Judul Jurnal : Intrakameral cefuroxime dan moxifloxacin digunakan sebagai
profilaksis endoftalmitis setelah operasi katarak :
tinjauan sistematis efektivitas antibiotik dan efektivitas biaya.
Latar Belakang : Endoftalmitis pascaoperasi adalah salah satu komplikasi potensial
yang paling serius pada operasi lensa okuler. Angka kejadiannya bisa dikurangi dengan cara pemberian antibiotik profilaksis. Langkah yang paling umum digunakan untuk mengurangi risikonya endophthalmitis postoperatif adalah penggunaan pra operasi povidone iodine dan penggunaan intrakameral antibiotik saat selesai operasi. Meskipun penggunaan prophylactic cefuroxime cameral telah lama digunakan, antibitik lain yang menawarkan spektrum aktivitas yang lebih luas seperti moksifloksasin muncul sebagai alternatif.
Tujuan : Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk mengevaluasi
konsekuensi dari pengetahuan peneliti tentang efektivitas antibiotik dan efektivitas biaya menggunakan intrakameral cefuroxime dan moxifloxacin untuk mengurangi insiden dan komplikasi yang terkait dengan endoftalmitis setelah operasi katarak.
Metodologi : Kami melakukan tinjauan literatur sistematis tentang efektivitas obat
dan efektivitas biaya dari cefuroxime dan moxifloxacin intrakameral untuk profilaksis endoftalmitis postoperatif setelah operasi katarak. Beberapa database bibliografi diteliti dari Oktober 2010 sampai Januari 2013. Hasilnya adalah kejadian endoftalmitis setelah operasi dan rasio efektivitas biaya menggunakan profilaksis antibiotik alternatif. Sumber berikut adalah termasuk: uji coba klinis yang dilaporkan di dua makalah, enam studi observasional, dan evaluasi ekonomi.
Hasil : Dibandingkan dengan cefuroxime, moxifloxacin menawarkan
spektrum aktivitas yang lebih luas dan konsentrasi yang bergantung mekanisme tindakan yang bisa menguntungkan bagi administrasi intrakameral. Namun, tinjauan sistematis kami tidak menemukan studi klinis yang valid yang mengevaluasi keefektifannya.
Satu-satunya percobaan terkontrol secara acak dilakukan oleh
European Society of Cataract and Refractive Surgery menemukan bahwa intracameral cefuroxime secara signifikan lebih efektif daripada tidak menggunakan profilaksis atau penggunaan topikal antibiotika. Studi observasional mendukung hasil ini. Evaluasi ekonomi dibandingkan rejimen profilaksis yang berbeda dan menyimpulkan bahwa intrakameral cefuroxime menunjukkan yang terbaik rasio efektivitas biaya. Baik penelitian observasional maupun evaluasi ekonomi bersifat metodologis. Kesimpulan : Penelitian ini menegaskan bahwa cefuroxime memiliki efektivitas dan efektifitas biaya yang baik sehingga dapat mencegah endoftalmitis setelah operasi katarak. Rangkuman dan : Penggunaan antibiotic intrakameral pasca operasi katarak dapat hasil pembelajaran mencegah terjadinya endoftalmitis. Antibiotik yang memiliki spektrum lebih luas seperti moxifloksasin memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan cefuroxim, namun penelitian mengenai tingkat efektivitas biaya penggunaan moxifloksasin belum banyak dilakukan. Beberapa penilitian yang ada, menunjukan cefuroxim memiliki efektivitas obat dan efektivitas biaya yang baik.