ABSTRAK
Populasi kendaraan di Indonesia yang berbahan bakar minyak (BBM) setiap tahunnya semakin meningkat
sedangkan cadangan minyak sendiri semakin menipis. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan bahan
bakar alternatif yang ramah lingkungan sebagai pengganti BBM untuk kendaraan, salah satu bahan bakar
alternative adalah penggunaan Ethanol sebagai campuran bahan bakar motor. Untuk mengetahui pengaruh
penggunaan bahan bakar Ethanol sebagai campuran Premium yang hampir setara dengan Pertamax perlu
dilakukan penelitian yang akurat.
Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan (unleaded) beroktan tinggi hasil penyempurnaan
produk Pertamina sebelumnya. Pertamax memang dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Tapi,
Pertamax memiliki nilai oktan 92 dengan stabilitas oksidasi yang tinggi dan kandungan olefin, aromatic
dan benzene pada level yang rendah. Ini menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna pada mesin.
Etanol memiliki angka oktan lebih tinggi dari pada bensin yaitu research octane 108 dan motor octane 92.
Hasil dari penelitian ini menunjukan nilai Torsi (N.m) dan Daya (kW), Emisi Gas Buang (CO, CO₂, HC,
O₂, λ), dan nilai Konsumsi Bahan Bakarnya (mf dan SFC) untuk variasi bahan bakar Pertamax Murni,
Premium-Ethanol 5%, Premium-Ethanol 10%, dan Premium-Ethanol 15%.
Kata kunci: Ethanol, Bahan Bakar Premium, dan Bahan Bakar Pertamax.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi pada industri salah satunya adalah penggunaan etanol sebagai
kendaraan bermotor sudah memasuki tahap campuran bahan bakar motor. Indonesia saat ini
penggunaan bahan bakar alternatif, di mana bahan masih sangat tergantung pada energi fosil yang
bakar tersebut harus ekonomis, emisi yang hampir 95% dari kebutuhan energi Indonesia masih
dihasilkan aman bagi lingkungan dan memiliki disuplai oleh energi fosil.Efek rumah kaca yang
nilai oktan yang tinggi. Dengan adanya dampak disebabkan dari pembakaran energi fosilnya
negatif yang ditimbulkan oleh pemakaian bensin berdampak pada pemanasan global yang
yang mengandung timbal (TEL) terhadap mengakibatkan perubahan iklim yang tidak
lingkungan, maka penggunaan bensin dengan TEL menentu.(www.wwf.or.id/earthhour, 2012)
sebagai bahan bakar motor bensin juga perlu Berbagai penelitian tentang campuran bahan
dicarikan alternatif bahan bakar lain yang lebih bakar etanol sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti
aman. Untuk maksud tersebut dapat digunakan sebelumnya seperti : Muklisanto(2003) dengan
bahan bakar jenis pertalite, pertamax dan pertamax motor 4 langkah 110cc, Hasan(2013) dengan
plus (Pitrajaya, 2008). menggunakan CDI racing timing standar, Prasetyo
Sumber energi yang paling banyak dan Patriayudha(2009) dengan motor 4 langkah
digunakan di dunia adalah energi fosil, 92% dari 125cc, Ardawalika (2009), dengan menggunakan
kebutuhan energi Indonesia masih disuplai oleh motor 4 langkah 196cc, dapat disimpulkan bahwa
energi fosil. Energi fosil adalah energi yang tak penggunaan etanol sebagai bahan bakar alternatif
terbarukan dan diprediksi kurang lebih dari 50 memberikan dampak yang positif baik dari
tahun lagi energi fosil di dunia akan habis. Oleh penurunan emisi gas buang maupun dari sisi untuk
karena itu, pengganti energi fosil sangat diperlukan kinerja mesin. Dikarenakan belum ada penelitian
untuk kebutuhan energi di masa yang akan datang, yang menggunakan motor bermesin 200cc ke atas
mata perlu ada penelitian lanjutan untuk dapat Konversi bahan bakar yang berbeda
mengetahui perbandingan daya dan torsi,konsumsi karakteristiknya diharapkan memiliki keunggulan
bahan bakar dan emisi gas buang antara bahan dibandingkan dengan bahan bakarpremium
bakar gasdan bahan bakar premium pada sehingga perlu adanya pengujian untuk mengetahui
kendaraan bermesin di atas 200 cc. keunggulan atau kerugian dari kinerja mesin.
Kelebihan dari penelitian ini jika Dengan adanya permasalahan diatas maka perlu
dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah adanya penelitian untuk dapat mengetahui
menggunakan kendaraan bermesin di atas 200cc perbandingan daya dan torsi, konsumsi bahan
yang pada saat ini banyak dikeluarkan oleh pabrik - bakar dan emisi gas buang antara bahan bakar
pabrik yang memproduksi kendaraan bermotor. pertamax plus murni, premium dan bahan bakar
Penelitian ini memberikan hasil yang lebih baik premium-ethanol 5%, premium-ethanol 10%, dan
dari penelitian sebelumnya baik dalam sisi kinerja premium-ethanol 15% pada motor 225 cc.
mesin maupun dalam sisi emisi gas buang.
TINJAUAN PUSTAKA sebesar 8,2% nilai daya sebesar 5,77 kW,
Muklisanto (2003) melakukan penelitian mengalami peningkatan sebesar 29,57%, nilai
tentang pengaruh variasi campuran premium dan BMEP tertinggi sebesar 1.115,52 kpa, mengalami
ethanol pada variasi rasio mainjet terhadap kinerja peningkatan sebesar 29,57% nilai SFC terendah
mesin 4 langkah 110 cc. Dari penelitian tersebut sebesar 0,152% mengalami peningkatan sebesar
diperoleh hasil sebagai berikut, pada variasi 63,15% dan nilai efisiensi thermis tertinggi sebesar
ethanol torsi tertinggi campuran premium 90% dan 50,20% mengalami peningkatan sebesar 64,47%
etanol 10% sebesar 7,1 N.m pada putaran mesin yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan
5000 rpm dan daya tertinggi oleh campuran bahan bakar premium murni.
premium 90% dan ethanol 10% sebesar 3,717 kW Ardawalika (2009), melakukan penelitian
pada putaran 5000 rpm campuran bahan bakar besin dan etanol pada motor
Hartono (2007) melakukan penelitian tentang bakar empat langkah 196cc dengan persentase 0%,
penggunaan bahan bakar premium, pertamax dan 5%, 10%, 15%, 25%, 30%, dan 35%. Dari hasil
pertamax plus. Hasil penelitian menunjukkan torsi pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa
maksimum dicapai pada bensin pertamax sebesar penambahan etanol pada bensin yang diuji pada
7,52 Nm pada 6118 rpm, di ikuti pertamax plus motor bensin standar tidak terlalu mempengaruhi
7,41 Nm pada 5931 rpm, dan bensin premium 7,41 nilai torsi, daya, konsumsi bahan bakar, dan SFC.
Nm pada 5958 rpm. Sedangkan daya maksimum Tetapi untuk effisiensi thermis cenderung
pada bensin pertamax sebesar 6,80 HP pada 7434 mengalami peningkatan.Effisiensi terbesar tanpa
rpm, diikuti premium 6,74 HP pada 7672 rpm, lalu penambahan etanol adalah 6,22% dan effisiensi
pertamax plus sebesar 6,73 HP pada 7317 rpm. terbesar dengan etanol adalah 7,996 %.
Untuk konsumsi bahan bakar spesifik minimal Apip (2009), melakukan penelitian terhadap
dimiliki pertamax plus sebesar 0,11 HP pada 5250 unjuk kerja motor bakar 4 langkah berbahan bakar
rpm, diikuti bensin pertamax sebesar 0,12 HP pada campuran premium - etanol dengan
4750 rpm, kemudian bensin premium sebesar 0,12 persentaseblending5%, 10%, 15%, dan 20%.
kg/kW pada 5250 rpm. Pengujian dilakukan pada motor bensin 4 langkah
Apriyanto (2008) melakukan penelitian yang telah dilakukan tune upsebelumnya.Hasil
tentang pengaruh pemakaian campuran bahan pengujian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan
bakar premium-etanol terhadap untuk kerja motor daya yang tidak begitu signifikan seiring dengan
empat langkah. Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan persentase etanol dan konsumsi
bahwa penambahan E15% menghasilkan nilai torsi bahan bakar spesifik juga mengalami penurunan
tertinggi sebesar 9,2 Nm. Mengalami peningkatan yang tidak begitu signifikan.
DASAR TEORI tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis.
