Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

“ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM BLUES”

Disusun Oleh:
1. Yoke Rhesma Viddya Yulita (10215006)
2. Arifatus Sadiyah (10215011)
3. Yessi Elita Okinawati (10215016)
4. Aldilla Nur Sukma Trisnaini (10215020)
5. Yunita Sari (10215025)
6. Ricard Abdul Azis (10215028)
7. Rizky Irmawati (10215035)
8. Ayu Rahma Widhiya Anita (10215043)
9. Ajeng Rahma Miaji (10215047)
10. Haris Tirta Kusuma (10215052)
11. Leander Ekasakti Yulis (10217068)

Program Studi S1 Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Tahun Akademik 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Asuhan
Keperawatan Postpartum Blues” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam
menyusun makalah ini, baik dari segi ide, kreatifitas, dan usaha.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan juga menambah informasi serta
edukasi bagi kami selaku penyusun serta bagi siapapun yang membacanya. Kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata dan penulisan yang kurang berkenan. Oleh sebab itu,
penyusun berharap adanya kritik dan saran dalam perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Kediri, 24 April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................ i

Daftar isi ..................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH............................................................ 1
C. TUJUAN .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI ............................................................................. 3
B. KLASIFIKASI ..................................................................... 3
C. ETIOLOGI......................................................................... .. 3
D. PATOFISIOLOGI ................................................................ 4
E. MANIFESTASI KLINIS ..................................................... 4
F. KOMPLIKASI ..................................................................... 6
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.................................... .... 6
H. PENATALAKSANAAN ..................................................... 6
I. PATHWAY .......................................................................... 6
J. ASUHAN KEPERAWATAN ............................................. 7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ....................................................................... 10
B. SARAN .................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap wanita pastilah memiliki cita-cita untuk menikah, mengandung, melahirkan,
dan menjadi seorang ibu, kelak. Pada mulanya, hati terasan senang dan bahagia ketika
mengetahui bahwa diri kita telah mengandung seorang bayi, apa lagi bayi pertama yang di
nanti-nantikan. Setelah 9 bulan mengandung sang bayi tersebut, dan melahirkannya,
beberapa wanita malahan cenderung bingung dengan apa yang akan di lakukannya
terhadap bayi tersebut. Bayi pada umumnya menangis jika menginginkan sesuatu, namun
sang ibu malahan bingung, di susui tidak mau, di gendong pun tetap menangis. Lama-
kelamaan terjadilah yang di namakan atau sering di sebut-sebut sebagai sindroma baby
blues, di mana sang ibu merasa tidak menginginkan bayinya tersebut (Suherni dkk, 2009).
Ibu baru yang tidak mampu mengurus bayinya mengalami tanda-tanda syndrome
baby blues seperti; sulit berkonsentrasi, kesepian dan perasaan sedih yang mendominasi.
Berdasarkan analisa 43 studi yang melibatkan lebih dari 28.000 responden, diketahui
angka kejadian baby blues di Amerika Serikat pada ibu baru mencapai 14,1 % lebih tinggi
dibandingkan dari negara Eropa, Australia, Amerika Selatan dan China (Agarwal, A., et
al. 2015). Menurut hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia yaitu di Jakarta yang
dilakukanoleh dr. IrawatiSp.Kj, 25% dari 580 ibu yang menjadi respodennya mengalami
sindromaini. Dan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan di Jakarta, Yogyakarta,
dan Surabaya, ditemukan bahwa angka kejadian syndrome baby blues terdapat 11-30%.
Menurut Elvira (2006, dalam Machmudah, 2010) menjelaskan bahwa faktor yang
mempengaruhi terjadinya baby blues syndrome salah satunya adalah keadaan atau kualitas
kesehatan bayi. Masalah yang dialami bayi menyebabkan ibu kehilangan minat untuk
mengurus bayinya. Masalah pada bayi tersebut antara lain adanya komplikasi kelahiran
atau lahir dengan jenis kelamin tidak sesuai dengan harapan, atau lahir dengan cacat
bawaan.
Peningkatan dukungan mental atau dukungan keluarga sangat di perlukan dalam
mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa nifas ini (Dahro, 2012).

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Postpartum Blues ?
b. Apa saja klasifikasi Postpartum Blues ?
c. Bagaimana etiologi dari Postpartum Blues ?
d. Bagaimana manifestasi klinik Postpartum Blues ?
e. Bagaimana patofisiologi Postpartum Blues ?
f. Apa saja komplikasi Postpartum Blues ?
g. Apa saja pemeriksaan diagnostik Postpartum Blues ?
h. Bagaimana penatalaksanaan Postpartum Blues ?
i. Bagaimana pathway Postpartum Blues ?
j. Bagaimana asuhan keperawatan yang harus diberikan pada pasien dengan Postpartum
Blues ?

C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien Postpartum Blues.
2. Tujuan khusus
Mahasiswa dapat menjelaskan :
a. Definisi Postpartum Blues
b. Klasifikasi Postpartum Blues
c. Etiologi Postpartum Blues
d. Manifestasi klinis Postpartum Blues
e. Patofisiologi Postpartum Blues
f. Komplikasi Postpartum Blues
g. Pemeriksaan diagnostik Postpartum Blues
h. Penatalaksanaan Postpartum Blues
i. Pathway Postpartum Blues
j. Asuhan keperawatan yang harus diberikan pada pasien dengan Postpartum Blues

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Baby blues syndrom adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak hamil yang
berhubungan dengan kesulitan ibu menerima keadaan bayinya, perubahan ini sebenarnya
merupakan respon alami dari kelelahan pasca persalinan (Pieter & Lubis, 2010).
Baby blues syndrom atau postpartum blues menurut Saleha 2009, merupakan suatu
gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi pada minggu
pertama saat melahirkan.
Baby blues sendiri merupakan suatu perasaan gembira oleh kehadiran sang buah hati,
namun disertai oleh perasaan cemas, kaget, dan sedih sehingga dapat menimbulkan
kelelahan secara psikis pada sang ibu tersebut (Mansur, 2009)

B. ETIOLOGI
Etiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini belum
diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya postpartum
blues, antara lain:
Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen, progesteron,
prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh
pada gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas
enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi
noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi.
Faktor demografi yaitu umur dan paritas. Pengalaman dalam proses kehamilan dan
persalinan. Latar belakang psikososial ibu Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan
bayinya. Ada beberapa hal yang menyebabkan post partum blues, diantaranya :
Lingkungan melahirkan yang dirasakan kurang nyaman oleh si ibu. Kurangnya dukungan
dari keluarga maupun suami. Sejarah keluarga atau pribadi yang mengalami gangguan
psikologis. Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan Tidak ada
perhatian dari suami maupun keluarga Tidak mempunyai pengalaman menjadi orang tua
dimasa kanak-kanak atau remaja. Misalnya tidak mempunyai saudara kandung untuk
dirawat. Takut tidak menarik lagi bagi suaminya Kelelahan, kurang tidur Cemas terhadap

3
kemampuan merawat bayinya Kekecewaan emosional (hamil,salin) Rasa sakit pada masa
nifas awal.

Cycde (Regina dkk, 2001) mengemukakan bahwa depresi postpartum tidak berbeda
secara mencolok dengan gangguan mental atau gangguan emosional. Suasana sekitar
kehamilan dan kelahiran dapat dikatakan bukan penyebab tapi pencetus timbulnya
gangguan emosional.

Nadesul (1992), penyebab nyata terjadinya gangguan pasca melahirkan adalah adanya
ketidakseimbangan hormonal ibu, yang merupakan efek sampingan kehamilan dan
persalinan.

Sarafino (Yanita dan Zamralita, 2001), faktor lain yang dianggap sebagai penyebab
munculnya gejala ini adalah masa lalu ibu tersebut, yang mungkin mengalami penolakan
dari orang tuanya atau orang tua yang overprotective, kecemasan yang tinggi terhadap
perpisahan, dan ketidakpuasaan dalam pernikahan. Perempuan yang memiliki sejarah
masalah emosional rentan terhadap gejala depresi ini, kepribadian dan variabel sikap
selama masa kehamilan seperti kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal berhubungan
dengan munculnya gejala depresi.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Llewellyn–Jones (1994), karakteristik
wanita yang berisiko mengalami depresi postpartum adalah : wanita yang mempunyai
sejarah pernah mengalami depresi, wanita yang berasal dari keluarga yang kurang
harmonis, wanita yang kurang mendapatkan dukungan dari suami atau orang–orang
terdekatnya selama hamil dan setelah melahirkan, wanita yang jarang berkonsultasi
dengan dokter selama masa kehamilannya misalnya kurang komunikasi dan informasi,
wanita yang mengalami komplikasi selama kehamilan.

(Regina dkk, 2001), mengemukakan 4 faktor penyebeb depresi postpartum sebagai


berikut :

a) Faktor konstitusional. Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas


adalah riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin
serta apakah ada komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan
terjadi lebih banyak pada wanita primipara. Wanita primipara lebih umum
menderita blues karena setelah melahirkan wanita primipara berada dalam
proses adaptasi, kalau dulu hanya memikirkan diri sendiri begitu bayi lahir

4
jika ibu tidak paham perannya ia akan menjadi bingung sementara bayinya
harus tetap dirawat.
b) Faktor fisik. Perubahan fisik setelah proses kelahiran dan memuncaknya
gangguan mental selama 2 minggu pertama menunjukkan bahwa faktor fisik
dihubungkan dengan kelahiran pertama merupakan faktor penting. Perubahan
hormon secara drastis setelah melahirkan dan periode laten selama dua hari
diantara kelahiran dan munculnya gejala. Perubahan ini sangat berpengaruh
pada keseimbangan. Kadang progesteron naik dan estrogen yang menurun
secara cepat setelah melahirkan merupakan faktor penyebab yang sudah pasti.
c) Faktor psikologis. Peralihan yang cepat dari keadaan “dua dalam satu” pada
akhir kehamilan menjadi dua individu yaitu ibu dan anak bergantung pada
penyesuaian psikologis individu. Klaus dan Kennel (Regina dkk, 2001),
mengindikasikan pentingnya cinta dalam menanggulangi masa peralihan ini
untuk memulai hubungan baik antara ibu dan anak..
Faktor sosial. Paykel (Regina dkk, 2001) mengemukakan bahwa pemukiman
yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi pada ibu – ibu, selain
kurangnya dukungan dalam perkawinan.

Menurut Kruckman (Yanita dan zamralita, 2001), menyatakan terjadinya depresi


pascasalin dipengaruhi oleh faktor :

1. Biologis. Faktor biologis dijelaskan bahwa depresi postpartum sebagai akibat kadar
hormon seperti estrogen, progesteron dan prolaktin yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah dalam masa nifas atau mungkin perubahan hormon tersebut terlalu cepat atau
terlalu lambat.
2. Karakteristik ibu, yang meliputi :
a) Faktor umur. Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang tepat bagi
seseorang perempuan untuk melahirkan pada usia antara 20–30 tahun, dan hal
ini mendukung masalah periode yang optimal bagi perawatan bayi oleh
seorang ibu. Faktor usia perempuan yang bersangkutan saat kehamilan dan
persalinan seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut
untuk menjadi seorang ibu.
b) Faktor pengalaman. Beberapa penelitian diantaranya adalah pnelitian yang
dilakukan oleh Paykel dan Inwood (Regina dkk, 2001) mengatakan bahwa
depresi pascasalin ini lebih banyak ditemukan pada perempuan primipara,

5
mengingat bahwa peran seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya
merupakan situasi yang sama sekali baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan
stres. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Le Masters yang melibatkan
suami istri muda dari kelas sosial menengah mengajukan hipotesis bahwa 83%
dari mereka mengalami krisis setelah kelahiran bayi pertama.
c) Faktor pendidikan. Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan
sosial dan konflik peran, antara tuntutan sebagai perempuan yang memiliki
dorongan untuk bekerja atau melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan
peran mereka sebagai ibu rumah tangga dan orang tua dari anak–anak mereka
(Kartono, 1992).
d) Faktor selama proses persalinan. Hal ini mencakup lamanya persalinan, serta
intervensi medis yang digunakan selama proses persalinan. Diduga semakin
besar trauma fisik yang ditimbulkan pada saat persalinan, maka akan semakin
besar pula trauma psikis yang muncul dan kemungkinan perempuan yang
bersangkutan akan menghadapi depresi pascasalin.
e) Faktor dukungan sosial. Banyaknya kerabat yang membantu pada saat
kehamilan, persalinan dan pascasalin, beban seorang ibu karena kehamilannya
sedikit banyak berkurang.

