Anda di halaman 1dari 8

TUGAS METOPEN:

REKAYASA ADSORBEN BERBASIS LIMBAH FLY ASH BATUBARA UNTUK


MENJERAP LOGAM CU (II) DALAM LIMBAH INDUSTRI ELEKTROPLATING

Disusun Oleh:
Wilda Asyrofa 5213414008
Zhafira Yasmin 5213414020

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya kebutuhan akan produk yang menggunakan proses elektroplating


mendorong berkembangnya industri elektroplating yang berada di Indonesia. Perkembangan
industri yang semakin pesat tersebut selain memberikan manfaat, juga menimbulkan dampak
negatif dari limbah yang dihasilkan. Limbah industri tersebut mengandung logam berat seperti
Sb, Cr, Cu, Pb, Zn, Co, Ni, dll termasuk cairan buangan yang dihasilkan oleh logam finising atau
industri elektroplating. Logam beracun ada dalam konsentrasi tinggi (bahkan hingga 500mg),
sehingga harus dipastikan apabila limbah tersebut akan dibuang ke lingkungan harus diolah
terlebih dahulu sehingga tidak memberikan risiko atau dampak buruk bagi ekosistem akuatik
maupun kesehatan manusia (Hui, Chao, & Kot, 2005). Seiring dengan berkembangnya industri
elektroplating maka polusi yang diakibatkan oleh logam berat juga semakin meningkat secara
substansial efisiensi industri, emisi, aktivitas penambangan, penggunaan pupuk, pestisida
pertanian, pembakaran limbah dan bahan bakar fosil. Hal ini akan berbahayaapabila tidak ada
penanganan untuk mengolah limbah tersebut karena logam berat tidak dapat terdegradasi
sehingga dapat terakumulasi di lingkungan dan paparan yang diakibatkan oleh logam berat dapat
menyebabkan toksisitas akut, serta mutagenesis, atau karsinogenik (Geets, Vangronsveld, Diels,
Taghavi, & Lelie, 2008).
Limbah dari proses elektroplating merupakan limbah logam berat yang termasuk dalam
limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Logam-logam yang digolongkan sebagai logam berat
adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsen (As), kadmium (Cd), krom (Cr), tembaga (Cu) dan nikel
(Ni) (Kumar, Agrawal, & Marshall, 2008). Salah satu logam berat yang mencemari lingkungan
adalah logam tembaga. Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun
2011, air limbah yang dapat dialirkan ke lingkungan maksimal mengandung 1 ppm ion tembaga.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 jumlah maksimum ion tembaga
yang diperbolehkan terdapat dalam air minum adalah sebesar 1 ppm. Konsentrasi tembaga yang
melebihi 1 ppm dalam air minum yang dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan bagi manusia.
Adanya jumlah tembaga yang melebihi kapasitas yang diijinkan di dalam tubuh manusia dapat
menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, diare, dan gangguan pada
peredaran darah, serta beberapa kasus yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian.
Mengingat bahaya limbah tembaga bagi kesehatan maka perlu dilakukan penanganan untuk
mengatasi pencemaran akibat ion logam tembaga.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu menggunakan
metode dengan proses fisik atau kimia yaitu dengan presipitasi kimia atau flokulasi, dan metode
lainnya untuk menghilangkan logam di perairan yaitu dengan pertukaran ion, osmosis balik,
filtrasi mikro, dan bioreduksi (Geets et al., 2008). Namun, penggunaan metode tersebut
membutuhkan biaya yang mahal dan memiliki kekurangan karena tidak efektif. Sebagai
alternatif dari kendala biaya serta tidak adanya efek samping zat beracun dalam mengatasi
pencemaran logam berat maka dapat digunakan metode adsorpsi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, kapasitas adsorpsi maksimum
2+
ion Cu oleh rumput laut Sargassum sp. sebesar 88,6 % (Ramavandi, Ebrahimi, Hashemi, &
Akbarzadeh, 2015), kapasitas adsorpsi karbon aktif dari sekam padi sebesar 85 % (Naeem,
Zahra, & Zafar, 2016), kapasitas maksimum adsorpsi sabut kelapa sawit sebesar 75,29 %
(Esmael, Matta, Halim, & Azziz, 2014), kapasitas adsorpsi limbah sagu sebesar 76 % sehingga
dari kapasitas adsorpsi tersebut adsorben dari rumput laut lebih unggul daripada yang lainnya,
namun rumput laut lebih potensial sebagai sumber serat pangan.
