4 Bab1sd4
4 Bab1sd4
BAB I
PENDAHULUAN
kerajaan seperti mataram, Kediri, majapahit dan pajang sudah mengenal bentuk
pajak tanah dan pajak tidak langsung terhadap barang dagangan. Pejabat kerajaan
pemungut pajak tidak digaji oleh kerajaan maka seringkali mereka menerapkan
diberikan kepada raja atau penguasa sebagai suatu bentuk penghormatan dan
tunduk patuh kepada kekuasaan raja atau penguasa suatu wilayah di Indonesia
Kesadaran dalam membayar pajak memang sudah ada pada seluruh lapisan
masyarakat Indonesia karena pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang
administrasi perpajakan yang pada saat ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak sebagai salah satu instansi pemerintah dan secara struktural berada dibawah
pajak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah sangat
besar sekali.
1
2
wajib pajak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang berbeda – beda pada setiap
Negara.
sederhana akan berpengaruh pada ketidak patuhan wajib pajak, meskipun system
perpajakan yang sederhana juga tidak menjamin wajib pajak akan patuh(Suryadi,
2006 : 17)
kepada masalah – masalah teknis saja yang menyangkut metode pemungutan, tarif
pelayanan kepada wajib pajak selaku pihak pemberi dana bagi Negara dalam hal
membayar pajak. Disamping itu juga tergantung pada keamanan wajib pajak juga,
sampai sejauh mana wajib pajak tersebut akan mematuhi ketentuan perundang –
undangan perpajakan.
dengan tata usaha, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa administrasi itu tata
mengarah kepada pengertian yang biasanya untuk kata majemuk, misalnya tata
kota, tata bahasa, dan sebagainya yang berarti aturan. Tata usaha perpajakan
assessment system.
baik (good governance) diseluruh unit kerja dilingkungan DJP” (Siti Kurnia
Rahayu, 2009:118)
Menurut data yang penulis temukan dari hasil observasi awal dan
pajak modern ternyata masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan tata usaha
providers (ASP) yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak ada 8 daftar
1. www.layananpajak.com
2. www.laporpajak.com
3. www.pajakku.com
4. www.spt.co.id
5. www.setorpajak.com
6. www.onlinepajak.com
7. www.pajakmandiri.com
8. www.taxreport.web.id
Dari sekian banyak ASP ternyata masyarakat dalam hal ini wajib pajak lebih
dikarenakan lebih rumitnya prosedur yang ditawarkan dengan system online yang
hanya digunakan oleh orang – orang tertentu begitupun dengan wajib pajak yang
pengaruh dari adanya sistem administrasi perpajakan modern dalam hal teknis tata
4. Masih adanya keluhan wajib pajak dalam hal mutu pelayanan pembayaran
pajak.
secara maksimal.
6. Masih terdapat kegiatan perpajakan yang belum sesuai dengan tugas dan
7. Kegiatan tata usaha masih kurang sesuai dengan konsep tata usaha yang
Bandung?
7
Bandung
1.5.1 Akademis:
modernisasi perpajakan
Bandung Cicadas.
1.5.2 Praktis.
Bandung
Pajak
Penilaian pelayanan kerja pada seksi pelayanan, merupakan satu masalah yang
yang baik.
peningkatan pelayanan.
dan alat.
(Sumber: depdiknas.go.id)
pelayanan pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan serta berdampak kepada pelayanan tersebut, optimal atau tidak atas
output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja, sikap
Pengaruh adalah setiap tindakan atau contoh perilaku pihak tertentu yang dapat
menyebabkan pihak lain merubah sikap dan atau perilakunya. Dalam konsep
pula kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku pihak lain termasuk untuk
menyadari fungsi dan peranannya sebagai bagian integral ke titik tujuan bersama.
proses penelitian (Heri Jauhari, 2008:30) Dalam penelitian ini akan dibahas
tentang seberapa besar pengaruh tata usaha perpajakan modern sebagai variable X
teori tentang implementasi kebijakan yaitu Menurut Van Meter dan Van Horn,
Ada Perbedaan
Tingkat pelayanan
Tidak ada
Perbedaan
Gambar kerangka pemikiran
1.7 Hipotesis
format pertanyaan(Sugiono,2009:70).
