STATUS PASIEN Abses Peritonsil
STATUS PASIEN Abses Peritonsil
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 43tahun
Alamat : Sutapranan Rt 01 Rw 02 Dukuhturi Tegal
Pekerjaan : Tukang Kayu
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
II. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada Rabu, 25 Juli 2012 pada
pukul 07.30.
Keluhan utama
Nyeri menelan sejak 5 hari sebelum masuk RS.
Keluhan tambahan
Nyeri telinga, suara bergumam, rasa mengganjal di tenggorokan, air liur
berlebihan, demam yang tidak terlalu tinggi.
Riwayat Kebiasaan
Pasien mempunyai kebiasaan merokok sekitar 10 batang per hari.
Status Generalis:
b. Status Lokalis
Status tht
1. Pemeriksaan Telinga
Kanan Kiri
Normotia, Nyeri tarik (-) Daun telinga Normotia, Nyeri tarik (-)
Hiperemis (-), fistula (-), oedem (-), Hiperemis (-), fistula (-), oedem (-),
Preaurikuler
nyeri tekan (-), sikatriks(-) nyeri tekan (-), sikatriks(-)
Hiperemis(-), fistula (-), oedema (-), Hiperemis (-), fistula (-), oedem (-),
Retroaurikuler
nyeri tekan Mastoid(-) nyeri tekan mastoid (-)
Intak, refleks cahaya (+) jam 7, Intak, refleks cahaya (+) jam 5,
Tes Penala
Rinne
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Weber
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Swabach
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
RHINOSKOPI ANTERIOR
Bentuk Simetris
Tanda peradangan diluar Tidak ditemukan
Daerah sinus frontalis dan maksilaris Nyeri tekan -/-
Nyeri ketuk -/-
Krepitasi -/-
Vestibulum Tampak bulu hidung +/+
Hiperemis -/-, benjolan -/- , nyeri -/-
Septum nasi Tidak ada deviasi
Konka inferior kanan dan kiri Hiperemis -/-, oedem -/-,
hipertrofi konka -/-, sekret -/-
Konka media kanan dan kiri Tidak dapat dinilai
Meatus nasi medius kanan dan kiri Tidak dapat dinilai
Kesan : hidung dalam batas normal
Koana
fossa Rusenmuler
Mukosa konka
Sekret
Adenoid
Atap nasofaring
Tonsil
a. Mukosa : hiperemis
b. Pembesaran : sulit dinilai/T2
c. Kripta :melebar
d. Detritus :-
e. Peritonsil : membengkak, berisicairan kekuningan, lunak
IV. Resume
Pasien laki- laki berusia 43 tahun datang dengan keluhan nyeri menelan
yang sudah dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk RS. Keluhan nyeri menelan ini
semakin hebat pada hari Senin, 23 Juli 2012. Pada hari senin pasien juga mulai
merasakan nyeri pada telinga kananya, suara menjadi parau dan bicaranya seperti
bergumam, dan air liur berlebihan Saat pasien minum air terkadang air tidak
dapat ditelan dan keluar melalui hidung. Mulai senin sore pasien tidak dapat
makan karena nyeri yang sangat hebat saat berusaha menelan makanan. Pasien
juga merasakan ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan. Demam dirasakan
pasien tidak terlalu tinggi, selama sakit ini pasien hanya meminum adem sari tidak
mengkonsumsi obat apapun. Pasien mengaku sering mangalami batuk pilek. Pada
pemeriksaan fisik : trismus +, hipersalivasi (+) foetor ex ore (+), tonsil
pembesaran kanan sulit dinilai/T2, kripta melebar, peritonsil membengkak, berisi
cairan kekuningan, lunak. teraba membesar 1 buah pada submadibula dextra
berukuran 1x1 cm, permukaan licin, konsistensi kenyal, mobilitas(+), nyeri tekan
(+).
V. Diagnosa Banding
Peritonsilar selulitis
Abses tonsilar
VI. Diagnosa Kerja
Abses Peritonsil
VII. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
VIII. Terapi
- Rawat inap
Medika mentosa :
Non medikamentosa :
IX. Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam