Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET

“MENINGKATKAN NILAI AGAMA DAN MORAL


ANAK DI PAUD”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ELSA GRACE BUTAR-BUTAR (1163113008)

SHINTAMY C. KABAN (1163113035)

KELAS : REGULER A/PG-PAUD’16

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

1
Kata Pengantar
Puji dan Syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat
dan kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Kelompok Mini Riset dari mata kuliah
Pendidikan Agama Kristen Protestan yang berjudul “Meningkatkan Nilai Agama dan Moral Anak
di PAUD”.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam segi
penulisan, isi, dan lainnya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran guna
memperbaiki makalah di hari yang akan datang agar semakin baik adanya.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan harapan semoga tulisan sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semua pembaca khususnya bagi mahasiswa-mahasiswi Universitas Negeri Medan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Atas semua ini, penulis mengucapkan
banyak terimakasih.

Medan, November 2017

Kelompok

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………...……..………….1

A. Latar Belakang…………………………………………………………...………………….1
B. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………….1
C. Manfaat Penelitian. ………………………………………………………………………….1

BAB II TINJAUAN TEORITIS………………………………………….………...2

A. Teori yang Mendasari………………………………………………………………………..2


B. Kerangka Berpikir…………………………………………………………………...………2

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN………………………………………….……3

A. Jenis Penelitian……………………………………………………...…………………...…..3
B. Subjek Penelitian…………………………………….………………………………………3
C. Metode Pengumpulan Data……………..…………………………………………………...3
D. Teknik Analisis Data……………………..………………………………………………….3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….…………………....4

BAB V PENUTUP………………………………………………………..…………………6

A. Kesimpulan………………..…………………………………………………………………6
B. Saran………………...……………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA…………………….………………………………………………….…..…8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal atau komponen yang sangat penting dalam pembangunan
sebuah bangsa. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan upaya dalam menciptakan atau
membangun serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar semakin baik adanya. Kualitas
pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia. Semakin baik kualitas pendidikan yang
terdapat dalam suatu negara, maka akan semakin baik pula kualitas sumber daya manusia yang
tercipta dari pendidikan tersebut.

Selain dari pendidikan yang diberikan, sumber daya manusia yang berkualitas juga ditentukan
oleh moral dan nilai agama yang dianutnya. Agama dan moral merupakan dua hal yang memiliki
kaitan yang erat dan kedua hal inilah yang mengatur perkembangan anak dan hubungan anak
dengan Tuhan dan dengan sesamanya manusia. Anak-anak yang diajarkan moral sejak dini oleh
orangtua, akan tumbuh menjadi pribadi yang baik kelak.

Namun, pada kenyataan yang dapat dilihat seperti pada masa kini banyak sekolah-sekolah yang
hanya mengajarkan ilmu-ilmu pasti dan mulai mengabaikan pengajaran nilai agama moral serta
pembentukan karakter bagi peserta didiknya. Hal ini tentu saja akan menimbulkan dampak
negative, tidak hanya bagi peserta didik itu sendiri, tetapi juga bagi perkembangan bangsa di masa
mendatang.

Oleh karena itu, melalui kegiatan mini riset ini, penulis ingin meneliti bagaimana keadaan
moral anak disebuah sekolah TK dan penulis ingin meneliti bagaimana cara guru dalam membantu
anak meningkatkan aspek nilai agama dan moralnya. Dengan demikian, seluruh pembaca dapat
mengetahui hal-hal berkaitan dengan nilai dan agama moral. Serta untuk kedepannya, diharapkan
segala tujuan dapat dicapai dan segala hambatan dapat diminimalisir agar anak dapat berkembang
dengan baik di masa mendatang.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam pembuatan penelitian ini adalah penulis ingin memberitahukan
kepada seluruh pembaca khusunya masyarakat tentang kenyataan di lapangan mengenai keadaan
moral anak di sebuah sekolah dan penulis juga ingin menjelaskan kepada para pembaca mengenai
bagaimana cara guru dalam meningkatkan aspek nilai agama dan moral anak di sekolah tersebut.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat penulis ambil dari pembuatan kegiatan penelitian ini adalah, bagi penulis
pribadi, penulis dapat mengetahui apa yang belum penulis ketahui dan mengembangkan hal apa
saja yang penulis telah ketahui. Manfaat bagi pembaca adalah, pembaca dapat mengetahui
bagaimana kenyataan sebenarnya yang terjadi di lapangan berkaitan dengan nilai agama dan moral
anak dan dapat menyikapi hal tersebut secara bijak dan lebih baik kedepannya.