C. MANIFESTASI KLINIS
Gejala-gejala post partum blues, sebagai berikut :
1. Cemas tanpa sebab.
2. Menangis tanpa sebab.
3. Tidak percaya diri.
4. Tidak sabar.
5. Sensitif, mudah tersinggung
6. Merasa kurang menyayangi bayinya.
7. Tidak memperhatikan penampilan dirinya.
8. Kurangnya menjaga kebersihan dirinya.
9. Ibu merasa kesedihan, kecemasan yang berlebihan.
10. Ibu merasa kurang diperhatikan oleh suami atauapun keluarga

6
D. PATHWAY

Rsk. Bunuh diri Rsk. Tinggi perilaku kekerasan

gg. konsep diri : gg. Peran

Depresi postpartum / postpartum


blues

Koping tidak efektif

Diagnosa Keperawatan :

1. Gg. Konsep diri : Perubahan Peran b.d. depresi depresi postpartum/postpartum blues
2. Rsk. Tinggi perilaku kekerasan b.d. gangguan peran
3. Resiko bunuh diri b.d. gangguan peran

7
E. ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN

Nama : Ny.A Tanggal Dirawat : 03-05-15


Umur : 20 Tahun Tanggal Pengkajian :
Alamat : Kucang sawit RT//RW 01/05
Pendidikan: SMA
Agama : Islam Ruang Rawat :
Status : Kawin
Pekerjaan : IRT
Jenis Kel. : Perempuan
No RM : 00905015

ALASAN MASUK
Ibu mengatakan baru saja melahirkan pada tanggal 1 maret 2015 pukul 20:00
wib, ibu merasa terganggu karena bayinya rewel sehingga ibu sulit tidur dan tidak
nafsu makan.

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG / FAKTOR PRESIPITASI


Ibu merasaka terganggu karena bayinya rewel sehingga ibu sulit tidur dan
tidak nafus makan.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
 Pernah
 Tidak

Jika Ya, Jelaskan :

................................................................................

...........................................................................................................

2. Pengobatan Sebelumnya
 Berhasil
 Kurang Berhasil
 Tidak Berhasil

Jelaskan :

8
............................................................................................................
...........................................................................................................

3. Pernah mengalami penyakit fisik (Termasuk gangguan tumbuh


kembang)
 Ya
 Tidak

Bila Ya, Jelaskan :

............................................................................................................
...........................................................................................................

 RIWAYAT TRAUMA

Trauma Usia Pelaku Korban Saksi


1. Aniaya Fisik
2. Aniaya
seksual
3. Penolakan
4. Kekerasan
dalam
keluarga
5. Tindakan
criminal
Jelaskan:
........................................................................................................................
..............................................................................................................

Masalah / Diagnosa keperawatan :


 Perubahan pertumbuhan dan kembang
 Berduka antisipasi
 Berduka disfungsional
 Respon paska trauma
 Sindroma trauma pemerkosaaan
 Resiko tinggi kekerasan
 Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
 Lain-lain, jelaskan.................

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan( Bio, Psiko,


Sosio, Kultural dan Spiritual ).
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.......................................................................................................

Masalah/ Diagnosa keperawatan :

9
 Perubahan pertumbuhan dan kembang
 Berduka antisipasi
 Berduka disfungsional
 Respon paska trauma
 Sindroma trauma pemerkosaaan
 Lain-lain, Jelaskan..........................................

 RIWAYA PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
 Tidak ada

Kalau ada :

Hubungan keluarga :................................................................

Gejala :.................................................................

Riwayat pengobatan :.................................................................

Masalah / Diagnosa keperawatan

 Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan


 Koping keluarga tidak efektif : Kompromi
 Resiko tinggi kekerasan
 Lain – lain, jelaskan.............................

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Tanggal :.......................................................
1. Keadaan umum :
GCS : 4-5-6 CM
2. Tanda vital :
TD : 110/70 mm/Hg
N : 82 x/m
S : 36,7 c
R : 22 x/m
3. Ukur : BB 59 kg TB : 155 cm
 Turun
 Naik
4. Keluhan fisik :
 Tidak
 Ya,

Jelaskan :
........................................................................................................................

10
........................................................................................................................
........................................................................................................................
............................................................................................................

5. Pemeriksaan Fisik : ( Head to toe )


Adanya ruptur [ada perinium, jahit sejalur padaperinium
Jelaskan :
..............................................................................................................................
.................................................................................................................

Masalah / Diagnosa keperawatan


 Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
 Defisit Volume cairan
 Kelebihan volume cairan
 Resiko tinggi terhadap infeksi
 Resiko tinggi terhadap transmisi infeksi
 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
 Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
 Kerusakan menelan
 Perubahan eliminasi feses
 Perubahan eliminasi urin
 Kerusakan integritas kulit
 Lain-lain, jelaskan........................................................
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL ( SEBELUM DAN SESUDAH SAKIT )

1. Genogram :

Keterangan Gambar :

: Laki-laki

: Perempuan

X : Meninggal
11
Jelaskan :

Tn. A menikah dengan Ny. A menikah mempunyai anak An.S

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

 Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan


 Koping keluarga tidak efektif : Kompromi
 Koping keluarga tidak efektif : Pertumbuhan
 Lain-lain, Jelaskan
2. Konsep Diri

a. Citra Tubuh :
..................................................................................................
b. Identitas :
..................................................................................................
c. Peran :
Ibu mengatakan merasa terganggu ketika bayinya rewel
d. Ideal diri :
Ibu menginginkan bayinya tidak rewel lagi
e. Harga diri :
..................................................................................................

Masalah / Diagnosa

 Pengabaian unilateral
 Gangguan citra tubuh
 Gangguan identitas kepribadian
 Harga diri rendah kronis
 Harga diri rendah situasional
 Lain – Lain, Jelaskan........................................................
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat :
............................................................................................................
b. Peranserta dalam kegiatan kelompok/masyarajat :

12
............................................................................................................
......................
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
............................................................................................................

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


 Kerusakan komunikasi verbal
 Kerusakan komunikasi
 Kerusakan interaksi sosial
 Isolasi sosial
 Lain-lain , jelaskan ...............................................................
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
..............................................................................................
b. Kegiatan ibadah
..............................................................................................

Masalah / Diagnosa keperawatan


 Distress spiritual
 Lain-lain, jelaskan ...............................................................
VI. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH / DIAGNOSA


KEPERAWATAN
1 DS : Ibu mengatakan merasa
terganggu karena bayinya
rewel sehingga sulit tidur
DO :
2 DS : Ibu mengatakan tidak
nafsu makan
DO :
3 DS :
DO :

13
4 DS :
DO :
dst DS :
DO :

VII. DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dahro,Ahmad, 2012, Buku Psikologi Kebidanan analisis perilaku wanita untuk kesehatan,
Salemba Medika, Jakarta

Machmudah. (2010). Pengaruh Persalinan dengan Komplikasi terhadap Kemungkinan


terjadinya Postpartum Blues di Kota Semarang. [Tesis Ilmiah]. Depok. Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.

Mansur, herawati. 2009. Psikologi Ibu & Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Suherni, dkk, 2009, Perawatan Ibu Nifas, Yogyakarta : Fitramaya

Agarwal, A., et al. (2015). A Unique View On Male Infertility Around The Globe.
Reproductive Biology and Endrocrinology, 1-9.
https://rbej.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12958-015-0032-1.

Pieter, H.Z. & Lubis, N.L. 2010. Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana.

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

15

Anda mungkin juga menyukai