KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
Biokimia adalah salah satu mata kuliah yang dipelajari atau diajarkan
dua kata, yaitu bio (artinya kehidupan) dan kimia. biokimia adalah cabang
ilmu, yang berhubungan dengan studi kimia kehidupan. cabang ilmu ini relatif
ilmu biologi dan kimia organik.1 Biokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang
diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang zat-zat kimia penyusun tubuh
dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi dan proses kimia yang berlangsung
didalam tubuh makhluk hidup atau didalam sel, kita namakan metabolisme.
diintegrasikan dalam program pendidikan tinggi dengan cara yang efektif dan
merawat pasien dan belajar untuk merawat pasien bersama dokter. dan
3dawn marks, collen smith, brahm, Biokimia kedokteran dasar (jakarta: egc, 1996), h. 7.
4
Monica Kennedy, Stephen Billett, Silvia Gherardi, Laurie Grealish, Practice-based Learning
in Higher Education: Jostling Cultures, (Netherland: Springer, 2015) h.15
5 Stephen Billett, Christian Harteis, Hans Gruber “International Handbook of Research in
peran aktif mahasiswa dalam tugas di tempat praktik, dosen dan pengawas
pembuatan tempat praktik dan lingkungan belajar yang efektif, mengatur dan
6
Stephen Billett, Christian Harteis, Hans Gruber “International Handbook of Research in
Professional and Practice-based Learning” (London: springer, 2014), h. 561.
7 joy higgs, dale sheehan, julie baldry, realising exemplary practice-based education
practice, education, work and society, (rotterdam : sense publishers, 2013), h. 14.
8 Monica Kennedy, Stephen Billett, Silvia Gherardi, Practice-based Learning in Higher
paling cocok dengan karir di masa depan mereka. pratikum atau praktik
adalah kata yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan
peran tertentu apakah peran itu bersifat pribadi, profesional, atau artistik.
Praktek mengacu pada semua aktivitas seseorang yang terlibat dalam peran
pada hubungan yang kompleks, terjalin antara aktivitas manusia dan objek
(Schatzki, 2002). 11
12
Bradley Moore Et Al Science Teaching Reconsidered Handbook (Washington D.C.: National
Academy Press, 1997)
13
Benjamin F. Baab, John Bansavich, Nicos Souleles, Proceedings of the 2nd International Conference
on the Use of iPads, (england: cambridge publishing, 2017), h.34
14
Joyce, Susan, Leading Every Day: 124 Actions for Effective Leadership (USA: corwin press, 2006) h.
162
Holland dan Ed Hutchins, memacu paradigma baru untuk memulai dan
Jordan 2014)15
mempelajari alam. para pendidik telah menyarankan bahwa banyak manfaat dalam
15
Stephen Billett, Christian Harteis, Hans Gruber, International Handbook of Research in Professional
and Practice-based Learning(Dordrecht: Springer, 2014)h. 14
16Wilbert McKeachie, Marilla Svinicki, McKeachie's Teaching Tips(USA: wadsworth cengace
h.6
kegiatan laboratorium sains (Tobin, 1990; Hofstein & Lunetta, 2004). Tobin (1990)
pendidikan doktoral di Inggris. Bahwa mereka fokus pada ilmu alam berbasis
18 Hofstein A. The Role of Laboratory in Science Teaching and Learning. In: Taber K.S.,
Akpan B. (eds) Science Education. New Directions in Mathematics and Science
Education.(Rotterdam:SensePublishers, 2017), h. 357 & 405
19
Nick Hopwood Professional Practice and Learning Times, Spaces, Bodies, Things.
(switzerland: springer, 2016) h. 334
bahwa 90% hasil belajar dapat tercapai dari pengalaman nyata.20
untuk berlatih ilmu dalam kelas sehari-hari. Pengalaman kerja laboratorium, dengan
peralatan, bahan, fenomena, dan pekerjaan langsung adalah bagian penting dari
keterampilan.21
mengukur. selain itu mahasiswa juga dapat menguasai keterampilan proses seperti
1.2.3. Laboratorium
unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau
20
wardani dwi wihastya, hentasmaka, and rosi anjarwati, active learning using learning management
system, to improve students’ competence, in argumentative writing, (stkip pgri jombang, journal on
english as a foreign language, volume 4, number 1, march 2014) h. 1
21Laboratory Experiences for Prospective Science Teachers: A Meta-analytic Review of
Issues and Concerns(jurnal European Scientific Journal edition vol.12, No.34 ISSN: 1857 –
7881 December 2016) h. 235
22 adi santoso, alimufi arief, penerapan metode pembelajaran berbasis laboratorium untuk
meningkatkan hasil belajar siswa materi alat-alat optik kelas x di sma negeri 1 plaosan,
magetan (universitas negeri surabaya jurnal inovasi pendidikan fisika, (jipf) vol. 04 no. 03,
september 2015), h.118
23
Fatmawati, Desain Laboratorium Skala Mini untuk Pembelajaran Sains Terpadu, (yogyakarta:
deepublish, 2015), h. iv
terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan
molekul dasar dari masalah klinis pasien berdasarkan informasi yang diberikan
kepada mereka.27
bahwa pekerjaan dilakukan oleh personel yang berkualifikasi, di bawah arahan yang
24
Vendamawan, Pengelolaan Laboratorium Kimia, Metana, Vol. 11 No. 02, Desember 2015, h.41
25
Maknun, Surtikanti, Subahar Pemetaan Keterampilan Esensial Laboratorium Dalam Kegiatan
Praktikum Ekologi, Jurnal Pendidikan Ipa Indonesia 2012 (Fmipa Unnes) h. 2
26
Mona Hall, Didem Vardar-Ulu, An Inquiry-Based Biochemistry Laboratory Structure Emphasizing
Competency in the Scientific Process, ( Massachusetts: the Department of Chemistry, Wellesley
College, 2014), h.58
27
vella & martin, alternatives to the biochemistry laboratory for medical students biochemical
education(canada: department of biochemistry university of saskatchewan), h. 12
28
Sandy Weinberg, Good Laboratory Practice Regulations(USA: informa, 2013), h. 153
tepat, fasilitas yang memadai, dengan peralatan yang dikalibrasi dan dipelihara,
proses pekerjaan, dan memberikan laporan yang ditinjau oleh profesional QA.
