Anda di halaman 1dari 2

1.

Bagaimana pendekatan sintaksis semantik dan pragmatik diterapkan dalam kegiatan


mendapatkan laba secara akuntansi
a. Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna yang harus
dilekatkan oleh perekayasa laporan pada simbol atau elemen biaya sehingga laba
bermanfat dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini, teori menekankan
makna yang harus dimiliki oleh konsep laba, seperti teori tentang aset, realitas, atau
kegiatan perusahaan yang diinterpretasikan oleh laba. Laba harus dapat memberikan
informasi kepada para pengguna laporan keuangan mengenai berbagai teori,
misalnya kenaikan jumlah asset dan efektivitas kegiatan produksi perusahaan.
b. Konsep laba dalam tataran sintaktik berkaitan dengan konsep laba yang harus
diungkapkan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi yang mantap serta
objektif, sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan dalam suatu laporan
keuangan. Pada tataran ini, teori menekankan bahwa makna laba secara sintaktik
adalah selisih pengukuran dan perbandingan antara pendapatan dan biaya.
Pengukuran dalam arti luas meliputi saat pengakuan dan prosedur pengakuan
c. Konsep laba dalam tataran pragmatik berkaitan dengan pengaruh informasi laba
terhadap perubahan perilaku para pemakai laporan keuangan. Pada tataran ini, teori
menekankan pada pembahasan reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Misalnya suatu kejadian pengumuman laba oleh perusahaan, dikatakan mengandung
informasi jika pesan tersebut menyebabkan perubahan keyakinan para pengguna
laporan dan menyebabkan adanya suatu tindakan tertentu. Apabila tindakan tersebut
dapat diyakini sebagai reaksi atas kejadian pengumuman laba tersebut, maka
informasi laba dapat dikatakan memiliki manfaat.

2. Manfaat penggunaan standar berbasis prinsip di indonesia


Standar berbasis prinsip memiliki keunggulan dalam hal memungkinkan manajer memilih
perlakuan akuntansi yang merefleksikan transaksi atau kejadian ekonomi yang mendasarinya,
meskipun hal sebaliknya dapat terjadi. Standar berbasis prinsip memungkinkan manajer,
anggota komite audit, dan auditor menerapkan judgment profesionalnya untuk lebih fokus
pada merefleksi kejadian atau transaksi ekonomi secara substansial, tidak sekedar
melaporkan transaksi atau kejadian ekonomi sesuai dengan standar.

3. Berikan penjelasan bagaimana kualitas keandalan berevolusi. Penjelasan berfokus pada


masihkah kualitas tersebut dipertahankan di SAK Indonesia
Berdasarkan IASB kualitas keandalan dilihat dari keterverifikasian, netralitas, representasi
yang tepat. Dalam karakteristik KKPK yang baru kualitas keandalan tidak dinyatakan secara
langsung namun masih termuat dalam kualitas fundamental yaitu representasi yang tepat
(yang didalamnya juga terkandung karakteristik lengkap, netral dan bebas dari kesalahan) dan
kualitas peningkat yaitu keterverifikasian

4. Sebut dan jelaskan 2 kritik utama terhadap proyek pertumbuhan kerangka konseptual.
a. Kerangka konseptual diyakini tidka dapat memberikan sebuah pengukuran realitas
ekonomi yang benar benar objektif karena tidak adanya realitas praktik akuntansi
yang bersifat independen
b. Kerangka kerja konseptual tidak berlaku umm secara penuh karena terjebak dalam
lingkaran internal
c. Kerangka kerja konseptual akuntansi berusaha untuk mengadopsi pendekatan ilmiah
namun hal ini tidak serta merta menjadikan akuntansi sebagai cabang ilmu sains
karena akuntansi lebih tepat dideskripsikan sebagai seni
d. Fokus utama kerangka konseptual telah mengabaikan temuan empiris dari riset
akuntansi positif. Perdebatan antara apakah riset akuntansi positif bertentangan
dengan kerangka konseptual terkadang mengabaikan bukti bahwa pasar modak tidak
sepenuhnya efisien

5. Sources of Error
a. Instrument: operasi membutuhkan penggunaan alat fisik seperti penggaris,
termometer atau barometer yang mungkin cacat
b. Atribut yang tidak jelas: apa yang harus diukur mungkin tidak jelas, terutama jika
pengukuran melibatkan suatu konsep yang tidak dapat diukur secara langsung.
Contoh mau ngukur mechanical ability dari orang, yang bukan properti yang bisa
diamati secara langsung

6. Keunggulan dan kelemahan historical cost, current cost, exit price, dan fair falue
7.
8. Biaya pelatihan karyawan tidak dapat langsung diatribusikan dan akan tetap menjadi expense
perusahaan.
9. Biaya pembongkaran gedung lama untuk lahan gedung baru dapat langsung ditambahkan ke
nilai perolehan gedung baru sesuai dengan PSAK 16.
10.

Anda mungkin juga menyukai