Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN CITRA TUBUH DI RUANG


MAWAR RUMAH SAKIT BALADHIKA HUSADA JEMBER

oleh
Indah Dwi Haryati
NIM 132311101055

PROGRAM STUIDI P ENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
GANGGUAN CITRA TUBUH

A. Definisi Citra Tubuh


Citra tubuh atau Body image merupakan perasaan seseorang terhadap
tubuhnya sendiri baik berupa penilaian postif maupun negatif. Menurut Cash
dalam Miagi (2014), menyatakan bahwa citra tubuh merupakan persepsi yang
dimiliki seseorang terhadap tubuhnya, citra tubuh merupakan representasi internal
dan persepsi seseorang terhadap tubuhnya. Misalnya, seseorang merasa bahwa
tubuhnya itu lengkap atau tidak, seseorang merasa bahwa tinggi atau pendek,
seseorang merasa bahwa gemuk atau kurus. Hal ini akan memberikan perngaruh
yang signifikan terhadap cara pandang seseorang mengenai dirinya dan dalam
menjalani kehidupannya sehari-sehari. Menurut Rice dalam Muklis (2013), citra
tubuh merupakan gambaran mental yang dimiliki seseorang mengenai tubuhnya
yang meliputi pikiran, perasaan, penilaian, sensasi, kesadaran dan perilaku yang
terkait dengan tubuhnya sendiri. Citra tubuh didefinisikan sebagai gambaran yang
dimiliki seseorang dalam pikirannya mengenai penampilan (baik ukuran maupun
bentuk) tubuhnya, dan sikap yang dibentuk seseorang terhadap karakteristik dari
tubuhnya (Gardner dalam Mukhlis, 2013). Citra tubuh dibagi menjadi dua dimensi
yaitu evaluation dan investment, dimensi evaluation merujuk pada penilaian
mengenai penampilan fisiknya sedangkan dimensi investment merujuk pada usaha
atau perilaku yang dilakukan untuk menunjang penampilan (Cash dalam Miagi,
2014).

B. Epidemiologi
Kondisi aktual tubuh (penyakit) merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan gangguan citra tubuh. Seseorang juga dapat mengalami perubahan
citra tubuh karena respon psikologis. Menurut Saraswati 2016, citra tubuh pada
penderita TB paru di RS PKU Muhammadiyah Gombong prosentase terbesar
adalah kurang yaitu sebanyak 83.9%. Pasien dengan stoma menghadapi beberapa
stres khusus, yakni kemungkinan terisolasi, harga diri yang rendah, gangguan citra
tubuh, dan memiliki rasa tidak kompeten (Black dalam Rangki, 2014). Hasil
penelitian Chris dalam Guntari (2016), tentang konsep diri penderita kanker
payudara pasca tindakan operatif menyatakan bahwa wanita penderita kanker
payudara menilai diri secara negatif dan cenderung merasa tidak puas dengan
penampilan fisiknya yang menyebabkan penderita kanker payudara menampilkan
kesan yang negatif seperti rasa malu dan rendah diri terhadap orang lain karena
keadaan fisik yang dirasakan tidak sempurna lagi dan tidak sesuai dengan yang
diharapkan.

C. Etiologi
Citra tubuh dipengaruhi oleh perubahan kognitif dan perkembangan fisik.
Perubahan dalam penampilan tubuh, seperti amputasi, perubahan penampilan
wajah adalah stresor yang sangat mempengaruhi citra tubuh. Mastektomi,
ileostomi dan kolostomi yang mengubah tampilan pada fungsi tubuh, meskipun
perubahan tersebut tidak tampak saat berpakaian namun perubahan ini
mempunyai efek yang signifikan bagi individu (Potter & Perry, 2005). Faktor
yang berhubungan dengan gangguan citra tubuh meliputi, cedera, gangguan
fungsi psikososial, ketidaksesuaian budaya, ketidakseseuaian spiritual, penyakit,
perubahan fungsi kognitif, perubahan fungsi tubuh (karena anomali, penyakit,
medikasi, kehamilan, radiasi, pembedahan, trauma, dll), perubahan persepsi diri,
program pengobatan, prosedur bedah, transisis perkembangan dan trauma
(NANDA, 2015)

D. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala yang dialami seseorang saat mengalami gangguan citra
tubuh meliputi :
1. Berfokus pada fungsi masa lalu
2. Berfokus pada kekuatan sebelumnya
3. Berfokus pada penampilan masalalu
4. Depersonalisai bagian tubuh melalui penggunaan kata ganti impersonal
5. Depersonalisai kehilangan melalui penggunaan kata ganti impersonal
6. Gangguan fungsi tubuh
7. Gangguan pandangan tentang tubuh seseoran (mis., penampilan, struktur
fungsi)
8. Gangguan struktur tubuh
9. Memperluas batasan tubh (mis., memasukkan objek eksternal)
10. Menekankan pada kekuatan yang tersisa
11. Menekankan pencapaian
12. Persepsi yang merefleksikan perubahan pandangan tentang penampilan tubuh
seseorang
13. Menghindari melihat tubuh
14. Menghindari menyentuh tubuh
15. Menolak menerima perubahan
16. Menyembunyikan bagian tubuh
17. Perasaaan negatif tentang tubuh
18. Perilaku memantau tubuh
19. Perilaku mengenali tubuh
20. Perubahan gaya hidup
21. Perubahan lingkungan sosial
22. Perubahan pada kemampuan memperkirakan hubungan spasial tubuh dengan
lingkungan
23. Preokupasi pada kehilangan
24. Preokupasi pada perubahan
25. Respon nonverbal pada perubahan tubuh (mis., penampilan struktur, fungsi)
26. Respon nonverbal pada perubahan yang dirasakan pada tubuh (mis.,
penampilan struktur, fungsi)
27. Takut reaksi orang lain
28. Terlalu terbuka tentang bagian tubuh
29. Tidak ada bagian tubuh
30. Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi. (NANDA, 2016)

E. Patofisiologi dan Clinical Pathway


Citra tubuh dipengaruhi oleh perubahan kognitif dan perkembangan fisik.
Perubahan dalam penampilan tubuh, seperti amputasi, perubahan penampilan
wajah adalah stresor yang sangat mempengaruhi citra tubuh. Mastektomi,
ileostomi dan kolostomi yang mengubah tampilan pada fungsi tubuh, meskipun
perubahan tersebut tidak tampak saat berpakaian namun perubahan ini
mempunyai efek yang signifikan bagi individu (Potter & Perry, 2005).

Pathway

Penyakit Pembedahan Kehamilan Penuaan


Mis: Diabetes, Mis:
Stroke, Artritis, Kolostomi,
obesiatas, Mastektomi,
anoreksia, dll Trakeostomi,
dll
Perubahan bentuk/ tampilan

Stresor citra tubuh

Perubahan persepsi kearah


negatif

Perubahan perilaku kearah


negatif

Citra Tubuh menurun

Gangguan Citra tubuh

F. Penatalaksanaan Medis
-
Harga diri rendah situasional Isolasi Sosial
G. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan yang sering muncul
Gangguan Citra Tubuh
Definisi: Konfusi dalam gambaran mental tentang diri- fisik Individu.
Batasan karakteristik:
1) Berfokus pada fungsi masa 15) Menghindari melihat tubuh
lalu 16) Menghindari menyentuh
2) Berfokus pada kekuatan tubuh
sebelumnya 17) Menolak menerima
3) Berfokus pada penampilan perubahan
masalalu 18) Menyembunyikan bagian
4) Depersonalisai bagian tubuh tubuh
melalui penggunaan kata 19) Perasaaan negatif tentang
ganti impersonal tubuh
5) Depersonalisai kehilangan 20) Perilaku memantau tubuh
melalui penggunaan kata 21) Perilaku mengenali tubuh
ganti impersonal 22) Perubahan gaya hidup
6) Gangguan fungsi tubuh 23) Perubahan lingkungan sosial
7) Gangguan pandangan 24) Perubahan pada kemampuan
tentang tubuh seseoran (mis., memperkirakan hubungan
penampilan, struktur fungsi) spasial tubuh dengan
8) Gangguan struktur tubuh lingkungan
9) Memperluas batasan tubh 25) Preokupasi pada kehilangan
(mis., memasukkan objek 26) Preokupasi pada perubahan
eksternal) 27) Respon nonverbal pada
10) Menekankan pada kekuatan perubahan tubuh (mis.,
yang tersisa penampilan struktur, fungsi)
11) Menekankan pencapaian 28) Respon nonverbal pada
12) Persepsi yang merefleksikan perubahan yang dirasakan
perubahan pandangan pada tubuh (mis.,
tentang penampilan tubuh penampilan struktur, fungsi)
seseorang 29) Takut reaksi orang lain
13) Personalisasi bagian tubuh 30) Terlalu terbuka tentang
dengan nama bagian tubuh
14) Personalisasi kehilangan 31) Tidak ada bagian tubuh
dengan nama
32) Trauma terhadap bagian
tubuh yang tidak berfungsi.
Nursing Care Plan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan

Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Peningkatan Citra Tubuh (5220)
Citra Tubuh pasien mulai menerima perubahan fisik yang dialami dan
dapat meningkatkan citra tubuhnya dengan kriteria hasil :
1. Tentukan harapan citra diri klien didasarkan pada
(00118)
tahap perkembangan
2. Gunakan bimbingan antisipasif menyiapkan pasien
Citra Tubuh (1200) terkait dengan perubahan-perubahan citra tubuh
yang (telah) diprediksikan
Tujuan 3. Tentukan jika terdapat perasaan tidak suka
No Indikator Awal
1 2 3 4 5 terhadap karakteristik fisik khusus yang
menciptakan disfungsi paralisis sosial untuk
1 gambaran internal diri
remaja dan kelompok dengan risiko tinggi lain
2 kesesuaian antara realitas 4. Bantu klien untuk mendiskusikan perubahan-
tubuh dan ideal tubuh perubahan (bagian tubuh) disebabkan adanya
dengan penampilan tubuh penyakit atau pembedahan dengan cara yang tepat
3 deskripsi bagian tubuh 5. Bantu pasien menentukan keberlanjutan dari
yang terkena (dampak)
perubahan-perubahan aktual dari tubuh atau
4 Sikap terhadap menyentuh
bagian tubuh yang terkena
tingkat fungsinya
5 Sikap terhadap 6. Tentukan perubahan fisik saat ini apakah
penggunaan strategi untuk berkontribusi pada citra diri pasien
meningkatkan penampilan 7. Bantu pasien memisahkan penampilan fisik dari
6 kepuasan dengan perasaan berharga secara pribadi dengan cara yang
penampilan tubuh tepat
8. Bantu pasien untuk menentukan pengaruh dari
7 Sikap terhadap peer group terhadap persepsi pasien mengenai citra
penggunaan strategi untuk tubuh saat ini
meningkatkan fungsi 9. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-
(tubuh ) perubahan yang disebabkan oleh pubertas, dengan
8 kepuasan dengan fungsi cara yang tepat
tubuh 10. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-
9 penyesuaian terhadap
perubahan tampilan fisik peubahan yang disebabkan oleh kehamilan normal
10 penyesuaian terhadap dengan cara yang tepat
perubahan fungsi tubuh 11. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-
11 penyesuaian terhadap peubahan yang disebabkan oleh penuaan dengan
