Anda di halaman 1dari 1

ffiffi.

ffi woRI(st{oP
KESELAMATA}I PASIEN DAi\{ MANAJEMEN RISIKO KLINIS
DALAM MEI{YONSONG AKREDITASI RS VERSIaOI2

PENDAHULUAN

Gerakan moral keselamatan pasien rumah sakit telah merupakan issue global. Berbagai negara
telah mengubah paradigma dari quallty ke quality-safety- Issue keselamatan pasien rumah sakit juga
berkembang di Indonesia sejalan dengan semakin maraknya kasus-kasus yang masuk ke tuntutan
hukum dan pengadilan. Kenyataan yang ada di rumah sakit bahwa terdapat ratusan jenis obat, ratusan
tes dan prosedur, terdapat banyak pasien, kelompok profesi dan individu sta{ serta banyak sistem dan
kebeagaman yang semrumya ini sangal potensial menimbulkan kesa]ahan-
Risiko diartikan sebagai suatu potensi timbulnya kejadian yang akan memberikan dampak
terhadap organisasi selayaknya dikelola dengan baik untuk rnencegah kerugian baik secara finansial
rraupun non finansial. lmplemeatasi manajemen risiko di rumah sakit, yaitu mengelola risko- risiko
yang dapat terjadi dengan cara melalerkan identifikasi, menganalisis dan meagevaluasi risiko untuk
diputuskan apakah risiko akan dierima atau ditransfer ke pihak lain-
Bila risiko drterima bagaimana cara mengontrol dan mengurangi agar tidak membenkan dampak yang
merugikan bagi rumah sakit ? Bila risiko ditranfer bagaimana carayilgpaling efisien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, PERSI telah membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit dan mengeluarkan "Buku Panduan Nasional Keselamatan Rumah Sakit & Tujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit ". Gerakan moral Keselamatan Pasien di Rumah sakit
tersebut telah dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada Pembukaan Serninar Nasional PERSI tanggal
21 Agusus 2005.
Dalam rangka sosialisasi penerapan progrrlm keselamatan pasien dan instrumen keselamatln
pasien di mmah sakit, serfa prograrx pengembangan manajemer risiko klinis dirasakan per.lu adanya
workshop " Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko Klinis Dalam Menyonsong Akreditasi
Yersi 2012' yang diprakarsai Perhimpunan Rumah sakit Seluruh Indonesia (PERSD dan Institut
Manajemen Risiko Klims.

Anda mungkin juga menyukai