Anda di halaman 1dari 2

Materi : Sistem Regulasi Manusia

Kelas/Semester : XI/2

Kompetensi Inti 1 & 2:


1. Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama yang danutnya
2. Mengembangkan prilaku religius, jujur, mandiri, demokratis, komunikatif,
Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan):
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Dasar:
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang terjadi pada sistem koordinasi
manusia
3.11 Mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya
terhadap kesahatan diri, lingkungan, dan masyarakat
Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
4. Mengolah, manalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar:
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur
dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan
hormon pada manusia berdasarkan strudi literatur
4.11 Melakukan kampanye narkoba di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar
Catatan:
KD 3.10 & 3.10 khususnya dalam pembelajaran materi sistem koordinasi (sistem indera)
dapat dipenuhi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif (Cooperative
Learning) tipe jig saw. Materi yang bersifat deskriptif dan deklaratif seperti sistem
indera memang cocok diajarkan dengan menggunakan model kooperatif. Banyak tipe
dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya yaitu tipe “jig saw” atau kelompok ahli.
Inti dari kegiatan pembelajaran kooperatif tipe “jig saw” adalah menjadikan siswa
paham secara mendalam terhadap suatu konsep lalu siswa dilatih untuk membagi
pemahamannya tersebut kepada orang lain. Jika materi alat indera diajarkan hanya
dengan pembelajaran langsung dengan metode ceramah, maka siswa akan cenderung
bosan. Selain itu butuh waktu yang banyak untuk mengajarkan kelima organ indera
mulai dari mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Namun dengan menggunakan model
ini untuk mengajarkan sistem alat indera pada manusia hanya membutuhkan waktu satu
kali pertemuan saja sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

KD 3.11 & 4.11 dapat dipenuhi dengan menerapkan model pembelajaran PJBL (Project
Based Learning/Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk
hasil belajar. Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang
diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Melalui
PJBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. PJBL merupakan
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi
atensi dan usaha peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai