KKM
Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
NIM : 15014101229
1
STATUS CO ASS
ILMU KEDOKTERAN FISIK REHABILITASI
FK UNSRAT / RSUP PROF DR. RD. KANDOU MANADO
A. IDENTITAS
Nama : Tn. VK
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Tumpaan
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Petugas di Dinas Kehutanan Kec. Bolmong
Tanggal pemeriksaan : 27 November 2017
B. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
2
kelemahan anggota gerak kanan sehingga pasien masih membutuhkan bantuan orang lain
untuk naik turun tangga, untuk mandi dan berpakaian. Saat ini pasien dapat berjalan dengan
menggunakan alat bantu tongkat ke ruangan-ruangan di rumah dan masih harus dibantun
untuk pergi ke toilet. Pasien juga sudah kembali bekerja (2x seminggu) hanya untuk absen
sidik jari, hanya belum aktif bekerja di lapangan
.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki hipetensi sejak 4,5 tahun yang lalu dan tidak teratur minum obat.
Riwayat diabetes mellitus, dislipidemia, penyakit jantung, ginjal, dan hiperurisemia
disangkal.
5. Riwayat kebiasaan
a. Pasien sebelumnya bekerja sebagai petugas lapangan di Dinas Kehutanan Provinsi
Sulawesi Utara dan mendapat tugas di Kec. Bolaang Mongondow, namun setelah
sakit pasien pasien hanya ke tempat kerja sehari-hari untuk absen sidik jari, namun
belum aktif bekerja.
b. Pasien dominan bekerja dengan menggunakan tangan kanan.
c. Riwayat merokok terakhir 1 tahun yang lalu dan riwayat minum alkohol disangkal.
7. Riwayat psikologis
3
a. Pasien memiliki kecemasan akan kelemahan tubuhnya, pasien khawatir tubuhnya
tidak dapat kembali seperti sebelum terkena penyakit, pasien berkeinginan untuk
dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain atau alat.
b. Pasien cemas keterbatasan fisiknya saat ini akan berdampak pada pekerjaannya
karena pasien merupakan tulang punggung keluarga.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum : Karnofsky Performance Scale= 60 (Membutuhkan pendampingan
dan bantuan orang lain, tetapi masih dapat mengurus kebutuhan
dasar pribadi).
Index Barthel = 35 (ketergantungan berat).
Kesadaran : Compos Mentis, Glasgow Coma Scale (GCS) E4M6V5
Tanda vital : Tekanan darah = 130/80 mmHg
Nadi = 80 x/menit
Respirasi = 20 x/menit
Suhu = 36.3ºC
Tinggi Badan : 172cm
Berat Badan : 70 kg
IMT : BB (kg)/ TB (m) 2 = 70/ (172)2 = 24,1 kg/m2 (normal)
Kepala : Normosefali
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-). Pupil bulat isokor Ǿ 3
mm/3mm, RC +/+ N
Hidung : Sekret (-), konka oedem (-), septum deviasi (-)
Telinga : Sekret (-), MAE lapang, membran timpani intak
Mulut : Sianosis (-), deviasi lidah (-), bibir mencong (-).
Leher : Trakea letak di tengah, pembesaran KGB (-)
Paru : Gerakan dada simetris kiri = kanan, stem fremitus kiri = kanan,
sonor kedua lapangan paru, s.p. vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Jantung : Iktus cordis tidak tampak dan tidak teraba, Bunyi Jantung I-II
normal,bising (-)
Abdomen : Datar, lemas BU (+) Normal, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
4
2. Status Neurologis
a. Tanda Rangsang Meningeal
kaku kuduk (-), lasegue (-), kernig (-)
b. Nervus kranialis
Ditemukan kesan paresis nervus kranialis VII dan XII.
5
X tes refleks muntah Normal
XI Pasien angkat bahu, pemeriksa tekan bahu ke bawah
dan raba massa otot trapezius
Normal
Putar kepala pasien melawan tahanan tangan
pemeriksa, raba massa otot sternokleido mastoideus.
XII Ada deviasi ke arah kanan Normal
3. Indeks Barthel
6
Aktivitas Tingkat Kemandirian N Nilai
Berpindah Mandiri 15 5
Tempat Sedikit dibantu (verbal atau fisik) 10
Sebagian besar dibantu (1 atau 2 orang, fisik), dapat 5
duduk
Tidak dapat berpindah, tidak seimbang saat duduk 0
7
Aktivitas Tingkat Kemandirian N Nilai
Total 100 35
Nilai Interpretasi:
0-20 : Ketergantungan total
25-40 : Ketergantungan berat
45-55 : Ketergantungan sedang
60-95 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
8
Kapasitas Fungsional Nilai
Mendekati ajal 10
Meninggal 0
9
tangan kanan Anda, lipatlah menjadi dua, letakkan di
lantai”
Pasien disuruh membaca dan mengikuti perintah
1 1
“PEJAMKAN MATA ANDA”
Pasien disuruh menulis secara spontan dibawah ini 1 1
Pasien disuruh menggambar bentuk dibawah ini
1 1
Total 30 28
Penilaian :
<24 dianggap terdapat gangguan ko gnitif
>24 dianggap tidak terdapat gangguan kognitif
D. RESUME
Laki-laki 54 tahun datang dengan keluhan utama kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
dialami pasien sejak ±1 bulan yang lalu, yang terjadi tiba-tiba saat pasien sedang istirahat
dengan rekan-rekan kerja, yang menyebabkan pasien sulit berjalan. Pasien lalu dibawa ke RS
Amurang dan dirujuk ke RSUP Prof. Kandou. Riwayat penurunan kesadaran tidak ada, bicara
pelo ada, nyeri kepala tidak ada, dan muntah tidak ada, ada kesulitan minum dan menelan.
Saat ini, pasien masih mengalami kelemahan anggota gerak kanan dan belum dapat
berjalan, berpindah tempat menggunakan alat bantu, naik turun tangga dengan bantuan dan
tidak dapat berpakaian sendiri. Saat ini pasien sudah bisa makan dan minum. Bicara pelo masih
ada. Saat ini pasien sudah dapat ke toilet masih memerlukan bantuan atau ruangan lain di rumah
dengan bantuan tongkat. Terdapat riwayat hipertensi sebelumnya dan tidak minum obat teratur.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 130/80 mmHg (MAP : 96), nadi 80 x/m, respirasi
20 x/m, suhu 36,3ºC. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan kesan paresis nervus kranialis
VII dan XII. Pada pemeriksaan motorik: hemiparesis dekstra dengan kekuatan otot ekstremitas
10
superior dekstra 4/3/3/2 dan ekstremitas inferior dekstra 4/3/2/2, tonus otot ekstremitas superior
dan inferior dekstra menurun dan refleks fisiologis normal, refleks patologis (-), pemeriksaan
sensorik: sensibilitas pada wajah dan anggota gerak kanan normal, IMT: 24.1 kg/m2 (normal),
Karnofsky Performance Scale: 60, indeks barthel: 35 (ketergantungan berat), MMSE: 28 (tidak
ada gangguan kognitif).
E. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Hemiparese dekstra, Disartria
Diagnosis topis : Kortikal
Diagnosis etiologi : Cerebrovascular Ischemic
Diagnosis fungsional :
Body function : Gangguan Bicara
Body Structure : Kelemahan ekstremitas kanan atas dan
bawah, parese N.VII & XII
Activity and participation : Gangguan aktivitas kehidupan sehari-
hari (AKS) berupa berjalan, berpindah
tempat, naik turun tangga, mandi,
berpakaian, dan bekerja
Environment : Didalam rumah tanpa pegangan, toilet
jongkok.
Personal Factor : Hipertensi, petugas lapangan
11
Kelemahan anggota gerak kiri, kekuatan otot ekstremitas superior dekstra
(4/3/3/2) dan inferior sinistra (4/3/2/2)
b. Program:
Infra Red (IR) ekstremitas superior dan inferior dekstra
Latihan penguatan otot ekstremitas dekstra
Latihan LGS aktif pada ekstremitas superior dekstra
Latihan LGS aktif pada ekstremitas inferior dekstra
Latihan ambulasi, transfer
2. Okupasi Terapi
a. Evaluasi:
Gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari dalam hal berjalan, berpindah tempat,
naik turun tangga, mandi dan berpakaian
b. Program:
Latihan peningkatan dan adaptasi AKS dengan aktivitas ketrampilan dan
memberikan edukasi untuk aktivitas pasien sehari-hari.
3. Psikologi
a. Evaluasi:
Kecemasan akan kelemahan tubuhnya, khawatir tubuhnya tidak dapat kembali
seperti sebelum terkena penyakit.
Kecemasan terhadap keterbatasan fisiknya saat ini dapat berdampak pada
pekerjaan.
b. Program:
Memberi dukungan mental agar pasien dan keluarga pasien lebih siap menerima
keadaan pasien saat ini.
4. Sosial Medik
a. Evaluasi:
Akses ke RS membutuhkan mobil dan bantuan orang lain karena menggunakan
kursi roda
b. Program:
Rencana evaluasi kondisi lingkungan rumah dan kondisi sosial
12
5. Ortotik Prostetik
a. Evaluasi:
Gangguan berjalan dan berpindah tempat
b. Program:
Saat ini menggunakan kursi roda. Rencana menggunakan walker
6. Speech Therapy
a. Evaluasi:
Kemampuan pasien untuk bicara
b. Program:
Oral Motor Exercise
H. EDUKASI
1. Sedapat mungkin untuk melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari secara mandiri.
2. Tetap optimis dalam menjalankan terapi, rajin berlatih dan kontrol secara teratur.
3. Konsultasi ke instalasi gizi untuk mengatur program diet untuk menanggulangi hipertensi
yang dialami oleh pasien
4. Teratur menjalankan terapi di poliklinik Rehab Medik
I. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
13