Anda di halaman 1dari 3

Sasbel 1

Definisi Jatuh pada Lanjut Usia

Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai/tempat yang
lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Darmojo, 2004).

Jatuh merupakan suatu kejadian yang menyebabkan subyek yang sadar menjadi berada di
permukaan tanah tanpa disengaja. Dan tidak termasuk jatuh akibat pukulan keras, kehilangan
kesadaran, atau kejang. Kejadian jatuh tersebut adalah dari penyebab yang spesifik yang jenis
dan konsekuensinya berbeda dari mereka yang dalam keadaan sadar mengalami jatuh (Stanley,
2006).

Definisi Osteoporosis pada Lanjut Usia

Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porous berarti
berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit
yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan
mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang dapat menimbulkan
kerapuhan tulang ( Tandra, 2009).

Definisi Inkontinensia Urin dan Alvi

Inkontinensia urin (IU) oleh International Continence Society (ICS) didefinisikan sebagai
keluarnya urin yang tidak dapat dikendalikan atau dikontrol; secara objektif dapat diperlihatkan
dan merupakan suatu masalah sosial atau higienis. Hal ini memberikan perasaan tidak nyaman
yang menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial, psikologi, aktivitas seksual dan
pekerjaan. Juga menurunkan hubungan interaksi sosial dan interpersonal. Inkontinensia urin
dapat bersifat akut atau persisten. Inkontinensia urin yang bersifat akut dapat diobati bila
penyakit atau masalah yang mendasarinya diatasi seperti infeksi saluran kemih, gangguan
kesadaran, vaginitis atrofik, rangsangan obat–obatan dan masalah psikologik.
Macam-macam inkontinensia urin:

a) Inkontinensia urin tipe stress : Inkontinensia urin ini terjadi apabila urin secara tidak
terkontrol keluar akibat peningkatan tekanan di dalam perut, melemahnya otot dasar panggul,
operasi dan penurunan estrogen. Gejalanya antara lain kencing sewaktu batuk, mengedan,
tertawa, bersin, berlari, atau hal lain yang meningkatkan tekanan pada rongga perut.
Pengobatan dapat dilakukan tanpa operasi (misalnya dengan Kegel exercises, dan beberapa
jenis obat-obatan), maupun dengan operasi.

b) Inkontinensia urin tipe urge : timbul pada keadaan otot detrusor kandung kemih yang tidak
stabil, yang mana otot ini bereaksi secara berlebihan. Inkontinensia urin ini ditandai dengan
ketidak mampuan menunda berkemih setelah sensasi berkemih muncul. Manifestasinya dapat
berupa perasaan ingin kencing yang mendadak ( urge ), kencing berulang kali ( frekuensi ) dan
kencing di malam hari ( nokturia ).

c) Inkontinensia urin tipe overflow : pada keadaan ini urin mengalir keluar akibat isinya yang
sudah terlalu banyak di dalam kandung kemih, umumnya akibat otot detrusor kandung kemih
yang lemah. Biasanya hal ini dijumpai pada gangguan saraf akibat penyakit diabetes, cedera
pada sumsum tulang belakang, atau saluran kencing yang tersumbat. Gejalanya berupa rasa
tidak puas setelah kencing ( merasa urin masih tersisa di dalam kandung kemih ), urin yang
keluar sedikit dan pancarannya lemah. Inkontinensia tipe overflow ini paling banyak terjadi
pada pria dan jarang terjadi pada wanita.

d) Inkontinensia tipe campuran (Mixed) : merupakan kombinasi dari setiap jenis


inkontinensia urin di atas. Kombinasi yangpaling umum adalah tipe campuran inkontinensia
tipe stress dan tipe urgensi atau tipe stress dan tipe fungsional.
Inkontinensia Alvi ( Feses )

Inkontinensia feses (alvi) adalah hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran
feses dan gas melalui sfingter anus akibat kerusakan fungsi sfingter atau persarafan di daerah
anus.
Dykes S.L, Bordeianou L. (2012) menyatakan bahwa inkontinensia anal adalah
ketidakmampuan untuk mengendalikan keluarnya flatus, feces cair, serta feces padat, dari yang
ringan berupa kesulitan mengendalikan keluarnya gas sampai dengan ketidakmampuan
mengendalikan keluarnya feces cair dan feces padat. Inkontinensia fekal menimbulkan
masalah sosial yang besar, memalukan, sehingga banyak penderita berusaha untuk
menyembunyikan masalah mereka, dapat menurunkan harga diri, isolasi sosial, perasaan tidak
berdaya, serta depresi.

Anda mungkin juga menyukai