1. Motor Bakar (Yaswaki dan Murdhana, 1998)
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin 2. Prinsip Langkah Kerja Motor 4 Langkah
kalor, yaitu mesin yang mengubah energi termal Motor bakar bensin empat (4) langkah
untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah merupakan suatu mesin yang dalam satu siklus
kerjanya terdiri dari langkah hisap, langkah Pertamax Turbo 98
kompresi, langkah kerja, langkah buang. Bensol 100
3. Premium Ethanol 108
Bahan bakar premium sering digunakan sebagai 7. Emisi Gas Buang
bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Premium Emisi gas buang didefinisikan sebagai zat atau
merupakan campuran komplek senyawa-senyawa unsur dari pembakaran di dalam ruang bakar yang
hidrokarbon yang memiliki titik didih sekitar 40˚C dilepas ke udara yang ditimbulkan oleh kendaraan
sampai 180˚C. Bahan bakar ini sering disebut juga bermotor. Pembakaran di ruang bakar yang tidak
dengan gasoline atau petrol. Penggunaan premium sempurna menyebabkan emisi yang bersifat
dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan polutan, seperti HC, CO, NOx, Pb SOx, dan lainnya.
mesin mengalami knocking sehingga premium di (Akbar, 2011)
dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak 8. Torsi dan Daya
tidak sesuai dengan gerakan piston. Premium Torsi adalah indikator baik dari ketersedian
memiliki Research Octane Number (RON) sebesar mesin untuk kerja. Torsi didefinisikan sebagai gaya
88. (www.pertamina.com, 2008) yang bekerja pada jarak momen dan apabila
4. Pertamax dihubungkan dengan kerja dapat ditunjukan.
Pertamax merupakan bahan bakar ramah (Heywood, 1988).
lingkungan (unleaded) beroktan tinggi hasil Daya adalah besar usaha yang dihasilkan oleh
penyempurnaan produk Pertamina sebelumnya. mesin tiap satuan waktu, didefinisikan sebagai laju
Formula barunya yang terbuat dari bahan baku kerja mesin, ditunjukkan dengan persamaan
berkualitas tinggi memastikan mesin kendaraan (Heywood,1988). Dalam hal ini daya secara normal
bermotor bekerja dengan baik, lebih bertenaga, diukur dalam kW, tetapi satuan HP masih
“knock free”, rendah emisi, dan memungkinkan digunakan juga, dimana :
untuk menghemat pemakaian bahan bakar. 1 HP = 0,7457 kW
Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang 1 kW = 1,341 HP
mempersyaratkan penggunaan bahan bakar 9. Konsumsi Bahan Bakar
beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Konsumsi bahan bakar spesifik adalah
5. Ethanol pemakaian bahan bakar yang terpakai perjam untuk
Ethanol yang diproduksi dari bahan baku berupa setiap daya yang dihasilkan pada motor bakar.
biomassa ataupun limbahnya yang diproduksi Konsumsi bahan bakar spesifik didefinisikan
dengan teknologi biokimia, melalui proses dengan persamaan (Arismunandar, 2002) :
fermentasi bahan baku. Pada dasarnya, bioethanol SFC =
dan ethanol adalah zat yang sama. Ethanol atau etil Dengan
mf = Laju aliran bahan bakar masuk mesin
alkohol merupakan senyawa organik dengan mf =
struktur kimia C2H5OH (Ashriyani, 2009). b =volume buret (cc)
6. Angka Oktan t =waktu yang diperlukan untuk pengosongan buret (s)
Angka Oktan adalah suatu bilangan yang Ρbb = massa jenis bahan bakar (0.74 kg/I)
menunjukkan sifat anti ketukan, atau yang lebih P = daya mesin (Kw)
dikenal dengan kata lain denotasi (knocking). Cara METODE PENELITIAN
menentukan angka oktan bahan bakar ialah dengan 1. Pengujian Torsi dan Daya
mengadakan suatu perbandingan bahan bakar
tertentu dengan bahan bakar standar. Yaitu dengan
menggunakan mesin CFR (coordination fuel
research).
Tabel 1. Angka oktan untuk bahan bakar
(www.pertamina.com)
Jenis Bahan Bakar Angka Oktan
Premium 88
Pertalite 90
Pertamax 92
Pertamax Plus 95
Tidak
Tidak