Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN

PRODI S1 PG-PAUD
Skor Nilai:

EVALUASI KONSELING DAN PANDUAN LAYANAN BERDASARKAN PANDANGAN GURU


DAN MEREKAPREDIKSI BERDASARKAN BEBERAPA VARIABEL (Asst. Prof. Yildiz
Technical University, Education Faculty, Turkey, Fulya Yuksel-Sahin, 2009)

NAMA MAHASISWA : Teressa Melinda BR Simorangkir

NIM : 1173313054

DOSEN PENGAMPU : Dr.Yasaratodo Wau, M.Pd

MATA KULIAH : Profesi Kependidikan

PROGRAM STUDI S1 PG-PAUD

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

MARET 2018

3
Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat
dan hidayah-Nya yang mengiringi kami. Serta terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Pada dasarnya saya dapat menyelesaikan tugas critical journal review ini dimana
dalam tugas ini saya akan review jurnal yaitu jurnal yang berjudul evaluasi konseling
dan paduan layanan berdasarkan pandangan guru dan mereka prediksi berdasarkan
beberapa variabel. Jurnal ini membahas tentang bagaimana pandangan guru konseling
dan paduan layanan nya , misalnya dengan mengevaluasi guru konseling bagaimana
anak tersebut atau layanan guru konseling terhadap anak.
Saya sebagai penulisnya menerima kritikan dan saran apa bila ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Semoga tugas critical journal review ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatianya saya ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2018

TERESSA MELINDA BR SIMORANGKIR

(1173313054)

3
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................... ii

Daftar is..................................................................................................................... iii

Bab I : PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR............................................................................ 4


B. Tujuan penulisan CJR.......................................................................................... 4
C. Manfaat CJR............................................................................................................. 5
D. Identitas Artikel dan journal yang direview.............................................. 5

Bab II : RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan........................................................................................................... 6

B. Deskripsi isi............................................................................................................. 9

Bab III : PEMBAHASAN / ANALISIS

A. Pembahasan isi Journal .................................................................................. 11

B. Kelebihan dan kekurangan isi Artikel Journal........................................ 12

Bab IV : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................ 13

B. Rekomendasi......................................................................................................... 14

Daftar Pustaka............................................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR


Critical journal review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang
sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba
untuk menuliskan kembali dengan bahasa tersendiri pengertian dari jurnal tersebut.
Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh organisasi penerorganisasi yang membuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan
nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang
berisi ringkasan dari isi jurnal, introducation, metodologi yang dipakai sebelumnya
dan metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan, dan daftar pustakaan.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan.
Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh penelitian sebagai acuan dalam penelitiannya dan
tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek
penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang
digunaka; mengambil hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan
deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

1.2 Tujuan penulisan CJR


1. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal
2. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
3. Menacri dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.
4. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
5. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.

1.3 Manfaat CBR


1. membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu jurnal.

3
2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan
berikutnya.

1.4 Indentitas artikel dan journal yang direview


1. Judul Artikel : Technical University, Education Faculty, Turkey,

2. Nama Journal :Evaluasi konseling dan paduan layanan berdasarkan


pandangan guru dan mereka prediksi berdasarkan
beberapa variabel

3. Edisi Terbit : International Journal of Instruction.

4. Pengarang Artikel : - Fulya


- Yuksel-Sahin

5. Penerbit : Fakultas Pendidikan

6. Kota Terbit : Turkey

7. Nomor ISSN : 1694-609X

8. Alamat Situs : https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED524160.pdf

1.

BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Pendahuluan

Dalam proses pendidikan, semua stakeholder yang terkait dengan proses


tersebut mempunyai peran dan tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Masing-masing peran tersebut harus berjalan secara sinergis saling melengkapi
sehingga membentuk sustu sistem yang harmonis. Dari peran-peran yang ada, peran
guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat
berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Bimbingan dan

3
konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian
yang khas. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas
belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan
(norma). Sebagaimana dikemukakan oleh Moeliono (1993: 208) bahwa disiplin adalah
ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma.

Upaya peningkatan pendidikan berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas


sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam
menunjang keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh suatu bangsa. Tidak
sedikit pakar dari berbagai cabang ilmu pengetahuan di dunia ini mempunyai
pendapat demikian. Frederick Harbison (1961 dalam Todaro, 1999 : 455) yang
menyatakan bahwa: Sumber daya manusia merupakan modal dasar dari kekayaan
suatu bangsa. Modal fisik dan sumber daya alam hanyalah faktor produksi yang pada
dasarnya bersifat pasif. Manusia yang merupakan agen-agen aktif akan mengumpulkan
modal, mengeksploitasikan sumber daya alam, membangun berbagai macam
organisasi sosial, ekonomi dan politik, serta melaksanakan pembangunan nasional.
Dengan demikian jika suatu negara tidak segera mengembangkan keahlian dan
pengetahuan rakyatnya, maka Negara tersebut tidak akan dapat mengembangkan apa
pun.

Pendapat di atas dapat dilihat kebenarannya dari kondisi penanganan


pendidikan di berbagai Negara dengan kondisi kemajuan kehidupan sosial
ekonominya. Negara yang terkenal melimpah dengan kekayaan sumber daya alam
tetapi kurang memperhatikan pengembangan sumber daya manusia melalui sistem
pendidikan yang dapat mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia akan
kalah tingkat kemakmurannya jika dibandingkan dengan Negara yang kurang
beruntung dalam hal kekayaan sumber daya alam tetapi berhasil mengembangkan
sistem pendidikan yang dapat berperan untuk mendorong peningkatan kualitas
sumber daya alam.

Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003


pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

3
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan


dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat
manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3
PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar). Pendidikan merupakan salah
satu pilar utama dalam rangka pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan
sebuah modal dasar bagaimana bangsa bisa tumbuh dan berkembang dalam
menghadapi berbagai macam perkembangan dunia dan perkembangan masa yang
semakin menantang. Dalam pendidikan terkandung berbagai macam aspek, salah satu
diantaranya adalah proses belajar mengajar yang menjadi ujung tombak dimana para
peserta didik yakni generasi muda bangsa mendapatkan sebuah ilmu dan berbagai
pemahaman tentang berbagai macam pengetahuan.

Proses pembelajaran atau belajar mengajar ini mencakup beberapa aspek atau
unsur utama, yakni guru dan murid (peserta didik). Guru atau pengajar merupakan
individu-individu yang memiliki tugas dan peranan penting dalam memberikan dan
mentransfer pengetahuan kepada para peserta didiknya,sedangkan murid atau peserta
didik adalah individu-individu yang berusaha mempelajari segenap pengetahuan yang
diajarkan,diberikan dan dijelaskan oleh para pengajar. Dengan kata lain, guru adalah
seorang yang bertugas menyampaikan materi pelajaran sedangkan murid adalah
individu yang berhak mendapatkan materi pelajaran dengan berbagai macam
penjelasannya.

Pada perkembangannya, tugas seorang guru kini semakin terlihat semakin


kompleks. Guru yang hanya bisa menyampaikan materi pelajaran kepada murid-
murinya hanya akan menjadi seorang guru yang terlalu kaku terhadap murid-
muridnya, apalagi jika ditambah dengan tanpa adanya bimbingan terhadap murid-
muridnya yang akan membuat hubungan guru-murid semakin kaku.Ini terasa cukup

3
untuk menggambarkan, bahwa tugas guru bukanlah hanya untuk menyampaikan
segudang materi dengan teori-teori konsep yang begitu rumit,tetapi seorang guru juga
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan bimbingan serta konseling
kepada para peserta didiknya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para
murid sehingga pembelajaran yang diberikan tidak hanya terpancang pada materi
pelajaran yang diberikan tetapi kini ditambah dengan bimbingan yang akan semakin
membantu siswa dalam mengatasi persoalan baik dalam masalah pembelajaran materi
maupun di luar pembelajaran sekolah. Bimbingan merupakan bantuan kepada
individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya.
Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih
berkembang ke arah yang semaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi
bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani
oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut.
Lebih lanjut Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh
para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang
baik sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber
permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal
ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa
yang tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang
dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan
kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa
tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan kehidupan sosial
dewasa ini semakin kompleks, termasuk tantangan dalam mengalokasikan waktu.
Dalam hal ini jika pengaturan waktu berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan
pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan menjadi kacau.
Demikian pula dengan kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar
dipadukan aktifitas lain dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah perlakuan guru
bimbingan dan konseling diperlukan untuk mendampingi mereka.

Melihat begitu kompleksnya tugas seorang guru serta begitu pentingnya


bimbingan dan konseling bagi siswa-siswi di sekolah, maka saya bermaksud untuk
memaparkan sebuah makalah yang akan membahas dan mengupas lebih jauh tentang
peranan guru dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

3
B. Deskripsi Isi

Layanan konseling dan bimbingan psikologis, adalah layanan bantuan


psikologis mendidik pengembangan pribadi sosial, pendidikan dan kejuruan (Amerika
Assosiasi Konselor –ASCA, 2007) dan aktualisasi diri individu (Kepceoglu, 1994) yang
memiliki kesehatan mental yang normal (Korkut, 2004). Di Turki, bantuan layanan
bimbingan dan konseling ditawarkan secara dominan di lembaga pendidikan. Konselor
sekolah, yang melayani di pendidikan lembaga, menawarkan bantuan layanan
konseling dan bimbingan bagi siswa untuk mengetahui dan menerima kepribadiannya
yang terus berkembang; untuk membuat keputusan dan pilihan mengenai tahap atas;
untuk menangani masalah dia pertemuan; untuk memanfaatkan potensinya sebaik
mungkin dan dengan demikian mencapai selfactualization (Yesilyaprak, 2001).
Konselor sekolah umumnya memenuhi kegiatan bantuan primal mereka, yaitu
untuk konseling individu dan kelompok, konsultasi, koordinasi dan evaluasi (ASCA,
2007; Fitch & Marshall, 2004; Kuhn, 2004; Morrissette, 2000; Paisley & Mc Mahon,
2001). Dan fungsi dari aktivitas ini dipengaruhi oleh berbagai kelas yang diajarkan dan
kebutuhan siswa. Seperti kebutuhan dan fitur perkembangan pendidikan prasekolah,
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan mahasiswa berbeda satu sama lain, yang
layanan konseling dan bimbingan yang ditawarkan bervariasi sesuai. Tahap prasekolah
adalah tahap kritis di mana perkembangannya cepat, struktur kepribadian mulai
terbentuk, anak dipengaruhi oleh lingkungannya dan terbuka untuk apa pun jenis
pembelajaran (Ekinci-Vural, 2006; Uz-Bas, 2007). Sekolah dasar tahap adalah langkah
penting untuk memperoleh fitur kepribadian positif yang diinginkan, bersiap-siap
untuk sekolah menengah dan orientasi kejuruan (Canel, 2007). Anak-anak di kelas
pertama sekolah dasar mengalami sekunder fitur masa kecil sampai kelas lima. Mulai
tahun ini pada anak masuk remaja dan harus berurusan dengan tubuh, seksual,
kognitif, emosional dan sosial masalah (Baysal, 2004). Oleh karena itu, pendidikan
siswa, kejuruan, pengembangan dan keselarasan emosional, sosial dan pribadi harus
diperhatikan mempertimbangkan usia dan tugas perkembangan mereka (Ersever,
1992).
Secara pribadi, layanan bimbingan dan konseling membantu individu untuk
mengetahui dan memahami dirinya sendiri, menerima fitur superior dan terbatasnya

3
dan berkembang sendiri, percaya diri, mengembangkan hubungan interpersonal yang
efektif, menjadi individu pribadi dan sosial yang seimbang dan harmonis (Yesilyaprak,
2001). Dengan demikian, mereka memungkinkan individu yang terus berkembang
untuk mengelola tugas perkembangan pada berbagai tahap perkembangan. Konseling
dan bimbingan layanan juga bertujuan untuk mencegah, menyesuaikan, dan
meningkatkan adaptasi, pengembangan, dan masalah pribadi lainnya dari individu di
lingkungan pendidikan atau lainnya (Ozbay, 2004). Layanan konseling dan konseling
menawarkan layanan terkait kebutuhan perkembangan individu di bidang pribadi dan
sosial seperti mengembangkan kesadaran tentang hubungan interpersonal dimulai
dari
usia dini; bekerja dalam keterampilan komunikasi, keterampilan hidup (Staley & Carey,
1997), keterampilan sosial, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan
membuat keputusan; mengerjakan kemarahan manajemen (Uz-Bas, 2007), berurusan
dengan tekanan teman sebaya dan berkembang sehat hubungan dengan lawan jenis
(Canel, 2007).

BAB III
“ PEMBAHASAN ATAU ANALISIS”

A. Pembahasan Isi Journal


 Dalam jurnal pertama (utama) dimana menjelaskan bahwa Layanan konseling
dan bimbingan psikologis, adalah layanan bantuan psikologis mendidik
pengembangan pribadi sosial, pendidikan dan kejuruan (Amerika Assosiasi
Konselor –ASCA, 2007) dan aktualisasi diri individu (Kepceoglu, 1994) yang
memiliki kesehatan mental yang normal (Korkut, 2004). Sedangkan di jurnal kedua
menjelaskan Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling merupakan suatu
proses yang berkelanjutan dari waktu ke waktu. Proses yang dilalui dalam
memberikan layanan bimbingan dan konseling diharapkan mampu mencapai tujuan
dari layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, perlulah suatu kegiatan
untuk mengetahui kesesuaian antara tujuan yang diharapkan dengan pelaksanaan
dari layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan ini dapat disebut sebagai evaluasi.
Sedangkan di jurnal ketiga yaitu menjelaskan Undang-Undang Sistem Pendidikan

3
Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa konselor sebagai
salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong, dan
tutor.
 Dalam Metode jurnal utama menjelaskan Ini adalah penelitian deskriptif yang
dilakukan untuk menentukan evaluasi evaluasi guru sekolah dasar dan sekolah
menengah atas psikologis layanan konseling dan bimbingan berdasarkan beberapa
variabel. Sedangkan dalam jurnal kedua (pembanding) menjelaskan Subjek
penelitian daam penelitian ini adalah konselor SMP Negeri 1 Yogyakarta. Peneliti
menggunakan teknik purpossive sampling untuk menentukan subjek penelitian
(Leedy & Ormrod, 2005: 206) karena peneliti ingin mengetahui program layanan
dasar bimbingan dan konseling di bidang pribadi-sosial pada sekolah favorit. SMP
Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu SMP favorit di kota Yogyakarta dengan
melakukan evaluasi. Dalam jurnal ketiga (pembanding) menjelaskan Metode
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain
studi kasus dengan fokus untuk mengembangkan deskripsi dan analisis mendalam
tentang kinerja guru Bimbingan dan Konseling di MAN 1 Kota Semarang. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
keabsahan data menggunakan uji kredibilitas data dengan cara triangulasi dan
analisis kasus negatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles
and Huberman (dalam Sugiyono, 2012). Aktivitas dalam analisis data yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
B. Kelebihan & Kekurangan Isi aArtikel Journal
 Kelebihan
- Dimana terdapat banyak para ahli atau sumber yang ada di dalam jurnal
tersebut baik jurnal utama, maupun jurnal pembanding yang ada.
- Penjelasan poin-poinnya sangat jelas.
- Pada penelitian ini menggunakan metode yang jelas.
- Isi nya juga cukup untuk menjelaskan bagaimana mengevaluasi konseling
terhadap pandangan guru.
- Tahap perancangan, difokuskan pada menentukan tujuan, proses atau aktivitas
dan memaparkan sumber-sumber yang diperlukan serta partisipan yang turut-
serta dalam pelaksanaan dan menyelesaikan tujuan-tujuan.
 Kelemahan
- Kebanyakan hanya mengemukakan teori ahli dan menyimpulkannya.
- Tidak memiliki banyak komponen yang seharusnya ada pada sebuah jurnal.
- Pada jurnal ketiga atau pemanding tidak tertera volume nya dan nomornya

3
- Ada juga dalam jurnal kedua (pembanding) dalam abstrak tidak di terjemahkan
kedalam bahasa indonesia.
- Ada juga dalam jurnal pertama penulisan daftar pustaka salah.

BAB IV

“ PENUTUP”

A. Kesimpulan

Dalam studi tersebut, layanan konseling dan bimbingan dievaluasi menurut


pandangan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mendaftar konseling dan
layanan panduan dari yang paling banyak digunakan hingga yang paling kurang
sebagai berikut: konsultasi, konseling, pengumpulan informasi dan penyuluhan,
penilaian, orientasi, penempatan, penelitian dan evaluasi, hubungan masyarakat dan
keluarga dan layanan tindak lanjut.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara perencanaan dengan
pelaksanaan program layanan dasar. Selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut: (1)
Konselor telah cukup melakukan persiapan dalam merencanakan program layanan
dasar pribadi-sosial dengan melakukan need assessemnt, mengevaluasi program
layanan dasar pribadi-sosial yang sebelumnya dilaksanakan, serta merancang RPL
Layanan Dasar bidang pribadi-sosial. Konselor juga melakukan kolaborasi dengan
kepala sekolah, guru, dan rekan konselor untuk program yang dirancangnya, (2)
Sebagian besar konselor telah mengimplementasikan kegiatan layanan dasar pribadi-
sosial dan melakukan kerjasama dengan kepala sekolah, guru, dan rekan konselor
dalam pengimplementasian layanan dasar pribadi-sosial, (3) Pelaksanaan evaluasi
3
layanan dasar pribadi-sosial dan kolaborasi dengan kepala sekolah, guru, dan rekan
konselor masih ada yang belum terpenuhi, dan (4) Masih terdapat kesenjangan dalam
kegiatan layanan dasar pribadi-sosial terutama dalam kegiatan evaluasi program
layanan dasar pribadi sosial.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, direkomendasi kepada
pihak sebagai berikut.
 Guru Bimbingan dan Konseling
Guru bimbingan dan konseling yang berkategori sedang dan cukup
disarankan untuk secara terus menerus meningkatkan pengetahuan tentang
instrumentasi, manajemen dan upaya pemberian bantuan kepada siswa
dalam bimbingan dan konseling dengan membaca atau jurnal-jurnal yang
relevan dan menghindari seminar dan diskusi yang terkait dengan profesi
konseling.
 Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI
Perlu lebih banyak mengadakan atau mefasilitasi calon guru dan guru
bimbingan dan konseling dengan seminar, workshop, pelatihan-pelatihan,
observasi, dan diskusi dengan mengundang atau berkunjung pengawas
bimbingan dan konseling atau pihak Dinas Pendidikan dan mengundang atau
berkunjung ke sekolah.

3
DAFTAR PUSTAKA

 Fulya, Sahim-Yuksel. 2009. THE EVALUATION OF COUNSELING AND GUIDANCE


SERVICES BASED ON TEACHER VIEWS AND THEIR PREDICTION BASED ON SOME
VARIABLES. Turkey. Education Faculty.

 Barida, Muya. 2016.Evaluasi Pelaksanaan Layanan Dasar Bidang Pribadi Sosial Di


SMP NEGERI 1YOGYAKARTA. Yogyakarta. Fakultas Universitas Ahmad Dahlan.

 Yekti Endah P, Sugiyo. 2016. KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING: STUDI
KASUS DI SMAN 1 KOTA SEMARANG. Semarang. Universitas Negeri Semarang,
Indonesi

Anda mungkin juga menyukai