Anda di halaman 1dari 10

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan metode

pengumpulan data secara retrospektif. Deskriptif adalah analisis yang bertujuan

untuk memberikan gambaran mengenai subjek penelitian yang diarahkan pada

penyajian informasi mengenai data yang diperoleh melalui proses penelitian.

Sedangkan retrospektif merupakan penelitian yang melihat ke belakang peristiwa

yang terjadi di masa lalu yaitu menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien

yang menderita diabetes melitus tipe 2 yang menjalani rawat inap pada periode Juli

– Desember 2017 di RSU Suaka Insan Kota Banjarmasin.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.a Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan sumber daya yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Populasi penelitian ini diambil dari semua data rekam medik pasien yang

menderita DM tipe 2 dan didapat sebanyak …… data pasien DM yang menjalani

rawat inap RSU Suaka Insan Kota Banjarmasin periode Juli – Desember 2017.

3.2.b Sampel Penelitian

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.

Sampel dari penelitian ini adalah seluruh rekam medik pasien DM tipe 2 yang

termasuk dalam kriteria inklusi dengan metode sampling yang digunakan yaitu total

sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel

sama dengan populasi. Alasan mengambil metode ini karena jumlah populasi yang

kurang dari 100 sehingga populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian sebanyak

...data pasien DM tipe 2 di RSU Suaka Insan Kota Banjarmasin Juli – Desember 2017.

40
41

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.a Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Suaka Insan Jln. Zapri zam zam No. 60,

Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat, Provinsi Kalimantan

Selatan.

3.3.b Waktu Penelitian

Pengambilan data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi

rawat inap di RSU Suaka Insan Kota Banjarmasin dan penelitian dilaksanakan pada

bulan Mei 2018.

3.4 Kriteria Sampel

3.4.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi ini adalah :

a. Pasien diabetes melitus tipe 2 dengan usia >30 tahun. Karena menurut

WHO setelah usia 30 tahun, maka kadar glukosa darah akan naik 1-

2mg/dL/tahun pada saat puasa dan akan naik 5,6-13mg/dL pada 2 jam

setelah makan.(23)

b. Data rekam medik pasien diabetes melitus Tipe 2 yang mendapatkan terapi

obat antidiabetik.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi ini adalah :

a. Seluruh data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 yang tidak

lengkap, rusak dan atau tidak terbaca

b. Pasien diabetes melitus tipe 2 yang tidak mendapatkan terapi obat

antidiabetik.

41
42

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah data rekam medik pasien yang menderita

Diabetes Melitus Tipe 2 serta menyiapkan lembar rakapitulasi data.

3.6 Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dari data rekam medik pasien yang

menderita diabetes melitus tipe 2 yang menjalani rawat inap di RSU Suaka Insan Kota

Banjarmasin, kemudian dilakukan pencatatan nomor rekam medik. Data yang

dikumpulkan sebanyak … nomer rekam medik. Setelah didapat berkas rekam medik

pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat inap RSU Suaka Insan Kota

Banjarmasin periode Juli - Desember 2017, maka dilakukan pencatatan satu persatu

data yang dibutuhkan, kemudian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak …. rekam

medik dan kriteria eksklusi sebanyak…. rekam medik. Adapun data-data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

1. Karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, kadar glukosa darah, komplikasi DM

dan lama perawatan)

2. Pola penggunaan obat (Jenis, golongan, dosis, bentuk sediaan, frekuensi dan

terapi kombinasi antidiabetik )

3.7 Jenis Variabel

3.7.a Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain, artinya

apabila variabel bebas berubah maka akan mengakibatkan perubahan variabel lain,

yaitu :

- Usia pasien

- Kadar glukosa darah

42
43

- Komplikasi DM.

3.7.b Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain,

artinya variabel terikat berubah akibat perubahan pada variabel bebas yaitu :

- Golongan obat antidiabetik

- Jenis obat antidiabetik

- Dosis obat antidiabetik

- Frekuensi penggunaan obat antidiabetik

- Bentuk sediaan antidiabetik

- Terapi kombinasi obat antidiabetik

3.8 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dari penelitian ini digambarkan pada gambar berikut ini :
Variabel Independen Variabel Dependen

Penderita DM tipe 2 Penggunaan obat


penderita DM tipe 2 :
Demografi Pasien :
 Golongan obat
 Usia
antidiabetik
 Kadar glukosa darah  Jenis obat
 Komplikasi DM antidiabetik
 Dosis obat
antidiabetik
 Frekuensi
penggunaan obat
antidiabetik
 Bentuk sediaan
antidiabetik
 Terapi kombinasi
antidiabetik

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

43
44

3.9 Analisis Data

Berdasarkan lembar pengumpulan data yang telah dicatat, yang dibuat

rekapitulasi data yang diperoleh ke dalam master tabel. Data yang diperoleh diolah

dengan menggunakan program Microsoft Excel kemudian disajikan dalam nilai

persentase (distribusi frekuensi) dan dijelaskan dalam bentuk narasi.

