Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

MIOMA UTERI

A. DEFINISI

Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim disertai jaringan ikatnya

sehingga dapat dalam bentuk padat -karena jaringan ikatnya dominan dan lunak-

karena otot rahimnya dominan. Kejadian mioma uteri sukar ditetapkan karena

tidak semua mioma uteri memberikan keluhan dan memerlukan tindakan operasi.

Sebagian penderita mioma uteri tidak memberikan keluhan apa pun dan

ditemukan secara kebetulan dari pemeriksaan. Sebagian mioma uteri ditemukan

pada masa reproduksi karena adanya rangsangan estrogen. Dengan demikian

mioma uteri tidak dijumpai sebelum datang haid (menarche) dan akan mengalami

pengecilan setelah mati haid (menopaaause). Bila pada masa menopause tumor

yang berasal dari mioma uteri masih tetap besar atau bertambah besar,

kemungkinan degenerasi ganas menjadi sarkoma uteri. Bila dijumpai pembesaran

abdomen sebelum menarche, hal itu pasti bukan mioma uteri tetapi kista ovari dan

kemungkinan besar menjadi ganas.

Tumor uterus adalah tumor alat genital yang bersifat neoflasma jinak yang

terdapat pada ektoserviks maupun endoserviks-endometrium Atau suatu tumor

jinak yang berbatas tegas, tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan

jaringan ikat fibrous. Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot

uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya (Wiknjosastro, 2007). Mioma uteri

merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya. Sehingga dapat
dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya, dominan dan lunak sehingga otot

rahimnya dominan (Manuaba, 1998).

B. ETIOLOGI

1. Wanita dengan nullypara ( wanita kurang subur ).

2. Etiologi secara pasti tidak diketahui Tetapi ada korelasi antara

pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada

jaringan mioma uteri dan juga dipengaruhi oleh hormone pertumbuhan.

3. faktor genetik

4. Resiko tinggi wanita dengan umur diatas 35 tahun

C. PATOFISIOLOGI

Sarang tumor diuterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1-3%, sisanya

adalah dari korpurs uterus.

Menurut letaknya,mioma dapat kita dapati sebagai:

1. Mioma submukosum : berada dibawah endemetrium dan menonjol kedalam

rongga uterus. Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip,

kemudian dilahirkan melalui saluran serviks (myomgeburt). Mioma

subserosum dapat tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi

mioma intraligameter.

2. Mioma intra mural : mioma terdapat diding uterus diantara serabut mioma

meometrium.

3. Mioma subserosum : apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol

pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Mioma subserosum dapat pula

tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum

dan kemudian membebaskan diri Dario uterus, sehingga disebut wandering /


parasitic fibroid. Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu

uterus. Mioma pada servik dapat menonjol kedalam saluran servik sehingga

ostium uteri eksternum berbentuk bulan sabit. Apabila mioma dibelah maka

tampak bahwa mioma terdiri atas berkas otot polos dan jaringan ikat yang

tersusun seperti konde/ pusaran air ( whorl like pattern), dengan

pseudokapsule yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena

pertumbuhan sarang mioma ini. Dengan pertumbuhan mioma dapat

mencapai berat lebih 5 kg. jarang sekali mioma ditemukan pada wanita

subur berumur 20 thn, paling banyak pada umur 35 – 45 tahun ( kurang lebih

25%). Pertumbuhan mioma diperkirakan memerlukan waktu 3 tahun agar

dapat mencapai ukuran sebesar tinju, akan tetapi beberapa kasus ternyata

tumbuh cepat. Setelah menopause banyak mioma menjadi lisut hanya 5-10 %

saja masih tumbuh lebih lanjut.

D. MANIFESTASI KLINIK

Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma berada

(serviks, intramural,submukus,subserus), besarnya tumor, perubahan dan

komplikasi yang terjadi.

Gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Perdarahan abnormal adalah ganguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah

hipermenore,menoragia dan dapat juga terjadi metroragia.

2. Rasa nyeri adalah yang timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang

mioma,yang disertai nekrosis dan peradangan.

3. Gejala dan tanda penekanan. Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat

mioma uteri. Penekanan pada kandung akan menyebabkan poliuri, pada ureter
dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada penekanan dapat

menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh

limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai.

