FILSAFAT KOMUNIKASI
JUDUL:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Christina Natalia 16081105037
SEMESTER 4
2018
Kata Pengantar
Segala puji syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang dengan izin
dan kekuasaannya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang meski dengan
banyak kekurangan namun tidak mengurangi makna yang terkandung dalam
makalah kami ini.
Setelah mencoba berdiskusi dan melihat serta membaca referensi yang ada
akhirnya terciptalah makalah tentang “Tema Pokok dalam Etika dan Filsafat
Komunikasi” ini. Kami berharap makalah ini dapat membuat para pembaca
mengerti dan memahami.
Kelompok 5
2
Daftar Isi
Kata pengantar..................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
Kesimpulan......................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Posisi manusia dalam komunikasi dapat dilihat pada rumusan komunikasi dari
Laswell dan Aristoteles. Pola komunikasi menurut Laswell mengikuti rumusan
“Who say what to whom in what channel with what effect”. Sedangkan dalam
model komunikasi Aristoteles, kedudukan manusia sebagai pelaku komunikasi
meliputi pembicara dan pendengar. Rumusan komunikasi menurut Aristoteles
sendiri terdiri dari empat unsur yakni pembicara, argumen, pidato, dan pendengar.
Sehingga dengan demikian posisi menusia berada pada “who dan whom” pada
rumusan Laswell serta pembicara dan pendengar pada pola komunikasi
Aristoteles. Maka, menjadi mutlak untuk memahami manusia secara filosofis agar
komunikasi kita menjadi efektif.
1. Defenisi Manusia
2
sebagaimana dijelaskan Prof. Onong (2003), manusia punya tiga anima
(jiwa), yakni :
3
Materialisme lupa bahwa benda didunia ini hanyalah menjadi objek,
karena ada subjek.
5. Komunikator Humanistis
4
Menurutnya, komunikator humanistic adalah diri seseorang yang unik
dan otonom, dengan proses mental mencari informasi secara aktif,
yang sadar akan dirinya dan keterlibatannya dengan masyarakat,
memiliki kebebasan memilih, dan bertanggung jawab terhadap
perilaku yang diakibatkan.
a. Berpribadi
b. Unik
c. Aktif
B. Teknologi Komunikasi
5
masa 1920-an, penyiaran dikendalikan oleh pemerintah. Teknolgi media
massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pola pikir rata rata
audeiensnya. Bahkan dalam teori ini dikatakan bahwa ketika pola pikir
seseorang sudah terpengaruh oleh media, maka semakin lama pengaruh
tersebut semakin besar.
Jika kita melihat teknologi sebagai hukum hukum fisika dan ilmu
pengetahuan yang direkayasa, maka pada dasarnya kita melihat teknologi
sebagai sebuah sistem yang tertutup, atau dengan kata lain kita melihay
teknologi sebagai suatu kebendaan. Maka demikian teknologi adalah
netral.
a. Global Village
b. Global Pillage
3. Aspek Teknologi
6
3 aspek teknologi menurut Arnold Pacey :
7
Perkembangan teknologi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi membawa
manfaat, namun di sisi lain membawa bahaya. Ekses (Pengaruh negatif)
dari perkembangan teknologi antara lain berupa :
b. Tantangan karier
c. Perubahan regulasi
d. Pergeseran kekuatan
8
b. Fenomenologi Teknologi
Fenomenologi yaitu memahami teknologi dalam kaitannya demgan
fenomena sosial yang melingkupi teknologi.
c. Otoriterianisme
Otoriterisme merupakan paradigma paling tua. Teknologi media
otoriter menempatkan media sebagai alat propaganda pemerintah.
Teknologi media era orde baru merupakan contoh penerapan
paradigma otoriterisme dalam teknologi media.
d. Liberalisme
Dalam sistem liberal kontrol terhadap media teknologi ada di tangan
pemilik modal.
e. Tanggung jawab sosial
Paradigma tanggung jawab sosial merupakan pengembangan sekaligus
kritik terhadap paradigma liberal.
9
Menurut Stephen R. Covey, komunikasi merupakan ketrampilan
yang paling penting dalam hidup kita. Kita menghabiskan sebagian besar
jam di saat kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi.
1) Proaktiv
Menurut Covey, kehidupan kita tidak akan berjalan sendirinya.
Sebaliknya kitalah yang menentukan apa dan bagaimana hidup kita
berjalan. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan pilihan. Kemampuan
menentukan perilaku yang secara bebas dimiliki oleh manusia
proaktiv.
3) Membuat Prioritas. Hal ini penting, karena tanpa prioritas kita tidak
dapat mempunyai focus, baik dalam tujuan, nilai, peran, dan prioritas.
10
Apa yang harus didahulukan?, hal yang utama adalah yang memiliki
harga paling tinggi.
7) Manfaat asset yang dimiliki. Aset yang dimaksud adalah fisik, social,
emosional, mental, dan spiritual. Aset harus terus-menerus diasah
sehingga mendatangkan hal-hal positif secara maksimal.
a. Respect
11
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hokum pertama
dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada
prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Bahkan
jiki kita ingin memarahi seseorang , lakukanlah dengan penuh
respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang.
b. Empathic
Rasa empati akan menampukkan kita untuk dapat menyampaikan
pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima
pesan menerimanya. jadi sebelum kita membangun komunikasi
atau mengirim pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan
calon penerima pesan kita.
c. Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengar atau dimengerti
dengan baik. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk
menggunakan media maupun perlengkapan atau alat bantu
audiovisual yang akan membantu kita agar pesan dapat diterima
dengan baik.
d. Clarity
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparasi, karena
dalam komunikasi tanpa adanya keterbukaan akan menghasilkan
kecurigaan dan menurunkan rasa kepercayaan.
e. Humble
Sikap rendah hati antara lain: sikap yang penuh melayani, sikap
menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong
dan memandang rendah orang lain. Sangat diperlukan dalam
berkomunikasi untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
12
3. “Know Your Audience”
Faktor berikutnya yang merupakan penunjang efektifitas komunikasi
adalah mengetahui audiens, terutama aspek yang ada, seperti:
5. Hambatan Komunikasi
6. Evasi Komunikasi
a. menyesatkan pengertian, b.mencacatkan pesan komunikasi
c. mengubah kerangka referensi
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
14
15