Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bayang


Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester : X / II
Materi Pokok : Seni Tari Tradisi

A. Pendahuluan
a. Salah seorang siswa Memimpin Do’a untuk menciptakan suasana relegius dalam belajar (KI-
1)
b. Guru Memperhatikan kehadiran Siswa dalam rangka membangun rasa peduli lingkungan
antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya (KI – 2)
c. Memotivasi kesiapan belajar siswa (komunikatif dan kreatif) (KI – 2)
d. Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk (Menumbuhkan rasa ingin tahu) siswa
terhadap materi yang akan disampaikan
e. Guru menginformasikan metoda yang digunakan dalam PBM (Tanggung Jawab)
f. Menayakan pengalaman siswa tentang materi yang akan disampaikan (Rasa Ingin Tahu)

B. Inti
 Gerak Tari yaitu perubahan posisi atau sikap anggota badan pada saat menari. Gerak
tari merupakan unsur utama pada tari. Pada gerak tari pengolahan keindahannya
dibagi menjadi gerak stilatif dan distortif.
 Gerak Stilatif adalah Gerak yang telah mengalami proses pengolahan yang mengarah
kepada bentuk tari yang indah.
 Gerak Distorsif yaitu pengolahan gerak yang telah melalui proses perombakan dari
aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi.
Macam - Macam Ragam Gerak Tari :
 Ragam Gerak Tari Klasik yaitu gerak tari yang banyak menggunakan gerak murni dan
gerak ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus. Tema gerakannya juga
menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya sudah terpilih
dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola – pola gerak yang sudah
ditentukan.
 Ragam Gerak Tari Kerakyatan yaitu gerak tari yang banyak menggunakan imitatif dan
ekspresif. Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan
perangai binatang.
 Ragam Gerak Tari Kreasi Baru yaitu gerak tari yang dibentuk dari paduan beberapa
ragam gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru. Bentuk baru ini terasa
lebih dinamis dan energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata oleh
koreografer yang kreatif.
Unsur - Unsur Tari :
a. Gerak ( Wiraga ), merupakan unsur utama dalam seni tari yang meliputi gerak badan
dari kepala sampai kaki.
b. Irama ( Wirama ), Irama membantu penari dalam mengatur gerak dan menguatkan
gerak serta tarian terasa lebih hidup.
c. Perasaan ( Wirasa ), merupakan gerak dalam tarian yang harus dapat menjelaskan
ekspresi perasaan.
d. Wujud ( Wirupa ), merupakan suatu tampilan tarin yang harus dapat menjelaskan
karakter tokoh penari yang dibawakan.

Teknik & Proses Gerak Dasar Tari Tradisional


Teknik dan proses gerak dasar tari tradisional beragam. Indonesia memiliki keragaman
tari yang berbeda-beda setiap daerahnya. Boleh jadi teknik gerak dan prosesnya sama
tetapi memiliki istilah berbeda, tetapi mungkin juga ada yang sama dalam teknik dan
prosesnya serta memiliki istilah yang sama. Pemahaman terhadap teknik gerak dasar tari
tradisional adalah dasar untuk mengeksplorasi keanekaragaman gerak yang dapat
dirangkai menjadi sebuah tarian. Teknik gerak dasar ini terdiri dari: gerak kepala, gerak
badan, gerak tangan dan gerak kaki. Dari keempat teknik inilah yang dapat dikembangkan
menjadi sebuah kesatuan tarian yang utuh. Nah, untuk lebih jelasnya kalian perhatikan
gambar-gambar gerak tari di bawah ini.
1. Ragam Gerak Kepala
Gerak kepala menunduk, lalu gerakan dan bayangkan kamu membuat angka 8 dengan
dahi
Bayangkan kamu menggerakan dagu dengan arah seperti membuat angka 8
2. Ragam Gerak Badan
Coba perhatikan posisi penari ini dengan badan yang lurus ke depan
3. Ragam Gerak Tangan
Coba perhatikan kedua telapak tangannya, membuka ke depan
Coba perhatikan pergelangan dan tangan silang dengan jari-jari menghadap ke bawah
4. Ragam Gerak kaki
Coba perhatikan kedua kakinya, membuka ke depan berat badan berada di kaki kiri
Coba perhatikan kaki kanan diangkat ke atas setinggi betis, tumpuan badan berada di kaki
kiri
Coba perhatikan pose kaki kiri yang menapak ke lantai dan pose kaki kanan yang jinjit,
selanjutnya bergerak melangkah ke samping kiri.

C. Penutup
a. Siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran dengan dibantu guru
b. Evaluasi untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dengan memberikan pertanyaan lisan
pada beberapa orang siswa
c. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran
d. Menyampaikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan pada pertemuan
mendatang, diharapkan siswa membaca dari sumber-sumber yang ada
e. Kegiatan diakhiri dengan salam

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bayang


Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester : X / II
Materi Pokok : Pameran Seni Rupa

A. Pendahuluan
a. Salah seorang siswa Memimpin Do’a untuk menciptakan suasana relegius dalam belajar (KI-
1)
b. Guru Memperhatikan kehadiran Siswa dalam rangka membangun rasa peduli lingkungan
antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya (KI – 2)
c. Memotivasi kesiapan belajar siswa (komunikatif dan kreatif) (KI – 2)
d. Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk (Menumbuhkan rasa ingin tahu) siswa
terhadap materi yang akan disampaikan
e. Guru menginformasikan metoda yang digunakan dalam PBM (Tanggung Jawab)
f. Menayakan pengalaman siswa tentang materi yang akan disampaikan (Rasa Ingin Tahu)

B. Inti
Pengertian Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan
perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan
terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal
ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran
adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat
diapresiasi oleh masyarakat luas.”

Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik
di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah
menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran
kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir
semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks pameran dalam arti luas, di
masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai jenis karya seni rupa untuk
diapresiasi oleh masyarakat luas.

Jenis-Jenis Pameran
Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, pameran bisa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
 Pameran periodik yakni pameran yang diselenggarakan secara teratur dalam waktu
tertentu, misalnya sebulan sekali atau setahun sekali.
 Pameran insidental yakni pameran yang diselenggarakan jika diperlukan sehingga
waktunya tidak bisa ditentukan.
 Pameran permanen yaitu pameran yang diadakan dengan tempat yang tetap dan
dibuka dengan waktu yang telah ditentukan. Contohnya, pameran di museum.

Unsur-Unsur Perlengkapan Pameran Seni Rupa


Unsur-unsur perlengkapan dalam pameran seni rupa sebagai berikut.
 Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.
 Panel atau sketsel, standart display atau box untuk memajang karya seni yang akan
dipamerkan.
 Dekorasi yakni perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar lebih indah.
 Sound system yakni sarana audio yang diperlukan untuk menciptakan suasana
nyaman bagi pengunjung pameran.
 Label karya digunakan untuk menulis identitas (judul, pecipta, teknik dan tahun
penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
 Katalog yakni lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan pameran.
 Buku tamu yang diisi oleh pengunjung pameran.
 Buku pesan atau kesan, digunakan untuk mengetahui tanggapan pengunjung
terhadap karya yang dipamerkan.

Fungsi Pameran Seni Rupa


Pameran memiliki fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan
memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat adapun fungsi pameran seni rupa
berikut ini.
 Saranna Edukasi yaitu pameran mendidik siswa pentingnya pengalaman batin yang
berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.
 Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi
pencipta karya tersebut, proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2 yaitu apresiasi
aktif dan apresiasi pasif.
 Sarana Prestasi yaitu pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni,
karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas
pencipta seni dalam membuat karya.
 Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi dan
pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.

Tujuan Pameran Seni Rupa


Pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial dan
kemanusian.
 Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan sosial.
 Tujuan komersial ialah pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi
seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan karya yang dipamerkan terjual.
 Tujuan kemanusiaan ialah demi kepnetingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai serta
pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki. Penjualan karya
dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana, maupun
masyarakat kurang mampu.
Pameran di sekolah memiliki tujuan utama yakni untuk mendapat apreasiasi dan tanggapan
dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya dan peningkatan wawasan
seni rupa.

Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah


Pameran karya seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik secara
perorangan maupun kelompok untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik
melalui media karya seni rupa sehingga melalui kegiatan pameran tersebut diharapkan terjadi
komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.

Penyelenggaraan pameran setidaknya memiliki beberapa tujuan yaitu tujuan sosial dan
kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang berkaitan dengan pendidikan. Secara khusus
penyelenggaraan pameran di sekolah mempunyai kegunaan untuk menumbuhkan dan
menambah kemampuan dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah
wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya seni rupa secara lebih objektif.
Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan dengan
harapan memperoleh apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk meningkatkan kualitas
berkarya.

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pameran di antaranya adalah


ketersediaan karya seni rupa yang akan dipamerkan, adanya pihak panitia penyelenggara
pameran, pengunjung pameran dan tempat pameran. Persiapan pameran hendaknya dilakukan
dengan tahap menyiapkan karya, memilih karya, dan menyiapkan perlengkapan pameran.
Sedangkan proses penyelenggaraan pameran mencakup pelaksanaan kerja kepanitiaan,
penataan ruang, pelaksanaan pameran dan laporan kegiatan pameran. Proses-proses tersebut
dilakukan oleh siswa secara bersama-sama.

Proses penyelenggaraan pameran akan berjalan dengan lancar bila didukung perlengkapan
dan peralatan pameran seperti ruang pameran, meja, buku tamu, buku pesan, panil, katalog,
folder, lampu penerangan dan sound system. Kelancaran proses penyelenggaran dipengaruhi
pula oleh kemampuan kerjasama panitia sesuai beban tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing.

Melaksanakan kegiatan pameran seni rupa harus dilakukan dengan perencanaan yang
matang, tersusun secara sistematis dan logis. Kerjasama dan tanggungjawab dalam
melaksanakan kegiatan mendukung kelancaran kegiatan pameran. Penataan ruang pameran
karya seni rupa yang baik akan mendukung kegiatan apresiasi sehingga tercapai tujuan yang
di harapkan. Melalui kegiatan pameran kita tidak hanya belajar mengapresiasi karya seni
rupa, tetapi juga belajar untuk berdisiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab,
belajar untuk saling menghargai dan bekerjasama, selain itu juga belajar mengakui
kekurangan dan kelemahan serta belajar untuk berkomitmen untuk berbuat lebih baik di masa
yang akan datang.


Persiapan Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah
Setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran ᄃ sejak menentukan tujuan hingga
pembuatan proposal, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan (pelaksanaan)
pameran. Kegiatan utama dalam persiapan pameran seni rupa ini menyiapkan dan memilih
karya serta menyiapkan perlengkapan pameran.

1. Menyiapkan dan memilih Karya Seni Rupa untuk


Dipamerkan
Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk
memperoleh karya yang akan dipamerkan, kita perlu mempersiapkan karya yang akan
dipamerkan. kita dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan bagi
pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kita buat
dalam pembelajaran seni rupa di sekolah sebelumnya.
Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul. Proses pemilihan
karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan
berdasarkan kualitas kaya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi
atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam
pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya ini dengan
mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas.

Jenis karya seni rupa yang dipamerkan ini dapat ditentukan satu jenis karya saja atau
campuran dari berbagai jenis. Penentuan jenis karya ini akan mempengaruhi perlengkapan
pameran yang harus di sediakan. Sebagai contoh jika kebanyakan yang dipamerkan adalah
karya seni rupa dua dimensi maka kemungkinan besar panitia pameran harus menyediakan
tempat untuk menggantung karya-karya seni rupa tersebut . Sebaliknya jika karya yang
dipamerkan kebanyakan karya seni rupa tiga dimensi, maka tempat untuk meletakkan karya
tersebut harus mendapat perhatian lebih besar.

2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran Karya Seni Rupa


Sekolah
Demi lancarnya penyelenggaraan pameran, diperlukan perlengkapan (sarana dan prasarana)
seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil (penyekat ruangan). lampu
sorot, sound system, dan poster,
a. Ruang Pameran
Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah bisa
menggunakan ruangan yang cukup luas seperti aula atau ruang kelas. Penataan ruang dapat
dilakukan dengan menggunakan meja, panel, kursi.

b. Meja
Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula digunakan sebagai dasar
penyimpanan karya tiga dimensional seperti patung atau barang kerajinan lainnya.

c. Buku tamu
Bukti tamu (berisi: no, nama, alamat/asal kelas/asal sekolah, dan tanda tangan) dapat
digunakan untuk mengetahui berapa orang dan siapa saja yang mengunjungi pameran.

d. Buku kesan dan pesan


Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi pengunjung, identitas seperlunya)
berguna sebagai masukan terhadap penyelenggan pameran.

e. Panil
Panil fungsinya untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan
sebagainya. Selain itu panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.

f. Poster atau brosur


Media poster atau brosur digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan
dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur
sudah digunakan sebagai media informasi.

g. Katalog
Katalog berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial (penyelenggara pameran)
berfungsi sebagai penjelasan mengenai hal ilhwal seniman dan karya seni yang
dipamerkannya.

h. Folder
Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual untuk membantu menjelaskan kepada
pengunjung pameran tentang karya seni rupa yang ditampilkan.

i. Lampu penerangan
Lampu ini digunakan untuk memperjelas karya yang dipamerkan. Lampu ini dipasang di
setiap papan pamer (panil) atau di plafon. Pemasangan lampu dan pemilihan jenis lampu
untuk memperjelas karya seni rupa sehingga lampu dan penempatannya harus diatur dan
dipilih sedemikian rupa agar tidak menyilaukan.

j. Sound system
Sound system digunakan dalam acara pembukaan, dan untuk memperdengarkan musik
instrumentalia berirama lembut selama pameran berlangsung yang berfungsi untuk
mendukung suasana pameran sehingga pengunjung merasa lebih nyaman ketika
mengapresiasi karya seni rupa yang dipamerkan di sekolah.
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bayang


Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester : X / II
Materi Pokok : Kritik Seni Rupa

A. Pendahuluan
a. Salah seorang siswa Memimpin Do’a untuk menciptakan suasana relegius dalam belajar (KI-
1)
b. Guru Memperhatikan kehadiran Siswa dalam rangka membangun rasa peduli lingkungan
antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya (KI – 2)
c. Memotivasi kesiapan belajar siswa (komunikatif dan kreatif) (KI – 2)
d. Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk (Menumbuhkan rasa ingin tahu) siswa
terhadap materi yang akan disampaikan
e. Guru menginformasikan metoda yang digunakan dalam PBM (Tanggung Jawab)
f. Menayakan pengalaman siswa tentang materi yang akan disampaikan (Rasa Ingin Tahu)

Jenis Kritik Karya Seni Rupa


Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka
dapat kita jumpai empat jenis kritik karya seni rupa berdasarkan pendekatannya seperti yang
disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalistik
(journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan
(pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni tersebut dapat
mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe
mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan
materi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Keempat kritik tersebut
memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya.
1. Kritik pendidikan : Kritik pendidikan bertujuan mengangkat atau
meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik
pendidikan umumnya digunakan di lembaga- lembaga pendidikan seni terutama
untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis
ini termasuk yang banyak digunakan oleh guru di sekolah umum dalam
penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.
2. Kritik keilmuan : Kritik keilmuan bersifat akademis dengan wawasan
pengetahuan, kemampuan dan kepekaan kritikus yang tinggi untuk
menilai/menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis keilmuan ini umumnya
disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni,
atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik
secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan ini seringkali dijadikan
referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan
balai lelang.
3. Kritik populer : Kritik seni populer ditujukan untuk konsumsi massa/umum.
Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis populer ini biasanya bersifat umum
saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Umumnya digunakan gaya
bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
4. Kritik jurnalistik : Jenis kritik jurnalistik seni yang hasil tanggapan atau
penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa
khususnya surat kabar. Kritik jenis jurnalistik ini biasanya sangat cepat
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni,
tertama karena hasil tanggapannya (kritiknya) disampaikan melalui media massa.

Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau
landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik lainnya, yaitu: kritik
formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik.
Kritik formalistik melihat kualitas karya berdasarkan konfigurasi unsur-unsur
pembentukannya, prinsip penataannya, teknik, bahan dan medium yang digunakan dalam
berkarya seni. Jika kritik formalistik lebih cenderung kepada penilaian aspek-aspek
formalnya, maka kritik ekspresivistik lebih cenderung menilai sebuah karya berdasarkan
kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh perupa melalui sebuah karya
seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul,
tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
Jenis kritik lainnya yaitu kritik Instrumentalistik, yaitu jenis kritik seni yang
cenderung menilai karya seni berdasarkan kemampuannya mencapai tujuan moral, religius,
politik atau psikologi. Dalam prakteknya, penggunaan jenis kritik Instrumentalistik ini
disesuaikan dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni rupanya.