4
BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Teori yang Mendasari

Seiring dengan perkembangan-perkembangan yang lainnya, anak usia dini juga mengalami
perkembangan moral. Moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi
mengenai apa yang seharusnya dilakukan manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Anak-
anak ketika dilahirkan, belum memiliki moral. Namun, seiring dengan perkembangannya, moral
perlahan-lahan akan terbentuk melalui interksinya dengan eksternalnya. Anak akan belajar
memahami tentang perilaku mana yang baik, yang buruk, yang boleh dikerjakan dan tidak serta
tingkah laku mana yang baik dan yang tidak baik.

Sjarkawi mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar
dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu, moral juga merupakan seperangkat
keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia. Menurut Jamie, moral adalah ajaran baik dan buruk tentang
perbuatan dan kelakuan(akhlak). Sedangkan pengertian Akhlak itu sendiri menurut Al-Ghazali
sebagai pedoman kata boral, sebagai perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat di dalam jiwa
manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan
tanpa perlu dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.

B. Kerangka Berpikir

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwasanya nilai agama dan moral merupakan salah
satu aspek terpenting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Nilai agama dan moral yang
diterapkan pada anak harus benar-benar baik dan sesuai dengan pedoman yang digunakan yakni
Fiman Tuhan. Pendidikan moral penting diterapkan sejak anak menginjak usia dini, karena pada
saat masa usia dinilah kemampuan daya serap anak sedang dalam proses yang optimal. Anak akan
mengingat dan mengikuti apa yang dilakukan oleh eksternalnya. Maka dari itu masa usia dini juga
disebut sebagai masa meniru karena anak akan mudah meniru apa yang dilihat dan di dengarnya.

Anak tidak dapat mengembangkan aspek-aspek pengetahuannya sendiri. Anak membutuhkan


bantuan pihak eksternalnya untuk membantunya mengembangkan kemampuannya sehari-hari.
Disinilah dibutuhkan peran orangtua dan guru sebagai pihak yang paling banyak ditiru oleh anak.
Pengajaran nilai agama dan moral harus dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh oleh
orangtua dan guru. Pada saat anak belajar di sekolah, pembelajaran harus banyak berkaitan dengan
firman Tuhan, berdoa, mengucapkan salam, mengajarkan kepada anak untuk saling menghormati,
dan lain-lain. Sedangkan, pembelajaran di rumah, dijelaskan bahwa anak harus mengasihi orang
yang lebih muda dan menghormati orang yang lebih tua darinya. Dengan pengajaran moral
sederhana seperti itu, anak akan terbiasa melakukan segala sesuatu dengan baik dan wawasan
moral dan tingkah laku anak akan terbentuk dengan baik. Sehingga anak akan tumbuh mnejadi
pribadi yang baik pula di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

5
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Jenis Penelitian

Adapun melalui pembuatan mini riset yang penulis lakukan, jenis penelitian yang penulis
pergunakan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah melalui jenis penelitian deskriptif.

Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Margana, 2005:36), penelitian kualitatif adalah proses
penelitian yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan melalui penjelasan-penjelasan
dan merupakan penelitian yang dideskripsikan melalui kata-kata.

Dimana pada penyusunan laporan penelitian ini, penulis hanya menjelaskan melalui kata-kata
atau mendeskripsikan semua yang berhubungan dengan pelaksanaan atau pembuatan laporan
dalam kegiatan penelitian tersebut.

B. Subjek Penelitian

Adapun Subjek yang penulis teliti melalui pembuatan mini riset ini adalah TK Cahaya Bangsa
Medan.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam melaksanakan penelitian ini adalah
metode observasi dan wawancara. Dimana penulis secara langsung melakukan pengamatan
terhadap sekolah yang bersangkutan dan melakukan wawancara terhadap guru yang bersangkutan
untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang nilai agama dan moral anak di sekolah
tersebut..

D. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data yang penulis gunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah teknik
analisis data deskriptif kualitatif. Pada penyusunan laporan makalah mini riset ini, penulis hanya
menjelaskan atau mendeskripsikan hasil penelitian yang penulis lakukan secara deskriptif atau
melalui penjelasan-penjelasan dan disebut kualitatif karena penulis hanya menjelaskan melalui
kata-kata dan tidak menggunakan metode angka atau angket dalam melaksanakan penelitian
tersebut.

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap kemajuan bangsa untuk
meningkatkan mutu sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan memiliki peran yang
signifikan dan bahkan masih menjadi pranata utama dalam penyiapan sumber daya manusia.
Dalam pembahasan pada Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003, pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah bagian tak
terpisahkan dalam kehidupan setiap orang.

