Kata Pengantar
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………. 1
Daftar Isi ………………………………………………………………….... 2
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang…………………………………………………………..… 3
b. Rumusan masalah………………………………………………………...... 3
c. Tujuan penulisan…………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
a. Lokasi Kerajaan Sriwijaya…………………………………………...…….. 4
b. Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya…………………………………...…... 4
c. aspek Kehidupan masyarakat Sriwijaya………………………………...…. 6
d. Faktor peneyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya………………………...... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran sejarah kelas XI, kita belajar tentang kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha yang pernah berdiri di Indonesia. Salah satunya adalah kerajaan Sriwijaya yang
merupakan salah satu dari kerajaan Hindu-Buddha yang memiliki wilayah kekuasaan yang
sangat luas. Kerajaan ini juga berhasil menguasai perairan di jalur perdagangan Negara barat
dan timur.
Kerajaan Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya) adalah salah satu kemaharajaan
maritim yang kuat di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan
daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera,
Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti “bercahaya” dan
wijaya berarti “kemenangan”.
Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang
pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal
selama 6 bulan. Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7,
yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya
terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan diantaranya
serangan dari raja Dharmawangsa Teguh dari Jawa di tahun 990, dan tahun 1025 serangan
Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya dibawah
kendali kerajaan Dharmasraya.
Setelah Sriwijaya jatuh, kerajaan ini terlupakan dan eksistensi Sriwijaya baru
diketahui secara resmi tahun 1918 oleh sejarawan Perancis George Cœdès dari École
française d’Extrême-Orient
B. Rumusan Masalah
1. Dimana lokasi Kejaraan Sriwijaya
2. Apa saja sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya
3. Bagaimana aspek kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya
4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui lokasi Kerajaan Sriwijaya
2. Untuk mengetahui sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya
3. Untuk mengetahui aspek kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya
4. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya runtuh
BAB II
PEMBAHASAN
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada akhir abad ke-7 M. ada 4 versi tentang lokasi kerajaan
Sriwijaya, yakni :
1. Pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang karena banyak di temukan prasasti Sriwijaya dan
adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.
2. Letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai Kampar kiri dan Kampar
kanan yang di perkirakandaerah Binanga yaitu terletak di Jambi juga strategis untuk
perdagangan.
3. Sekitar Aceh
4. Riau, dengan di temukannya peninggalan kerajaan Sriwijaya yaitu candi Muara Takus.
a. Berita China
Berdasarkan berita dari China yang di buat pada masa Dinasti Tang disebutkan bahwa
di pantai timur Sumatra selatan telah berdiri sebuah kerajaan yang disebut She-li-fo-she.
Nama kerajan tersebut diidentikkan dengan Sriwijaya. Pendeta Buddha dari China, I-Tsing
juga pernah singgah di Sriwijaya pada tahun 685 M untuk menerjemahkan kitab suci agama
Buddha selama 4 tahun di bawah bimbingan Sakyakirti.
b. Berita Arab
Berita dari Arab menyebutkan adanya negara Zabag (disamakan dengan Sriwijaya)
seperti dikatakan oleh Ibh Hordadbeh bahwa raja Zabag banyak menghasilkan emas setiap
tahunnya seberat 206 kg emas. Begitu juga berita dari Alberuni mengatakan Zabag lebih
dekat dengan China daripada India yang dikenal Swarnadipa (pulau emas) karena banyak
menghasilkan emas.
c. Berita India
Dari Berita India, dapat diketahui bahwa raja dari Kerajaan
Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan yang ada di India seperti
dengan Kerajaan Nalanda, dan Kerajaan Chola. Dengan Kerajaan Nalanda disebutkan bahwa
Raja Sriwijaya mendirikan sebuah prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Nalanda.
Namun hubungan dengan Kerajaan Chola (Cholamandala) menjadi retak setelah raja Chola,
yaitu Raja Rajendra Chola, ingin menguasai Selat Malaka.
1. Prasasti
3. Candi
Ditemukannya candi Muara Takus sebagai peninggalan dari kerajaan Sriwijaya.
C. Aspek Kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya
a. Aspek kehidupan politik
Raja-raja yang berhasil diketahui pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya diantaranya sebagai
berikut.
a. Raja Dapunta Hyang
Berita mengenai raja ini diketahui melalui Prasasti Kedukan Bukit (683 M). Pada masa
pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah berhasil memeperluas wilayak kekuasaannya
sampai ke wilayah Jambi, yaitu dengan menduduki daerah Minangatamwan.
Daerah ini memiliki arti yang sangat strategis dalam bidang perekonomian, karena daerah ini
dekat dengan jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Sejak awal
pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah mencita-citakan agar Kerajaan Sriwijaya
menjadi Kerajaan Maritim.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan