Anda di halaman 1dari 18

MONITORING, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen LPI

Dosen Pembimbing :

Drs. Mahmudi

Disusun Oleh :

Yeli Ventika Agustin NIM. D71213143

Ulfatunnikmah N NIM. D71213140

Luis Kholilur Rohman Saani NIM. D91213154

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Manajemen LPI” ini dengan maksimal.
Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari
berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan
sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya kami menghadapi
kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami
miliki.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Drs. Mahmudi selaku dosen pembimbing Manajemen LPI.
Dan juga kepada teman –teman yang telah memberikan dukungan dan dorongan
kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
kami butuhkan agar dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang.
Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-
teman dan pihak yang berkepentingan.

Surabaya, 20 Maret 2016

Penulis,

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ................................................................................................. 2

Daftar Isi........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Monitoring dan Evaluasi ...................................................................... 6

1. Pengertian dan Tujuan.................................................................... 6

2. Komponen dan Indikator................................................................ 8

3. Instansi yang bertugas melakukan monitoring dan evaluasi .......... 9

4. Waktu Pelaksanaan ........................................................................ 10

5. Sumber Data ................................................................................... 11

6. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 12

7. Instrumen ....................................................................................... 12

8. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ........................................... 12

9. Penyusunan Laporan ...................................................................... 14

B. Tindak Lanjut ....................................................................................... 15

3
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 17

B. Saran .................................................................................................. 17

Daftar Pustaka .................................................................................................. 18

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tercapaimya tujuan pendidikan merupakan cita-cita yang diharapkan
oleh sekolah. Namun manajemen yang digunakan oleh sekolah tentu saja
sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan program-program yang diberikan
oleh sekolah. Untuk meningkatkan mutu program dan layanan tersebut
diperlukan adanya monitoring, evaluasi dan tindak lanjut.
Oleh karena itulah, penulis akan membahas tentang monitoring,
evaluasi dan tindak lanjut sebagai penambah keilmuan tentang ilmu
manajemen dalam sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan monitoring dalam manajemen sekolah?
2. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dalam manajemen sekolah?
3. Apa yang dimaksud dengan tindak lanjut dalam manajemen sekolah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui monitoring dalam manajemen sekolah.
2. Untuk mengetahui evaluasi dalam manajemen sekolah.
3. Untuk mengetahui tindak lanjut dalam manajemen sekolah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Monitoring dan Evaluasi


1. Pengertian dan Tujuan
Monitoring dan evaluasi pada dasarnya terdiri atas dua aspek
kegiatan, yaitu monitoring dan evaluasi. Meskipun kedua istilah tersebut
sering kali dipandang memiliki satu pengertian, sesungguhnya masing-
masing memiliki makna dan fok fokus monitoring adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan program sekolah/madrasah,
bukan pada hasilnya. Lebih spesifiknya, fokus monitoring adalah pada
komponen proses pelaksanaan program, baik menyangut proses
pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program,
maupun pengelolaan proses belajar mengajar disekolah/madrasah.
Monitoring merupakan salah satu kegiatan yang mendukung pelaksanaan
manajemen berbasis sekolah, terutama dalam monitoring siswa dan
kegiatan pembelajaran. Dalam monitoring ini yang menjadi objek adalah
guru dan siswa , yaitu bagaimana guru dalam mengajar dan bagaimana
siswa dalam belajar.1 Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses
sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan
informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program
sekolah/madrasah dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan
keputusan. Informasi hasil evaluasi dibandingkan dengan sasaran yang
ditetapkan pada program. Apabila hasilnya sesuai dengan sasaran yang
ditetapkan, berarti program tersebut efektif. Jika sebaliknya, maka
program tersebut dianggap tidak efektif (gagal). Untuk memverifikasi
keberhasilan suatu program, para manajer SDM meminta agar kegiatan
pendidikan di evaluasi secara sistematis , termasuk pengelola/pelaksana
pendidikan. Lemahnya evaluasi mungkin menjadi permasalahan yang