Tujuan Praktikum
1.2.4 METODE
metode berarti 'jalan' atau 'cara'. Metode penelitian berarti cara pengumpulan data
dan analisis. Dari analisa data tersebut kemudian peneliti akan mendapatkan hasil
apakah itu berupa penegasan atas teori yang pernah ada (confirmation) atau suatu
menyatakan bahwa metode adalah suatu aspek teknik tentang cara atau prosedur
29 Hofstein A. The Role of Laboratory in Science Teaching and Learning. In: Taber K.S.,
Akpan B. (eds) Science Education. New Directions in Mathematics and Science Education.(
Rotterdam: Sense Publishers, 2017), h. 358
30Jozef richard racho,Conny Semiawan,Metode Penelitian Kualitatif (jakarta: grasindo,
2010), h. xii.
32 James Campbell Understanding John Dewey: Nature and Cooperative Intelligence h. 101
33John Dewey, The Early Works (IIllinois: IU USA, 2015), h. 86.
Menurut Peggy Dettmer dalam tabel domain of learning menyatakan bahwa :
dan peniaian. domain kognitif diperluas dengan memasukkan fungsi kreativitas, dan
Menurut Dewey, proses belajar berarti menangkap makna dengan cara sederhana
dari sebuah praktik, benda, proses atau peristiwa. Menangkap makna berarti
Oleh karena itu, pendidikan harus mampu mengantar kaum muda untuk memahami
aktivitas yang mereka temukan dalam masyarakat. Semakin banyak aktivitas yang
Bruner mengemukakan bahwa proses belajar yang sistematis terdiri dari tiga
tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan
Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses
Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya
perilaku.
Dengan demikian belajar dapat disimpulkan rangkaian kegiatan atau aktivitas yang
dan pengalamannya.Oleh sebab itu apabila setelah belajar peserta didik tidak ada
perubahan tingkah laku yang positif dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta
belum sempurna. proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan. Jadi dapat
belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks
dari belajar, 37
F. Strategi Pembelajaran.
36
Warni Tune Sumar Dan Intan Abdul Razak , Strategi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Softskill, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2017)h. 9
37 Darmadi, Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar
G. Mengajar
muda ini hidup berbudaya sesuai standar yang diterima oleh masyarakat. Pengertian
2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
H. Model Pembelajaran
I. Disain Pembelajaran
41
santi maudiarti, prinsip disain pembelajaran(jakarta: prenadamedia group, 2008),h. 18
Contoh tabel rangkaian kegiatan laboratorium biokimia42
42
Mona Hall, Didem Vardar-Ulu, An Inquiry-Based Biochemistry Laboratory Structure Emphasizing
Competency in the Scientific Process, ( Massachusetts: the Department of Chemistry, Wellesley
College, 2014), h.60
1.3 Keterampilan Generik Sains
kemampuan yang sangat luas yang dapat digunakan untuk mempelajari dan
43 Barry Bell, V. Cragnolini, G. Crebert, C-J Patrick, dan M. Bates, “Educating Australian
Leisure Graduates: Contexts for Developing Generic Skills,” Annals of Leisure Research,
Vol. 6, No. 1, 2003, h. 1, http://www.tandfonline.com/loi/ranz20 (diakses 21 Januari 2015).
44 Tim Pitman dan Susan Broomhall, “Australian Universities: Generic Skills and Lifelong
Learning,” International Journal of Lifelong Education, Vol. 28, No. 4, 2009, h. 441-442,
http://www.tandfonline.com/loi/tled20 (diakses 21 Januari 2015).
menggunakan berbagai konsep dari berbagai disiplin ilmu. Jika kemampuan
dasar siswa ini diintegrasikan dengan pengetahuan sains maka akan menjadi
dasar siswa.
yang dimilikinya dan diperoleh dari hasil belajar sains. Setiap kompetensi
Motivasi Belajar Siswa” salah satu kesimpulan diperoleh dalam penelitian ini
termodifikasi.
C. Kerangka Teoretik
D. Hipotesis Penelitian