Salah satu adsorben yang potensial yaitu dengan memanfaatkan limbah fly ash batubara
yang diketahui memiliki kemampuan adsorpsi, penyaring molekul, dan penukar ion terhadap
logam berat khususnya logam berat tembaga (Cu) karena fly ash batubara memiliki komponen
utama yaitu silika (SiO2), alumina, (Al2O3), dan besioksida (Fe2O3), sisanya adalah karbon,
kalsium, magnesium, dan belerang (Debarr et al., 1993). Berdasarkan komposisi tersebut, fly ash
memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai adsorben karena luas permukaan dan pori-porinya
potensial dengan melakukan sedikit intervensi yaitu memperbesar luas permukaannya. Fly ash
ini dapat diperoleh dengan presipitasi elektrostatik atau mekanis partikel yang berasal dari debu
gas buang tungku yang dapat berupa bubuk batubara (Shaila, Nisha, Pralhad, & Deepa, 2015).
Metode berbasis adsorben dari limbah fly ash ini sangat berpotensi untuk mengurangi
pencemaran akibat limbah elektroplating, karena sifatnya yang mampu menjerap Cu (II)
menjadikan adsorben ini merupakan salah satu keuntungan dalam mengurangi kerusakan
lingkungan. Penelitian adsorben berbasis fly ash yang pernah dilakukan yaitu untuk menjerap
beberapa logam seperti Pb, Cd, dan Cr. Namun penelitian adsorben untuk menjerap Cu (II)
belum pernah dilakukan sebelumnya
Adsorben berbasis Fly ash ini nantinya akan dikonversi menjadi zeolit (Chen, n.d.)
karena adsorpsi menggunakan zeolit adalah cara yang prosesnya cukup kompleks dengan
melibatkan pertukaran ion. Jumlah ion logam yang akan diserap dipengaruhi oleh alam,
konsentrasi ion logam, pH, kelarutan logam, dan adanya ion kompleks. Adsorpsi adalah metode
yang paling tepat untuk menghilangkan logam berat karena paling efektif (Zeolite, Hashemian,
Hosseini, Salehifar, & Salari, 2013).
Saat ini sintesis zeolit dari fly ash terus ditingkatkan baik dalam penelitian (variasi suhu,
tekanan, co-reagen dan metode sintesis lainnya) (Igor, 2016). Terdapat sekitar 40 zeolit alami
yang telah ada diidentifikasi selama 200 tahun terakhir dan lebih dari 150 zeolit telah disintesis.
Tipe zeolit sintetis paling umum adalah zeolit A, X, Y dan ZSM. Baik zeolit alam maupun
sintetis digunakan secara komersial karena masing-masing memiliki cara adsorpsi, pertukaran
ion, molecular sieve, dan sifat katalitik yang berbeda-beda (Zeolite et al., 2013). Kondisi
eksperimental (suhu, waktu reaksi dan konsentrasi alkali) memiliki pengaruh yang signifikan
untuk menentukan tipe zeolit yang dihasilkan (Igor, 2016).
Adsorben yang akan dikonversi menjadi zeolit ini dapat diaktivasi dengan menggunakan
beberapa senyawa yaitu KOH, NaOH, HCL,H2SO4,dll yang nantinya akan menghasilkan zeolite
dengan tipe yang berbeda-beda (Ahn, 2015). Berdasarkan penelitian sebelumnya aktivasi
menggunakan H2SO4 merupakan pilihan yang paling tepat karena mampu menjerap limbah Cu
(II) sebesar 72.14 % dengan konsentrasi 0.3 M (Jiang et al., 2012). Pemilihan menggunakan
H2SO4 karena pada penelitian sebelumnya zeolite yang diaktivasi menggunakan H2SO4
menghasilkan rasio paling besar daripada NaOH, HCl, KOH, dll
Faktor penting yang mempengaruhi kemampuan mengadsorpsi ion tembaga dengan
zeolit yaitu kapasitas pertukaran ion, selektivitas, ukuran partikel zeolit, nilai pH dan suhu
larutan (Adsorption et al., 2012) sedangkan kondisi optimum adsorben untuk mengadsorbsi
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu pH, waktu, temperatur dll yang akan diteliti lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi H2SO4 terhadap karakteristik adsorben dan kemampuan
absorbs untuk menjerap Cu (II) pada limbah elektroplating ?
2. Bagaimana pengaruh jenis fly ash batubara terhadap kemampuan absorbsi untuk
menjerap Cu (II) pada limbah elektroplating ?
3. Bagaimana kondisi optimum adsorben untuk menjerap Cu (II) pda limbah elektroplating
?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi H2SO4 terhadap karakteristik adsorben dan
kemampuan absorbsi untuk menjerap Cu (II) pada limbah elektroplating.
2. Mengetahui pengaruh jenis fly ash batubara terhadap kemampuan adsorbsi untuk
menjerap Cu (II) pada limbah elektroplating.
3. Mengetahui kondisi optimum adsorbsi Cu (II) menggunakan adsorben pada limbah
elektroplating.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi IPTEK
a. Dapat mensintesis zeolit dari limbah fly ash batubara untuk mengurangi limbah Cu
(II).
b. Mengembangkan penelitian tentang zeolit dari limbah fly ash batubara untuk
megurangi limbah Cu (II) pada industri elektroplating
2. Bagi Lingkungan
Mengurangi dampak limbah Cu (II) pada lingkungan.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Produk adsorben
2. Artikel ilmiah yang akan di publikasikan di Jurnal Internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Adsorption, A., Zeolite, N., Ku, D., Marki, M., Bri, F., Faculty, K. I., & Engineering, C. (2012).
AMMONIUM ADSORPTION ON NATURAL ZEOLITE ( CLINOPTILOLITE ):
ADSORPTION ISOTHERMS AND KINETICS, 2, 145–158.
Ahn, B. J. (2015). Synthesis of Na-P1 Zeolite from Coal Fly Ash, (May).
Alastuey, A., Herna, E., Querol, X., Moreno, N., Uman, J. C., Plana, F., & Lo, A. (2002).
Synthesis of zeolites from coal fly ash : an overview, 50, 413–423.
Aldahri, T., Behin, J., Kazemian, H., & Rohani, S. (2016). Synthesis of zeolite Na-P from coal
fly ash by thermo-sonochemical treatment. Fuel, 182, 494–501.
https://doi.org/10.1016/j.fuel.2016.06.019
Arbuznikov, A., Vasilyev, V., & Goursot, A. (1998). Relationships between the structure of a
zeolite and its adsorption properties, 397, 395–405.
BioRes_12_1_799_Nnaji_EU_Physicochem_Conditions_Adsorption_Lead_Rice_Husk_A.pdf.
(n.d.).
Carolin, C. F., Kumar, P. S., Saravanan, A., Joshiba, G. J., & Naushad, M. (2017). Efficient
Techniques for the Removal of Toxic Heavy Metals from Aquatic Environment : A Review.
Biochemical Pharmacology. https://doi.org/10.1016/j.jece.2017.05.029
Chen, J. (n.d.). Chemistry of Zeolites and Related Porous Materials : Synthesis and Structure.
Classification, F. A. (1999). FLY ASH - Coal Combustion residue Coal combustion Coal
combustion products, 1–4.
Debarr, J. A., Rapp, D. M., Rostam-abadi, M., Rood, M. J., State, I., Survey, G., & Peabody, E.
(1993). I l 61820, 604–608.
Description, I., Prevention, P., & Characteristics, W. (2007). Industry Description and Practices,
307–311.
Esmael, A. I., Matta, M. E., Halim, H. A., & Azziz, F. M. A. (2014). Adsorption of Heavy
Metals from Industrial Wastewater using Palm Date Pits as Low Cost Adsorbent, (5), 71–
76.
Fl_Electroplating.pdf. (n.d.).
Franus, W. (2012). Characterization of X-type Zeolite Prepared from Coal Fly Ash, 21(2), 337–
343.
Geets, J., Vangronsveld, J., Diels, L., Taghavi, S., & Lelie, D. Van Der. (2008). MICROBIAL
ACTIVITIES , MONITORING AND APPLICATION AS PART OF A MANAGEMENT
STRATEGY FOR HEAVY METAL-CONTAMINATED SOIL AND GROUND WATER,
32, 521–559.
Grela, A., Hebda, M., & Miku, J. (2016). Microporous and Mesoporous Materials Thermal
behavior and physical characteristics of synthetic zeolite from CFB-coal fl y ash, 220, 155–
162. https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2015.08.036
Hui, K. S., Chao, C. Y. H., & Kot, S. C. (2005). Removal of mixed heavy metal ions in
wastewater by zeolite 4A and residual products from recycled coal fly ash, 127, 89–101.
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2005.06.027
Igor, L. (2016). Hydrothermal synthesis of zeolites from coal fly ash.
Jiang, J., Feng, L., Gu, X., Qian, Y., Gu, Y., & Duanmu, C. (2012). Applied Clay Science
Synthesis of zeolite A from palygorskite via acid activation, 55, 108–113.
https://doi.org/10.1016/j.clay.2011.10.014
Kongnoo, A., Tontisirin, S., Worathanakul, P., & Phalakornkule, C. (2017). Surface
characteristics and CO 2 adsorption capacities of acid-activated zeolite 13X prepared from
palm oil mill fly ash. Fuel, 193, 385–394. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2016.12.087
Koukouzas, N., Vasilatos, C., Itskos, G., Mitsis, I., & Moutsatsou, A. (2010). Removal of heavy
metals from wastewater using CFB-coal fly ash zeolitic materials, 173, 581–588.
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2009.08.126
Kumar, R., Agrawal, M., & Marshall, F. M. (2008). Heavy metal ( Cu , Zn , Cd and Pb )
contamination of vegetables in urban India : A case study in Varanasi, 154, 254–263.
https://doi.org/10.1016/j.envpol.2007.10.010
Kunecki, P., Wdowin, M., & Franus, W. (2017). International Journal of Mineral Processing
Synthesis of faujasite ( FAU ) and tschernichite ( LTA ) type zeolites as a potential direction
of the development of lime Class C fl y ash, 166, 69–78.
https://doi.org/10.1016/j.minpro.2017.07.007
Lang, H. M. (n.d.). Zeolites and their Applications Zeolite Mineralogy gy.
Laosiripojana, N. (2010). S YNTHESIS OF Z EOLITE FROM C OAL F LY A SH : ITS A
PPLICATION AS W ATER S ORBENT, 14(1), 37–44.
https://doi.org/10.4186/ej.2010.14.1.37
Mainganye, D., Ojumu, T. V., & Petrik, L. (2013). Synthesis of Zeolites Na-P1 from South
African Coal Fly Ash: Effect of Impeller Design and Agitation, 2074–2089.
https://doi.org/10.3390/ma6052074
Microporous and mesoporous materials Zeolites Hydrothermal minerals Our hydrothermal
synthesis. (n.d.).
Moselhy, K. M. El, Azzem, M. A., Amer, A., & Prol, A. E. Al. (2017). Adsorption of Cu ( II )
and Cd ( II ) from Aqueous Solution by Using Rice Husk Adsorbent, 12(Ii), 1–13.
