1. ANALISIS DATA
Data penduduk yang didapatkan dari hasil sensus penduduk, registrasi maupun
survei, susunannya masih belum teratur sehingga, sukar untuk dibaca, apalagi
diinterpretasi. Untuk itu seluruh data perlu terlebih dahulu disederhanakan.
Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi disebut
menganalisa data (Sofian Effendi et al, 1983). Atau dapat dilukiskan sebagai berikut:
Dalam proses ini sering kali digunakan statistik, karena memang salah satu fungsi
dari statistik adalah menyederhanakan data.
2. TABEL FREKUENSI
Setelah daftar pertanyaan diisi, langkah selanjutnya ialah membuat tabel frekuensi
tunggal misalnya komposisi penduduk menurut agama yang dianut. Tabel frekuensi
tunggal tersebut menghasilkan informasi mengenai karakteristik penduduk satu wilayah
berdasarkan variabel-variabel tertentu.
Struktur umur penduduk antara negara satu dengan yang lain tidak sama. Begitu
pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk negara-negara
yang sedang berkembang dengan negara- negara maju atau antara daerah pedesaan
dan perkotaan. Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi
yaitu kelahiran, kematian dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh
satu dengan yang lain. Kalau salah satu variabel berubah, variabel yang lain juga ikut
berubah.
3. PIRAMIDA PENDUDUK
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan secara
visual pada sebuah grafik yang disebut Piramida Penduduk. Penggambaran suatu
piramida penduduk dimulai dengan menggambarkan dua garis yang saling tegak lurus.
Garis yang vertikal menggambarkan umur penduduk mulai dari nol lalu naik. Kenaikan
ini dapat tahunan, dapat pula dengan jenjang lima tahunan. Sumbu horisontal
menggambarkan jumlah penduduk tertentu baik secara absolut maupun relatif (dalam
persen). Pemilihan skala perbandingan pada sumbu horisontal ini sangat tergantung dari
jumlah penduduk dalam persentase tertentu dari jumlah penduduk yang terdapat pada tiap
golongan umur di sumbu vertical. Pada bagian kiri sumbu vertikal dapat digambarkan
jumlah penduduk laki-laki, dan di bagian kanan digambarkan jumlah penduduk
prempuan. Dibawah ini merupakn contoh dari piramida penduduk.
Sering pada tabel komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin terdapat
kelompok penduduk yang tidak diketahui umurnya dan kelompok ini tidak dapat
dimasukkan pada kelompok umur tertentu dan dalam tabel disebut dengan kelompok "not
stated" (NS), sudah tentu penduduk NS ini tidak dapat digambarkan dalam piramida
penduduk. Jika jumlah penduduk yang tergolong kategori ini sedikit dibandingkan
dengan jumlah seluruh penduduk, maka kelompok penduduk ini dapat disebarkan ke
kelompok-kelompok umur yang lain dengan menggunakan teknik “pro-rating". Pro-
rating dikerjakan dengan dua cara:
k=
2. Jumlah penduduk kelompok umur tertentu ditambah dengan hasil perkalian proporsi
penduduk kelompok umur di atas dengan jumlah seluruh penduduk dengan jumlah
penduduk NS.
1. Ekspansif, jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini
umumnya terdapat pada negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka
kematian tinggi. Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan
penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran dan sudah mulai
menurunnya tingkat kematian. Negara-negara yang termasuk tipe ini ialah:
Indonesia, Malaysia, Philipina, India dan Costa Rica
2. Konstruktif, jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit.
Tipe ini terdapat pada negara-negara di mana tingkat kelahiran turun dengan cepat,
dan tingkat kematiannya rendah. Contohnya: Jepang, dan negara-negara di Eropa
Barat, misalnya Swedia.
3. Stasioner, jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali
pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai
tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah, misalnya terdapat pada negara-negara
Eropa, misalnya Jerman.