perubahan status kesehatan cara yang tepat
12 penyesuaian terhadap 12. Ajarkan pada pasien mengenai perubahan-
perubahan tubuh akibat peubahan normal yang terjadi dalam tubuh terkait
cedera
dalam beberapa tahap proses penuaan dengan cara
13 penyesuaian terhadap
perubahan tubuh akibat yang tepat
pembedahan 13. Bantu pasien untuk mendiskusikan stresor yang
14 penyesuaian terhadap mempengaruhi citra diri terkait dengan kondisi
perubahan tubuh akibat kongenital, cedera, penyakit atau pembedahan
proses penuaan 14. Identifikasi dampak dari budaya pasien, agama,
Keterangan: ras, jenis kelamin dan usia terkait dengan citra diri
1. Tidak pernah positif 15. Monitor frekuensi dari pernyataan mengkritisi diri
2. Jarang positif 16. Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh
3. Kadang-kadang positif mana yang berubah
4. Sering positif 17. Monitor pernyataan yang mengidentifikasi citra
5. Konsisten positif tubuh mengenai ukuran dan berat
18. Gunakan gambaran mengenai gambaran diri
dengan mekanisme evaluasi dari perepsi diri anak
19. Instruksikan anak-anak mengenai fungsi dari
berbagai bagian tubuh dengan cara yang tepat
20. Tentukan persepsi pasien dan keluarga terkait
dengan perubahan citra diri dan realistis
21. Identifikasi strategi-strategi penggunaan koping
oleh orangtua dalam berespon terhadap perubahan
penampilan anak
22. Tentukan bagaimana anak berespon terhadap
tindakan yang dilakukan orang tua dengan cara
yang tepat
23. Ajarkan untuk melihat pentingnya respon mereka
terhadap perubahan tubuh anak dan penyesuaian
dimasa depan dengan cara yang tepat
24. Bantu orangtua untuk mengidentifikasi perasaan
sebelum mengintervensi anak dengan cara yang
tepat
25. Tentukan apakah perubahan citra tubuh
berkontribusi terhadap peningkatan isolasi sosial
26. Bantu pasien untuk mengidentifikasi bagian dari
tubuhnya yang memiliki persepsi positif terhadap
tubuhnya
27. Identifikasi cara menurunkan dampak dari adanya
perubahan bentuk melalui pakaian, rambut palsu,
atau kosmetik dengan cara yang tepat
28. Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan-
tindakan yang akan meningkatkan penampilan
29. Bantu pasien yang dirawat dirumah sakit untuk
mengaplikasikan kosmetik sebelum kehadiran,
dengan cara yang tepat
30. Fasilitasi kontak dengan individu yang mengalami
perubahan yang sama dalam hal citra tubuh
31. Identifikasi kelompok pendukung yang tersedia
bagi pasien
32. Bantu pasien yang berada pada resiko anoreksia
atau bulimia untuk mengembangkan harapan citra
tubuh yang lebih realistis
33. Gunakan laihan membuka diri dengan kelompok
remaja atau yang lain yang sangat kesal pada
atribut fisik yang normal
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, et all. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC). Oxford:


Elsevier.
Guntari, G. A. S., Suariyani, N. L. P. 2016. Gambaran Fisik Dan Psikologis
Penderita Kanker Payudara Post Mastektomi Di Rsup Sanglah Denpasar
Tahun 2014. Arc. Com. Health Vol. 3 No. 1 : 24 - 35 ISSN: 2527-3620
Herdman, T.H. & Kamitsuru S. 2015 diagnosis keperawatan Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta: EGC
Miagi, C. 2014. Gambaran Citra Tubuh dan Tingkat Depresi Pada Remaja
Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa. Skripsi.
Jatinangor: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Moorhead, et all. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Oxford:
Elsevier.
Mukhlis, A. 2013. Berpikir Positif pada Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh
(Body Image Dissatisfaction). Jurnal Psikologi Islam (JPI) Volume 10.
Nomor 1, Tahun 2013
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta:
EGC
Rangki, dkk. 2014. Pengalaman Hidup Pasien Stoma Pasca Kolostomi. Jurnal
Keperawatan Padjajaran ISBN: 2338-5324.
Saraswati, dkk. 2016. Konsep Diri Penderita Tb Paru Di RS PKU Muhammadiyah
Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni
2016.
Wilkinson, J. M. 2016. Diagnosis keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai