri daripada tiga bahagian, nombor awal, diikuti oleh dua huruf, diikuti dengan nombor akhir. Unit
ujian, atau unit penggalian, kemudiannya ditubuhkan dengan menubuhkan grid. Unit ujian disediakan di mana
jumlah artifak yang lebih besar dijumpai. Satu unit dicipta dengan menggunakan pita transit dan mengukur
untuk menetapkan kepentingan dalam tanah pada jarak yang ditetapkan. Jarak boleh berbeza-beza bergantung
kepada bagaimana jarak penemuan artifak. Lubang persegi digunakan kerana mereka lebih tepat untuk merakam
dan mudah digali. Mereka menggali oleh tahap untuk menentukan apa stratigrafi tapak kelihatan seperti. Ahli
arkeologi menggali lapisan, atau peringkat ini satu demi satu, jadi mereka tidak menggabungkannya. Juga
dengan setiap peringkat akan ada bukti zon stratigrafi yang berbeza, atau tahap. Ini akan diwakili oleh warna
yang berbeza. Kini ahli arkeologi boleh mula menggali. Ia semua bergantung kepada sejauh mana atau
terganggu kawasan tersebut, untuk memilih alat yang sesuai untuk digunakan. Ia boleh menjadi jentolak. Atau
berus cat Atau juga skrin. Langkah 5: Artefak bukanlah satu-satunya perkara yang menjadi minat seorang ahli
arkeologi untuk mencari. Mereka juga mencari perubahan tanah yang dikenali sebagai ciri-ciri. Ciri-ciri adalah
gangguan di dalam tanah dan sering dilihat sebagai kesan gelap yang dicipta apabila kotoran sebelum ini digali
atau diganggu dengan apa-apa cara. Ciri-ciri juga memberi petunjuk tentang cara orang tinggal di tapak. Ciri-ciri
yang digali sebelum menggali seluruh unit, kerana mereka ingin menggali tanah yang paling baru. Menurut
undang-undang superposisi, ciri-ciri adalah pencerobohan yang lebih baru ke tanah yang lebih tua. Langkah 6 &
7: Gambar dan peta diambil untuk mendokumenkan stratigrafi. Warna-warna tanah yang dikenal pasti dan
dinamakan berasaskan Munsell Soil Color Charts. Peta menyediakan visual untuk ahli-ahli arkeologi lain yang
tidak berada di sana untuk melihat keadaan seperti apa.

Ahli arkeologi cuba untuk sentiasa mempunyai anak panah arah (biasanya menunjuk ke Utara) untuk
menyediakan kerangka rujukan. Mereka juga sentiasa mempunyai skala dalam gambar dan lukisan mereka. Ahli
geologi juga boleh mengenal pasti batu-batu bangunan yang berbeza yang digunakan oleh orang kuno. Batu-
batu kuno yang digunakan untuk membina bangunan mereka membantu ahli arkeologi memahami industri dan
perdagangan kuno. Ahli geologi mengenal pasti komponen-komponen tanah liat yang digunakan dalam
membuat tembikar. Ini membantu arkeolog mengetahui sama ada tanah liat itu berasal dari tempat simpanan di
mana tukang periuk membuat periuk mereka, atau sama ada periuk itu diimport dari tempat lain. Ahli geologi
juga membantu ahli arkeologi memahami bagaimana pergerakan bumi atau pembentukan pasir aluvial
berhampiran delta sungai mempengaruhi tapak arkeologi Stratigrafi berdasarkan konsep yang disebut
superimposisi. Dalam lubang-lubang arkeologi, parit, pasca-lubang dan ruang bawah tanah adalah gangguan
kepada urutan yang mudah ini. Dalam geologi, hakisan (seperti saluran, sungai, lembah) adalah satu lagi
gangguan. Hakisan adalah lebih muda daripada lapisan di bawahnya. Pengisian hakisan ini lebih muda daripada
hakisan itu sendiri. Kadang-kadang tanah telah dipindahkan ('disimpan semula') dari kedudukan asalnya dan ini
menjadikan stratigrafi sebagai deposit baru. Ia mewujudkan superimposif yang lebih kompleks kerana kini
artifak perlu dipisahkan dengan jelas dan dikenal pasti dengan tempoh yang betul. Aliran sungai atau runtuhan
salji boleh menjadi punca untuk memindahkan artifak dari tempat berehat asalnya.
Rom kuno menggunakan banyak marmar berwarna cantik untuk menghias vila mereka. Ahli geologi mendapati
bahawa marmar yang digunakan oleh Rom harus diangkut dari ribuan batu jauhnya. Penemuan itu membantu
ahli arkeologi memahami betapa teratur dan kuat ekonomi Rom dan perdagangan dulu. Kini ahli arkeologi
mempunyai lebih banyak maklumat tentang struktur purba apabila mereka menggali di kawasan itu. Penamaan
cawangan sains ini baru, tetapi ahli arkeologi telah lama menggunakan geologi untuk mempelajari lebih lanjut
mengenai prasejarah. Ahli arkeologi bergantung pada stratigrafi atau lapisan tanah untuk menentukan umur
deposit budaya. Meminjam radiokarbon dari ahli geologi menyapu ilmu arkeologi menjadi alam baru; kini usia
mutlak boleh ditentukan. Seorang ahli geologi menyiasat sedimen yang mengelilingi deposit budaya dan cuba
untuk membina semula tempat asalnya. Mereka juga cuba menentukan apa landskap prasejarah seperti.
Geoarchaeologis biasa dengan jenis batu yang digunakan untuk mengeluarkan alat.

Apabila jenis batu ditentukan, lebih mudah untuk mengetahui di mana orang-orang yang lalu pergi untuk
mendapatkan bahan mentah untuk membuat alat. Dengan mengesan alat-alat ini, adalah mungkin untuk
membina semula migrasi kumpulan-kumpulan prasejarah lalu memerhatikan corak perdagangan antara budaya
yang berbeza. Ahli arkeologi tahu asas-asas geologi tetapi tidak cukup. Geoarchaeologists lebih fokus pada
mineral dan batu. Mereka akan dibiasakan dengan warna, ukuran bijirin, tekstur, dan inklusi dan bagaimana
butiran ini mempengaruhi laman penggali. Ini memberi mereka kelebihan besar apabila menggali. Dengan cara
ini mereka tidak perlu memanggil ahli geologi untuk menjelaskan sifat-sifat batu, tetapi geoarchaelogist sudah
tahu. The Mediterranean Orang Asli Amerika Obsidian dari Mono Craters di California, mengandungi unsur-
unsur yang berbeza daripada obsidian dari Lembah Napa. Jadi jika terdapat penemuan anak panah yang terbuat
dari obsidian di Pollock Pines, ahli arkeologi boleh menjalankan beberapa ujian dan mengetahui di mana ia
datang.

Jika ia datang dari barat, ahli arkeologi boleh mengandaikan bahawa terdapat rangkaian perdagangan atau
hubungan budaya antara Sierra Indian dan kawasan Napa India. Memahami proses geomorf yang telah berlaku
di kawasan ini dari masa ke masa dapat membantu arkeolog membina semula pembentukan tapak dan
membantu pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat vegetatif lalu dan apa jenis sumber yang tersedia
kepada orang-orang ini. Caesarea Maritima adalah sebuah bandar besar dan pelabuhan yang dibina oleh Herod
the Great, bermula sekitar 25 SM. The Romans merancang asas untuk dibina dengan satu siri caissons, yang
terbuat dari konkrit yang tenggelam ke tempat tidur laut. Sumber-sumber kaligrafi mencatat tsunami pada 13hb
Disember A.D. 115 yang melanda Caesarea, berikutan gempa bumi yang menghancurkan Antioch. Siasatan
geoarkologi bawah air telah menunjukkan bukti dramatik di sedimen yang menyokong idea bahawa pelabuhan
itu dimusnahkan oleh tsunami. Menggali parit mendedahkan pasir yang lebih tua dan dikikis oleh deposit
pendaki yang luar biasa dari cengkerang dan serpihan shell, kerikil, pasir kasar, dan tembikar. Beberapa ahli
arkeologi dan ahli geologi berpendapat bahawa ini adalah deposit tsunami, dan tsunami 115 A.D. mungkin telah
sama yang menghancurkan pelabuhan Caesarea.

Rujukan
Abbott, Lawrence. "Geology for Archaeologists." North Carolina Office of State Archaeology. Office of State
Archaeology, Web. 5 Oct 2012.
"Archaeological Methods." Alabama Archaeology: Archaeological Methods. Alabama U, Web. 5 Oct 2012.
"Ask Dr. Dig." Dig™ - The archaeology magazine for kids!. Cobblestone Publishing, Web. 5 Oct 2012.
Knowles, Mary . "ENFIA - Geoarchaeology." ENFIA. The Eldorado National Forest Interpretive Association,
Web. 5 Oct 2012.
Kristoffersen, Stig . "Concept of Stratigraphy in Geology and Archaeology." SG & Singapore Map - Singapore
Information. Street Directory, Web. 5 Oct 2012.
"The Adventures of Archaeology Wordsmith." Archaeology Wordsmith. Web. 5 Oct 2012.
White, Nancy. M.A.T.R.I.X (Making Archaeology Teaching Relevant in the XXI Century). Indiana U, 19 Jan.
2004. Web. 5 Oct. 2012
Willand, Michael. "Geology meets archaeology: ancient Mediterranean harbours - Through The Sandglass."
Through The Sandglass. Type Pad, 8 Feb 2010. Web. 5 Oct 2012. Work Cited
Disiplin geologi amat penting dalam penentuan umur jumpaan arkeologi. oleh sebab manusia tinggal di
permukaan bumi maka tidak hairanlah jika tulang- tulang mereka dan bukti- bukti kehadirannya ditemui di atas
permukaan. Permukaan bumi sentiasa berubah hasil daripada hakisan, penimbunan dan pelbagai proses lain
yang dinamakan geologi. Proses yang sama juga tertakluk pada fakta bahawa barangan yang dahulunya terdapat
di permukaan akan tertanam manakala barangan yang tertanam akan didedahkan semula.
Analisis nilai merupakan teknik geokronologi. Nilai terdiri daripada dua lapisan. Mendapan kasar terletak di
bahagian bawah dan mendapan halus di bahagian atas. Mendapan halus mendap pada musim dingin apabila
tasik itu beku dan bahan yang lebih kasar dimendapkan pada musim panas apabila cuaca lebih panas dan kadar
pencairan lebih tinggi

Dalam kajian arkeologi moden, peranan disiplin geologi sangat penting. Ilmu geologi
digunakan secara saintifik untuk menganalis tentang asal usul struktur, komposisi bumi, jenis tanah-
tanih, kesan luluhawa, hakisan tanah, gerakan gempa bumi, kandungan garam, mineral, jenis batuan,
kesan ombak, gerakan air bawah tanah, gerakan kerak bumi di dasar laut, letusan gunung berapi dan
sebagainya.

Bahan-bahan bukan organik seperti batu, logam (emas, perak, gangsa dan lain-lain), kaca
dan tembikar ditemui dalam keadaan yang tidak sempurna seperti dalam bentuk serpihan dan
jumpaanya adalah terhad. Manakala bahan organik seperti tulang, rambut, kulit lebih mudah
mereput berbanding bahan organik. Keadaan ini menimbulkan masalah mentafsirkan dan
memperoleh ketepatan sejarahnya dan memerlukan masa dan pengkajian dalam tempoh yang lama
dan panjang. Masalah pereputan dan kemusnahan rekod-rekod arkeologi ini berkait rapat dengan
keadaan iklim, luluhawa, hakisan, kegiatan manusia seperti pembinaan dan perlombongan, serangga
dan lain-lain lagi.

Dilihat faktor luluhawa menyebabkan kebanyakan batu atau tembikar ditemui dalam keadaan
tidak sempurna seperti dalam bentuk serpihan sahaja umpamanya batuan mempunyai daya tahan
yang kuat tetapi tindakan iklim dan cuaca yang berterusan keatasnya membawa kesan samada pecah,
rosak atau sebagainya. Fenomena ini sering berlaku di kawasan Tropika yang mengalami iklim hujan
dan panas, lembap dan sejuk secara berselang seli menyebabkan batuan atau tembikar tidak dapat
bertahan lama. Manakala logam pula akan berubah warna samada berkarat atau sebaliknya diselaputi
debu melalui tindak balas oksigen di udara. Selain itu pergerakan pergerakan tanah,tindakan glasier
menyebabkan batuan akan terhakis secara perlahan, dalam tempoh masa yang lama ia musnah
dengan sendirinya. Air sungai dan laut yang membawa bersama pasir dan batu semasa proses pasang
surut antara penyebab batuan terhakis atau berubah bentuk. Secara tidak langsung akan
mengelirukan ahli arkeologi membuat penyelidikan sehingga kini.

Ilmu geologi digunakan dengan meluas sebagai salah satu mekanisme penting yang mana
ianya digunakan untuk mencari dan membuat tinjauan dalam usaha mencari tapak-tapak yang
berpontensi untuk dikaji oleh ahli arkeologi. Teknik tinjauan magnetik, radar dan sonar banyak
membantuk usaha-usaha tinjauan sekunder arkeologi. Kepelbagaian teknik ini membantu penemuan
pelbagai jenis artifak meskipun persekitaran fizikal bumi sukar untuk dihadapi kajian yang dilakukan
didasar lautan

Bahan bacaan, Pengantar Arkeologi SKSE 2033, Baszley Bee B. Basrah Bee dan Mohd Kamaruzaman
Abd. Rahman, UKM, 2001
Bahan bacaan Pengantar Arkeologi, SKSE 2033, hlmn 42, UKM 2001

Anda mungkin juga menyukai