4. Adanya rasa penuh atau berat pada perut bagian bawah dan teraba massa yang

padat kenyal

5. Gangguan haid atau perdarahan abnormal dari uterus yaitu hipermenore,

metroragi, dismenorea

6. Rasa nyeri akibat torsi atau mengalami degenerasi

7. Infertilitas

8. Abortus

E. PATOLOGI

Berdasarkan teori genitoblast (sel nest) Meyer dan de Snoo dan rangsangan terus-

menerus setiap bulan dari estrogen, maka pertumbuhan mioma uteri menjadi :

1. Berlapis seperti bawang

2. Lokalisasi bervariasi

a) Subserosa

b) Di bawah lapisan peritonium

c) Dapat bertangkai dan melayang dalam kavum abdomen

3. Intramural

Di dalam otot rahim dapat besar, padat (jaringan ikat dominan), lunak (jaringan

otot rahim dominan)

4. Submukosa

a) Di bawah lapisan dalam rahim

b) Memperluas permukaan ruangan rahim


c) Bertangkai dan dapat dikeluarkan melalui kanalis servikalis

5. Servikal mioma

Tumbuh di daerah serviks uteri

F. TANDA DAN GEJALA

Gejala klinik mioma uteri adalah :

1. Perdarahan tidak normal

Hipermenorea, perdarahan banyak saat menstruasi, karena :

a) Meluasnya permukaan endometrium dalam proses menstruasi

b) Gangguan kontraksi otot rahim

c) Perdarahan berkepanjangan

Akibat perdarahan, penderita dapat mengeluh anemis karena kekurangan darah,

pusing, cepat lelah, dan mudah terjadi infeksi.

2. Penekanan rahim yang membesar

Penekanan rahim karena pembesaran mio uteri dapat terjadi :

a) Terasa berat di abdomen bagian bawah

b) Sukar miksi atau defekasi

c) Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf

3. Ganguan pertumbuhann dan perkembangann kehamilan

Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkann proses saling

mempengaruhi :

a) Kehamilan dapat mengalami keguguran

b) Persalinan prematuritas

c) Gangguan saat proses persalinan

d) Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas


e) Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemerikasaan pelvis mendeteksi pembesaran uterus

2. USG abdominal dan transvaginal dapat membantu menegakkan dugaan klinis

3. Aspirat endoservikal menunjukan sel abnormal

4. Biopsi endometrial.

5. Dilatasi dan kuretase merupakan alat diagnostik yang paling akurat.

6. Pemeriksaan tambahan meliputi pemeriksaan metastatik (sinar X dan

sitoskopi).

H. KOMPLIKASI

Degenerasi ganas

1. Mioma uteri yang menjadi leimiosarkoma ditemukan hanya 0,32 – 0,6 % dari

seluruh mioma serta merupakan 50 – 70 % dari semua sarcoma uterus.

2. Torsi (putaran tangkai)

3. Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan

sirkulasi akut hingga mengalami nekrosis, kemudian terjadilah sindrom

abdomen akut.

4. Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, menyebabkan infertilitas: resiko

terjadinya abortus bertambah karena distorsi rongga uterus khususnya pada

mioma sub mukosum, letak janin menghalangi kemajuan kehamilan karena

letaknya pada serviks uteri menyebabkan inersia maupun autonia uteri.


I. KOMPLIKASI

1. Degenerasi ganas

2. Mioma uteri yang menjadi leimiosarkoma ditemukan hanya 0,32 – 0,6 % dari

seluruh mioma serta merupakan 50 – 70 % dari semua sarcoma uterus.

3. Torsi (putaran tangkai)

4. Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan

sirkulasi akut hingga mengalami nekrosis, kemudian terjadilah sindrom

abdomen akut.

5. Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, menyebabkan infertilitas: resiko

terjadinya abortus bertambah karena distorsi rongga uterus khususnya pada

mioma sub mukosum, letak janin menghalangi kemajuan kehamilan karena

letaknya pada serviks uteri menyebabkan inersia maupun autonia uteri.

6. Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan :

a) Mengurangi kemungkinan wanita menjadi hamil, terutama pada mioma

uteri submukosum

b) Kemungkinan abortus bertambah

c) Kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar dan

letak subserus

d) Menghalang-halangi lahirnya bayi, terutama pada mioma yang letaknya di

serviks

e) Inersia uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di dalam

dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma

f) Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang submukus dan

intramural
g) Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan edema,

terutama dalam bulan-bulan pertama, mungkin karena pengaruh hormonal.

Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak bertambah besar lagi.

h) Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat beruah bentuk, dan

mudah terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya sehingga terjadi perrdarahan

dan nekrosis, terutama di tengah-tengah tumor. Tumor tampak merah

(degenerasi merah) atau tampak seperti daging (degenerasi karnosa).

