Anda di halaman 1dari 28

STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

(SP) 1 HALUSINASI

Nama pasien : Ny S
Ruangan : intensif wanita
No. RM : : 01.63.xx
Hari/Tanggal : 12-04-2018
Interaksi :Pasien

I. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
DS :
Ny. S pasien berulang, pada tanggal 3 desember 2016, sebelum pasien
masuk rumah sakit jiwa sambang lihum, keluarga mengatakan pasien tidak
minum obat lagi sejak kurang lebih satu bulan di karenakan tidak ada
biaya. Setelah berhenti minum obat rasa cemas dan was-was muncul
seperti sering marah-marah dan bicara tidak karuan.. Klien keluyuraan dan
suka mondar mandir tidak jelas. Pasien sering bicara tidak jelas dan tidak
bisa berhenti ketika dirumah. Pasien pun mendapat bisikan bahwa ia akan
mati jika ia makan atau minum. Pasien juga sempat memukul kakaknya
selagi tidur karena di ejek kakanya gangguan jiwa dan tidak laku, sesaat
sebelum akhirnya dibawa kerumah sakit. Sebelumnya pasien pernah
masuk rumah sakit sambang lihum pada tahun 2015 namun dinyatakan
sembuh dan rawat jalan.

DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak sering mengantuk
- Pasien terlihat sering jalan-jalan disekitar kamar

b. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

49
c. Tujuan Khusus :
- Pasien mengenali halusinasi yang dialami
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
- Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
d. Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan
cara berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang
didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya
halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon
pasien saat halusinasi muncul
- Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya
senang dipanggil Milla . Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
2. Evaluasi/validasi
Coba ulangi Ibu , siapa nama saya? Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Apa keluhan ibu saat ini?
3. Kontrak
a. Topik
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang
selama ini Ibu dengar tetapi tak tampak wujudnya ?
b. Waktu
10 menit
c. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

50
B. KERJA
“Apakah ibu mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa
yang dikatakan suara itu ?”
“Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja?
Kapan yang paling sering ibu dengar suara ini? Berapa kali sehari ibu
mengalami hal ini? Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan
yang keempat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung ibu
bilang pergi…saya tidak mau dengar,…..saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Coba ibu peragakan! Nah begitu….bagus ! Coba lagi! Ya bagus Ibu
sudah bisa.”

C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi?”
2. Evaluasi objektif
“ kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja
latihannya?(perawat memasukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).

51
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang sudah kita pelajari
tadi?
b. Waktu
Jam berapa bu? Bagaimana kalau jam 10.00?
c. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya.” “Baiklah,
sampai jumpa. Assalamu’alaikum “

52
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP) 1 HALUSINASI

Nama pasien : Ny S
Ruangan : intensif wanita
No. RM : : 01.63.xx
Hari/Tanggal : 13-04-2018
Interaksi :Pasien

III. Proses Keperawatan


a. Kondisi klien :
DS :
Ny. S pasien berulang, pada tanggal 3 desember 2016, sebelum pasien
masuk rumah sakit jiwa sambang lihum, keluarga mengatakan pasien tidak
minum obat lagi sejak kurang lebih satu bulan di karenakan tidak ada
biaya. Setelah berhenti minum obat rasa cemas dan was-was muncul
seperti sering marah-marah dan bicara tidak karuan.. Klien keluyuraan dan
suka mondar mandir tidak jelas. Pasien sering bicara tidak jelas dan tidak
bisa berhenti ketika dirumah. Pasien pun mendapat bisikan bahwa ia akan
mati jika ia makan atau minum. Pasien juga sempat memukul kakaknya
selagi tidur karena di ejek kakanya gangguan jiwa dan tidak laku, sesaat
sebelum akhirnya dibawa kerumah sakit. Sebelumnya pasien pernah
masuk rumah sakit sambang lihum pada tahun 2015 namun dinyatakan
sembuh dan rawat jalan.

DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak sering mengantuk
- Pasien terlihat sering jalan-jalan disekitar kamar

b. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

53
c. Tujuan Khusus :
- Pasien mengenali halusinasi yang dialami
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
- Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
d. Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan
cara berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang
didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya
halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon
pasien saat halusinasi muncul
- Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

e. Proses Pelaksanaan Tindakan


D. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya
senang dipanggil Milla . Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
2. Evaluasi/validasi
Coba ulangi Ibu , siapa nama saya? Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Apa keluhan ibu saat ini?
3. Kontrak
a. Topik
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang
selama ini Ibu dengar tetapi tak tampak wujudnya ?
b. Waktu
10 menit
c. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

54
E. KERJA
“Apakah ibu mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa
yang dikatakan suara itu ?”
“Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja?
Kapan yang paling sering ibu dengar suara ini? Berapa kali sehari ibu
mengalami hal ini? Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan
yang keempat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung ibu
bilang pergi…saya tidak mau dengar,…..saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Coba ibu peragakan! Nah begitu….bagus ! Coba lagi! Ya bagus Ibu
sudah bisa.”

F. TERMINASI
4. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi?”
5. Evaluasi objektif
“ kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja
latihannya?(perawat memasukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).

55
6. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang sudah kita pelajari
tadi?
b. Waktu
Jam berapa bu? Bagaimana kalau jam 10.00?
c. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya.” “Baiklah,
sampai jumpa. Assalamu’alaikum “

56
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP) 1 HALUSINASI

Nama pasien : Ny
Ruangan : intensif wanita
No. RM : 01.63.xx
Hari/Tanggal : 14-04-2018
Interaksi :Pasien

a. Proses Keperawatan
Kondisi klien :
DS :
Ny. S pasien berulang, pada tanggal 3 desember 2016, sebelum pasien masuk
rumah sakit jiwa sambang lihum, keluarga mengatakan pasien tidak minum
obat lagi sejak kurang lebih satu bulan di karenakan tidak ada biaya. Setelah
berhenti minum obat rasa cemas dan was-was muncul seperti sering marah-
marah dan bicara tidak karuan.. Klien keluyuraan dan suka mondar mandir
tidak jelas. Pasien sering bicara tidak jelas dan tidak bisa berhenti ketika
dirumah. Pasien pun mendapat bisikan bahwa ia akan mati jika ia makan atau
minum. Pasien juga sempat memukul kakaknya selagi tidur karena di ejek
kakanya gangguan jiwa dan tidak laku, sesaat sebelum akhirnya dibawa
kerumah sakit. Sebelumnya pasien pernah masuk rumah sakit sambang lihum
pada tahun 2015 namun dinyatakan sembuh dan rawat jalan.
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak sering mengantuk
- Pasien terlihat sering jalan-jalan disekitar kamar

b. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

c. Tujuan Khusus :

57
- Pasien mengenali halusinasi yang dialami
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
- Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
d. Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan
cara berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang
didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya
halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon
pasien saat halusinasi muncul
- Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

e. Proses Pelaksanaan Tindakan


f. ORIENTASI
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya
senang dipanggil Milla . Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
Coba ulangi Ibu , siapa nama saya? Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Apa keluhan ibu saat ini?
c. Kontrak
d. Topik
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang
selama ini Ibu dengar tetapi tak tampak wujudnya ?
e. Waktu
10 menit
f. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

58
g. Kerja
“Apakah ibu mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya?
Apa yang dikatakan suara itu ?”
“Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu
saja? Kapan yang paling sering ibu dengar suara ini? Berapa kali
sehari ibu mengalami hal ini? Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan
cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara
untuk mencegah suara-suara itu muncul?
“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal dan yang keempat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung ibu
bilang pergi…saya tidak mau dengar,…..saya tidak mau dengar.
Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak
terdengar lagi. Coba ibu peragakan! Nah begitu….bagus ! Coba lagi!
Ya bagus Ibu sudah bisa.”