3.10 Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan dari variabel yang akan

diukur. Definisi operasional ini diperlukan agar pengukuran variabel atau

pengumpulan variabel ini konsisten. Penjelasan dari definisi operasional dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
1. Usia pasien Tingkat hidup a. 31- 40 tahun
pasien, dihitung b. 41-50 tahun
dalam tahun c. 51-60 tahun
dengan pembulatan Rekam d. 61-70 tahun Interval
ke bawah, di medik e. ≥ 70 tahun
kelompokkan
menjadi beberapa
kelompok.
2. Jenis kelamin Keadaan fisik a. Laki-laki
pasien yang Rekam b. Perempuan
dibedakan dari medik Nominal
sistem
reproduksinya.
3. Kadar glukosa Suatu data yang a. Kadar glukosa
darah menyatakan ukuran darah puasa
tinggi atau ≥ 126 mg/dL
rendahnya kadar Rekam b. Kadar glukosa
glukosa dalam medik plasma 2 jam
darah yang pada TTGO ≥ Nominal
diperoleh dari hasil 200mg/dL
pemeriksaan c. Kadar glukosa
laboratorium. darah sewaktu ≥
200mg/dL
d. HbA1c ≥6,5%
4. Komplikasi DM Penyakit tambahan a. Hiperglikemia
yang timbul pada Rekam b. Hipoglikemia Nominal
penderita DM medik

44
45

c. Gangguan
Jantung dan
pembuluh darah
d. Retinopati
e. Nefropati
f. Neuropati
5. Lama rawat inap Lama perawatan
pasien di rumah Rekam
sakit mulai masuk medik Hari Rasio
sampai dengan
keluar
6. Jenis Obat Obat yang Rekam Pasien DM tipe 2
Antidiabetik digunakan dalam medik yang menggunakan Nominal
terapi antidiabetik obat antidiabetik
7. Golongan obat Kelompok obat Pasien DM tipe 2
antidiabetik antidiabetik yang yang menggunakan
digunakan golongan obat Nominal
penderita DM tipe Rekam antidiabetik
2 medik
8. Bentuk sediaan Sediaan farmasi
dalam bentuk Rekam a. Tablet
tertentu yang di medik b. Kapsul
Nominal
sesuaikan dengan c. Kaplet
kebutuhan d. Injeksi
penderita
9. Frekuensi Jumlah atau ukuran
penggunaan pemakaian dosis Rekam a. 1x
obat antidiabetik yang digunakan medik b. 2x Ratio
pada penderita DM c. 3x
tipe 2
10. Dosis obat Jumlah zat
antidiabetik berkhasiat/kekuatan
yang digunakan Rekam Satuan mg
penderita DM tipe medik Ratio
2 pada satu kali
pemberian

11. Terapi Terapi yang a. Monoterapi


kombinasi digunakan pada Rekam b. Kombinasi 2
antidiabetik pasien yang medik obat
menderita DM tipe c. Kombinasi 3 Nominal
2 obat
d. Kombinasi oral
+ insulin

45
46

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. 2016. Global Report on Diabetes. France ; World Health Organization.

p.6;11.

(Cited 5 April 2018) : http://un.org.au/2016/04/08/who-global-report-on-diabetes/

2. Soelistijo, Soebagijo Adi., dkk. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan

Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

(PERKENI). Jakarta : PB PERKENI. Hal. 1;10;11-12;14-20;26-27-36;41;55-64.

(Diakses pada tanggal 1 April 2018) : http://pbperkeni.or.id/doc/konsensus.pdf

3. IDF 2013. International Diabetes Federation Diabetes Atlas 6th edition.p.34.

(Cited 7 April 2018) : www.idf.org/diabetesatlas

4. IDF 2015. International Diabetes Federation Diabetes Atlas 7th edition.p.52.

(Diakses pada tanggal 6 April 2018) : www.diabetesatlas.org

5. IDF 2017. International Diabetes Federation Diabetes Atlas 8th edition. p. 46.

(Diakses 7 April 2018) :www.diabetesatlas.org

6. Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal.89.