Pendidikan harus mampu membekali peserta didik dengan kemampuan untuk memecahkan
masalah (problem solving) yang kemungkinan akan mereka hadapi di masa depan mereka. Dengan
kata lain, semua komponen dalam aktivitas pendidikan harus berorientasi kepada masa depan
peserta didik.

Di dalam pendidikan anak usia dini, terdapat 6 aspek perkembangan yang harus dipenuhi
dalam setiap proses pembelajaran di sekolah. 6 aspek perkembangan tersebut antara lain adalah
nilai agama moral, kognitif, sosio-emosional, fisik-motorik, bahasa dan seni.

Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya yakni di
lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia prasekolah adalah masa di mana
anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral
manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap
perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik. Untuk itu, diperlukan
penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada
anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara
optimal serta timbulnya sikap dan perilaku positif bagi anak. pendidikan moral menyangkut sikap
dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan
kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih mengarah pada pengembangan karakter, sikap, dan
perilaku peserta didik.

Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan
saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak. Dari pendapat di atas, moral
dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih
konkret dari itu, moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau
karakter yang didasarkan pada ajaran nilai prinsip atau norma.

7
Untuk menciptakan dan mengarahkan seseorang menjadi lebih bermoral, maka diperlukan
pendidikan moral, dengan pendidikan moral dimaksudkan agar manusia belajar menjadi manusia
yang bermoral. Pendidikan moral juga dapat diartikan sebagai suatu konsep kebaikan (konsep yang
bermoral) yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik (generasi muda dan masyarakat)
untuk membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat
dalam Pancasila dan UUD 1945 dan Alkitab.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa pendidikan moral bukan sesuatu yang
dapat ditambahkan atau boleh dikaitkan pada pendidikan begitu saja, melainkan sesuatu yang
hakiki dan bahkan menduduki tempat yang amat sentral dan strategis dalam pendidikan sehingga
perlu dirancang secara khusus agar dapat mentrasferkan makna pendidikan nilai moral yang hakiki
menuju peradaban bangsa.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di TK Cahaya Bangsa, penulis menyimpulkan


bahwa penanaman nilai agama dan moral pada anak di TK Cahaya Bangsa sudah terbilang cukup
efektif. Berdasarkan pengamatan penulis di sekolah tersebut, penulis mengamati bahwa kegiatan-
kegiatan di sekolah tersebut telah baik dan benar adanya. Pada saat pagi hari sebelum pelajaran di
mulai, anak-anak akan diajarkan untuk beribadah, bernyanyi memuji Tuhan dan berdoa serta
mengucapkan ayat hafalan juga sebelum memulai proses belajar mengajar di kelas. Setelah
kegiatan ibadah pagi dilakukan, dilanjutkan dengan kegiatan berbaris untuk memasuki kelas yang
dalam hal ini anak diajarkan untuk baris berbaris sesuai ketentuan dan belajar antri sebelum
memasuki kelas. Setelah masuk ke dalam kelas, guru menuntun anak untuk ke toilet terlebih
dahulu agar proses belajar mengajar tidak terganggu nantinya. Selanjutnya, pada saat seluruh
murid telah berada di dalam ruangan kelas, guru menuntun murid untuk melakukan doa sebelum
memulai kelas dan doa diucapkan menggunakan bahasa Inggris. Selanjutnya proses belajar
mengajar pun dilakukan. Biasanya kegiatan yang dilakukan adalah menggambar, mewarnai,
menulis angka, berhitung, menghubungkan garis titik titik, dan yang lainnya. Setelah proses belajar
mengajar selesai, guru menuntun anak anak untuk membereskan buku dan mengeluarkan bekal
mereka, lalu guru menuntun anak untuk berdoa untuk makan. Setelah itu anak makan dan selesai
makan mereka bermain. Lalu setelah selesai makan dan bermain, anak diundang untuk masuk
kembali ke dalam kelas. Kegiatan penutup yang dilakukan adalah dengan menyanyi satu lagu per
anak lalu kemudian membagikan buku tugas yang akan dikerjakan di rumah. Setelah itu, anak-
anak pun dituntun untuk berdoa kembali menggunakan bahasa Inggris sebagai persiapan untuk
pulang. Setelah berdoa, anak akan merapikan bangku dan meja mereka lalu menyalam tangan
gurunya.

Pada saat penulis mengamati di jam istirahat, banyak anak-anak yang saling membagikan
makanan mereka terhadap teman nya yang tidak memiliki makanan. Ada pula anak yang
membantu temannya yang terjatuh namun ada dua atau tiga anak yang pendiam dan tidak mau
terlalu bergaul dengan teman-temannya. Peserta didik di sekolah ini juga dibiasakan untuk
mengucapkan terimakasih oleh guru mereka dalam keadaan apapun. Cara guru dalam
meningkatkan nilai agama dan moral anak yakni guru sering menceritakan cerita-cerita Alkitab dan
cerita-cerita berkaitan dengan moral lainnya. Dengan demikian, nilai agama dan moral anak akan
berkembang dan anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan berkarakter di masa yang akan
datang.

8
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan di atas, kesimpulan yang dapat diambil
adalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap kemajuan bangsa untuk
meningkatkan mutu sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan memiliki peran yang
signifikan dan bahkan masih menjadi pranata utama dalam penyiapan sumber daya manusia.
Pendidikan harus mampu membekali peserta didik dengan kemampuan untuk memecahkan
masalah (problem solving) yang kemungkinan akan mereka hadapi di masa depan mereka. Dengan
kata lain, semua komponen dalam aktivitas pendidikan harus berorientasi kepada masa depan
peserta didik.

Pendidikan tidak hanya terbatas kepada hal-hal yang bersifat akademik saja, tetapi pendidikan
juga berkaitan dengan pemberian nilai agama dan moral sebagai pembentuk karakter anak usia
dini. Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya yakni di
lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia prasekolah adalah masa di mana
anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral
manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap
perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik. Untuk itu, diperlukan
penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada
anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara
optimal serta timbulnya sikap dan perilaku positif bagi anak. pendidikan moral menyangkut sikap
dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan
kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih mengarah pada pengembangan karakter, sikap, dan
perilaku peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di TK Cahaya Bangsa, hasil yang dapat penulis
sampaikan adalah penanaman nilai agama dan moral di sekolah tersebut sudah berjalan efektif
karena pembelajaran di sekolah di dasarkan atas firman Tuhan dan anak-anak diajarkan untuk
berdoa sebelum memulai pelajaran dan setelah pelajaran selesai. Dengan diajarkan nya nilai agama
dan moral sejak dini pada anak maka anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik, berakarker,
cerdas dan berkualitas di masa yang akan datang.

9
B. Saran

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, saran yang dapat dikemukakan adalah yang pertama
bagi penulis, penulis harus lebih mengembangkan wawasannya berkaitan dengan aspek-aspek
penting pada anak usia dini agar penulis lebih memahami bagaimana meningkatkan aspek-aspek
penting tersebut. Bagi guru pendidik, guru harus lebih mengembangkan kemampuannya untuk
mengembangkan moral anak. sekolah yang bersangkutan juga harus melengkapi media
pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan aspek-aspek moral anak seperti buku
bergambar bertema cerita Alkitab, kartu-kartu berpasangan bergambar tokoh-tokoh Alkitab, dan
yang lainnya. Dengan lengkapnya fasilitas yang tersedia maka proses pembelajaran juga akan
semakin efektif.

Dengan terintegrasinya seluruh mahasiswa yang bergelut di bidang Pendidikan Anak Usia Dini
maupun dalam bidang-bidang lainnya tentu hal ini akan menghasilkan anak-anak yang memiliki
karakter serta pengetahuan yang dapat berguna bagi hidup dan kehidupan orang-orang di
sekitarnya. Dengan demikian, anak akan berkembang sesuai kapasitas kemampuan yang
dimilikinya baik secara alami maupun melalui bantuan dari lingkungan eksternalnya.dengan
perkembangan itu, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, memiliki kecakapan ilmu,
memiliki kualitas diri yang baik, mandiri, dan bertanggung jawab, serta dapat memanjukan
perkembangan Bangsa di masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://vivienanjadi.blogspot.com diakses pada 10 November pukul 16:32


Yuliana, Lia.(2005).”Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia
Dini”. Dapat diakses di website https://journal.uny.ac.id

11
LAMPIRAN

SETELAH
SELESAI
KEGIATAN
IBADAH,
ANAK-ANAK
MELAKSAN
AKAN
KEGIATAN
SENAM
DAN
OLAHRAGA.

KEGIATAN
LOMBA
LARI ANTAR
ANAK.

ANAK-ANAK
SEDANG
BERMAIN

12
ANAK-ANAK ANAK LAKI-
SEDANG LAKI DAN
ANTRI PEREMPUA
DALAM N KOMPAK
NAIK BERMAIN
PERMAINAN AYUNAN
SELUNCURA
N

13

Anda mungkin juga menyukai