PRODI S1 PG-PAUD
Skor Nilai:
NIM : 1173313054
MEDAN
MARET 2018
3
Kata pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat
dan hidayah-Nya yang mengiringi kami. Serta terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Pada dasarnya saya dapat menyelesaikan tugas critical journal review ini dimana
dalam tugas ini saya akan review jurnal yaitu jurnal yang berjudul evaluasi konseling
dan paduan layanan berdasarkan pandangan guru dan mereka prediksi berdasarkan
beberapa variabel. Jurnal ini membahas tentang bagaimana pandangan guru konseling
dan paduan layanan nya , misalnya dengan mengevaluasi guru konseling bagaimana
anak tersebut atau layanan guru konseling terhadap anak.
Saya sebagai penulisnya menerima kritikan dan saran apa bila ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Semoga tugas critical journal review ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatianya saya ucapkan terimakasih.
(1173313054)
3
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Bab I : PENDAHULUAN
A. Pendahuluan........................................................................................................... 6
B. Deskripsi isi............................................................................................................. 9
Bab IV : PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................ 13
B. Rekomendasi......................................................................................................... 14
Daftar Pustaka............................................................................................................................. 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
3
2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan
berikutnya.
1.
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Pendahuluan
3
konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian
yang khas. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas
belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan
(norma). Sebagaimana dikemukakan oleh Moeliono (1993: 208) bahwa disiplin adalah
ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma.
3
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Proses pembelajaran atau belajar mengajar ini mencakup beberapa aspek atau
unsur utama, yakni guru dan murid (peserta didik). Guru atau pengajar merupakan
individu-individu yang memiliki tugas dan peranan penting dalam memberikan dan
mentransfer pengetahuan kepada para peserta didiknya,sedangkan murid atau peserta
didik adalah individu-individu yang berusaha mempelajari segenap pengetahuan yang
diajarkan,diberikan dan dijelaskan oleh para pengajar. Dengan kata lain, guru adalah
seorang yang bertugas menyampaikan materi pelajaran sedangkan murid adalah
individu yang berhak mendapatkan materi pelajaran dengan berbagai macam
penjelasannya.
3
untuk menggambarkan, bahwa tugas guru bukanlah hanya untuk menyampaikan
segudang materi dengan teori-teori konsep yang begitu rumit,tetapi seorang guru juga
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan bimbingan serta konseling
kepada para peserta didiknya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para
murid sehingga pembelajaran yang diberikan tidak hanya terpancang pada materi
pelajaran yang diberikan tetapi kini ditambah dengan bimbingan yang akan semakin
membantu siswa dalam mengatasi persoalan baik dalam masalah pembelajaran materi
maupun di luar pembelajaran sekolah. Bimbingan merupakan bantuan kepada
individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya.
Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih
berkembang ke arah yang semaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi
bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani
oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut.
Lebih lanjut Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh
para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang
baik sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber
permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal
ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa
yang tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang
dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan
kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa
tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan kehidupan sosial
dewasa ini semakin kompleks, termasuk tantangan dalam mengalokasikan waktu.
Dalam hal ini jika pengaturan waktu berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan
pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan menjadi kacau.
Demikian pula dengan kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar
dipadukan aktifitas lain dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah perlakuan guru
bimbingan dan konseling diperlukan untuk mendampingi mereka.
3
B. Deskripsi Isi
3
dan berkembang sendiri, percaya diri, mengembangkan hubungan interpersonal yang
efektif, menjadi individu pribadi dan sosial yang seimbang dan harmonis (Yesilyaprak,
2001). Dengan demikian, mereka memungkinkan individu yang terus berkembang
untuk mengelola tugas perkembangan pada berbagai tahap perkembangan. Konseling
dan bimbingan layanan juga bertujuan untuk mencegah, menyesuaikan, dan
meningkatkan adaptasi, pengembangan, dan masalah pribadi lainnya dari individu di
lingkungan pendidikan atau lainnya (Ozbay, 2004). Layanan konseling dan konseling
menawarkan layanan terkait kebutuhan perkembangan individu di bidang pribadi dan
sosial seperti mengembangkan kesadaran tentang hubungan interpersonal dimulai
dari
usia dini; bekerja dalam keterampilan komunikasi, keterampilan hidup (Staley & Carey,
1997), keterampilan sosial, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan
membuat keputusan; mengerjakan kemarahan manajemen (Uz-Bas, 2007), berurusan
dengan tekanan teman sebaya dan berkembang sehat hubungan dengan lawan jenis
(Canel, 2007).
BAB III
“ PEMBAHASAN ATAU ANALISIS”
3
Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa konselor sebagai
salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong, dan
tutor.
Dalam Metode jurnal utama menjelaskan Ini adalah penelitian deskriptif yang
dilakukan untuk menentukan evaluasi evaluasi guru sekolah dasar dan sekolah
menengah atas psikologis layanan konseling dan bimbingan berdasarkan beberapa
variabel. Sedangkan dalam jurnal kedua (pembanding) menjelaskan Subjek
penelitian daam penelitian ini adalah konselor SMP Negeri 1 Yogyakarta. Peneliti
menggunakan teknik purpossive sampling untuk menentukan subjek penelitian
(Leedy & Ormrod, 2005: 206) karena peneliti ingin mengetahui program layanan
dasar bimbingan dan konseling di bidang pribadi-sosial pada sekolah favorit. SMP
Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu SMP favorit di kota Yogyakarta dengan
melakukan evaluasi. Dalam jurnal ketiga (pembanding) menjelaskan Metode
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain
studi kasus dengan fokus untuk mengembangkan deskripsi dan analisis mendalam
tentang kinerja guru Bimbingan dan Konseling di MAN 1 Kota Semarang. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
keabsahan data menggunakan uji kredibilitas data dengan cara triangulasi dan
analisis kasus negatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles
and Huberman (dalam Sugiyono, 2012). Aktivitas dalam analisis data yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
B. Kelebihan & Kekurangan Isi aArtikel Journal
Kelebihan
- Dimana terdapat banyak para ahli atau sumber yang ada di dalam jurnal
tersebut baik jurnal utama, maupun jurnal pembanding yang ada.
- Penjelasan poin-poinnya sangat jelas.
- Pada penelitian ini menggunakan metode yang jelas.
- Isi nya juga cukup untuk menjelaskan bagaimana mengevaluasi konseling
terhadap pandangan guru.
- Tahap perancangan, difokuskan pada menentukan tujuan, proses atau aktivitas
dan memaparkan sumber-sumber yang diperlukan serta partisipan yang turut-
serta dalam pelaksanaan dan menyelesaikan tujuan-tujuan.
Kelemahan
- Kebanyakan hanya mengemukakan teori ahli dan menyimpulkannya.
- Tidak memiliki banyak komponen yang seharusnya ada pada sebuah jurnal.
- Pada jurnal ketiga atau pemanding tidak tertera volume nya dan nomornya
3
- Ada juga dalam jurnal kedua (pembanding) dalam abstrak tidak di terjemahkan
kedalam bahasa indonesia.
- Ada juga dalam jurnal pertama penulisan daftar pustaka salah.
BAB IV
“ PENUTUP”
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, direkomendasi kepada
pihak sebagai berikut.
Guru Bimbingan dan Konseling
Guru bimbingan dan konseling yang berkategori sedang dan cukup
disarankan untuk secara terus menerus meningkatkan pengetahuan tentang
instrumentasi, manajemen dan upaya pemberian bantuan kepada siswa
dalam bimbingan dan konseling dengan membaca atau jurnal-jurnal yang
relevan dan menghindari seminar dan diskusi yang terkait dengan profesi
konseling.
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI
Perlu lebih banyak mengadakan atau mefasilitasi calon guru dan guru
bimbingan dan konseling dengan seminar, workshop, pelatihan-pelatihan,
observasi, dan diskusi dengan mengundang atau berkunjung pengawas
bimbingan dan konseling atau pihak Dinas Pendidikan dan mengundang atau
berkunjung ke sekolah.
3
DAFTAR PUSTAKA
Yekti Endah P, Sugiyo. 2016. KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING: STUDI
KASUS DI SMAN 1 KOTA SEMARANG. Semarang. Universitas Negeri Semarang,
Indonesi