(Diakses 5 April 2018) :

2018.http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2

02013.pdf

7. Depkes RI. 2014 Waspada Diabetes. Pusat Data dan Informasi Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal 1.

(Diakses 1 April 2018) :

46
47

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-

diabetes.pdf

8. UKPDS. 2017. Diabetes & Primary Care. United Kingdom Prospective Diabetes

Study. Vol.19(2). p.61.

(Cited 6 April 2018) :

http://www.diabetesandprimarycare.co.uk/download/content/4966

9. Sari, F.D., Inayah., Hamidy.,M.Y. 2016. Pola Penggunaan Obat Anti Hiperglikemik

Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap di Rumah Sakit X Pekanbaru

Tahun 2014. Journal. Fakultas Kodekteran Universitas Riau. Vol.3(1). Hal.12.

(Diakses 28 Maret 2018) :

https://media.neliti.com/media/publications/185335-ID-none.pdf

10. DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L., DiPiro C.V. 2015. Pharmacotherapy

Handbook 9th edition., McGraw-Hill Education Companies, Inggris. p.161

(Cited 9 April 2018) :

https://smtebooks.com/book/6679/pharmacotherapy-handbook-9th-edition-pdfD\

11. WHO. 2016. Global Report on Diabetes. France ; World Health Organization cit.

Lathifah, Nur Lailatul. 2017. Hubungan Durasi Penyakit dan Kadar Gula Darah

dengan Penyuluhan Subyektif Penderita Diabetes Melitus. Journal. Departemen

Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ; Surabaya. Hal

232-233.

12. IDF 2015. International Diabetes Federation Diabetes Atlas 7th edition cit. Lathifah,

Nur Lailatul. 2017. Hubungan Durasi Penyakit dan Kadar Gula Darah dengan

Penyuluhan Subyektif Penderita Diabetes Melitus. Journal. Departemen

47
48

Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ; Surabaya. Hal

232.

13. Priyanto. 2009. Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Jawa Barat : Leskonfi.

14. WHO 2010. Diabetes Fact Sheet. World Health Organization.p. 1.

(Cited 10 April 2018) :

http://www.who.int/nmh/publications/fact_sheet_diabetes_en.pdf

15. Arthur, Ian et al. 2016. General Practice Management of Type 2 Diabetes 18th

edition. Royal Australian College of General Practicioners ; East Melbourne,

Victoria 3002 Australia.p. 112-113.

(Cited 10 April 2018) : https://www.racgp.org.au/your-practice/guidelines/diabetes/

16. Audehm, Ralph et al. 2014. General Practice Management of Type 2 Diabetes 15th

edition. Royal Australian College of General Practicioners ; East Melbourne,

Victoria 3002 Australia.p. 48-49;94-95.

(Cited 10 April 2018) : https://www.racgp.org.au/your-practice/guidelines/diabetes/

17. Tandra, Hans. 2017. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes

Edisi II. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 14; 61; 65; 69-70;76; 79; 100;

103; 214-215 ; 217-218; 221.

18. Tim Bumi Medika. 2017. Berdamai dengan Diabetes Edisi I. Jakarta : Bumi Medika.

Hal. 15; 54-55; 57-58; 103-104.

19. American Diabetes Association. 2015. Standards of Medical Care in Diabetes.

Vol.33(2). Abriged for Primary Care Providers cit. Tandra, Hans. 2017. Segala

Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes Edisi II. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama. Hal. 57.

48
49

20. Cefalu, William T et al, 2017. Standards of Medical Care in Diabetes. American

Diabetes Association. Vol. 40. Suplement 1 ; USA.p. S66.

(Cited 12 April 2018) : www.org/diabetescare

21. Lathifah, Nur Lailatul. 2017. Hubungan Durasi Penyakit dan Kadar Gula Darah

dengan Penyuluhan Subyektif Penderita Diabetes Melitus. Journal. Departemen

Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ; Surabaya. Hal

233.

(Diakses 13 April 2018) : http://repository.unair.ac.id/62138/

22. Safira, K. 2018. Buku Pinter Diabetes Kenali, Cegah, dan Obati! Edisi I. Yogyakarta

:Healthy. Hal. 35; 37; 42.

23. Aru W, Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Jilid II. Jakarta:

Interna Publishing.

49

Anda mungkin juga menyukai