h. Terminasi
1. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi?”
2. Evaluasi objektif
“ kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa
saja latihannya?(perawat memasukkan kegiatan latihan
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).
3. Kontrak yang akan datang

59
4. Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang sudah kita
pelajari tadi?
5. Waktu
Jam berapa bu? Bagaimana kalau jam 10.00?
6. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya.” “Baiklah,
sampai jumpa. Assalamu’alaikum “

60
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP) 2 HALUSINASI

Nama pasien : Ny
Ruangan : intensif wanita
No. RM : : 01.63.xx
Hari/Tanggal : 16-04-2018
Interaksi :Pasien

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
DS :
Ny. S pasien berulang, pada tanggal 3 desember 2016, sebelum pasien
masuk rumah sakit jiwa sambang lihum, keluarga mengatakan pasien tidak
minum obat lagi sejak kurang lebih satu bulan di karenakan tidak ada
biaya. Setelah berhenti minum obat rasa cemas dan was-was muncul
seperti sering marah-marah dan bicara tidak karuan.. Klien keluyuraan dan
suka mondar mandir tidak jelas. Pasien sering bicara tidak jelas dan tidak
bisa berhenti ketika dirumah. Pasien pun mendapat bisikan bahwa ia akan
mati jika ia makan atau minum. Pasien juga sempat memukul kakaknya
selagi tidur karena di ejek kakanya gangguan jiwa dan tidak laku, sesaat
sebelum akhirnya dibawa kerumah sakit. Sebelumnya pasien pernah
masuk rumah sakit sambang lihum pada tahun 2015 namun dinyatakan
sembuh dan rawat jalan.
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak sering mengantuk
- Pasien terlihat sering jalan-jalan disekitar kamar

b. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

61
c. Tujuan Khusus :
- Pasien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
- Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
- Pasien mampu menyebutkan nama obat
d. Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

2. Proses Pelaksanaan Tindakan


3. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya
senang dipanggil Milla . Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
2. Evaluasi/validasi
Coba ulangi Ibu , siapa nama saya? Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Apa keluhan ibu saat ini? Apakah masih mendengar suara-suara?
Apakah sudah dicoba cara yang telah kita latih ? berkurangkan suara-
suaranya. Bagus
3. Kontrak
a. Topik
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang
selama ini Ibu dengar tetapi tak tampak wujudnya ?
b. Waktu
10 menit
c. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

62
4. KERJA
“Apakah ibu mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa
yang dikatakan suara itu ?”
“Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja?
Kapan yang paling sering ibu dengar suara ini? Berapa kali sehari ibu
mengalami hal ini? Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan
yang keempat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung ibu
bilang pergi…saya tidak mau dengar,…..saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Coba ibu peragakan! Nah begitu….bagus ! Coba lagi! Ya bagus Ibu
sudah bisa.”

5. TERMINASI
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“ kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja
latihannya?(perawat memasukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).

63
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang sudah kita pelajari
tadi?
2. Waktu
Jam berapa bu? Bagaimana kalau jam 10.00?
3. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya.” “Baiklah,
sampai jumpa. Assalamu’alaikum “

64
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP) 2 HALUSINASI

Nama pasien : Ny S
Ruangan : intensif wanita
No. RM : : 01.63.xx
Hari/Tanggal : Selasa, 17-04-2018
Interaksi :Pasien
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
DS :
Ny. S pasien berulang, pada tanggal 3 desember 2016, sebelum pasien
masuk rumah sakit jiwa sambang lihum, keluarga mengatakan pasien tidak
minum obat lagi sejak kurang lebih satu bulan di karenakan tidak ada
biaya. Setelah berhenti minum obat rasa cemas dan was-was muncul
seperti sering marah-marah dan bicara tidak karuan.. Klien keluyuraan dan
suka mondar mandir tidak jelas. Pasien sering bicara tidak jelas dan tidak
bisa berhenti ketika dirumah. Pasien pun mendapat bisikan bahwa ia akan
mati jika ia makan atau minum. Pasien juga sempat memukul kakaknya
selagi tidur karena di ejek kakanya gangguan jiwa dan tidak laku, sesaat
sebelum akhirnya dibawa kerumah sakit. Sebelumnya pasien pernah
masuk rumah sakit sambang lihum pada tahun 2015 namun dinyatakan
sembuh dan rawat jalan.

DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak sering mengantuk
- Pasien terlihat sering jalan-jalan disekitar kamar

b. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

65
c. Tujuan Khusus :
- Pasien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
- Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
- Pasien mampu menyebutkan nama obat
d. Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

2. Proses Pelaksanaan Tindakan


3. ORIENTASI
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya
senang dipanggil Milla . Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
Coba ulangi Ibu , siapa nama saya? Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Apa keluhan ibu saat ini? Apakah masih mendengar suara-suara?
Apakah sudah dicoba cara yang telah kita latih ? berkurangkan suara-
suaranya. Bagus
c. Kontrak
d. Topik
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang
selama ini Ibu dengar tetapi tak tampak wujudnya ?
e. Waktu
10 menit
f. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

66
4. KERJA
“Apakah ibu mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa
yang dikatakan suara itu ?”
“Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja?
Kapan yang paling sering ibu dengar suara ini? Berapa kali sehari ibu
mengalami hal ini? Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan
yang keempat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung ibu
bilang pergi…saya tidak mau dengar,…..saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Coba ibu peragakan! Nah begitu….bagus ! Coba lagi! Ya bagus Ibu
sudah bisa.”

5. TERMINASI
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“ kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja
latihannya?(perawat memasukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).

67
c. Kontrak yang akan datang
d. Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang sudah kita pelajari
tadi?
e. Waktu
Jam berapa bu? Bagaimana kalau jam 10.00?
f. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya.” “Baiklah,
sampai jumpa. Assalamu’alaikum “

68
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP) 3 HALUSINASI

Nama pasien : Ny
Ruangan : intensif wanita
No. RM : : 01.63.xx
Hari/Tanggal : 18-04-2018
Interaksi :Pasien

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
DS :
Ny. S pasien berulang, pada tanggal 3 desember 2016, sebelum pasien
masuk rumah sakit jiwa sambang lihum, keluarga mengatakan pasien tidak
minum obat lagi sejak kurang lebih satu bulan di karenakan tidak ada
biaya. Setelah berhenti minum obat rasa cemas dan was-was muncul
seperti sering marah-marah dan bicara tidak karuan.. Klien keluyuraan dan
suka mondar mandir tidak jelas. Pasien sering bicara tidak jelas dan tidak
bisa berhenti ketika dirumah. Pasien pun mendapat bisikan bahwa ia akan
mati jika ia makan atau minum. Pasien juga sempat memukul kakaknya
selagi tidur karena di ejek kakanya gangguan jiwa dan tidak laku, sesaat
sebelum akhirnya dibawa kerumah sakit. Sebelumnya pasien pernah
masuk rumah sakit sambang lihum pada tahun 2015 namun dinyatakan
sembuh dan rawat jalan.
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak sering mengantuk
- Pasien terlihat sering jalan-jalan disekitar kamar

b. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

69
c. Tujuan Khusus :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
– kegiatan klien secara terjadwal
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
d. Tindakan keperawatan :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Melatih mengendalikan halusinasi dengan membuat kegiatan-kegiatan
klien secara terjadwal
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
2. Proses Pelaksanaan Tindakan
3. ORIENTASI
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya
senang dipanggil Milla . Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
Coba ulangi Ibu , siapa nama saya? Bagaimana perasaan ibu hari
ini? Apa keluhan ibu saat ini? Apakah masih mendengar suara-
suara? Apakah sudah dicoba cara yang telah kita latih ?
berkurangkan suara-suaranya. Bagus
c. Kontrak
1) Topik
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara
yang selama ini Ibu dengar tetapi tak tampak wujudnya ?
2) Waktu
10 menit
3) Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

70
4. KERJA
“Apakah ibu mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa
yang dikatakan suara itu ?”
“Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja?
Kapan yang paling sering ibu dengar suara ini? Berapa kali sehari ibu
mengalami hal ini? Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan
yang keempat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung ibu
bilang pergi…saya tidak mau dengar,…..saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Coba ibu peragakan! Nah begitu….bagus ! Coba lagi! Ya bagus Ibu
sudah bisa.”

5. TERMINASI
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“ kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa
saja latihannya?(perawat memasukkan kegiatan latihan
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).

71
6. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang sudah kita pelajari
tadi?
b. Waktu
Jam berapa bu? Bagaimana kalau jam 10.00?
c. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya.” “Baiklah,
sampai jumpa. Assalamu’alaikum “

72
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP) 3 HALUSINASI

Nama pasien : Ny S
Ruangan : intensif wanita
No. RM : : 01.63.xx
Hari/Tanggal :Kamis, 19-04-2018
Interaksi :Pasien

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
DS :
Ny. S pasien berulang, pada tanggal 3 desember 2016, sebelum pasien
masuk rumah sakit jiwa sambang lihum, keluarga mengatakan pasien tidak
minum obat lagi sejak kurang lebih satu bulan di karenakan tidak ada
biaya. Setelah berhenti minum obat rasa cemas dan was-was muncul
seperti sering marah-marah dan bicara tidak karuan.. Klien keluyuraan dan
suka mondar mandir tidak jelas. Pasien sering bicara tidak jelas dan tidak
bisa berhenti ketika dirumah. Pasien pun mendapat bisikan bahwa ia akan
mati jika ia makan atau minum. Pasien juga sempat memukul kakaknya
selagi tidur karena di ejek kakanya gangguan jiwa dan tidak laku, sesaat
sebelum akhirnya dibawa kerumah sakit. Sebelumnya pasien pernah
masuk rumah sakit sambang lihum pada tahun 2015 namun dinyatakan
sembuh dan rawat jalan.

DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak sering mengantuk
- Pasien terlihat sering jalan-jalan disekitar kamar

b. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

73
c. Tujuan Khusus :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
– kegiatan klien secara terjadwal
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
d. Tindakan keperawatan :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Melatih mengendalikan halusinasi dengan membuat kegiatan-kegiatan
klien secara terjadwal
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
e. Proses Pelaksanaan Tindakan
f. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya
senang dipanggil Milla . Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
2. Evaluasi/validasi
Coba ulangi Ibu , siapa nama saya? Bagaimana perasaan ibu hari
ini? Apa keluhan ibu saat ini? Apakah masih mendengar suara-
suara? Apakah sudah dicoba cara yang telah kita latih ?
berkurangkan suara-suaranya. Bagus
g. Kontrak
1. Topik
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang
selama ini Ibu dengar tetapi tak tampak wujudnya ?
2. Waktu
10 menit
3. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

4. KERJA
“Apakah ibu mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa
yang dikatakan suara itu ?”

74
“Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja?
Kapan yang paling sering ibu dengar suara ini? Berapa kali sehari ibu
mengalami hal ini? Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan
yang keempat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung ibu
bilang pergi…saya tidak mau dengar,…..saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Coba ibu peragakan! Nah begitu….bagus ! Coba lagi! Ya bagus Ibu
sudah bisa.”

5. TERMINASI
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“ kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa
saja latihannya?(perawat memasukkan kegiatan latihan
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).
6. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang sudah kita pelajari
tadi?

75
b. Waktu
Jam berapa bu? Bagaimana kalau jam 10.00?
c. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya.” “Baiklah,
sampai jumpa. Assalamu’alaikum “

76

Anda mungkin juga menyukai