1
Supriono Subakir dan Achmad Sapari, Manajemen Berbasis Sekolah (Jawa Timur: IKAPI,
2001), 12.

6
serius dalam suatu kegiatan pendidikan. Dinyatakan secara sederhana, para
profesional SDM juga jarang menanyakan, apakah program dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau belum. Mereka sering
mengasusmsikan bahwa suatu pendidikan akan bernilai hanya karena isi
program tampak penting. Pendidikan juga perlu memperhatikan evaluasi
(feed back) dari peserta yang mengikuti program pendidikan, disamping
dari hasil evaluasi diri. 2
Monitoring dilakukan untuk tujuan supervisi, yaitu untuk
mengetahui apakah program sekolah/madrasah berjalan sebagaimana yang
direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana cara mengatasi
masalah tersebut. Denan kata lain monitoring menekankan pada
pemantauan proses pelaksanaan program dan sedapat mungkin
tim/petugas memberikan saran utnuk mengatasi masalah yang terjadi.
Hasil monitoring digunakan umpan balik untuk penyempurnaan
pelaksanaan program-program di sekolah/madrasah.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program
sekolah/madrasah mencapai sasaran yang diharapakan. Evaluasi
menekankan pada aspek hasil (output). Konsekuensinya, evaluasi baru
dapat dilakukan jika program sekolah/madrasah sudah berjalan dalam satu
periode, sesuai dengan tahapan sasaran yang dirancang. Misalnya untuk
satu tahun pelajaran.
Hasil dari monitoring dan evaluasi berupa informasi untu
pengambilan keputusan, sehingga informasi/datanya harus dapat
dipertanggungjawabkan (valid dan reliable). Informasi dan simpulan hasil
monitoring diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan
tentang apa yang perlu dilakukan utnuk membantu agar rogram
sekolah/madrasah berhasil seperti yang diharapkan.
Informasi dan simpulan hasil evaluasi diharapkan dapat untuk
mengambil keputusan tentang program sekolah/madrasah secara utuh,

2
Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, Education Management (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2012), 20.

7
mulai dari kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan masa
depan (konteks), input, proses, output yang ditargetkan maupun outcome
yang diharapkan, dan juga untuk program-progm tahun berikutnya.
2. Komponen dan Indikator
Secara umum, monitoring dan evaluasi program sekolah/madrasah
mencakup lima komponen utama, yaitu: konteks, input, proses, output, dan
outcome.
a. Komponen konteks pada dasarnya mempertanyakan apakah program
sekolah/madrasah sesuai dengan landasan hukum dan kebijakan
pendidikan, tantangan masa datang, dan kondisi lingkungan
sekolah/madrasah. Komponen konteks mencakup indikator yang
mempertanyakan apakah program sekolah/madrasah sesuai dengan
landasan (baik landasan religius maupun landasan hukum, termasuk
kebijakan pendidikan yang berlaku), kondisi geografis, demografis, dan
sosial ekonomi masyarakat, tantangan masa depan bagi lulusan,
lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan dan
harapan dan daya dukung stakeholders terhadap program pendidikan.
Indikator tersebut seharusnya menjadi landasan sekolah/madrasah
dalam merumuskan visi, misi dan tujuan.
b. Komponen input pada dasarnya mempertanyakan apakah input-input
pendidikan siap untuk digunakan. Komponen input mencakup indikator
antara lain: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar
penilaian pendidikan. Inpu yang dicermati tergantung sasaran yang
ingin dicapai dan program yang dilaksanakan. Idealnya indikator input
tersebut telah siap sehingga proses pendidikan yang di programkan
dapat berjalan dengan baik.
c. Komponen proses pada dasarnya mempertanyakan apakah proses
pengolahan input telah sesuai dengan yang seharusnya. Komponen
proses mencakup antara lain indikator: pelaksanaan standar isi,