C. Penutup
a. Siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran dengan dibantu guru
b. Evaluasi untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dengan memberikan pertanyaan lisan
pada beberapa orang siswa
c. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran
d. Menyampaikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan pada pertemuan
mendatang, diharapkan siswa membaca dari sumber-sumber yang ada
e. Kegiatan diakhiri dengan salam

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bayang


Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester : X / II
Materi Pokok : Seni Musik

A. Pendahuluan
a. Salah seorang siswa Memimpin Do’a untuk menciptakan suasana relegius dalam belajar (KI-
1)
b. Guru Memperhatikan kehadiran Siswa dalam rangka membangun rasa peduli lingkungan
antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya (KI – 2)
c. Memotivasi kesiapan belajar siswa (komunikatif dan kreatif) (KI – 2)
d. Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk (Menumbuhkan rasa ingin tahu) siswa
terhadap materi yang akan disampaikan
e. Guru menginformasikan metoda yang digunakan dalam PBM (Tanggung Jawab)
f. Menayakan pengalaman siswa tentang materi yang akan disampaikan (Rasa Ingin Tahu)

B. Inti

Pengertian Seni Musik


Kata musik berasal dari bahasa Yunani yakni mousikos, yang diambil dari salah satu nama
dewa Yunani. Mousikos dilambangkan sebagai suatu dewa keindahan dan menguasai suatu
bidang seni dan keilmuan.
Pengertian seni musik merupakan suatu cabang seni yang menggunakan musik sebagai
sarana untuk mengungkapkan suatu ekspresi pembuatnya. Sedangkan musik ialah
sebuah seni yang menggunakan suara yang disusun sedemikian rupa yang sehingga
mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama pada suara yang dihasilkan dari alat-
alat yang bisa menghasilkan irama.
Fungsi Seni Musik
1. Musik Sebagai Sarana Ekspresi Diri
Musik bisa dijadikan sebagai sarana ekspresi diri karna seniman musik akan lebih mudah
berekspresi atau mengungkapkan sebuah perasaannya lewat musik.
2. Musik Sebagai Sarana Hiburan
Musik juga dapat sebagai sarana hiburan, karna musik sangat menghibur jika dimainkan.
3. Musik Sebagai Sarana Upacara
Musik di Indonesia, pasti akan selalu berkaitan erat dengan sebuah upacara-upacara
tertentu seperti perkawinan, kelahiran, kematian, serta upacara keagamaan dan kenegaraan.
4. Musik Sebagai Sarana Tari
Musik juga berfungsi sebagai pengiring seni tari, karna selalu cocok bila dihubungkan
dengan tarian. Keduanya saling berkaitan satu sama lain dengan adanya suatu kesamaan
pola dan ritme satu sama lainnya, suatu tarian tanpa diiringi irama musik akan terasa
hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari.
5. Musik Sebagai Sarana Pendidikan
Musik juga bisa sebagai media pendidikan, musik digunakan dalam suatu proses
pembelajaran di sekolah. Musik digunakan untuk menciptakan rasa cinta tanah air kepada
siswa-siswanya melalui lagu-lagu perjuangan.

Unsur-Unsur Seni Musik


1. Melodi
Melodi merupakan suatu tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam seni
musik. Dalam sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah bergerak untuk
menuju puncak dan lalu kembali ke kondisi sebelumnya.
2. Ritme
Ritme (irama) ialah suatu rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari
musik. Ritme ini terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam panjang pendeknya dalam
waktu yang bermaca-macam, dan akan membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa
dalam setiap ayunan birama (Jamalus,1998:7).
3. Harmoni
Harmoni ialah suatu cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan
tentang keindahan komposisi musik (Banoe, 2003:180). Harmoni juga merupakan bagian
yang melibatkan nada atau kunci (kord) yang berlangsung secara terus-menerus.
4. Dinamik
Dinamik ialah suatu tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik, keras dan
lembut ini diperlukan agar musik tidak terdengar monoton atau datar.
5. Tangga nada
Tangga nada ialah suatu urutan dari suatu nada yang disusun seperti tangga. Tangga nada
ini dibagi menjadi dua, yakni tangga nada diatonik dan pentatonik. Tangga nada diatonik
ialah sebuah tangga nada yang terdiri dari 7 nada yang berdasarkan interval-interval yang
telah ditentukan. Sedangkan pengertian tangga nada pentatonis yakni suatu tangga nada
yang hanya terdiri dari 5 nada pokok.

