Makalah Refri
Makalah Refri
BAB I
PENDAHULUAN
1
TEKNIK REFRIGERASI 2014
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, tujuan dari dibuatnya makalah ini yaitu
membahas :
1. Mengetahui definisi refrigerasi
2. Untuk mengetahui macam-macam refrigerasi
3. Untuk mengetahui bagaimana siklus refrigerasi mekanik dalam proses
pembekuan ikan
4. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam sistem refrigerasi mekanik
5. Mengetahui apa itu coefficient of performance
6. Mengetahui apa itu refrigerant
2
TEKNIK REFRIGERASI 2014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
TEKNIK REFRIGERASI 2014
4
TEKNIK REFRIGERASI 2014
5
TEKNIK REFRIGERASI 2014
6
TEKNIK REFRIGERASI 2014
7
TEKNIK REFRIGERASI 2014
2.6 Refrigerant
Refrigerant adalah fluida kerja utama pada suatu siklus refrigerasi yang
bertugas menyerap panas pada temperatur dan tekanan rendah dan membuang
panas pada temperatur dan tekanan tinggi. mumnya refrigerant mengalami
perubahan fasa dalam satusiklus. Media pendingin (cooling media) adalah media
yang digunakan untuk engantarkan efek refrigerasi ke tempat yang membutuhkan.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Sistem pendingin udara pada unit yang
besar, seperti bangunan komersial, menempatkan sikluspendingin terpusat pada
suatu tempat. Dan ruangan yang menggunakan efek refrigerasi relatif jauh dari
unit ini, untuk keperluan ini adalah lebih baik menggunakan medium lain daripada
harus mensirkulasikan refrigerant ke tiap ruangan. Medium yang lain inilah yang
disebut medium pendingin atau sering juga diistilahkan refrigerant sekunder
(Fitriandi, 2007).
Menurut ACRIB (2001), Refrigerant dikategorikan tipe A jika pekerja tidak
mengalami gejala keracunan meskipun bekerja lebih dari 8 jam/hari (40
jam/minggu) di lingkungan yang mengandung konsentrasi refrigerant sama atau
8
TEKNIK REFRIGERASI 2014
kurang dari 400 ppm (part per million by mass). Sementara kategori B adalah
sebaliknya. Berdasarkan flammability, refrigerant dibagi atas 3 kelas, kelas 1,
kelas 2, dan kelas 3. Yang disebut kelas 1 jika tidak terbakar jika diuji pada tekanan
1 atm (101 kPa) temperature 18,30C. Kelas 2 jika menunjukkan keterbakaran yang
rendah saat konsentrasinya lebih dari 0,1 kg/m3 pada 1 atm 21.10C atau kalor
pembakarannya kurang dari 19 MJ/kg. Kelas 3 sangat mudah terbakar. Refrigerant
ini akan terbakar jika konsentrasinya kurang dari 0,1 kg kg/m3 atau kalor
pembakarannya lebih dari 19 MJ/kg. Berdasarkan defenisiini, sesuai standard 34-
1997, refrigerants diklassifikasikan menjadi 6 kategori, yaitu:
a. A1: Sifat racun rendah dan tidak terbakar
b. A2: Sifat racun rendah dan sifat terbakar rendah
c. A3: Sifat racun rendah dan mudah terbakar
d. B1: Sifat racun lebih tinggi dan tidak terbakar
e. B2: Sifat racun lebih tinggi dan sifat terbakar rendah
f. B3: Sifat racun lebih tinggi dan mudah terbakar
Refrigerant dirancang untuk ditempatkan didalam siklus tertutup atau tidak
bercampur dengan udara luar. Tetapi, jika ada kebocoran karena sesuatu hal yang
tidak diinginkan, maka refrigerant akan keluar dari system dan bisa saja terhirup
manusia. Untuk Menghindari hal -hal yang tidak diinginkan maka refrigerant harus
dikategorikan aman atau tidak aman. Ada dua faktor yang Digunakan untuk
mengklassifikasikan refrigerant berdasarkan keamanan, yaitu bersifat racun
(toxicity) dan bersifat mudah terbakar (flammability). Berdasarkan toxicity,
refrigerants dapat dibagi dua kelas, yaitu kelas A bersifat tidak beracun pada
konsentrasi yang ditetapkan dan kelas B jika bersifat racun. Batas yang digunakan
untuk mendefinisikan sifat racun atau tidak adalah sebagai berikut (Arismunandar,
2005).
Refrigeran hidrokarbon dapat terbakar jika bercampur dengan udara pada
komposisi yang tepat dan titik nyalanya tercapai. Komposisi yang harus dihindari
ini adalah jika hidrokarbon berada pada posisi 2% - 10% volume. Kedua kondisi
ini, komposisi dan titik nyalanya, tidak boleh terjadi secara serentak baik didalam
system refrigerasi maupun diluar sistem (BKI, 2001).
9
TEKNIK REFRIGERASI 2014
BAB III
PEMBAHASAN
10
TEKNIK REFRIGERASI 2014
11
TEKNIK REFRIGERASI 2014
12
TEKNIK REFRIGERASI 2014
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
Refrigerasi merupakan suatu metode pengukuran suhu untuk menjaga suhu
tetap rendah
Ada 2 macam refrigerasi yaitu refrigerasi mekanik yang termasuk
didalamnya yaitu kondensor, kompresor, dll, sedangkan refrigerasi non
mekanik tidak memerlukan alat tersbut untuk penggerakannya
Secara umum refrigerasi dimulai dari proses kompresi, kondensasi,
pengurangan tekanan dan evaporasi
Komponen refrigerasi terdiri dari kompresor, kondensor katup ekspansi dan
evaporator
Coefficient of Performance merupakan keefektifan kerja mesin refrigerasi
Refrigerant merupakan bahan yang digunakan untuk mendinginkan
contohnya seperti Freon (R12), NH3, dll.
4.2 Saran
Diharapkan dalam teknologi pendinginan untuk kedepannya dapat
menciptakan bahan pendingin dan teknologinya yang ramah lingkungan sehingga
dapat mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan juga dapat menjaga lingkungan
kita dari polusi pabrik
13
TEKNIK REFRIGERASI 2014
DAFTAR PUSTAKA
ACRIB. Air Conditioning and Refrigeration Industry Board (2001), “Guidelines for
the use of Hydrocarbon Refrigerants in Static Refrigeration and Air
Conditioning Systems”, United Kingdom.
Arismunandar, W., Saito. 2002. Penyegaran Udara. Edisi Ke-enam, PT. Pradnyaa
Paramita, Jakarta.
Azis, Azridjal. 2001. Desain Evaporator Jenis Shell and Tube pada Mesin
Refrigerasi Siklus Kompresi Uap Hibrida. FT. UNRI, Pekanbaru.
Hasan, Sandi dan Saptowidodo. 2008. Sistem Refrigerasi dan Tata Udara jilid 2.
Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional
Indartono. 2006. Refrigerasi dan Pengkondisian Udara Edisi kedua. PT. Erlangga,
Jakarta.
14
TEKNIK REFRIGERASI 2014
Permana, Budi Widya. 2010. Pola Aliran Bahan Baku Pada Proses Pembekuan
Ikan Kuniran (Nemipterus sp.) di PT. HATNI Kabupaten Lamongan Jawa
Timur. Laporan Praktikum Kerja Lapang Program Studi Teknologi Hasil
Perikanan. FPIK UB. Malang.
Stoecker, W.F. dan Jerold, J.W. 1994. Refrigerasi dan Pengkondisian Udara
Edisi kedua. PT. Erlangga, Jakarta
Sunanto, St. 2012. Studi Eksperimental Pengaruh Penggunaan Ejektor Dua Fase
Terhadap Unjuk Kerja Siklus Refrigerasi pada Mesin AC. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Widodo, Sapto dan Syamsuri Hasan. 2008. Sistem Refrigerasi Dan Tata Udara
Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.
15