Perubahan ini menyebabkan rasa nyeri di perut yang disertai gejala-gejala

rangsangan peritonium daan gejala-gejala peradangaan, walau pun

peradangan dalam hal ini bersifat suci hama (steril). Lebih sering lagi

komplikasi ini terjadi dalam masa nifas karena sirkulasi dalam tumor

mengurang akibat perubahan-perubahan sirkulasi yang dialami oleh wanita

setelah bayi lahir.

7. Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami perputaran tangkai

akibat desakan uterus yang makin lama makin membesar. Torsi menyebabkan

gangguan sirkulasi yang nekrosis yang menimbulkan gambaran klinik perut

yang mendadak (acute abdomen)

J. PENGOBATAN

Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 55 % dari

semua mioma uteri tidak membutuhkan pengobatan dalam bentuk apa pun,

terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau

keluhan. Pemberian GnRHa (buseriline acetate) selam 16 minggu pada mioma

uteri menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus dalam

keseluruhannya menjadi lebih kecil.


Pengobatan operatif. Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja

tanpa pengangkatan uterus, hal ini dapat dikerjakan pada mioma sub mukosum

pada myom geburt dengan cara ektirvasi pada vagina. 25 – 35 % memerlukan

histerektomi (per abdominal atau per vaginam) tindakan ini dilakukan dengan

alasan mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri. Penanganan operatif ini

dilakukan bila ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus , pertumbuhan tumor

cepat, bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya, penekanan pada

jaringan sekitarnya

Radioterapi. Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi

sehingga penderita mengalami menopause. Tindakan ini dilakukan jika tidak ada

keganasan pada uterus. Penanganan konservatif dilakukan bila mioma yang kecil

pada pra dan post menopause tanpa gejala.

K. DIAGNOSIS

Secara sederhana, kemungkinan mioma uteri dapat diperkirakan dengan

memperhatikan gejala klinik, yaitu perdarahan menstruasi yang tidak normal.

Terdapat gangguan miksi atau buang air besar, dan terasa nyeri terutama saat

menstruasi. Pada pemeriksaan dalam, dapat teraba tumor padat pada abdomen

bagian bawah dan pergerakan tumor terbatas.

L. PENATALAKSANAAN

Pada umumya tidak dilakukan operasi untuk mengangkat mioma dalam

kehamilan, demikian pula tidak dilakukan abortus provokatus. Apabila terjadi

degenerasi merah pada mioma dengan gejala-gejala tersebut di atas, biasanya

sikap konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi

hasil yang cukup memuaskan. Antibiotik tidak banyak gunanya karena proses
peradangannya bersifat suci hama. Akan tetapi, bila dianggap perlu, dapat

dilakukan laparatomi percobaan dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan apa

yang ditemukan waktu perut dibuka. Apabila mioma menghalang-halangi lahirnya

janin, harus dilakukan sectio caesaria. Dalam masa nifas mioma dibiarkan kecuali

apabila timbul gejala-gejala akut yang membahayakan. Pengangkatannya

dilakukan secepatnya setelah 3 bulan; akan tetapi pada saat itu mioma sudah

sedemikian mengecil sehingga tidak memerlukan pembedahan.

M. RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnosis Tujuan Intervensi


1 Nyeri Akut NOC: Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
berhubungan asuhan keperawatan selama - Kaji secara komphrehensif tentang
dengan agen 5X24jam pasien mampu untuk nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik
injuri fisik Mengontrol nyeri dengan dan onset, durasi, frekuensi, kualitas,
indikator: intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-
- Mengenal factor-faktor faktor presipitasi
penyebab nyeri - observasi isyarat-isyarat non
- Mengenal onset nyeri verbal dari ketidaknyamanan,
- Melakukan tindakan khususnya dalam ketidakmampuan
pertolongan non-analgetik untuk komunikasi secara efektif
- Menggunakan analgetik - Berikan analgetik sesuai dengan
- Melaporkan gejala-gejala anjuran
kepada tim kesehatan - Gunakan komunikiasi terapeutik
- Mengontrol nyeri agar pasien dapat mengekspresikan
nyeri
Keterangan: - Kaji latar belakang budaya pasien
- 1 = tidak pernah dilakukan - Tentukan dampak dari ekspresi
- 2 = jarang dilakukan nyeri terhadap kualitas hidup: pola
- 3 =kadang-kadang dilakukan tidur, nafsu makan, aktifitas kognisi,
- 4 =sering dilakukan mood, relationship, pekerjaan,
- 5 = selalu dilakukan tanggungjawab peran
pasien - Kaji pengalaman individu
terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri
kronis
Menunjukan tingkat nyeri - Evaluasi tentang keefektifan dari
Indikator: tindakan mengontrol nyeri yang telah
- Melaporkan nyeri digunakan
- Melaporkan frekuensi nyeri - Berikan dukungan terhadap pasien
- Melaporkan lamanya episode dan keluarga
nyeri - Berikan informasi tentang nyeri,
- Mengekspresi nyeri: wajah seperti: penyebab, berapa lama
- Menunjukan posisi melindungi terjadi, dan tindakan pencegahan
tubuh - kontrol faktor-faktor lingkungan
- kegelisahan yang dapat mempengaruhi respon
- perubahan respirasi rate pasien terhadap
- perubahan Heart Rate ketidaknyamanan (seperti: temperatur
- Perubahan tekanan Darah ruangan, penyinaran, dll)
- Perubahan ukuran Pupil - Anjurkan pasien untuk memonitor
- Perspirasi sendiri nyeri
- Kehilangan nafsu makan - Ajarkan penggunaan teknik non-
farmakologi (seperti: relaksasi, guided
Keterangan: imagery, terapi musik, distraksi,
1 : Berat aplikasi panas-dingin, massase)
2 : Agak berat - Evaluasi keefektifan dari tindakan
3 : Sedang mengontrol nyeri
4 : Sedikit - Modifikasi tindakan mengontrol
5 : Tidak ada nyeri berdasarkan respon pasien
- Tingkatkan tidur/istirahat yang
cukup
- Anjurkan pasien untuk berdiskusi
tentang pengalaman nyeri secara tepat
- Beritahu dokter jika tindakan tidak
berhasil atau terjadi keluhan
- Informasikan kepada tim
kesehatan lainnya/anggota keluarga
saat tindakan nonfarmakologi
dilakukan, untuk pendekatan preventif
- Monitor kenyamanan pasien
terhadap manajemen nyeri

Pemberian Analgetik
- Tentukan lokasi nyeri,
karakteristik, kualitas,dan keparahan
sebelum pengobatan
- Berikan obat dengan prinsip 5
benar
- Cek riwayat alergi obat
- Libatkan pasien dalam pemilhan
analgetik yang akan digunakan
- Pilih analgetik secara tepat
/kombinasi lebih dari satu analgetik
jika telah diresepkan
- Tentukan pilihan analgetik
(narkotik, non narkotik, NSAID)
berdasarkan tipe dan keparahan nyeri
- Monitor tanda-tanda vital, sebelum
dan sesuadah pemberian analgetik
- Monitor reaksi obat dan
efeksamping obat
- Dokumentasikan respon setelah
pemberian analgetik dan efek
sampingnya
- Lakukan tindakan-tindakan untuk
menurunkan efek analgetik
(konstipasi/iritasi lambung)

Manajemen Lingkungan:
Kenyamanan
- Pilihlah ruangan dengan
lingkungan yang tepat
- Batasi pengunjung
- Tentukan hal hal yang
menyebabkan ketidaknyamanan
pasien sepeti pakaian lembab
- Sediakan tempat tidur yang
nyaman dan bersih
- Tentukan temperatur ruangan yang
paling nyaman
- Hindari penyinaran langsung
dengan mata
- Sediakan lingkungan yang tenang
- Perhatikan hygiene pasien untuk
menjaga kenyamanan
- Atur posisi pasien yang membuat
nyaman