Pertunjukan Seni Musik


Pertunjukan seni musik adalah pengungkapan ekspresi secara fisik pada musik. Biasanya,
setiap pertunjukan seni musik akan disiapkan dengan terstruktur dan terencana. Namun,
kerap kali setiap pertunjukan dimulai, rencana dapat berubah. Karena sebuah pertunjukan
dapat diimprovisasikan. Musisi akan sesekali menambahkan improvisasi untuk membuat
pertunjukan yang unik dan menarik.
1. Budaya Pertunjukan Seni Musik
Banyak budaya yang berisi tradisi kuat dalam pertunjukan maupun solo, seperti pada
musik klasik India dan tradisi seni musik barat. Pada budaya lain, seperti di Bali, terdapat
tradisi pertunjukan berkelompok yang kuat. Pertunjukan dapat berupa pemain solo yang
menggunakan improvisasi untuk kesenangan pribadi sampai yang sangat terencana dan
teratur seperti pada musik klasik modern, upacara keagamaan, festival musik, atau
kompetisi musik.
2. Bentuk Pertunjukan Seni Musik
Pertunjukan seni musik memiliki beberapa bentuk atau cara penyajiannya. Ada yang
disajikan oleh seorang musisi, dengan beberapa musisi, orkestra yang dihadiri banyak
orang, dan penyajian dengan musik elektrik. Semua pertunjukan seni musik dilakukan
dengan sangat formal. Penonton diharapkan untuk tenang dan tidak ribut. Namun, banyak
penyajian musik elektrik yang dilakukan secara tidak formal. Seperti pada konser-konser di
ruang publik dimana penonton bebas teriak, menari, atau ikut menyanyi.
3. Persiapan Pertunjukan Seni Musik
Sebuah pertunjukan seni musik terutama yang akan dipertontonkan oleh orang banyak,
harus dilaksanakan dengan baik dan sempurna. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang
terorganisasi untuk mempersiapkan sebuah pertunjukan seni musik. Hal yang harus
diperhatikan adalah kemampuan teknis, kemampuan berkomunikasi dengan penonton
(secara verbal maupun dengan musik), cara bersikap saat tampil, mengatasi rasa gugup
ketika tampil, dll. Hal ini tentu membutuhkan latihan secara tekun.

Pendidikan Seni Musik


Pendidikan seni musik bertujuan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
berekspresi, berapresiasi, berkreasi, membentuk harmoni, dan menciptakan keindahan.
Dengan demikian, mereka dapat membekali diri dengan pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang dapat mereka gunakan untuk membantu memecahkan permasalah hidup sehari-
hari. Pendidikan seni musik juga dapat mengembangkan kepribadiannya.
1. Pendidikan Seni Musik dan Sikap Toleransi
Pendidikan seni musik diharapkan mampu memfasilitasi dan mengakomodir keberagaman
masing-masing individu peserta didik maupun keragaman budaya masing-masing daerah,
serta budaya nasional dalam rangka menyikapi arus globalisasi. Pendidik dapat
membentuk kelompok dalam performan terhadap lagu daerah, sehingga akan membantu
peserta didik untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan menumbuhkan sikap toleransi sesama
mereka. Strategi ini dapat memberikan pengalaman dan kesadaran, serta kepedulian
peserta didik akan keberagaman kultur, dan akhirnya akan mengurangi prasangka terhadap
etnis sesama peserta didik atau etnis kelompok lain. Sehingga dengan pengurangan
prasangka justru akan menumbuhkan sikap terbuka dan terjalinnya kerjasama, serta iklim
kultur yang positif.
2. Pendidikan Seni Musik untuk Mengembangkan Kreativitas
Pendidikan seni musik dapat merangsang peserta didik untuk berkreativitas. Yaitu kreatif
dalam berkreasi dengan berbagai alat musik atau suara vokal yang dimiliki. Aktivitas-
aktivitas demikian tidak hanya membentuk kreativitas di bidang seni musik saja, tetapi
dapat mengembangkan pola pikir kreatif yang sangat berguna untuk menjalani hidup di
masa depan.

Anda mungkin juga menyukai