Anda di halaman 1dari 11

Evaluasi Tengah Semester (ETS)

Semester Genap 2017/2018

Mata Kuliah: Manajemen Mutu (Quality Management)-MN142418


Dosen: - Ir. James David Manuputty, M.Sc., Ph.D
- Dr. Ir. Heri Supomo, M.Sc

Oleh:
SABILA FITRI AFSARI
04111750032001

PROGRAM PASCASARJANA TEKNOLOGI KELAUTAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
1. Apakah definisi dari Manajemen Mutu atau TQM menurut British Standard?
Manajemen kualitas terpadu atau dikenal juga dengan Total Quality
Management (TQM) menurut British Standard (BS4778:1991) adalah filosofi
manajemen yang mencakup semua kegiatan melalui kebutuhan dan ekspektasi dari
pelanggan dan komunitas dan tujuan daripada organisasi adalah kepuasan dan efisien
dalam penggunaan biaya yang efektif dengan memaksimalkan potensi seluruh
karyawan secara berkelanjutan untuk mendorong kebaikan.
Menurut British Standard (BS7850-1:1992) adalah filosofi manajemen dan
praktik perusahaan yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya manusia (SDM)
dan material dari suatu organisasi dengan cara yang paling efektif untuk mencapai
tujuan organisasi. Dengan kata lain TQM adalah filosofi pengelolaan suatu organisasi
(perusahaan) untuk mencapai mutu yang tinggi dengan memaksimalkan potensi atau
unsur yang ada dalam perusahaan tersebut secara efektif dan efisien. Ada beberapa
unsur pembanding untuk membandingkan tanpa penerapan TQM pada pengelolaan
sebelumnya dengan penerapan TQM, yaitu seperti berikut ini:
Tabel 1. Perbedaan Unsur Kualitas
No. Unsur Kualitas Pengelolaan Sebelumnya TQM
1. Definisi Berorientasi pada produk Berorientasi pada
konsumen
2. Prioritas Uang dan pelayanan Uang dan pelayanan
prioritas kedua prioritas utama
3. Keputusan Jangka pendek Jangka panjang
4. Titik Berat Deteksi Pencegahan
5. Kesalahan Operasi Sistem
6. Tanggungjawab Quality Control (QC) Semua orang
7. Pemecahan Masalah Manager Tim
8. Pembelian Harga Biaya siklus hidup
9. Tugas Manager Rencana, menetapkan, Mengutus, melatih,
pengawasan, dan memfasilitasi, dan
menjalankan mentor

2. Apakah 14 poin bagi manajemen menurut Deming?


1) Membuat ketetapan tujuan peningkatan produk dan layanan dengan tujuan
untuk menjadi kompetitif, tetap dalam bisnis dan menyediakan pekerjaan
2) Mengadopsi filosofi baru, yaitu masa ekonomi baru, belajar bertanggungjawab
dan mengambil (proses) kepemimpinan untuk perubahan di masa depan
3) Menghentikan ketergantungan pada pemeriksaan untuk mencapai kualitas.
Menghilangkan kebutuhan untuk pemeriksaan dasar (secara) besar-besaran
dengan membangun kualitas produk di urutan pertama
4) Menghentikan praktik pemberian bisnis berdasarkan biaya, sebagai gantinya,
dengan minimalkan total biaya
5) Senantiasa selalu meningkatkan sistem produksi dan layanan, untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas, sehingga mengurangi biaya.
6) Lembaga/instansi pelatihan di tempat kerja
7) Pimpinan lembaga, pengawasan untuk membantu melakukan pekerjaan yang
lebih baik
8) Mendorong rasa takut, semua orang dapat bekerja secara efektif untuk
perusahaan
9) Hambatan perincian antar departemen. Bekerja sebagai tim untuk mengetahui
lebih dahulu masalah produksi
10) Menghilangkan slogan, desakan, dan target untuk tenaga kerja
11) Menghilangkan bagian numerik pada tenaga kerja
12) Menghilangkan pembatas yang menghilangkan kebanggaan orang atas keahlian
13) Program lembaga pendidikan dan peningkatan diri yang kuat
14) Menempatkan semua orang untuk bekerja dalam mencapai transformasi.

3. Apakah 7 penyakit mematikan bagi perusahaan, menurut Deming?


1) Kurangnya keteguhan atau ketetapan pada tujuan
2) Penekanan pada keuntungan jangka pendek
3) Evaluasi kinerja, peringkat prestasi atau tinjauan kinerja tahunan
4) Mobilitas manajemen
5) Menjalankan perusahaan hanya pada angka yang terlihat
6) Biaya medis yang berlebihan
7) Biaya garansi yang berlebihan yang didorong oleh pengacara yang bekerja pada
biaya kontingensi (biaya ketidakpastian)

4. Jelaskan definisi dan perbedaan antara USA dan JAPAN tentang Quality dan
Kekuatan masing-masing.
Kualitas (Quality) produk pada perusahaan USA menyesuaikan kebutuhan
produksi pada biaya yang terendah dan tetap mempertahankan kualitas produknya.
Sedangkan pada perusahaan Jepang memiliki prinsip sudah menjadi tanggungjawab
untuk membuat konsumen senang dalam arti kata terpenuhi kepuasannya,
(mengutamakan kepuasan pelanggan). Dapat dikatakan, perusahaan Jepang lebih
memenuhi kebutuhan pelanggan meskipun kualitasnya tidak sebaik produk perusahaan
USA yang tetap menomor satukan kualitas meskipun dengan harga yang relatif lebih
tinggi.
Sebagai contoh, pada penggunaan produk buatan perusahaan Jepang lebih
banyak peminatnya dibandingkan dengan perusahaan USA. Pada penggunaan sehari-
hari dapat terlihat pada pemakaian barang elektonik seperti telepon genggam
(handphone) dan laptop. Hal ini dikarenakan produk buatan Jepang memiliki harga
yang lebih terjangkau dengan spesifikasi produk yang hampir sama baiknya dengan
produk buatan USA. Kembali lagi karena prinsipnya perusahaan Jepang lebih
memperhatikan kepuasan pelanggan, sedangkan perusahaan USA lebih memperhatikan
segi kualitas.
Dari segi kekuatan (Strength) perusahaan Jepang memiliki implementasi yang
lebih baik dengan menggunakan filosofi Kaizen dimana melaksanakan perbaikan atau
peningkatan yang berkesinambungan. Sedangkan perusahaan USA memiliki inovasi
yang lebih baik dengan menggunakan filosofi Six Sigma dimana lebih memfokuskan
kualitas. Perusahaan Jepang sangat unggul dalam persaingan salah satu kemampuannya
adalah mampu mengurangi bahkan menghilangkan pemborosan dan menghindari
berbagai kesulitan, sebaliknya perusahaan USA mengalami kesulitan dalam
menghemat Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat melimpah. Perusahaan Jepang
mampu memperbaiki mutu secara terus menerus (just in time) sedangkan perusahaan
USA lebih cenderung kepada just in case.
Peningkatan kualitas biasanya berasal dari peningkatan teknologi bukan berasal
dari upaya perbaikan berkelanjutan. Namun, dengan fokus yang sungguh-sungguh pada
kualitas maka perusahaan USA akan terus-menerus memahami kebutuhan serta
pelanggan, dan berusaha membangun kualitas dan mengintergarsikannya kedalam
proses-proses dengan cara menimba ilmu dan pengalaman dari karyawannya dan terus
memperbaiki semua sisi organisasinya. Akan tetapi, secara keseluruhan sebuah
perusahaan harus memiliki ide dan implementasi yang baik dana berimbang pada
keduanya.

5. a. Jelaskan perbedaan antara Kaizen dengan Six Sigma.


Tabel 2. Perbedaan Six Sigma dan Kaizen
No. Pembanding Six Sigma Kaizen
1. Target Pemenuhan Memenuhi nilai-nilai
kebutuhan pelanggan yang dapat
secara tepat dan menghadirkan
akurat. Kepuasan kepuasan pelanggan
pelanggan dengan melalui value
menghadirkan
kualitas dengan
mengotimalkan hasil
2. Fokus Meminimalisir cacat Efisiensi aliran proses
(defect) dan untuk mengliminasi
meminimalisir variasi pemborosan (waste)
proses
3. Metode Metode problem Metode operasional
solving
4. Orientasi Meminimalisir Meningkatkan flow dan
variasi stabilitas
5. Titik Berat Meningkatkan Meningkatkan efisiensi
efektivitas proses sistem

b. Sebut dan jelaskan tentang 7 Basic Quality Tools.


1) Diagram Sebar (Scatter Diagram)
Diagram sebar adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan
antara 2 macam variabel dan menunjukkan hubungan antara 2 variabel tersebut.
Diagram ini juga dapat digunakan untuk mengecek apakah suatu variabel dapat
digunakan untuk mengganti variabel lain. Pada plot data pada bagan, tidak ada
upaya untuk mengklasifikasikan data. Contoh diagram sebar:
Gambar 1. Contoh Diagram Sebar

2) Diagram Pareto (Pareto Chart)


Merupakan diagram batang yang menunjukan masalah berdasarkan urutan
banyaknya jumlah kejadian. Mengatur data pada histogram berdasarkan
frekuensi dari yang paling umum ke khusus atau dari jumlah permasalahan yang
paling banyak terjadi hingga yang paling sedikit terjadi, untuk membantu
identifikasi penyebab utama atau kejadian (aturan 80:20). Dalam grafik,
ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi berada pada posisi paling kiri dan
grafik terendah berada pada posisi paling kanan. Dalam aplikasinya, diagram
pareto sangat bermanfaat dalam menentukan dan mengidentifikasi prioritas
permasalahan yang kan diselesaikan. Untuk permasalahan yang paling banyak
dan serin terjadi maka akan dilakukan tindakan. Contoh diagram pareto adalah:

Gambar 2. Contoh Diagram Pareto

3) Lembar Periksa (Check Sheet)


Merupakan dokumen sederhana yang digunakan untuk mengumpulkan data
pada saat real time dan pada lokasi dimana data tersebut muncul atau diambil.
Biasanya dokumen ini terdiri dari formulir kosong yang dirancang untuk
menyimpan informasi dengan cepat, mudah, dan efisien. Data yang disimpan
juga dapat berupa data kualitatif atau kuantitatif. Lembar periksa ini juga
merupakan cara mudah untuk menghitung frekuensi kejadian oleh pekerja.
Contoh lembar periksa adalah:

Gambar 3. Contoh Lembar Periksa

4) Histogram
Histogram seperti diagram batang yang digunakan untuk menunjukkan
distribusi frekuensi, mengkatagorikan data dengan sel dan plot melihat apakah
ada pola yang muncul. Sebuah distribusi frekuensi menunjukkan banyaknya
setiap nilai yang berbeda dalam satu set data terjadi. Dalam histogram dibagi-
bagi ke dalam kelas-kelas, nilai pengamatan dari setiap kelas ditunjukkan pada
sumbu X. Contoh gambar histogram:

Gambar 4. Contoh Histogram

5) Run Chart
Menampilkan data serangkaian kegiatan yang mengubah input menjadi output,
dengan proses perubahan terjadi dari waktu ke waktu dan plot data sebagai
fungsi waktu. Menetukan apakah perubahaan telah terjadi merupakan suatu hal
yang penting untuk proses perbaikan. Run chart digunakan untuk menentukan
apakah tendensi pusat dari suatu proses mengalami perubahan atau tidak. Dalam
beberapa hal, run chart mirip dengan diagram kontrol yang digunakan dalam
kontrol proses statistik, tetapi tidak menunjukkan batas kontrol proses. Contoh
gambar run chart:

Gambar 5. Contoh Run Chart

6) Diagram Sebab dan Akibat (Cause and Effect Diagram)


Merupakan alat quality control yang dipergunakan untuk mengidentifikasikan
dan menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan
akar penyebab dari suatu permasalahan. diagram sebab dan akibat dipergunakan
untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab dan akibat kualitas yang disebabkan
oleh faktor-faktor penyebab tersebut. Karena bentuknya seperti tulang ikan
diagram sebab dan akibat disebut juga dengan Fishbone Diagram (diagram
tulang ikan). Contoh gambar diagram sebab dan akibat:

Gambar 6. Contoh Diagram Sebab dan Akibat


7) Peta Kendali (Control Chart)
Merupakan peta yang digunakan untuk mempelajari bagaimana proses
perubahan dari waktu ke waktu atau alat statistik yang digunakan untuk
menentukan apakah variasi dalam hasil disebabkan oleh peristiwa umum atau
khusus. Data di-plot dalam urutan waktu. Control chart terdiri dari tiga garis
horisontal, yaitu:
 Center line (garis pusat), garis yang menunjukkan nilai tengah (mean)
atau nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang diplotkan pada peta
kendali.
 Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan
batas kendali atas.
 Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan
batas kendali bawah.
Garis-garis tersebut ditentukan dari data historis, terkadang besarnya UCL dan
LCL ditentukan oleh confidence interval dari kurva normal. Dengan control
chart, dapat menarik kesimpulan tentang apakah variasi proses konsisten (dalam
batas kendali) atau tidak dapat diprediksi (di luar batas kendali karena
dipengaruhi oleh special cause of variation, yaitu variasi yang terjadi karena
faktor dari luar sistem). Contoh gambar peta kendali:

