Dr.
Dr Ir.
Ir Didiek Djarwadi
Djarwadi, M
M.Eng
Eng
Kuliah ke 3, Mata Kuliah Pilihan, Aplikasi Geoteknik pada Tambang Terbuka, S2 Geoteknik
Sekolah Pasca Sarjana Institute Teknologi Bandung
GANGGUAN STABILITAS LERENG
GANGGUAN STABILITAS LERENG
a)) F
Faktor
kt geologi
l i
b) Faktor morphologi
c) Faktor manusia
Faktor Pelapukan
GANGGUAN STABILITAS LERENG
Faktor Gempa
GANGGUAN STABILITAS LERENG
Faktor Ombak
GANGGUAN STABILITAS LERENG
Faktor Hujan
Jenis
J i longsoran
l berdasarkan
b d k jenis
j i material
i l dik
dikelompokkan
l kk sebagai
b i
berikut:
Jenis material
Tanah
Jenis longsor
Batuan Tanah berbutir Tanah berbutir
kasar halus
Jatuhan Rock fall Debris fall Earth fall
Gulingan Rock topple Debris topple Earth topple
Rotasi
Longsoran Rock slide Debris slide Earth slide
Translasi
Sebaran Rock spread Debris spread Earth spread
Rock flow Debris flow Earth flow
Aliran
Rock creep Soil creep
Longsoran kompleks Kombinasi dari 2 atau lebih jenis longsor
JENIS LONGSORAN
Rockfall
JENIS LONGSORAN
Rockslide
JENIS LONGSORAN
Rock topple
JENIS LONGSORAN
Rockflow
JENIS LONGSORAN
Rock creep
JENIS LONGSORAN
Debris flow
JENIS LONGSORAN
Earth flow
JENIS LONGSORAN
Rotational slide
JENIS LONGSORAN
Translational slide
JENIS LONGSORAN
Earth creep
JENIS LONGSORAN
Earth creep
JENIS LONGSORAN
Suatu masa dengan berat (W) yang berada pada suatu bidang, apabila bidang
diangkat dengan membentuk sudut (A) dengan bidang datar, maka pada lereng yang
landai vektor gaya geser (D) lebih kecil dibandingkan dengan vektor tahanan geser
yang merupakan fungsi dari gaya (N). Dengan menambah besar sudut (A), untuk
lereng agak curam, vektor gaya geser (D) bertambah, sedangkan vektor tahanan
geser berkurang, demikian seterusnya. Pada lereng yang curam vektor gaya geser
(D) lebih besar dari vektor tahanan geser, sehingga masa dengan berat W akan
meluncur pada bidang geser karena tahanan geser tidak dapat lagi mengimbangi
gaya geser yang terjadi.
KONSEP STABILITAS LERENG
Notasi:
W : berat irisan (kN),
( ),
N : gaya normal pada dasar irisan (kN),
Sm : gaya geser pada dasar irisan (kN),
E : gaya normal horizontal antar irisan (kN),
X : gaya geser vertical antar irisan (kN),
(kN)
D : beban garis (kN/m),
kW: beban gempa pada titik tengah irisan (kN.m),
R : radius bidang longsor (m),
f : jarak antara titik pusat rotasi dengan titik tengah dasar irisan (m)
(m),
x : jarak horizontal antara titik pusat rotasi dengan titik tengah dasar irisan
(m),
e : jarak vertical titik pusat irisan ke pusat rotasi (m),
d : j
jarakk antara b
baban
b garis
i kke titik
i ik pusat rotasii ((m),
)
h : jarak vertical titik tengan dasar irisan ke muka tanah (m),
a : jarak tegak lurus antara titik pusat lingkaran dengan resultan gaya air
( )
(m),
A : resultan gaya air (kN),
: sudut beban garis terhadap bidang horizontal,
: sudut antara garis singgung dasar irisan dengan bidang datar.
KONSEP STABILITAS LERENG
Beberapa nilai yang diketahui dan tidak diketahui dalam analisa stabilitas
lereng
Nilai yang diketahui Diskripsi nilai
n Jumlah gaya arah horisontal
n Jumlah gaya arah vertikal
n Jumlah momen
n Parameter kuat geser tanah
4n Jumlah nilai yang diketahui
Karena jumlah nilai yang tidak diketahui lebih besar dari nilai yang
diketahui, masalah keseimbangan batas tersebut diatas tidak dapat
diselesaikan, kecuali dilakukan beberapa asumsi. Asumsi pertama
yang biasa digunakan adalah titik bekerjanya gaya pada dasar irisan
(N) (Sm)
(N), (S ) dianggap
di pada
d titik tengah
t h irisan.
i i
Asumsi selanjutnya dapat berupa titk kerja gaya antar irisan, atau nilai
gaya normal atau gaya geser antar irisan dianggap tidak ada.
ada Dengan
demikian terdapat keseimbangan antara jumlah nilai yang diketahui
dan nilai yang tidak diketahui, sehingga persamaan keseimbangan
batas dapat diselesaikan.
diselesaikan
KONSEP STABILITAS LERENG
Hitungan terhadap
Metoda analisa Keseimbangan Keseimbangan gaya Keseimbangan
gaya vertikal horizontal momen
Felenius Ya Tidak Ya
Simplified Bishop (1955) Ya Tidak Ya
Si lifi d J
Simplified Janbu
b (1968) Y
Ya Y
Ya Tid k
Tidak
Generalized Janbu (1968) Ya Ya Tidak
Spencer Ya Ya Ya
M
Morgenstern-Price
P i (1965) Y
Ya Y
Ya Y
Ya
Corps of Engineers Ya Ya Tidak
Lowe-Karafiath (1960) Ya Ya Tidak
FAKTOR AMAN
FAKTOR AMAN
Faktor aman titik (a) = kuat geser c ' ( ' tg ' u )
gaya geser Sm
Asumsi analisa
stabilitas lereng
metoda
t d rotasi
t i
dari beberapa
peneliti
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG
S l i hi
Solusi hitungan
Metoda Keseimbangan
Keseimbangan Gaya
Momen
Fellenius (1936) Ya Tidak
Bishop Simplified (1955) Ya Tidak
Janbu Simplified (1954) Tidak Ya
Spencer (1967) Ya Ya
Morgenstern dan Price (1965) Ya Ya
Corps of Engineer 1 Tidak Ya
Corps of Engineer 2 Tidak Ya
Lowe-Karafiath (1960) Tidak Ya
Janbu Generalized Ya Ya
Sarma Ya Ya
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG
Gaya geser antar irisan oleh Morgenstern dan Price (1965) dan Price
(1967) disampaikan dalam persamaan berikut ini.
X E.. f ( x)
dengan X : gaya geser antar irisan,
E : gaya normal antar irisan,
f(x) : fungsi,
: persentase dari fungsi yang digunakan.
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG
METODA TABULASI
Untuk lereng dengan tanah seragam dan sudut gesek dalam tidak nol ( > 0),
Janbu (1968)
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG
METODA TABULASI
Koreksi karena beban diatas lereng dan kondisi terendam air (Janbu,
1968),
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG
METODA TABULASI
Hunter dan Schuster
(1968) menyampaikan
y p cara
hitungan stabilitas lereng
dengan kuat geser tanah
bertambah sehubungan
d
dengan k d l
kedalaman
STABILITAS LERENG BATUAN
RANCANGAN LERENG BATUAN
Desk Study
y - uji
j lapangan,
p g uji
j laboratorium, review
literatur
Id tifik i b
Identifikasi bentuk
t k llongsoran
DESK STUDY
Id tifik i b
Identifikasi bentuk
t k llongsoran ((planar
l sliding)
lidi )
DESK STUDY
sandstone
Interbedded sandstone
claystone
Clay shale
Rencana “ramp”
ramp
Evaluasi Lereng Batuan
K
Kerusakan
k formasi
f i ““claystone”
l t ” oleh
l h karena
k dayadukung
d d k clay
l
shale hilang
Evaluasi Lereng Batuan
“R k fall”
“Rock f ll” yang dapat
d t mencapa llokasi
k i ““ramp””
Evaluasi Lereng Batuan
P t
Potensi
i rock
k f
fall
ll d
darii b
batuan
t ““claystone”
l t ” yang runtuh
t h
Evaluasi Lereng Batuan
P
Proses pelapukan
l k “clay
“ l shale”
h l ” yang cepatt
DESK STUDY
Id tifik i b
Identifikasi bentuk
t k llongsoran
DESK STUDY
Hubungan antara sudut rerata lereng tambang dengan kedalaman tambang
DESK STUDY
H b n n antara
Hubungan nt sudut
d t rerata
t llereng
n ttambang
mb n ddengan
n n kkedalaman
d l m n ttambang
mb n
(Sjoberg, 2010)
DESK STUDY
Karakteristik batuan
DESK STUDY
P
Penggunaan Parameter
P t Kuat
K t Geser
G Batuan
B t
DESK STUDY
P
Penggunaan Parameter
P t Kuat
K t Geser
G Batuan
B t
DESK STUDY
P
Penggunaan Parameter
P t Kuat
K t Geser
G Batuan
B t
DESK STUDY
P
Penggunaan Parameter
P t Kuat
K t Geser
G Batuan
B t
DESK STUDY
P
Penggunaan Parameter
P t Kuat
K t Geser
G Batuan
B t
DESK STUDY
Keruntuhan geser dan toppling pada bidang miring (Hoek & Bray, 1991)
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG
Contoh kasus longsor pada disposal suatu tambang terbuka berupa flow
-Gerakan horisontal masa tanah 1000 m
-Deformasi vertikal masa 150 m
Hasil analisis p
pelaksanaan counterweight
g tahap
p 2
Tahapan pelaksanaan
CONTOH PENANGANAN LONGSOR
Inspeksi
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG
TERIMA KASIH