2 Risiko Setelah dilakuakan asuhan Kontrol Infeksi


Infeksi b.d keperawatan selama 5 X 24jam - Bersikan lingkungan setelah
prosedur pasien dapat memperoleh digunakan oleh pasien
invasive, 1.Pengetahuan:Kontrol - Ganti peralatan pasien setiap
trauma infeksi selesai tindakan
Indikator: - Batasi jumlah pengunjung
- Menerangkan cara-cara
- Ajarkan cuci tangan untuk menjaga
penyebaran infeksi kesehatan individu
- Menerangkan factor-faktor - Anjurkan pasien untuk cuci tangan
yang berkontribusi dengan dengan tepat
penyebaran - Gunakan sabun antimikrobial
- Menjelaskan tanda-tanda dan untuk cuci tangan
gejala - Anjurkan pengunjung untuk
- Menjelaskan aktivitas yang mencuci tangan sebelum dan setelah
dapat meningkatkan resistensi meninggalkan ruangan pasien
terhadap infeksi - Cuci tangan sebelum dan sesudah
Keterangan: kontak dengan pasien
1 : tidak pernah - Lakukan universal precautions
2 : terbatas - Gunakan sarung tangan steril
3 : sedang - Lakukan perawatan aseptic pada
4 : sering semua jalur IV
5 : selalu - Lakukan teknik perawatan luka
2.Status Nutrisi yang tepat
- Asupan nutrisi - Ajarkan pasien untuk pengambilan
- Asupan makanan dan cairan urin porsi tengah
- Energi - Tingkatkan asupan nutrisi
- Masa tubuh - Anjurkan asupan cairan yang
- Berat badan cukup
Keterangan: - Anjurkan istirahat
1 : sangat bermasalah - Berikan terapi antibiotik
2 : bermasalah - Ajarkan pasien dan keluarga
3 : sedang tentang tanda-tanda dan gejala dari
4 : sedikit bermasalah infeksi
5 : tidak bemasalah - Ajarkan pasien dan anggota
keluarga bagaimana mencegah infeksi

3 Kurang 1. Pengetahuan : proses


1. Pembelajaran : proses penyakit
pengetahuan penyakit - Kaji tingkat pengetahuan klien
tentang - Mengenal nama penyakit tentang penyakit
program - Deskripsi proses penyakit - Jelaskan patofisiologi penyakit dan
penggobatan - Deskripsi faktor penyebab bagaimana kaitannya dengan anatomi
dan tindakan atau faktor pencetus dan fisiologi tubuh
preventif - Deskripsi tanda dan gejala - Deskripsikan tanda dan gejala umum
- Deskripsi cara meminimalkan penyakit
perkembangan penyakit - Identifikasi kemingkinan penyebab
- Deskripsi komplikasi penyakit - Berikan informasi tentang kondisi
- Deskripsi tanda dan gejala klien
komplikasi penyakit - Berikan informasi tentang hasil
- Deskripsi cara mencegah pemeriksaan diagnostik
komplikasi - Diskusikan tentang pilihan terapi
Skala : - Instruksikan klien untuk melaporkan
1 : tidak ada tanda dan gejala kepada petugas
2 : sedikit
3 : sedang 2. Pembelajaran : prosedur/perawatan
4 : luas - Informasikan klien waktu
5 : lengkap pelaksanaan prosedur/perawatan
- Informasikan klien lama waktu
2. Pengetahuan : prosedur pelaksanaan prosedur/perawatan
perawatan - Kaji pengalaman klien dan tingkat
- Deskripsi prosedur perawatan pengetahuan klien tentang prosedur
- Penjelasan tujuan perawatan yang akan dilakukan
- Deskripsi langkah-langkah- Jelaskan tujuan prosedur/perawatan
prosedur - Instruksikan klien utnuk
- Deskripsi adanya pembatasan berpartisipasi selama
sehubungan dengan prosedur prosedur/perawatan
- Deskripsi alat-alat perawatan - Jelaskan hal-hal yang perlu
dilakukan setelah prosedur/perawatan
- Instruksikan klien menggunakan
Skala : tehnik koping untuk mengontrol
1 : tidak ada beberapa aspek selama
2 : sedikit prosedur/perawatan (relaksasi da
3 : sedang imagery)
4 : luas
5 : lengkap
4 PK : Perawat akan mengelola dan1. Ajarkan pada klien untuk
perdarahan meminimalkan komplikasi melaporkan perdarahan yang tidak
pranatal perdarahan pranatal biasanya dengan segera
2. Jika perdarahan terjadi, hubungi
dokter atau pantau : jumlaahnya,
adanya kram, kontraksi, nyeri, atau
nyeri tekan, TTV, haluaran urin
3. Pantau kontraksi jantung
4. Jangan melakukan pemeriksaan
dalam pada vagina dan pengkajian
rektum
5. Pertahankan klien posisi terlentang
6. Berikan opksigen, jika perlu
7. Jika terjadi tanda-tanda syok,
informasi padda pengelolaan
keperawatan lebih lanjut

5 PK : Perawat akan mengelola dan1. Kaji fundus uteri meliputi tinggi,


perdarahan meminimalkan komplikasi ukurssn, konsistensi
pascapartum perdarahan pascapartum 2. Hindari masaseee pada uterus
3. Pantau TTV secara teratur
4. Pantau kehilangan darah perineum
5. Pantau kadar HGB dan HCT
6. Laporkan pada dokter jika
perdarahan berlebih atau ada tanda
syok

Anda mungkin juga menyukai