Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN WTO BAGI INDONESIA

Pebriani Hardiyanti
Kelas 7-A, Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan
email: pebrianihardiyanti90@gmail.com

Abstrak

World Trade Organization sebagai sebuah organisasi ‘penyetir’ peraturan perdagangan negara maju dan
negara berkembang memegang peranan penting untuk mensejahterakan negara-negara anggota dengan
mendorong adanya perdagangan bebas. Mandat yang luar biasa tersebut sejatinya harus dihasilkan melalui
pertimbangan yang adil, transparan, serta mampu menyelesaikan permasalahan dengan tidak didominasi
faktor politik. Dengan kebijakan WTO, yang diharapkan akan terus memperhatikan kondisi pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi negara berkembang, Indonesia sudah seharusnya siap menentukan arah kebijakan
perdagangan nasional yang sejalan dengan WTO. Siapkah Indonesia?

Kata Kunci: Perdagangan International, World Trade Organization, Negara Berkembang

PENDAHULUAN telematika, serta pengembangan kawasan


strategis. Kedelapan program utama tersebut
Pemerintah Indonesia menyusun program
terdiri dari 22 kegiatan ekonomi utama yaitu
Masterplan Percepatan dan Perluasan
telematika, perkapalan, tekstil, makanan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
minuman, besi baja, alutsista, kelapa sawit, karet,
sebagai salah satu program percepatan realisasi
kakao, peternakan, perkayuan, minyak dan gas,
perluasan pembangunan ekonomi dan
batubara, nikel, tembaga, bauksit, perikanan,
pemerataan kemakmuran masyarakat untuk
pariwisata, pertanian pangan, jabodetabek area,
mewujudkan Indonesia sebagai 10 negara maju
KSN Selat Sunda, dan peralatan transportasi.
tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan
Keberhasilan dari program MP3EI ini diharapkan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
mampu untuk memenuhi kebutuhan barang atas
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup
industri tertentu bahkan menyediakan produksi
masyarakat.
dalam negeri untuk dikomoditaskan di luar
Percepatan dan perluasan pembangunan Indonesia.
ekonomi Indonesia tersebut menetapkan
Kemampuan ataupun ketidakmampuan suatu
sejumlah program utama dan kegiatan ekonomi
negara untuk menyediakan kebutuhan
utama yang menjadi fokus pengembangan
masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri
strategi dan kebijakan. Berdasarkan kesepakatan
merupakan faktor utama yang menyebabkan
dalam MP3EI, Indonesia akan fokus pada 8
terjadinya perdagangan internasional. Adapun
program utama, yaitu pertanian, pertambangan,
alasan lain terjadinya perdagangan internasional
energi, industri, kelautan, pariwisata, dan
yang berkembang saat ini yaitu: adanya revolusi Trade/GATT) yang merupakan perjanjian
informasi dan transportasi yang mempermudah umum mengenai liberalisasi barang.
akses perdagangan; keunggulan dan kelebihan 2. Perjanjian Umum Perdagangan Jasa-jasa
setiap negara pada berbagai aspek sumber daya (General Agreement on Trade in
alam, manusia, serta teknologi; keyakinan dan Services/GATS).
kebebasan setiap negara untuk bertransaksi dan 3. Hak atas Kekayaan Intelektual yang Terkait
mencari peluang keuntungan; keunikan produksi; dengan Perdagangan (Trade-Related Aspects
serta fakta bahwa setiap negara membutuhkan of Intellectual Property Rights/TRIPS).
devisa untuk pembangunan. Adapun unsur pokok untuk kesuksesan WTO
adalah:
1. Penurunan Tarif. Menghapus atau
PEMBAHASAN menurunkan tarif atas suatu produk guna
mengurangi biaya ekspor, sehingga
A. World Trade Organization
membuka pasar tambahan bagi produsen.
Perdagangan Internasional yang dilakukan
2. Most Favoured Nation (MFN).
Indonesia salah satunya dinaungi oleh World
Mengharuskan pemerintah memperlakukan
Trade Organization (WTO). WTO adalah salah
semua negara, investasi dan perusahaan
satu organisasi internasional yang memegang
asing secara sama dari segi hukum atau non
peran penting dalam mengatur masalah-masalah
diskriminasi. Misalnya, suatu negara tidak
perdagangan dunia dengan maksud pendirian
dapat menghentikan impor daging sapi dari
untuk menciptakan kesejahteraan negara-negara
negara A bila ia tetap mengimpor daging
anggota melalui perdagangan internasional yang
sapi dari negara B.
lebih bebas. Saat ini WTO mempunyai 159 negara
3. National Treatment (NT). Mengharuskan
anggota serta 32 negara pengamat yang sudah
semua negara memperlakukan semua
mendaftar untuk menjadi anggota.. WTO mulai
negara, investasi dan perusahaan sama rata
berlaku pada 1 Januari 1995 dengan tugas
dengan investor dan perusahaan domestik.
utamanya adalah mendorong perdagangan bebas
Misalnya, pemerintah tidak boleh
dengan mengurangi dan menghilangkan
memberikan subsidi untuk perusahaan lokal
hambatan-hambatan perdagangan seperti tarif
yang memenuhi kriteria lingkungan hidup.
dan non tarif (misalnya regulasi); menyediakan
4. Penghapusan restriksi kuantitatif. Melarang
forum perundingan perdagangan internasional;
penggunaan restriksi selain tarif dan bea.
penyelesaian sengketa dagang; serta memantau
Negara tidak boleh membatasi ekspor atau
kebijakan perdagangan di negara-negara
impor dengan menetapkan kuota untuk
anggota. WTO merupakan metamorfosis dari
membatasi arus barang.
Perjanjian Umum Bea Masuk dan Perdagangan
atau GATT (General Agreement on Tariff and
Trade) yang didirikan tahun 1947, sebagai bagian B. Peran Serta WTO untuk Indonesia
dari kesepakatan di Bretton Woods, Amerika. Dengan adanya WTO, siap atau tidak,
Tiga isu besar yang berada di bawah WTO Indonesia harus membuka pasar dalam negeri
adalah: secara luas kepada negara-negara anggota.
1. Perjanjian Umum tentang Barang tariff dan Sebaliknya, Indonesia juga dipandang akan
barang (General agreement on Tariifs and mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk
memasuki pasar dalam negeri negara-negara izin impor. Adanya keseragaman tersebut
anggota WTO lainnya. dimaksudkan untuk menimbulkan efisiensi bagi
Manfaat WTO bagi Indonesia yaitu untuk eksportir karena mengurangi banyaknya
menghindari tindakan unilateral negara ekonomi perbedaan persyaratan diperlakukan oleh
kuat; memperkarakan praktek yang tidak sesuai masing-masing negara. Bagi importir, yang
dengan persetujuan WTO dengan adanya mengimpor bahan mentah atau setengah jadi
prosedur penyelesaian sengketa; membuka untuk diekspor, adanya ketentuan yang
peluang produk eskpor Indonesia dengan membolehkan melakukan impor tanpa adanya
liberalisasi perdagangan yang dipromosikan WTO; pembatasan kecuali tarif dan adanya
adanya aturan main yang jelas dalam praktek keseragaman aturan akan menjamin
perdagangan internasional; adanya transparansi kelangsungan usaha mereka. Aturan ini juga
peraturan; serta perlakuan khusus yang berbeda memberikan kepastian bagi importir bahwa
bagi Indonesia sebagai negara berkembang1. mereka akan menerima barang pada waktunya
Manfaat perdagangan internasional bagi dan dengan harga yang kompetitif. Disamping itu,
negara berkembang yang diberikan oleh sistem adanya aturan tentang tarif yang mengikat
hukum perdagangan multilateral dapat dilihat membuat importir juga mengetahui dengan jelas
dari dua perspektif. Pertama, dilihat dari sudut berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk
pandang eksportir dan kedua dari sudut pandang mengimpor suatu barang.
importir. Bagi eksportir, pada perdagangan Kebijakan WTO juga telah mengakomodasi
barang, hampir seluruh tarif di negara-negara kepentingan negara berkembang melalui
maju dan sebagian besar tarif di negara berbagai ketentuan yang disebut Special and
berkembang dan negara transisi ekonomi Differential Treatment (S&D). Kebijakan S&D
dipastikan tidak akan mengalami kenaikan. adalah hak-hak khusus dan keistimewaan-
Kepastian tidak akan adanya kenaikan tarif ini keistimewaan yang diberikan WTO kepada
memperluas akses pasar dan terdapat jaminan negara berkembang, dan tidak diberikan kepada
bahwa akses pasar tersebut tidak akan dirusak negara maju. Dimuatnya kebijakan ini
oleh pembatasan yang diterapkan secara dimaksudkan untuk memfasilitasi proses integrasi
mendadak oleh negara pengimpor. WTO juga negara berkembang ke dalam sistem
memberikan stabilitas bagi eksportir dengan perdagangan multilateral, serta membantu
mewajibkan setiap negara anggota menerapkan negara berkembang mengatasi kesulitan
ketentuan yang seragam tentang perbatasan pengimplementasian seluruh perjanjian WTO.
(border). Negara anggota juga wajib menjamin Sehingga diharapkan kepentingan pertumbuhan
aturan main yang jelas tentang kepabeanan, dan pembangunan negara berkembang tidak
seperti aturan tentang pemeriksaan barang atau terhambat. Selain itu, S&D menunjukkan bahwa
dengan perbedaan tingkat pembangunan yang
1
WTO mengklasifikasikan negara anggotanya ke dicapai oleh negara anggota memerlukan adanya
dalam dua kelompok, yaitu negara maju (developed
perangkat-perangkat kebijakan dalam mencapai
countries) dan negara berkembang (developing
countries termasuk negara terbelakang/miskin). Tetapi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang
definisi negara maju dan negara berkembang berbeda pula. Terdapat 145 ketentuan S&D yang
bergantung pada negara-negara anggota itu sendiri tersebar dalam berbagai perjanjian WTO, 107
memasukkan ke dalam kelompok yang mana.
Nevertheless, the WTO provides no definitions of
diantaranya diadopsi pada Putaran Uruguay, dan
developed and developing countries.
22 secara khusus diperuntukkan bagi negara Telah dikemukakan di bahasan sebelumnya
terbelakang (Least Developed Countries/LDCs). bahwa negara-negara anggota WTO terikat
WTO mengklasifikasikan ketentuan- berbagai ketentuan berlaku dalam perdagangan
ketentuan S&D ke dalam enam kategori: internasional yang memberikan keuntungan dan
 Ketentuan-ketentuan yang ditujukan untuk juga kerugian. Kurang terimplementasikannya
meningkatkan kesempatan perdagangan perjanjian-perjanjian WTO, termasuk ketentuan-
negara berkembang. ketentuan S&D, telah menjadi faktor utama
 Ketentuan-ketentuan yang menghendaki keprihatinan dan keluhan dari negara
negara-negara anggota WTO untuk berkembang yang dikemukakan baik di dalam
melindungi kepentingan negara berkembang. maupun di luar WTO.
 Ketentuan-ketentuan yang memberikan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri
fleksibilitas dalam komitmen, tindakan,dan WTO pun belum merasakan manfaat
penggunaan instrumen-instrumen kebijakan. perdagangan internasional melalui kebijakan
 Ketentuan-ketentuan yang memberikan masa WTO secara maksimal dikarenakan oleh berbagai
transisi. hal. Indonesia diharuskan melakukan berbagai
 Ketentuan-ketentuan tentang bantuan teknis. standardisasi yang menyulitkan. Produk-prosuk
 Ketentuan-ketentuan khusus bagi negara Indonesia sulit menembus perdagangan
terbelakang. internasional sedangkan produk asing dalam
pasar dalam negeri justru melimpah sehingga
C. Hambatan Kebijakan WTO pertumbuhan ekonomi mengalami tantangan
Kontroversi tentang manfaat liberalisasi berarti. Selain itu, Indonesia merasakan
perdagangan terus menjadi diskusi global. diskriminasi sebagai negara berkembang.
Sebagian pendapat memandang liberalisasi Kemudian dengan kebijakan hambatan
perdagangan secara negatif yaitu liberalisasi perdagangan internasional oleh WTO membuat
perdagangan dianggap turut berperan dalam Indonesia yang sejatinya belum siap menghadapi
menciptakan ketimpangan global (global perdagangan bebas, mau tidak mau ‘dipaksa’
inequality) sehingga hanya akan membawa harus menghadapi. Jadi tidaklah mengherankan
manfaat bagi negara ekonomi maju sebaliknya jika kuota barang impor di Indonesia melonjak
menjadi musibah bagi negara ekonomi terbatas. naik secara signifikan, tetapi tidak diiringi dengan
WTO sebagai ‘penyetir’ perdagangan pelonjakan ekspor yang cukup signifikan.
internasional yang diharapkan dapat Proses negosiasi dalam berbagai pertemuan
menghilangkan hambatan perdagangan baik WTO yang juga berjalan alot dan beberapa kali
dalam bentuk tariff dan non tariff barriers, terhenti tidak dapat memuaskan kepentingan
meningkatkan kesejahteraan penduduk dunia negara-negara anggota WTO dan masyarakat di
secara keseluruhan, dan menghapuskan luar. Dampaknya, mulai muncul persepsi bahwa
kemiskinan di dunia saat ini justru menimbulkan perundingan yang berjalan di WTO merupakan
berbagai pertanyaan, apakah kebijakan-kebijakan suatu proses yang tidak transparan dan
dalam WTO benar-benar direalisasikan? merugikan negara-negara berkembang.
Bagaimana dampaknya terhadap negara-negara Pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM)-WTO
anggota khususnya negara berkembang dan ke-IV (2001) dihasilkan kesepekatan berupa Doha
LDCs? Development Agenda (DDA) dengan memuat isu-
isu pembangunan yang menjadi kepentingan
LDCs, seperti: kerangka kerja kegiatan bantuan  Kepentingan perdagangan negara
teknik WTO, program kerja bagi negara-negara berkembang tidak dilindungi. Ketentuan S&D
terbelakang, dan program kerja untuk mensyaratkan agar negara maju dapat
mengintegrasikan secara penuh negara-negara mempertimbangkan tindakan-tindakan atau
kecil ke dalam WTO. Keprihatinan dan keluhan kebijakan-kebijakan tertentu dalam rangka
dari negara berkembang atas kurang melindungi kepentingan negara berkembang.
terimplementasikannya perjanjian-perjanjian Tetapi ekspor negara berkembang seringkali
WTO, termasuk ketentuan-ketentuan S&D mengalami hambatan yang tidak seharusnya,
kesulitan implementasi dalam praktek juga seperti penggunaan dan penegakan standar-
dikemukakan pada KTM ini. Ketentuan S&D tidak standar teknis yang ketat.
memiliki daya mengikat secara hukum, tidak  Masa transisi kurang memadai. Negara
dapat ditegakkan secara efektif dalam proses berkembang memandang bahwa masa
penyelesaian sengketa, dan negara berkembang transisi yang berlaku tidak memadahi untuk
tidak dapat mengacu kepada ketentuan- mengatasi kurangnya kemampuan mereka,
ketentuan S&D untuk memaksa negara maju atau untuk mengakomodasi kebutuhan
mengimplementasikan ketentuan itu, serta pada pembangunan dengan baik.
saat yang sama negara berkembang juga tidak  Tidak ada fleksibilitas bagi negara
dapat mempertahankan hak-hak mereka berkembang dalam menerapkan ketentuan-
berdasarkan ketentuan S&D. ketentuan WTO. Fleksibilitas diperlukan oleh
Secara umum, implementasi ketentuan S&D untuk mengatasi masalah internal, di
dalam praktek negara-negara anggota WTO tidak antaranya untuk mengoreksi penyimpangan-
efektif. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi: penyimpangan dan kegagalan pasar.3
 Akses pasar negara berkembang ke pasar  Bantuan teknis negara-negara maju tidak
negara-negara maju selalu dihambat; Adanya memadahi. Negara maju selalu membuat
hambatan perdagangan negara maju yang kebijakan yang sifatnya protektif; agresif
sangat signifikan antara lain berupa dalam mengajukan gugatan hukum, yang
penerapan tarif yang tidak fair (dirty akhirnya memaksa negara berkembang untuk
tariffication), subsidi ekspor besar-besaran, membuka pangsa pasar.
ketidaktepatan pemilihan produk,
peningkatan kuota yang tidak signifikan, D. KTM Ke-9 Bali
prosedur-prosedur administratif dan Pada Desember 2013 lalu, sekali lagi
kepabeanan yang memberatkan, dan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah KTM ke-9
penyalahgunaan mekanisme ‘special WTO. Indonesia berkepentingan untuk
2
safeguard’ dan anti dumping . mendorong kemajuan perundingan DDA
khususnya sektor pertanian dan
implementasinya, yakni S&D dikaitkan dengan
2
Dumping adalah ekspor suatu komoditi dengan harga jauh kesejahteraan petani dan pelindungan konsumen
di bawah pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri
dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga 3
penjualan domestiknya. Indonesia sering menjadi target Indonesia digugat di WTO oleh Jepang, Amerika
petisi dan tindakan anti dumping oleh negara-negara lain, Serikat dan Uni Eropa melanggar ketentuan WTO
terutama negara-negara maju. Tuduhan dumping digunakan karena melaksanakan Program 1993 dan Program
secara semena-mena untuk memproteksi produk dalam Mobil Nasional, untuk kepentingan pembangunannya,
negeri dan untuk memblokir produk negara berkembang. dalam hal ini pembangunan industri mobil sendiri.
sehingga dapat mendorong pertumbuhan kecenderungan dari negara-negara untuk
ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Lewat melakukan proteksi perdagangan. Namun hal
pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia juga tersebut dapat dicegah dengan menjaga prinsip
berambisi untuk mengembalikan kepercayaan perdagangan yang adil (fair trade).
dunia internasional terhadap peran WTO yang Indonesia bersama negara berkembang
semakin memudar. Hal ini disebabkan antara lain anggota WTO telah menyampaikan pesannya
belum adanya hasil signifikan dari pertemuan dengan sangat jelas yaitu apabila DDA akan dise-
KTM-IV yang digelar 12 tahun lalu, DDA. KTM di lesaikan, maka DDA harus bertumpu pada isu
Bali menjadi strategis untuk Indonesia karena pembangunan. Negara maju pun mulai
kredibilitas WTO yang didominasi oleh negara- memahami hal ini, karena apabila negara
negara maju tergantung pada hasil perundingan berkembang semakin terpuruk maka negara maju
yang akan dipimpin Indonesia. Pertemuan ini juga akan menghadapi konsekuensinya. Yang
memuat isu-isu pertanian, fasilitas perdagangan harus dipahami oleh kedua pihak yakni
dan termasuk kepentingan negara-negara yang bagaimana negara maju memiliki kepercayaan
baru berkembang dan berbagai pihak, mulai dari dengan komitmen yang ditawarkan negara
pemerintah negara anggota hingga kalangan berkembang. Sebaliknya, negara maju harus
bisnis, akademisi, dan pemerhati perdagangan, mendukung butir-butir kesepakatan yang
pada umumnya menyambut baik disepakatinya ditawarkan negara berkembang terkait fasilitasi
Paket Bali setelah melalui proses perundingan perdagangan, pertanian, dan paket untuk negara-
yang cukup alot. negara kurang berkembang. Negara maju harus
Dalam Paket Bali, negara berkembang dan low ambition sedangkan negara berkembang
negara kurang berkembang akan mendapatkan menaikkan komitmennya, titik temunya adalah
bantuan agar dapat melaksanakan komitmennya disitu.
kareana diperkirakan 2/3 dari benefit ini akan
dinikmati oleh negara berkembang. Sedangkan
bagi Indonesia, fasilitas perdagangan paket Bali E. Pembelajaran untuk Indonesia
telah sejalan dengan kebijakan Indonesia sendiri, Telah kita lihat bahwa WTO sebenarnya
misalnya pemangkasan biaya-biaya di pelabuhan, memberikan dampak luar biasa pada Indonesia.
penyederhanaan prosedur dan perizinan, Untuk memaksimalkan peluang dan manfaat dari
penerapan National Single Window4, peningkatan ketentuan WTO, Indonesia tengah melakukan
transparansi, dan perbaikan fasilitas pelabuhan langkah-langkah antara lain:
internasional. Pada pertemuan ini juga terdapat  Ikut serta dalam perundingan WTO guna
permasalahan yang masih muncul terkait adanya memperjuangkan kepentingan Indonesia;
 Mengetahui kekutan dan kelemahan sektor
4
NSW diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 10
perdagangan Indonesia;
Tahun 2008, yaitu sistem nasional Indonesia yang
memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data  Memahami aturan main dan persetujuan
dan informasi secara tunggal (single submission of yang ada di WTO;
data and information), pemrosesan data dan informasi
secara tunggal dan sinkron (single and synchronous
processing of data and information), dan pembuatan
keputusan secara tunggal untuk pemberian izin
kepabeanan dan pengeluaran barang (single decision
making for customs clearance and release of cargoes)
 Memahami tingkat tariff (schedule of Selain langkah-langkah tersebut, Pemerintah
commitments) dan aturan-aturan Indonesia juga tengah berupaya untuk
perdagangan negara anggota lain5; meningkatkan produk dalam negeri dengan
 Perluasaan pasar ke non-traditional market melakukan perbaikan dan dukungan di berbagai
dengan memanfaatkan kepemimpinan sektor, yaitu:
Indonesia diberbagai badan kerjasama antar
negara berkembang (AASROC, G-15, G-77, dll)  Dukungan untuk memperbaiki iklim
 Diversifikasi pasar ekspor, mengingat masih investasi, mengembangkan produk
terbatasnya pasar ekspor Indonesia, yakni unggulan, peningkatan daya saing produk
Jepang(US$ 14,1 milyar), China (US$ 10,8 barang dan jasa serta berbagai upaya
milyar), dan Singapura (US$ 8,4 milyar); peningkatan kualitas;
 Pegoptimalan dan dukungan penanganan di
 Peningkatan produk manufaktur, saat ini
bidang kelautan dan perikanan. Indonesia
produk manufaktur memberikan kontribusi
peningkatan ekspor yang signifikan, antara merupakan produsen South Sea Pearls (SSP)
terbesar, memasok 43 persen untuk pasar
lain kapal laut (meningkat US$ 542,8 juta naik
dunia dan bersaing dengan produk dari
294,9% dari periode yang sama tahun
sebelumnya), produk alas kaki (US$ 176,8 Australia, Philipina, Myanmar dan Malaysia
 Penerapan Indonesia Incorporated sebagai
juta naik 9,9%), dan pakaian jadi (US$ 74,9
sinergi dari semua pihak;
juta naik 3,9%);
 Akselerasi hilirisasi industri berbasis agro  Perbaikan infrastruktur hukum yang
mendukung perdagangan internasional
(CPO, kakao, karet, rotan), industri berbasis
dan capacity building penegak hukum untuk
sumber daya mineral (besi, aluminium, nikel,
tembaga) dan industri berbasis migas memenangkan sengketa perdagangan
internasional dan ketentuan-ketentuan S&D;
(petrokimia), serta pengembangan industri
 Perbaikan koodinasi antar institusi dan
berbasis sumber daya manusia dan teknologi
yang tengah gencar-gencarnya diupayakan kemitraan Indonesia dengan pelaku bisnis
dan pihak terkait lainnya dalam melakukan
pemerintah RI. Hal ini didasari bahwa potensi
negoisasi perundingan kerja sama
alam perlu diolah, tidak hanya berorientasi
ekspor bahan mentah, sehingga memiliki nilai perdagangan internasional dan
memenangkan persengketaan;
tambah ekonomi;
 Perbaikan industri nasional agar
 Revitalisasi tambak-tambak. Angka ekspor
udang Indonesia ke AS sebesar 71 ribu ton menghasilkan produk yang berstandar
internasional;
dengan nilai 634 juta dollar AS (38 % dari
 Pengembangan industri harus diarahkan pada
total ekspor perikanan);
 Melakukan penyesuaian atas berbagai basis kemampuan sumber daya manusia
termasuk penguasaan teknologi, inovasi dan
kebijakan yang dianggap kurang sejalan
kreativitas;
dengan ketentuan WTO.
 Dukungan peningkatan nilai tambah
dan kemampuan dalam diplomasi ekonomi;
5
Dapat menggunakan situs resmi WTO, mengingat  Meningkatkan rasa cinta terhadap produk
anggota WTO harus menotifikasi aturan-aturan dalam negeri pada masyarakat Indonesia agar
perdagangannya di WTO.
produk domestik dapat menjadi raja di pasar
nasional atau negeri sendiri. DAFTAR REFERENSI
[1] Sutrisno, Nandang. “Efektifitas Ketentuan-
Sejalan dengan langkah-langkah dan strategi Ketentuan World Trade Organization
yang diambil Pemerintah Indonesia, WTO juga Tentang Perlakuan Khusus dan Berbeda
Bagi Negara Berkembang: Implementasi
diharapkan lebih transaparan dalam menentukan
dalam Praktek dan dalam Penyelesaian
kebijakan dan tidak didominasi oleh faktor politik Sengketa”. Dipublikasikan dalam JURNAL
negara maju. Solusi yang memuaskan dari WTO HUKUM NO. EDISI KHUSUS VOL. 16
atas permasalahan negara berkembang menjadi OKTOBER 2009: 1 – 29.
hal yang dinanti karena akan mengembalikan [2] Fathun, Muhamad. Peran dan Manfaat WTO
tujuan dari WTO itu sendiri. Tanpa adanya solusi bagi Kepentingan Indonesia.
yang memuaskan, sangat sulit diharapkan negara http://muhamadfathun.blogspot.com/2009/
berkembang untuk secara penuh berintegrasi ke 05/peran-dan-manfaat-wto-bagi-
dalam sistem WTO. kepentingan.html diakses pada 4 Juli 2014
[3] Ndupa, Arman. Menanti Peran Diplomasi RI
di (WTO) Bali.
SIMPULAN http://news.liputan6.com/read/763672/me
nanti-peran-diplomasi-ri-di-wto-bali diakses
Dengan bernaungnya Indonesia dibawah 4 Juli 2014
WTO, siap atau tidak siap Indonesia harus bersiap [4] Eddy Cahyono Sugiarto. WTO dan Peluang
untuk membuka pangsa pasar dalam negeri Indonesia. http://www.setkab.go.id/artikel-
seluas-luasnya dan menciptakan iklim yang baik 9931-wto-dan-peluang-indonesia.html
bagi produk dalam negeri berorientasi ekspor. diakses 4 Juli 2014
Hal ini sejalan dengan mandat WTO untuk [5] www.mosaic.blogdetik.com. Dampak
menciptakan dan menjalankan peraturan Kelembagaan Indonesia Dalam World Trade
perdagangan bebas menuju ‘dunia tanpa batas Organization(WTO).
negara’. http://mosaic.blogdetik.com/2012/11/16/d
Kesiapan dari Pemerintah Indonesia juga ampak-kelembagaan-indonesia-dalam-
world-trade-organization-wto/ diakses 4 Juli
harus didukung dengan berani menyuarakan
2014.
kepentingan nasional baik dalam forum WTO
maupun diluar WTO melalui diplomasi ekonomi [6] Parameswari, Vinandhika. Rezim
International: The World Trade Organization.
yang baik sehingga Indonesia sebagai negara
http://vinandhika-p--
berkembang memiliki hak yang sama dengan fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-47073-
negara maju. Dan atas permasalahan serta RezimRezim%20Internasional-
keluhan yang selama ini disuarakan oleh negara Rezim%20Internasional:%20The%20World%2
berkembang, WTO harus berani untuk secara 0Trade%20Organization%20.html diakses 4
transparan menentukan kebijakan. Karena jika Juli 2014.
tidak diselesaikan, masalah bukan hanya terjadi [7] Peranan WTO Dalam Mengatur
di negara berkembang tetapi juga di negara maju Perdagangan Bagi Negara Berkembang dan
yang akhirnya keberlangsungan WTO sendiri Posisi Indonesia Pasca Putaran Doha
http://khafidsociality.blogspot.com/2012/05
dipertaruhkan.
/peranan-wto-world-trade-
organization.html diakses 3 Juli 2014
[8] www.finansial.bisnis.com. Kamus Bisnis:
Inilah Definisi National Single Window.
http://finansial.bisnis.com/read/20130704/9
/148711/kamus-bisnis-inilah-definisi-
national-single-window diakses 6 Juli 2014

Anda mungkin juga menyukai