Gambar 7. Contoh Peta Kendali

6. Jelaskan maksud dan tujuan langkah PDCA atau Deming’s Wheel?


PDCA merupakan singkatan dari Plan-Do-Check-Action dikenal juga dengan
Deming Wheel. PDCA adalah sebuah siklus yang digunakan sebagai peningkatan mutu
produk. Dengan memutar siklus PDCA maka akan ada banyak sekali Kaizen
(continuous improvement) yang bisa dihasilkan. Ketika mutu sudah dicapai pada taraf
tertentu, maka dilakukanlah suatu sistem standarisasi agar tidak terjadi kemunduran
dengan siklus SDCA (Standard-Do-Check-Action)
Pada Plan dilakukan evaluasi arus proses, mengumpulkan prosedur, data,
identifikasi masalah, menghasilkan kemajuan rencana. Pada Do dilakukan
melaksanakan rencana dengan dasar percobaan. Pada Check dilakukan pemeriksaan
atas data yang telah diperoleh. Kemudian yang terakhir adalah Act menyampaikan hasil
dari percobaan, apabila berhasil maka dilakukan implementasi proses baru.
Tujuan langkah ini adalah untuk menjaga kualitas dari produk agar tidak terjadi
kemunduran dan tujuan utamanya adalah untuk peningkatan mutu produk langkah ini
dijaga dengan terus menerus melakukan siklus tersebut dan menggunakan 7 Basic
Quality Tools.

7. Sebutkan penyebab-penyebab mendasar dari gagalnya implementasi TQM?


a. Faktor Eksternal
1) Ketidakmampuan mengontrol kualitas produk supplier
2) Kurang memfokuskan pada konsumen
3) Konsultan kurang memberi pengarahan atau manajemen perusahaan tidak
sepenuhnya percaya pada konsultan
b. Faktor Internal
1) Top manajemen tidak melaksanakan komitmen
2) Kurang adanya kualitas budaya asli
3) Lengahnya manajemen terhadap dampak sosial akibat perubahan
lingkungan
4) Menekankan segala bentuk kenaikan biaya
5) Kurang mampu dalam memecahkan masalah internal perusahaan

8. Jelaskan apakah itu ISO dan manfaat bagi perusahaan jika memiliki
sertifikatnya?
Sertifikasi merupakan bentuk pengakuan dari badan independen terhadap suatu
perusahaan yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu yang dipersyaratkan.
Pihak yang memberikan sertifikasi ini adalah badan sertifikasi yang telah mendapatkan
akreditasi bahwa ia layak memberikan sertifikat. Badan sertifikasi tersebut adalah
International Standard Organization (ISO) yang terdiri dari wakil-wakil dari badan
standarisasi nasional setiap negara.
ISO 9001 adalah sebuah aturan tertulis yang mensyaratkan agar sebuah
perusahaan menerapkan aturan-aturan baku yang standar untuk memenuhi kepuasan
pelanggan. Yang menjadi fokus dalam sistem manajemen mutu ISO 9001 adalah sistem
manajemen untuk mengarahkan dan pengelolaan mutu pada suatu perusahaan atau
organisasi. Manfaat memiliki ISO pada perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Nilai kompetisi dan image perusahaan semakin meningkat
2) Meningkatkan produktivitas, efisiensi, efektivitas operasional dan
mengurangi biaya yang ditimbulkan barang cacat (reject) atau barang
dengan mutu rendah
3) Membuat sistem kerja dalam suatu perusahaan menjadi standar kerja yang
terdokumentasi dan mempunyai aturan kerja yang baik sehingga
memudahkan dalam pengendalian
4) Dapat berfungsi sebagai standar kerja untuk melatih karyawan baru
5) Menjamin proses yang dilaksanakan sesuai dengan sistem manajemen mutu
yang ditetapkan.
6) Memudahkan top manajemen dalam pencapaian target yang terukur dan
rencana pencapaiannya.
7) Meningkatkan semangat dan moral karyawan karena adanya kejelasan
tugas dan wewenang dan hubungan antar bagian yang terkait sehingga
karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif
8) Dapat mengarahkan karyawan agar berwawasan mutu dalam memenuhi
permintaan penggan, baik internal maupun eksternal.
9. a. Jelaskan perbedaan antara QA dan QC?
Tabel 3. Perbedaan Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)
No. Unsur Quality Control (QC) Quality Assurance (QA)
Pembanding
1. Orientasi Produk (pelaksanaan Proses (prosedur untuk
dari prosedur tersebut) mrncapai mutu)
2. Tugas Mengerjakan atau Menjamin proses kerja
mengawasi mutu dari agar jaminan mutunya
suatu produk secara tetap terjaga
langsung
3. Tujuan Memperbaiki (problem Deteksi kegagalan
solving) (preventif)
4. Kedudukan Bagian dalam proses Mengarahkan (dalam
kegiatan proses perencanaan)
5. Fungsi Operator/eksekutor Konseptor/analis
(pengendali mutu)- (penjamin mutu)-
melakukan inspeksi membuat standar
6. Subjek Internal Eksternal dan internal
7. Kegiatan Re-aktif Pro-aktif
8. Lingkup Pekerjaan Kegiatan uji dan Perencanaan mutu,
inspeksi (incoming, sertifikasi ISO, audit
inprocess, outgoing) sistem manajemen
9. Peran Tools internal Sistem

b. Jelaskan makna dari ungkapan CEO Sig Sigma tentang pentingnya


MEASUREMENT.
Ungkapan dari presiden dan CEO Six Sigma Academy, Inc., yaitu Dr.
Mikel J Harry Ph.D. adalah:
MEASUREMENT
 We don’t know what we don’t know.
 If we can’t express what we know in the form of numbers, we don’t
know much about it.
 If we don’t know much about it, we can’t control it.
 If we can’t control it, we are at the mercy of chance.

 We don’t know what we don’t know.


 We can’t act on what we don’t know
 We wont until we search
 We wont search for what we don’t question
 We don’t question what we don’t measure
 Hence, We just don’t know

Makna daripada ungkapan tersebut adalah ketika ada ketidaktahuan


yang kita miliki terhadap suatu hal kita tidak dapat mengekpresikannya dalam
bentuk angka namun yang dapat dilakukan adalah mengendalikan
ketidaktahuan kita, ketika kita dapat mengendalikannya maka kita berada pada
kebaikan dalam kesempatan. Ketidaktahuan tersebut tidak dapat membuat kita
beraksi sebagaimana kita tidak mengetahuinya. Ketidaktahuan tersebut
(membuat) kita mencari tahu. Kita terbiasa mencari tahu untuk hal yang kita
ingin tanyakan. Ketika kita tidak bertanya, maka kita tidak dapat mengukur
(kemampuan/keingintahuan).
Intinya adalah bertanya pada diri sendiri atau orang lain ketika kita
tidak tahu mengenai suatu hal, dimana dari pertanyaan tersebut kita dapat
mengukur diri sejauh mana kemampuan kita. Tanpa adanya pertanyaan, maka
kita tidak akan mengetahui hal baru. Maka, bertanyalah untuk mengetahui
sejauh mana ukuran (kemampuan) kita.

10. Jelaskan maksud dari Benchmarking dan manfaatnya bagi suatu perusahaan
mengadakan benchmarking?
Benchmarking adalah sebuah prosedur dimana sebuah perusahaan melakukan
ukur banding dengan perusahaan unggulan yang sejenis untuk menghasilkan performa
perusahaan yang lebih baik. Hal ini harus dilakukan agar gap (kualitas) antara
perusahaan pembanding tidak terlalu jauh. Bentuk-bentuk dari benchmarking adalah:
1. Internal Benchmarking, yaitu menyelidiki praktik dan performa dalam
perusahaan.
2. External Benchmarking, yaitu membandingkan praktik dan performa
perusahaan dengan performa kelas dunia.
3. External Competitive Benchmarking, adalah perbandingan aktivitas
perusahaan dengan pesaing sebenarnya.
4. External Industrial atau Functional Benchmarking, adalah membandingkan
fungsi perusahaan dengan fungsi perusahaan lain.
5. External Generic Benchmarking, adalah perluasan lapangan aplikasi dari
proses benchmarking diluar batas spesifik perusahaan dan industri.
Manfaat benchmarking bagi suatu perusahaan yang mengadakannya adalah
dapat melakukan pengukuran sejauh mana performa perusahaan yang sedang dikelola
tersebut dibandingkan dengan perusahaan yang jenisnya sama dan tentunya lebih
unggul. Hal ini dilakukan agar kualitas dari perusahaan tersebut tetap terjaga bahkan
berkembang mengikuti perusahaan unggulannya dan tidak terjadi ketertinggalan.
Meskipun terjadi perbedaan kualitas akan tetapi jarak perbedaanya tidak terlalu jauh.

Anda mungkin juga menyukai