Munthali, M. W., Johan, E., & Matsue, N. (2015). Proton Adsorption Selectivity of Zeolites in
Aqueous Media: Effect of Exchangeable Cation Species of Zeolites, 91–104.
https://doi.org/10.3390/environments2010091
Nadu, T. (2008). Utilization of Sago Waste as an Adsorbent for the Removal of Cu ( II ) Ion
from Aqueous Solution, 5(2), 233–242.
Naeem, S., Zahra, N., & Zafar, U. (2016). Adsorption Studies of Copper on Rice Husk Ash (
RHA ) Adsorption Studies of Copper on Rice Husk Ash ( RHA ), (April 2011).
https://doi.org/10.3329/bjsir.v45i4.7382
No Title. (2010).
Ojha, K., Pradhan, N. C., & Samanta, A. N. (2004). Zeolite from fly ash : synthesis and
characterization, 27(6), 555–564.
Payne, K. B., & Abdel-fattah, T. M. (2004). Adsorption of Divalent Lead Ions by Zeolites and
Activated Carbon : Effects of pH , Temperature , and Ionic Strength, 4529(9), 2275–2291.
https://doi.org/10.1081/LESA-200026265
Prepapration, Applications and Structural Determination of Nano-porous Materials. (n.d.).
Progress, S., Actions, F. E., & Kingdom, U. (2015). The Properties and Applications of Zeolites,
(August). https://doi.org/10.3184/003685010X12800828155007
PropertiesandApplicationsofZeolites 1.pdf. (n.d.).
Rajendran, V. (2008). Utilization of Sago Waste as an Adsorbent for the Removal of Cu ( II ) Ion
from Aqueous Solution Utilization of Sago Waste as an Adsorbent for the Removal of Cu (
II ) Ion from Aqueous Solution, (April). https://doi.org/10.1155/2008/376839
Ramavandi, B., Ebrahimi, A., Hashemi, S. E., & Akbarzadeh, S. (2015). The Potential of
Sargassum oligocystum Harvested From Persian Gulf for the Adsorption of Copper Ions
From Aqueous Solutions The Potential of Sargassum oligocystum Harvested From Persian
Gulf for the Adsorption of Copper Ions From Aqueous Solutions, (November).
https://doi.org/10.17795/ajehe-3155
Reddy, A. S. (2011). Waste Management in Electroplating Industry, 1–97.
Shaila, K., Nisha, D., Pralhad, P., & Deepa, P. (2015). Zeolite Synthesis Strategies from Coal Fly
Ash : A Comprehensive Review of Literature, 4(3), 93–99.
Sinica, D. C., & Chauhan, S. (2015). Pelagia Research Library, 6(6), 90–93.
Srivastava, B., Jhelum, V., Basu, D. D., & Patanjali, P. K. (2009). Adsorbents for pesticide
uptake from contaminated water : A review, 68(October).
Stoch, A. (2015). Fly ash from coal combustion - characterization, (February).
Temuujin, J., Riessen, A. Van, & Williams, R. (n.d.). Author â€TM s personal copy Influence of
calcium compounds on the mechanical properties of fly ash geopolymer pastes.
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2008.12.121
The, O. F., Of, D., Engineering, E., Engineering, C., Partial, I. N., Of, F., … Engineering, O. F.
(1992). TIC C -- i.
Trgo, M., Vukojevi, N., & Peri, J. (2004). Removal of zinc , copper and lead by natural zeolite
— a comparison of adsorption isotherms, 38, 1893–1899.
https://doi.org/10.1016/j.watres.2003.12.035
Using, T., Coal, C., Products, G., Belviso, C., Cavalcante, F., Lettino, A., & Fiore, S. (2009).
Suggested Citation format for this article : Zeolite Synthesised from Fused Coal Fly Ash at
Low Temperature Using Seawater for Crystallization, 8–13. https://doi.org/10.4177/CCGP-
D-09-00004.1
Vol, F. R., Tuesday, N., & St, M. S. W. (1982). / Proposed Rules Technical information may be
obtained by writing to Mr . Richard Kinch , Effluent Guidelines Division ( WH-553 ), EPA
, 401 M Street , S . W ., Washington , D . C . 20460 , or by calling ( 202 ) 426-2582 .
Copies of the technical document may be obtained from the National Technical Information
487-6000 ). Copies of the economic analysis will be available for review in the public
record at EPA headquarters and regional libraries . Economic information , including copies
of the economic analysis document , may be obtained by writing Ms . Kathleen
Ehrensberger , Economics Branch ( WH- . 586 ), Environmental Protection Agency ,
Organization of This Notice I . Legal Authority Send comments to : Mr . process . In
keeping with its emphasis on toxic pollutants , the Clean Water Act of 1977 also revises the
control program for non- toxic pollutants . * For “ conventional ” pollutants identified under
Section 304 ( a )( 4 ) ( including biochemical oxygen demand , suspended solids , fecal
coliform and pH ), the new Section 301 ( b )( 2 )( E ) requires “ effluent limitations
requiring the application of the best conventional pollutant control technology ” (“ BCT ”) -
instead of BAT-to be achieved by July 1 , 1984 . The factors considered in assessing BCT
for an industry are the relationship between the cost of attaining a reduction in effluents and
the a comparison of the cost and level of reduction of such pollutants by publically owned
treatment works and industrial sources . For non-toxic , nonconventional pollutants ,
Sections 301 ( b )( 2 )( A ) and ( b )( 2 )( F ) require achievement of BAT effluent
limitations within three years after their establishment or by July 1 , 1984 , Indirect
discharging integrated facilities are currently covered by the electroplating PSES . They
must comply with its provisions no later than three years after the effective date of the
combined waste stream formula contained in S403 . 6 ( e ) of the General Pretreatment
Regulations . The United States Court of Appeals for the Third Circuit recently ruled that
this formula was effective as of March 30 , 1981 . NRDC v . EPA , No . 81-2068 ( 3d Cir .
C . Overview of the Industry Thirteen thousand facilities in the Electroplating and Metal
Finishing Categories would be subject to the limitations on discharge of toxic metals ,
organics , and cyanide contained in these regulations . They can be divided into the sectors
indicated on Table I . These facilities are either " …, 47(169), 38462–38478.
Wang, J., Li, F., Zhou, Z., Du, P., Xu, D., Xie, N., … Liu, Y. (2018). Effect of zeolite on waste
based alkali-activated inorganic binder efflorescence. Construction and Building Materials,
158, 683–690. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2017.10.065
Wdowin, M., & Franus, M. (2014). The conversion technology of fly ash into zeolites.
https://doi.org/10.1007/s10098-014-0719-6
Wirawan, S. K., Sudibyo, H., & Setiaji, M. F. (2015). DEVELOPMENT OF NATURAL
ZEOLITES ADSORBENT : CHEMICAL ANALYSIS AND PRELIMINARY TPD
ADSORPTION STUDY X – Ray Diffraction agent . An experimental procedure was
designed to determine the adsorption ratio and the adsorption capacity . The natural zeolite
was sieved with 80 mesh, (3), 87–95.
Xia, C., Peng, X., Lin, M., Zhu, B., Zhang, Y., & Wang, B. (2017). Understanding the pathways
of improved chlorohydrination of allyl chloride with HCl and H 2 O 2 catalyzed by
titanium-incorporated zeolites. Molecular Catalysis, 442, 89–96.
https://doi.org/10.1016/j.mcat.2017.08.016
Zeolite, T., Hashemian, S., Hosseini, S. H., Salehifar, H., & Salari, K. (2013). Adsorption of Fe (
III ) from Aqueous Solution by Linde, 2013(July), 123–126.

Anda mungkin juga menyukai