1. Bagaimana mekanisme stress dapat mengurangi daya ingat seseorang?
JAWAB : ketika tubuh mengalami stress, maka tubuh akan merespons hal dengan sebutan fight and flight (kondisi dimana seseorang menentukan dimana perilaku agresif atau justru meninggalkan situasi stress). Saat inilah, kelenjar adrenal secara cepat meghasilkan adrenalin. Jika keadaan tertekan, maka adrenal akan melepaskan kortisol. Kortisol yang cukup banyak dalam tubuh akan mecegah otak untuk menyimpan memori atau mengakses memori yang ada. Oleh karena itu, stress dapat mempengaruhi daya ingat seseorang. 2. Apa perbedaan khas dari lesi supratentorial dan infratentorial? JAWAB : Lesi supratentorial adalah lesi yang mengakibatkan kerusakan difus kedua hemisfer cerebri, sedangkan bagian batang otaknya tetap normal. Hal ini disebabkan oleh proses metabolik. Sedangkan lesi infratentorial adalah keadaan dimana proses di dalam batang otak mengganggu/merusak ARAS ( ascending reticular activating system) serta merusak pembuluh darah yang nantinya akan mengakibatkan nekrosis, pendarahan dan iskemi. Misalnya pada stroke, tumor, dan cedera kepala. Lesi infratentorial juga dapat terjadi diluar batang otak yang menekan ARAS ( ascending reticular activating system) yang dapat disebabkan oleh tumor cerebellum, pendarahan di cerebellum. 3. Bagaimana proses konsolidasi ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang? JAWAB : jika ingatan jangka pendek diubah menjadi ingatan jangka panjang, dan dapat dipanggil kembali beberapa minggu atau beberapa tahun kemudian, maka ingatan tersebut harus mengalami “konsolidasi”. Artinya, ingatan jangka pendek jika diaktifkan berulang-ulang akan menimbulkan perubahan kimia, fisik dan anatomis pada siapa-siapa yang bertanggung jawab untuk ingatan tipe jangkan panjang. Proses ini memerlukan waktu 5-10 menit untuk konsolidasi minimal dan satu jam atau lebih untuk konsolidasi maksimal. Sebagai contoh, bila ada kesan sensorik yang kuat ditanamkan pada otak, namun kemudian dalam waktu 1 menit atau lebih diikuti oleh kejang otak akibat aliran listrik, pengalaman sensorik tersebut tidak dapat diingat sama sekalo. Demikian juga, pada gegar otak pemberian anestesi umum secara mendadak atau efek-efek lain yang menghambat fungsi dinamik otak secara sementara dapat menghambat proses konsolidasi. 4. Mengapa pengambilan kembali ingatan jangka panjang berjalan lebih lambat? JAWAB : karena gudang ingatan jangka panjang lebih besar maka sering diperlukan waktu lebih lama untuk mengingat kembali ingatan jangka panjang daripada ingatan jangka pendek (sherwood, 2012) Intinya, ingatan jangka panjang memiliki kapasitas yang lebih besar jadi proses “mengambil” kembali simpanan informasinya lebih lama. Dapat diibaratkan seperti ketika kita akan mencari seseorang di universitas jember dan seseorang di fkg, maka akan lebih lama jika mencari seseorang di lingkup universitas jember. 5. Bagaimana otak bisa menyimpan memori, apakah hal yang kita lihat, dengar dan rasakan itu diubah menjadi suatu protein atau sejenisnya sehingga bisa menjadi memori yang kemudian disimpan dalam otak? JAWAB : susunan otak terbentuk dari dua jenis sel yakni sel glia dan neuron. Glia berfungsi menunjang dan melindungi neuron. Glia juga yang memasok makanan ke otak. Sedangkan sel saraf membawa informasi dalam bentuk potensial aksi. Dengan mengirim potensial aksi itulah, antar sel saraf berkomunikasi, serta perintah keseluruh tubuh dihantarkan melalui bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter dikirim pada sinapsis. Nantinya akan diproses melalui bagian- bagian otak seperti otak besar, otak tengah, otak kecil, sumsum sambung dan jembatan varol dan akan terbentuk asosiasi. Makin banyak asosiasi, makin baik pula fungsi otak. Dari sistem itulah nanti, perintah menyimpan memori akan dijalankan. 6.