Agama Dan Politik
Agama Dan Politik
Rame tenan nich, ide untuk memisahkan agama dan politik, banyak yang kontra ada
juga yang pro. Emang sebenarnya gimana sich antara agama dan politik? Apa yang
satu sarang kejahatan, kemunafikan dan yang satu putih polos tanpa noda, sehingga
agar tidak menjadi abu-abu harus dipisahkan?
Terusik juga mengenai hal tersebut, tapi jika membahas secara keilmuan gak
sanggup dah... apalah diriku ini. Indonesia gudangnya pakar dan orang pintar, mo
bahas dari ilmu tata negara ada si Abang itu, dari sudut agama ada beliau, mo bahas
dari ilmu politik? Akang itu lebih berwawasan.
Kita ngobrol ala warung kopi aja dach jika seperti itu. Ngobrol ala pemahaman
rakyat, yang kata anggota dewan di negeri sebelah adalah orang bodoh. Jadi gak
perlu teori si ini dan teori si itu.
_sik-sik mas.....lha sebenere agama kui opo tho? Trus nek politik bisa dibeli dimana?
Ketengan apa harga grosir tho?_
Agama yo.....sik bro, saya nanya kang Wiki dulu. Kata kang wiki agama adalah
sebuah sistem yang mengatur keimanan atau kepercayaan dan peribadahan terhadap
Tuhan serta kaidah yang berkaitan dengan lingkungan dan pergaulan manusia.
Agama bersumber dari bahasa sansekerta yang maknanya “Tradisi”
_tadi diatas disebut agama juga mengatur pergaulan antara sesama manusia, emang
politik tidak berhubungan dengan sesama manusia ya?_
Bentar bro...jangan ketinggian ngobrolnya....
DKI I aka public enemy number 1 aka BTP, bilang bahwa agama harus dipisahkan
dengan politik. Kita gak usah membahas secara tatanegara, secara politik
berdasarkan agama dll, pasti tidak akan menemukan titik temu, pasti ada yang
mendukung dan ada yang menolak. Sekarang secara sederhana saja, BTP sedang
terkena kasus dengan masyarakat dari Kepulauan Seribu khan?
_halah kasus anyar tho? Kapan Ahok ke Solo main ke Kampung Sewu?_
Huasyem bro.... Kepulauan Seribu kales, bukan Kampus Sewu Solo. Punya
smartphone tu untuk update berita, buka wawasan, bukan FB dengan mereka yang
sependapat lalu bkin group baru dan yang tidak sependapat di kick, bukan Cuma cari
kencanan or jualan aja.
Sudah sifat manusia mencari zona nyaman atau setidaknya menciptakan zona
nyaman. Dengan ide memisahkan politik dengan agama, BTP mencoba untuk
melihat sejauh mana warga mayoritas menyikapi permasalahan tersebut, mencari
sejauh mana dan melihat siapa yang masih setia dan tetap menjadi pendukunya
Dengan ide tersebut BTP akan mengetahui sejauh mana dukungan warga mayoritas,
yang notebene suaranya sangat dibutuhkan untuk menjadi DKI I, dan juga siapa di
lingkungan gubernuran yang benar-benar menjadi mendukungnya. Jika BTP tau
khan lebih mudah untuk menyingkirkan mereka yang tidak loyal
Dan lagi BTP itu pintar, atau lebih tepat disebut licin ya? Dengan ide untuk
memisahkan agama dengan politik, otomatis namanya akan selalu dibahas, akan
muncul diingatan masyarakat, jadi saat pilkada putaran 2 nama yang muncul
diingatan masyarakat untuk pertama kali adalah BTP
Selanjutnya BTP juga paham bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang
mudah bereaksi namun juga mudah lupa. Untuk kepentingan politik yang lebih besar
hal tersebut akan menguntungkan BTP and the gang.
Hahaha...
Wah sik bro pamit sik... ada tugas negara memanggil, dicariin pasien dirumah.