8
pelaksanaan standar proses, pelaksanaan standar kompetensi lulusan,
pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan
standar sarana dan prasarana, pelaksanaan standar pengelolaan,
pelaksanaan standar pembiayaan dan pelaksanaan standar penilaian
pendidikan. Idealnya indikator-indikator dalam komponen proses
tersebut berjalan sesuai dengan prinsip dan konsep yang dijadikan
landasan berfikir.
d. Komponen output pada dasarnya mempertanyakan apakah sasaran yang
ingin dicapai pada suatu program tertentu dari 8 standar tersebut telah
tercapai. Dengan demikian untuk komponen output, monitoring dan
evaluasi baru dapat dilakukan pada saat program sudah selesai dan
kegiatannya merupakan evaluasi. Komponen output selalu mengenai
kinerja siswa, karena pada dasarnya pendidikan adalah mendidik siswa.
Artinya apapapun program yang diajukan, wujud outputnya harus
berbentuk kinerja siswa atau yang biasa disebut dengan hasil belajar.
Idealnya output tersebut sesuai dengan yang dicantumkan sebagai
sasaran program.
e. Komponen outcome pada dasarnya mempertanyakan dampak dari
program sekolah/madrasah dari 8 standar tersebut. Dampak biasanya
muncul setelah output terjadi beberapa lama. Dampak dapat terjadi pada
siswa (lulusan), misalnya diterima tidaknya diperguruan tinggi, waktu
tunggu mendapatkan pekerjaan, gaji/penghasilan setelah bekerja, dsb.
Dampak juga dapat mengenai sekolah/madrasah misalnya peningkatan
popularitas sekolah/madrasah, tngkat kepercayaan masyarakat kepada
sekolah/madrasah, dsb.3
3. Instansi yang bertugas melaksanakan monitoring dan evaluasi
a. Kepala sekolah/madrasah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
program-program yang dilaksanakan disekolah/madrasahnya, baik yang
fokusnya pada monitoring pelaksanaan program maupun pada evaluasi
hasil program. Monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah dilakukan

3
Muhaimin, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009), 377.

9
secara perodik dan hasilnya dicatat sebagai dokumen yang digunakan
sebagai bahan penyususnan laporan kemajuan dan untuk bahan
konsultasi ketika ada monitoring dan evaluasi dari Departemen Agama
Kabupaten/Kota atau Kanwil Depag Provinsi/Direktorat.
b. Depag Kabupaten/Kota melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagai
bagian tugas fungsional pembinaan sekolah/madrasah. Dengan
demikian, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan Depag
Kabupaten/Kotamencakup seluruh sekolah/madrasah yang berada di
kabupaten/kota yang bersangkutan.
c. Kanwil Depag Provinsi juga melakukan monitoring dan evaluasi secara
sampling untuk validasi hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan
oleh Depag kabupaten/kota, dalam meyusun simpulan pada tngkat
provinsi.
d. Direktorat Mapenda melaksanakan monitoing dan evaluasi secara
sampling untuk validasi hasil-hasil monitpring yang dilakukan Depag
Kabupaten dan Provinsi, untuk keperluan pengembangan konsep dan
program sekolahmadrasah diitingkat nasional.
4. Waktu Pelaksanaan
a. Kepala sekolah/madrasah memfokuskan pada monitoring pelaksanaan
program sekolah/madrasah dilakukan secara periodik sepanjang tahun,
misalnya setiap minggu. Dengan pelaksanaan setiap minggu diharapkan
kepala sekolah/madrasah mengetahui betul perkembangan pelaksanaan
program sekolah/madrasah yang sedang berjalan, dan sedini mungkin
mengetahui kendala yang muncul sehingga dapat membantu
penanggung jwabnya dalam mencari pemecahan. Kepala
sekolahmadrasah dibantu tim guru juga perlu melakukan monitoring
dan evaluasi hasil program sekoalah/madrasah pada akhir tahun
akademik atau akhir pelaksanaan program sekolah/madrasah.
b. Monitoring dan evaluasi Depag Kabupaten/Kota dilaksanakan minimal
dua kali dalam satu tahun pelajaran, dan tentu saja lebih baik jika lebih
dari dua kali. Pelaksanaan saat pembelajarn berlangsung efektif yaitu

10
antara agustus sampai april, yang kedua pada saat hasil program sudah
diketahui, antara bulan juni dan juli.
c. Monitoring dan evaluasi oleh Kanwil Depag Provinsi dilaksanakan
padaa saat kegiatan pembelajaran berlangsung (Agustus-April), agar
dapat mengetahui proses pelaksanaan program dan petugas dapat
bertemu dengan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Monitoring dan evaluasi oleh Direktorat Mapenda juga dilaksanakan
ketika kegiatan pembelajarn efektif berjalan yaitu anatara (Agustus-
April). Data hasil pelaksanaan program sekolah dapat diperoleh dari
laporan monitoring dan evaluasi oleh Depag Kabupaten/Kota dan
Kanwil Depag Provinsi.
e. Setiap dua atau tiga tahun sekali dilakukan penilaian secara
komprehensif terhadap sekolah/madrasah sebagai school review. Jika
diperlukan school review dilaksanakan oleh institusi independen.
Perlu dicatat bahwa monitoring dan evaluasi haruslah dilakukan oleh
orang yang benar-benar mengerti mengenai monitoring dan evaluasi dan
telah mempelajari program-program yang dimiliki oleh seklah/madrasah.4
5. Sumber Data
Sumber data monitoring dan evaluasi adalah: dokumen, persepsi
orang(responden) dan hasil pengamatan. Sumber data monitoring dan
evaluasi ini harus disesuaikan dengan data yang diperlukan.
a. Dokumen mencakup antara lain dokumen program sekolah, data sosial
wali murid, jumlah siswa dan guru serta fasilitas yang dimiliki
sekolah/madrasah maupun yang ada di lingkungan, dsb.
b. Orang (responden) akan memberikan data tentang persepsi mereka
terhadap pelaksanaan program sekolah/madrasah pada 8 standar
tersebut,keterbukaan manajemen sekolah/madrasah, kerja sama antar
warga, kemandirian madrasah dalam menyusun kebijakan, akuntabilitas
serta sustainibilitas (keberlanjutan) program sekolah/madrasah.

4
Ibid., 379

11
c. Hasil pengamatan akan memberikan data antara lain berupa keterlibatan
warga sekolah dalam kegiatan-kegiatan disekolah untuk mewujudkan
program-program pada 8 standar tersebut, seperti kegiatan
pembelajaran, olah raga atau kesenian, fasilitas sekolah, dan antuisme
warga sekolah dalam suatu kegiatan tersebut.
6. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada dasarnya dilakukan melalui:
a. Metode dokumentasi untuk mencermati dokumen-dokumen program
sekolah/madrasah, kondisi sosial ekonomi orangtua siswwa, fasilitas
sekolah, hasil berbagai kejuaraan, dsb.
b. Metode wawancara untuk menggali pendapat beberapa warga sekolah
dan orang tua secara mendalam terhadap program sekolah, proses
penyusunan aupun pelaksaanaan program tersebut.
c. Metode obsevasi untuk menggali data yang terkait dengan kegiatan
program sekolah yang sedang berjalan mauun hasil-hasilnya
d. Metode kuesioner untuk menggali pendapat warga sekolah yang terkait
dengan program sekolah/madrasah secara ekstensif.
Penggunaan keempat metode tersebut dilakukan secara saling
melengkapi. Hal ini untuk mengantsipasi adanya data yang tidak sesuai atau
bertentangan satu dengan lainnya.
7. Instrumen
Instrumen terdiri atas: kuesioner dan panduan observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Kuesioner meliputi kuesioner meliputi
kuesionar untu kepala sekolah/madrasah, kuesioner untuk guru, kuesioner
untuk siswa, kuesioner untuk tata usaha dan kuesioner untuk orang tua.
Perlu dipahami bahwa kondisi sekolah/madrasah dan permasalahan yang
dihadapi sangat bervariasi. Setiap tugas monitoring dan evaluasi diharapkan
menyesuaikan dengan kondisi sekolah/madrasah yang dikunjungi dalam
penyusunan instrumen.
8. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
a. Penyusunan Rancangan

12
Sebelum melakukan moritoring dan evaluasi, rancangan atau desain
pelaksanaan perlu leih dahulu dikembangkan. Karena program-program
disetiap sekolah/madrasah dan daerah cukup bervariasi dan dari tahun
ke tahun terus berkembang. Secara umum rancangan tersebut yaitu:
1) Penentuan Fokus dan Tujuan
Fokus kegiatan harus ditentukan yaitu apakah lebih menekankan
pada kegiatan monitoring atau evaluasi. Monitoring memfokuskan
pada perolehan informasi mengenai pelaksanaan program,
sedangkan evaluasi memfokuskan pada hasil program
sekolah/madrasah. Perlu ditentukan tujuan monitoring dan evaluasi
secara jelas dan operasional sehingga kriteria pencapaiannya dapat
diukur dan mudah diketahui.
2) Pengembangan Komponen dan Indikator
Komponen dan indikator program sekola/madrasah yang perlu di
monitoring dan evaluasi perlu ditentukan. Penentuan komponen ini
didasarkan pada tujuan diselenggraannya monitoring dan evaluasi
dan substansi program sekolah/madrasah. Monitoring, komponen
yang perludipantau mengenai proses pelaksanaan. Pada evaluasi
mencakup komponen konteks, masukan, proses, dan keluaran, serta
dampak. Sedangkan dalam indikator, penentuan indikator dan
kriteria yang digunakan sangat terakait dengan komponen yang
akan di monitoring dan evaluasi. Indikator adalah penjabaran dari
komponen program yang akan di monitoring dan evaluasi.
3) Rancangan Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen
Sesuai dengan tujuan monitoring dan evaluasi dan komponen yang
akan di kaji, perlu ditentukan rancangan pengumpulan data. Setelah
hal tersebut ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah
pengembangan instrumen. Pengembangan instrumen dilakukan
dengan mengacu pada komponen-konponen program yang akan di
monitoring dan evaluasi. Penyusunan instrumen mencakup
penentuan jenis instrumen dan isi instrumen.

13
4) Penyusunan Rencana Kerja
Rencana kerja pelaksanaan monitoring dan evaluasi perlu disusun,
mencakup berbagai kegiatan dalam monitoring dan evaluasi,
terutama pengumpulan data, analisis data, pembuatan laporan, dan
tindak lanjutnya. Dalam hal ini perlu disusun jenis kegiatan, waktu
pelaksanaan, pelaksana atau evaluator, hasil yang diharapkan,
instrumen dan metode yang digunakan, serta subjek atau sumber
data.
b. Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi juga terkait dengan
fokusnya. Jika monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melakukan
evaluasi komprehensif terhadap suatu program sekolah/madrasah, maka
waktu pelaksanaannya pada akhir pelaksanaan program tersebut
(misalnya, pada akhir tahun pelajaran/akademik).kegiatan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program sekolah/madrasah pada dasarnya
terdiri atas empat, yaitu kuesioner olrh responeden, mencermati
dokumen yang terkait dengan program sekolah/madrasah, observasi
kegiatan program, dan wawancara.
c. Pelaporan
Monitoring dan evaluasi pada dasarnya untuk masing-masing
sekolah/madrasah secara mandiri, sehingga unit analisisnya juga
sekolah/madrasah. Simpulan juga berlaku untuk masing-masing
sekolah/madrasah, sehingga tidak ada generalisasi. Jika ada keinginan
generalisasi, sifatnya inferensi dari data atau simpulan yang telah
diambil untuk masing-masing sekolah/madrasah. Misalnya jika ingin
mengetahui berapa persen jumlah sekolah/madrasah yang berhasil
mencapai sasaran yang dilakukan adalah menghitung dari simpulan
masing-masing sekolah/madrasah.
9. Penyusunan Laporan
Laporan monitoring dan evaluasi hendaknya memuat dua hal
pokok, yaitu laporan teknis yang menyangkut program dan laporan

14
keuangan. Laporan dibuat untuk setiap sekolah/madrasah secara terpisah.
Untuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pihak luar
sekolah/madrasah (eksternal), struktur laporannya sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
A. Gambaran umum Sekolah/Madrasah
B. Program-program Sekolah/Madrasah
BAB II : Deskripsi Data
A. Kondisi dan Dukungan Komponen Konteks
B. Ketersediaan dan Kesiapan Komponen Input
C. Proses Pelaksanaan/Keterlaksanaan Program
D. Ketercapaian Sasaran/hasil
E. Dampak Program Terhadap Sekolah/Madrasaah
BAB III : Peningkatan Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Program-
program Sekolah/Madrasah
BAB IV : Pertanggungjawaban Keuangan
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi5

B. Tindak Lanjut
Tindak lanjut merrupakan kegiatan yang dilakukan setelah
mengevaluasi program dilakukan. Kegiatan tindak lanjut yaitu kegiatan
yang dilakukan untuk menindaklanjuti kegiatan pelayanan permintaan
peserta didik yang diberikan. Kegiatan tindak lanjut ini sebagai upaya
untuk menuntaskan bantuan, perbaikan dan/atau pengembangan program
sekolah pada tahun pelajaran berikutnya.
Kegiatan tindak lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang
diperoleh dalam evaluasi program, maka diharuskan kepada pihak sekolah
untuk;

5
Ibid., 398

15
1) Memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang
relevan dengan tujuan yang akan dicapai.
2) Mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa
hal yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas
program.

Hasil analisa ditindaklanjuti dengan menyusun program selanjutnya


sebagai kesinambungan program, misalnya mengembangkan jejaring
pelayanan agar pelayanan sekolah lebih optimal, mengembangkan
komitmen baru kebijakan orientasi dan implementasi pelayanan
selanjutnya.
Disamping itu sebagai wujud akuntabilitas pelayanan, kejelasan
program, proses implementasi dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi
yang dapat menjelaskan apa dan mengapa suatu proses dan hasil terjadi
atau tidak terjadi. Hal yang amat penting dalam akuntabilitas adalah
menginformasikan kepada pihak terkait (Kepala Sekolah, guru dan orang
tua) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan/atau
kegagalan keterlaksanaan atau ketercapaian pelaksanaan program sekolah.
6

6
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Jasmani dan Bimbingan Konseling, Modul Diklat Peningkatan Kompetensi Guru BK/Konselor
SMP/Mts, Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut Pelayanan Peminatan Peserta Didik, (Bogor:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), 23-24.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Monitoring adalah program untuk mendapatkan informasi mengenai
pelaksanaan program sekolah/madrasah, bukan pada hasilnya.
Monitoring menekankan pada pemantauan proses pelaksanaan
program dan sedapat mungkin tim/petugas memberikan saran utnuk
mengatasi masalah yang terjadi.
2. Evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui
tingkat keberhasilan pelaksanaan program sekolah/madrasah dengan
kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan.
3. Tindak lanjut yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti
kegiatan pelayanan permintaan peserta didik yang diberikan. Kegiatan
tindak lanjut ini sebagai upaya untuk menuntaskan bantuan, perbaikan
dan/atau pengembangan program sekolah pada tahun pelajaran
berikutnya.

B. Saran
Setelah mempelajari materi di atas, diharapkan kepada para
pembaca agar bisa memahami materi tentang monitoring, evaluasi dan
tindak lanjut ini dengan baik sebagai bekal dalam mengontrol program
sekolah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Konseling, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga


Kependidikan Pendidikan Jasmani dan Bimbingan, Modul Diklat
Peningkatan Kompetensi Guru BK/Konselor SMP/Mts, Evaluasi,
Pelaporan dan Tindak Lanjut Pelayanan Peminatan Peserta Didik,
(Bogor: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), 23-24.

Muhaimin, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009), 377.

Rivai, Veithzal dan Sylviana Murni, Education Management (Jakarta: PT.


RajaGrafindo Persada, 2012), 20.

Subakir, Supriono dan Achmad Sapari, Manajemen Berbasis Sekolah (Jawa


Timur: IKAPI, 2001), 12.

18

Anda mungkin juga menyukai