Pelayanan Pajak Pratama Cicadas Bandung sebagai pembuktian adalah ada (Ha)
yang berarti diterima dan tidak ada (H0) berarti nol atau ditolak, yang merupakan
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tata usaha terhadap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam setiap tindakan pada pelayanan, sebagai contoh perilaku pihak tertentu
dapat menyebabkan pihak lain merubah sikap serta perilakunya. Dalam konsep ini
pengaruh berarti berkaitan erat dengan kekuasaan yang sering diartikan sebagai
pula kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku pihak lain termasuk untuk
menyadari fungsi dan peranannya sebagai bagian integral ketitik tujuan bersama.
sesuatu yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan tujuan administrasi negara
pemerintah disebut dengan satu atau dua istilah yaitu pondok service.
13
14
Pamudji,1993:31)
Cooper yaitu:
Administration of public
Paradigma ini menekankan kajian pada negara (the state) yang dipandang
pelayanan dan jasa untuk kepuasan publik (public good and services).
Administration by public
berorientasi pada strategi, output bernuansa pada pola kerja kemitraan dan
privatization.
(cooper,2004:1-2)
peraturan. Serta tidak dikendalikan oleh harga pasar sehingga mendasarkan dirri
bukan pada penghitungan laba tetapi pada rasa pengabdian kepada masyarakat
banyak.(Thoha,2002:2).
organisasi yang melaksanakan tugas utama melayani publik, tetapi selain itu juga
merupakan hak yang dapat diperoleh oleh masyarakat, yaitu hak untuk
dinamis.” (Moenir,2001:31)
16
merupakan tugas utama yang harus dilakukan oleh suatu organisasi pemerintah
oleh pemerintahan, maka akan dapat berjalan lancar dan dinamika masyarakat
berjalan maju.
yang tinggi.
haknya untuk memungut pajak guna menyediakan dana bagi pengeluaran dalam
dana yang tidak kecil jumlahnya. Sumber dana tersebut dapat digali dari berbagai
sektor antara lain penjualan barang dan jasa milik negara, pinjaman,
pajak. Dalam hal ini, sektor pajak merupakan sektor yang diandalkan untuk
17
mengisi kas negara sebab disamping mempunyai sifat yang rutin juga tidak
Dalam definisi pajak yang telah dikemukakan oleh Prof. Dr. Rochmat
Soemitro, SH, yang memberikan kesan bahwa pajak semata-mata sebagai sumber
dana bagi pelaksanaan tugas negara tanpa ada timbal balik. Sebenarnya tidak
secara keseluruhan untuk membiayai pelaksanaan tugas negara dalam hal teknis,
karena pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dari berbagai lini terutama
menjadi wajib pajak, maka suatu hal yang pantas dalam pelaksanaan pelayanan
mengingat pajak yang dipungut tanpa harus dikembalikan kepada wajib pajak,
perpajakan.
18
1. Pajak pusat
Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
2. Pajak Daerah
Pajak daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang di
lakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
yang akan ditinjau oleh peneliti adalah pada pajak pusat yang dipungut oleh
kajiannya terhadap sub sistem administrasi yaitu ketatausahaan pada seksi tata
usaha dan perpajakan dikantor pelayana pajak pratama dalam pencapaian segi
perusahaan baik itu milik swasta ataupun pemerintah. Setiap perusahaan tentu
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung diawasi”. Hal
“Pelayanan pelanggan adalah upaya atau proses yang secara sadar dan
berlangsung berurutan dapat diukur dari segi penggunaan waktu. Pengukuran ini
penting karena dari pengukuran yang berulang – ulang dapat diambil waktu rata –
menjadi standar”.
Layanan yang diperlukan oleh manusia itu sendiri, pada dasarnya ada dua
jenis yaitu layanan fisik yang sipatnya pribadi sebagai manusia dan layanan
20
administratif yang diberikan oleh orang lain selaku anggota organisasi (organisasi
Begitu pula dengan halnya jasa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah.
hidup dan kesejahteraan bagi warganya. Hal tersebut seperti yang dikemukakan
Jenis pelayanan publik dalam arti jasa – jasa yaitu seperti pelayanan
(1997:37) bahwa :
2009 tentang Pelayanan Publik yang disebutkan dalam pasal I ayat (1), adalah
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
Disebutkan pula dalam UU No. 25/2009 ini bahwa dalam asas pelayanan
1. Kepentingan umum
2. Kepastian hukum
4. Keprofesionalan
5. Partisipatif
7. Keterbukaan
8. Akuntabilitas
Publik)
sesuatu yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan tujuan administrasi negara
dicapai dengan proses administratif itu didalam pemerintah disebut dengan satu
Selain itu terdapat definisi pelayanan yang sangat simpel diberikan oleh
Ivancevich, Lorenzo, Skinner, dan Crosby (1997:44) yang dikutif dari buku
produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha – usaha
tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya
(Radminto,2008:2)
Pelayanan menurutnya sama dengan life cycle theory of leadership (LCTL) bahwa
23
pada awal kehidupan manusia (bayi) pelayanan secara Fisik sangat tinggi, tetapi
seiring dengan usia manusia pelayanan yang dibutuhkan akan semakin menurun.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
metode penelitian survai, yang dipakai untuk tujuan eksplorasi dalam arti tindakan
pengetahuan yang tidak umum supaya dapat dipahami dan dijelaskan. “Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
empiris.
sampel.
hubungan sebab-akibat dua atau lebih variabel, menguji hipotesis dan menarik
24
25
3.2.1 Populasi
sembilan) Diantaranya:
3.2.2 Sampel
Sampel adalah adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
Tehnik yang digunakan dalam menentukan sample pada penelitian ini yaitu
sampel(Sugiono,2012:18)
Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Butir
3. Pengecekan data 3
2. Pemahaman pegawai 5
2. Kesesuaian dengan 7
prosedur 8
3. Penggunaan komputerisasi
data
3. Jumlah pengaduan 11
4. Respon masyarakat 12
7. Memperkecil resiko 15
(Sumber:Penelitian 2012)
1. Studi Kepustakaan
ter-update sesuai dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti
serta seluruh sumber yang didapat dari buku, laporan ilmiah, laporan
28
3. Observasi
deduktif, sehingga data yang umum kemudian akan menjadi lebih terfokus.
29
sekelompok orang tentang fenomena sosial yang ditetapkan secara spesifik oleh
Tabel 3.2
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak setuju 2
(Sumber: Sugiyono,1992:73-74)
skala likert yaitu dengan cara memberikan nilai bobot yang formatnya sama
angket atas berbagai item pernyataan yaitu dengan menarik kesimpulan dan
Dalam melakukan uji kecukupan data yang di tempuh oleh peneliti adalah
( ⁄ )
n
Keterangan:
e = Tingkat kesalahan
Kepercayaan ( )
Ketelitian (e) = 5%
sebagai berikut:
(∑ ) (∑ ∑ )
√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]
Keterangan:
X = skor pernyataan
Pada bagian ini peneliti menyajikan data yang telah diperoleh dari hasil
Semua data hasil penyebaran angket ini diberi sekor dan analisis dengan
menggunakan uji statistik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik korelasi dan regresi, yaitu dengan korelasi sederhana untuk
Keterangan:
independen. Bila b (+) maka naik, bila (-) maka terjadi penurunan
(∑ )( ) (∑ )(∑ )
a= ∑ (∑ )
∑ ( ∑ )(∑ )
b= ∑ (∑ )
angket yaitu menjumlahkan skor kriteria (apabila setiap butir item mendapatkan
daerah interval tertentu yaitu secara kontinum dapat dibuat kategorikan sebagai
berikut:
Gambar 3.1
(Iskandar,2010:93)
33
Keterangan:
1<1<+1)
berikut:
34
Tabel 3.3
dengan rumus:
√
t=
√
sebagai berikut :
1. jika t hitung > t tabel berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan
2. jika t hitung < t tabel berarti hipotesis nol (Ho) diterima dan
apabila pengukuran dilakukan pada objek yang sama berulang kali dengan
hasilnya lebih besar dari 0,7, maka sudah menunjukan handal serta valid
Bandung Cicadas
Statistik,2011:37)
( )
Keterangan
KD = Koefisien Determinasi
1. Tempat
2. Lokasi penelitian
ilmu diperkuliahan,
3. Waktu
Tabel 3.4
Rencana penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul
Bimbingan Proposal
Penelitian
Seminar Proposal
Penelitian
Pengumpulan dan
Pengolahan data
(observasi)
Bimbingan Skripsi
Penyelesain Skripsi
Sidang Skripsi
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
pemerintahan Napoleon Bonaparte. Pada masa itu Negara Belanda dijajah oleh
Negara Perancis. Sistem pajak yang di terapkan pula oleh Belanda kepada
Indonesia. Pada saat Belanda menjajah Indonesia dimana pada saat itu disebut
“Zeinenbu” oleh Pemerintah Jepang pada tanggal 15 Maret 1942. Pada tanggal
15 Agustus 1942 nama tersebut diganti menjadi “Kantor Inspeksi Keuangan” dan
Lalu pada tanggal 21 Agustus 1947 bersamaan dengan Agresi Militer Belanda I,
Kabupaten Soreang.
38
39
Inspeksi Pajak Bandung. Pada tanggal 1 Agustus 1980, Kantor Inspeksi Pajak
Bandung dibagi menjadi dua yakni Kantor Inspeksi Pajak Bandung Barat dan
kantor baru yang diberi nama Kantor Inspeksi Pajak Bandung Tengah yang
beralamat di Jl. Purnawarman No.21 dengan Kepala Kantor Drs. Untung Rivai,
Kerja Direktorat Jenderal Pajak dirombak dan berubah nama menjadi Kantor
Pada bulan Maret 2006 Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat Seksi
Pada dasarnya ketika era pra modern (KPP Paripurna) KPP Bandung
Cicadas beralamat di Jl. Soekarno Hatta No.781 Bandung. KPP Bandung Cicadas
Kanwil IX DJP Jawa Barat Seksi II. Sebagai KPP baru, Kepala Kantornya
dilantik pada tanggal 24 Februari 2002, dan Kasi, Kasubag Umum, serta Kepala
2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan,
wilayah Ujung Berung dipecah menjadi dua Kantor Pelayanan Pajak lama dan
Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cicadas sebagai Kantor Pelayanan Pajak baru
April 2002 dan untuk sementara sambil melakukan pembenahan gedung baru
Karena gedung baru tersebut belum ada Lay-Out dan Partisi, maka didesain
sendiri dan bekerjasama dengan para Kepala seksi, khususnya Ibu Kasubag
42
3. Seksi Penagihan
7. Seksi P2 PPh
Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak dirombak dan berubah nama menjadi Kantor
Pada bulan Maret 2006 Kanwil Dirjek Pajak Jawa Barat Bagian II
membawahi Sembilan KPP meliputi lima KPP di Bandung yang terdiri dari:
1. KPP Cimahi
2. KPP Tasikmalaya
3. KPP Sukabumi
4. KPP Cianjur
Setelah masa pra modern yaitu era modern maka Kantor Pelayanan Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama dilingkungan Kantor Wilayah DJP yang ada di
pulau Jawa dan Bali secara bertahap saat mulai beroperasi sesuai dengan
tingginya hanya 120 cm,sehingga adanya saling control antara satu seksi dengan
seksi lainnya. Begitu juga dengan Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), didesain
meja, ruang Tempat Pelayanan terpadu juga dilengkapi dengan meja serba-serbi
untuk Wajib Pajak, meja pelayanan pelanggan (customer service) dan penyediaan
kepala Kantor dilengkapi dengan ruang khusus untuk ibadah, istirahat, yang
didalamnya tertsedia dapur kering, lemari pakaian dan sebagainya,hal ini adalah
antisipasi apabila ada Kepala Kantor yang baru pindah (jadi tidak perlu sewa
Kantor.
terhadap Wajib Pajak dibidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Tidak Langsung
45
Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak dirombak dan berubah nama menjadi Kantor
seyogyanya berpenampilan baik dan rapih dan rapih oleh karena itu, dalam
berbusana/seragam diatur:
Kelompok Fungsional
12 Pegawai
SubBagian Umum
Trisusanto
6 Pegawai
Seksi Pelayanan
Aldy Renaldy
14 Pegawai
Seksi Penagihan
Yogi Sugiharto
4 Pegawai
Seksi Pemeriksaan
Nurainun Gaus
1 Pegawai
Pajak Cicadas dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas sejak
3. Drs. Maryanto
KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya adalah merupakan gabungan dari KPP
dan Karikpa lama yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang membawahi
2. Seksi Pelayanan
4. Seksi Penagihan
9. Seksi Pemeriksaan
Visi
Misi
Jln. Soekarno – Hatta No. 781 Bandung 40292 Telp. (022) 7304525 Fax.
Lantai 1
2. Help Desk
3. Bank BNP
4. Seksi pelayanan
5. Seksi ekstensifikasi
Lantai 2
1. Kepala kantor
2. Secretariat
49
4. Seksi penagihan
5. Seksi pemeriksaan
7. Ruang closing
Lantai 3
6. Ruang perpustakaan
Lantai 4
1. Aula
2. Kecamatan Arcamanik
3. Kecamatan Cicadas
4. Kecamatan Cibiru
5. Kecamatan Panyileukan
6. Kecamatan Antapani
Gambar 4.2
Pajak.
1. Kepala Kantor
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Tidak
2. Subbagian Umum
4) Pengurusan gaji dan TKPKN yang terdiri atas prosedur pengurusan gaji
5) Pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas
4. Seksi Pelayanan
5. Seksi Penagihan
3) Penagiha n aktif,
53
6. Seksi Pemeriksaan
bagi Wajib Pajak yang telah memenuhi syarat, namun diketahui belum
memiliki NPWP.
II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV,
perpajakan,
intensifikasi, dan
keahliannya.
senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, atau Kepala KPP
yang bersangkutan.
tata kerja organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya terdiri
laporan pembayaran masa PPh, PPN, PBB, BPHTB, dan Pajak tidak
langsung lainnya.
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai data yang diperoleh dari
yang di ambil sebagai sampel dalam penelitian yaitu seluruh pegawai KPP
Pratama dengan total populasi sebanyak 79 orang, dan pada akhirnya peneliti
dalam bentuk tabel yang akan memberikan gambaran terhadap masalah yang
diteliti.
Dalam melakukan uji kecukupan data yang di tempuh oleh peneliti adalah
( ⁄ )
n
Keterangan:
e = Tingkat kesalahan
Kepercayaan ( )
Ketelitian (e) = 5%
P =
q =
Kecukupan
n = 40
( ⁄ )
n
58
( )
n
sebagai berikut:
singarimbun,1989:137)
(∑ ) (∑ ∑ )
√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]
Keterangan:
X = skor pernyataan
Tabel 4.1
N 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah X
1 4 4 3 3 4 4 5 5 31
2 5 5 5 4 4 4 5 5 37
3 5 5 4 4 4 4 5 4 35
4 5 5 4 3 4 5 5 5 36
5 5 4 4 2 5 4 4 5 33
6 5 4 4 3 4 5 4 5 34
7 5 5 4 2 4 4 4 4 32
8 5 4 4 1 5 4 5 5 33
9 5 5 4 2 4 5 5 5 35
10 5 3 4 2 5 5 5 4 33
11 5 4 4 3 4 4 5 4 33
12 4 4 5 4 3 4 4 4 32
13 4 4 4 3 4 4 4 4 31
14 4 5 4 2 5 4 4 5 34
15 4 5 4 4 5 5 5 5 37
16 4 4 4 3 5 5 5 5 35
17 5 5 5 2 4 5 4 4 34
18 4 4 5 2 4 4 4 5 32
60
19 5 3 5 3 5 4 4 4 33
20 4 5 4 3 3 4 5 5 33
21 5 4 4 4 4 5 4 5 35
22 4 5 4 4 5 5 5 4 36
23 5 4 4 2 3 4 5 5 32
24 4 5 3 2 4 4 3 3 28
25 5 4 4 2 4 4 5 4 32
26 4 4 4 3 3 4 5 5 32
27 5 4 4 3 4 5 5 4 34
28 4 5 4 4 5 5 5 5 37
29 4 5 5 4 5 4 5 4 36
30 4 5 4 4 4 4 5 3 33
31 5 4 4 3 5 3 4 4 32
32 5 3 4 4 4 4 5 4 33
33 4 4 3 4 5 5 5 5 35
34 5 5 4 3 4 5 4 5 35
35 4 4 4 5 4 4 4 3 32
36 5 5 4 3 4 4 3 3 31
37 4 5 4 4 4 3 4 4 32
38 5 5 5 4 4 4 5 3 35
39 4 4 3 4 4 5 5 4 33
40 4 5 4 4 5 4 4 4 34
61
Tabel 4.2
N 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Y
1 4 4 3 3 5 2 4 4 29
2 5 5 5 5 5 5 4 4 38
3 5 5 5 5 4 4 4 3 35
4 4 4 4 4 4 5 4 4 33
5 4 4 5 4 5 4 4 4 34
6 5 5 4 5 5 5 4 3 36
7 4 4 4 4 4 3 4 4 31
8 5 4 5 5 4 5 5 4 37
9 5 4 5 5 5 5 5 5 39
10 4 5 4 4 4 4 4 4 33
11 4 5 4 4 4 4 4 4 33
12 4 3 4 4 4 4 5 4 32
13 4 5 4 4 4 4 5 5 35
14 5 5 5 5 5 5 5 4 39
15 5 5 5 5 5 5 4 5 39
16 5 5 5 5 5 5 5 4 39
17 4 5 4 4 4 4 5 4 34
18 4 3 4 3 3 4 4 4 29
19 4 5 4 4 5 5 5 5 37
62
20 5 4 5 4 5 4 4 2 33
21 5 4 5 5 5 4 5 4 37
22 5 5 5 4 5 4 3 4 35
23 4 3 4 4 4 4 4 5 32
24 4 3 4 4 4 4 4 4 31
25 4 4 4 4 5 4 4 4 33
26 5 4 5 4 5 5 4 5 37
27 5 4 5 5 5 4 5 4 37
28 4 4 5 5 5 5 4 4 36
29 4 4 4 4 5 5 4 3 33
30 3 5 3 4 4 4 5 4 32
31 4 4 4 4 3 4 5 4 32
32 5 5 5 5 5 5 4 4 38
33 5 4 5 4 5 5 4 4 36
34 4 4 4 4 4 4 5 4 33
35 4 4 4 4 4 4 4 4 32
36 3 3 3 4 3 3 4 4 27
37 4 5 4 4 5 3 2 4 31
38 5 4 5 4 4 3 5 5 35
39 4 4 4 5 4 5 4 4 34
40 5 4 5 5 5 4 4 4 36
63
Tabel 4.3
No X Y X2 Y2 X.Y
1843800 – 1838480
/ [1801360 – 1795600][ 1896240 – 1882384]
5320
/ [5760][13856]
5320
/ 79810560
5320
8933,675615333254
0,5954995714047479
r = 0,595
kesalahan 5% jika diperoleh r table sebesar 0,304 untuk taraf signifikansi dua
pihak dan taraf kesalahan 1% maka diperoleh nilai r table 0,393. Karena r hitung
lebih besar dari r table maka dapat disimpulkan bahwa instrument tata usaha pajak
dan tingkat pelayanan dengan nilai r = 0,595 adalah valid dan dapat dipergunakan
dalam penelitian.
(apabila setiap butir item mendapatkan skor tertinggi = 5) X (jumlah item = 16) X
Kemudian skor seluruh item yaitu 2712 : 3200 X 100% = 84,75% maka
dapat dikategorikan pada daerah interval yang tinggi, secara kontinum dapat
Gambar 4.3
84,75%
Gambar 4.4
2712
Tabel 4.4
N %
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
Cronbach’s 703 dalam arti kedua aitem tersebut Reliable dan dapat digunakan
Tabel 4.5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.703 2
Tabel 4.6
Item-Total Statistics
Tabel 4.7
Scale Statistics
Std.
Pada bagian ini peneliti menyajikan data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian diantaranya:
Tabel 4.8
Jumlah seluruh pegawai per-jabatan tahun 2012
NO. JABATAN JUMLAH KETERANGAN
Tabel 4.9
4 25 - 35 25 31,65
5 < 25 5 6,33
Jumlah 79 100%
(Sumber : Hasil penelitian tahun 2012)
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Telepon
Telepon 7897
Internet
Faksimili/Surat
Internet 434
Media lain
Faksimili/Surat 50
Media lain 9
(Sumber: Pusat Pengaduan Pajak 2012)
70
Dari tabel jumlah pengaduan tersebut kita dapat menganalisis pada tahun
2012 walaupun peraturan tentang perpajakan modern sudah berlaku serta seluruh
pegawai telah memahami akan perubahan struktur yang terjadi untuk dapat
meningkatkan pelayanan pada wajib pajak, tetap saja pengaduan dari dari wajib
pajak terutama melalui media telepon paling banyak, pengaduan melalui media
telepon menunjukan bahwa wajib pajak rela mengeluarkan biaya pulsa supaya
atas pengaduan yang dilakukan maka dapat dapat peneliti analisis bahwa
secara maksimal.
Tabel 4.12
Dari seluruh hasil penghitungan pajak 3 tahun terakhir maka peneliti dapat
Tabel 4.13
Perempuan 13 32,5
Jumlah 40 100%
(∑ )(∑ ) (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
∑ (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
Tabel 4.14
No Xi Yi
1 31 29
72
2 37 38
3 35 35
4 36 33
5 33 34
6 34 36
7 32 31
8 33 37
9 35 39
10 33 33
11 33 33
12 32 32
13 31 35
14 34 39
15 37 39
16 35 39
17 34 34
18 32 29
19 33 37
20 33 33
21 35 37
22 36 35
23 32 32
73
24 28 31
25 32 33
26 32 37
27 34 37
28 37 36
29 36 33
30 33 32
31 32 32
32 33 38
33 35 36
34 35 33
35 32 32
36 31 27
37 32 31
38 35 35
39 33 34
40 34 36
74
Table 4.15
= 19348 = 5320
48200 5760
= 0,4014107883817427 = 0,9236111111111111
= 0,401 = 0,924
Dari hasil analisis regresi diatas dapat diperkirakan nilai rata – rata tingkat
pelayanan adalah 37,345. Dimana variable tata usaha pajak mendiekati + 1, jika
diasumsikan ketika nilai rata – rata tingkat pelayanan bertambah 1, maka nilai rata
– rata tata usaha pajak bertambah sebesar 0, 401. Hal ini berlaku untuk
kelipatannya seperti nilai tata usaha pajak di tambah 100 maka nilai rata – rata
dikenal dengan istilah korelasi product momen yang pertama kali ditemukan oleh
Tabel. 4.16
Descriptive Statistics
Std.
Mean Deviation N
nilainya, yaitu Mean atau rata – rata dari masing – masing variabel, standar
deviasi atau simpangan baku dari masing – masing variabel dan N yang
Tabel. 4.17
Correlations
Tatausaha.X Pelayanan.Y
N 40 40
N 40 40
bahwa tata usaha mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pelayanan yaitu
0,595. Maka dapat disimpulkan hubungan sangat erat positif antara tata usaha
dengan pelayanan.
Tabel. 4.18
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
1 Tatausaha.Xa . Enter
Tabel 4.18 menunjukan bahwa hanya variable tata usaha (x) yang masuk
Tabel. 4.19
Model Summaryb
Nilai R pada Variabel tata usaha adalah 0,595 merupakan nilai variable
pengujian error berdistribusi normal yang dapat dilihat dan diperiksa pada
adalah normal karena menunjukan bentuk yang tinggi ditengah dan satu posisi
diuji dengan teknik analisis korelasi. Pengujian dapat dilakukan dengan pengujian
Tabel 4.20
ANOVAb
Sum of
Total 346.400 39
Residual pada table diatas terlihat pada Sum of Squares Regression lebih kecil
dari Sum of Squares Residual sedangkan Mean Square yang lebih besar dengan
signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka hal ini mengindikasikan bahwa model
signifikansi terhadap data karena sebagian besar error disebabkan oleh regresi.
dimana nilai yang menunjukan asumsi interdependensi error terpenuhi adalah 1.74
Tabel 4.21
Model Summaryb
sebesar 1.605, dimana 1.605 < 1.74 < 2.26. Sehingga asumsi Interdependensi
Untuk mengetahui nilai uji tolerance yang memenuhi asumsi yaitu > 0.1,
multikolinearitas.
Tabel 4.22
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan
Dalam tahapan ini, penulis tidak akan menggunakan analisis jalur karena
hanya ada satu indevendent variable yaitu pelayanan (X) dan devendent variable
y, yaitu:
( )
KD = (0,595)2 x 100%
KD = 35,80%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
adanya koefisien korelasi dari variable tata usaha dan pelayanan yaitu sebesar
595 dengan nilai reliabilitas α 703 menunjukan pula data valid kemudian analisis
regresi rata rata pengaruh Variabel tata usaha terhadap tingkat pelayanan sebesar
37,345 lalu persentase kontinum sebesar 84,75% menunjukan nilai yang tinggi
atas skor pernyataan serta pengolahan data dengan menggunakan program spss 16
for windows hasil pengujian dengan uji Durbin – Watson yaitu asumsi
Interdependensi error tidak terpenuhi dan signifikansi lebih kecil dari 0.05
berdistribusi normal dan penyimpulan dari plot normal yaitu normalitas error
didapat yaitu terdapat pengaruh signifikan antara tata usaha perpajakan modern
Cicadas Bandung.
84
85
5.2 Saran
Pratama Cicadas Bandung harus melalui prosedur yang mudah dan cepat
DAFTAR PUSTAKA
Riduan, 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta
Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
86
87
Aksara.
Siagian, Sondang P. 1998. Filsapat Administrasi. Jakarta : CV. Haji Masa Agung.
Kurnia, Siti K. perpajakan Indonesia konsep dan aspek formal, Bandung: Graha
Ilmu
LAMPIRAN
89
Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Wanaraja dari sana pula mulai mengenal
sekolah tingkat atasnya pada tahun 2007. Perantauannya tidak sampai disana pada
tahun itu juga melanjutkan kehidupan ke kota Bandung dan dapat meneruskan ke
jenjang perkuliahan pada tahun 2008 di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung.
Administrasi Negara (HIMA - AN) yang merupakan organisasi ekstra kampus dan
Sepakbola, Disamping profesi dan kegemarannya tersebut Lelaki yang punya hobi
90
bepergian serta mencari suasana baru untuk belajar bergaul juga memahami
mengamalkan sedikit ilmu yang didapat sebagai staf pengajar di SMP Plus Al –
Falah dan SMK Al - Falah Sucinaraja Garut, dan banyak berperan dalam berbagai
diskusi, seminar, workshop, kuliah umum dan lain sebagainya yang selalu
maupun kritik, Uup (biasa dipanggil teman akrab dan keluarga) membuka
dan yusupabror@yahoo.co.id atau via mobile : +62877 2463 2198, tentunya kritik
yang membangun serta dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi maka kata yang