Anda di halaman 1dari 6

Apa beda penelitian dengan metode deskriptif dan metode eksperimen?

a. Metode Deskriptif
Menurut Whitney (Nazir, 2005: 54) metode deskriptif merupakan pencarian fakta
dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,
termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta
proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri,
sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini diawali dengan mengumpulkan data, menganalisis
data, dan menginterpretasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanannya dilakukan
melalui beberapa cara, yaitu teknik survey, studi kasus, studi komparatif, studi tentang
waktu dan gerak, dan analisis dokumenter. Metode ini biasanya digunakan untuk bidang
sosial.

b. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah salah satu metode ilmiah dalam pengumpulan data
empiris untuk memperoleh pengetahuan baru (konsep atau teori ) dengan cara terlibat
secara langsung dalam suatu percobaan, sehingga dapat membuktikan sendiri proses dan
hasil percobaan serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan. Dalam metode ini, peneliti
memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan pengamatan
terhadap variabel-variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan
dengan manipulasi terhadap variabel bebas tersebut. Penelitian eksperimen biasanya
dilakukan untuk bidang yang bersifat eksak.

Jelaskan pertimbangan apakah yang diperlukan dalam memilih alat ukur yang tepat?
Pengukuran merupakan penetapan atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena
menurut aturan tertentu (Stevens, 1951). Di dalam pengukuran terdapat empat jenis ukuran,
yaitu:
1. Ukuran nominal;
2. Ukuran ordinal;
3. Ukuran interval; dan
4. Ukuran rasio
Jenis ukuran tersebut memiliki alat ukur masing masing yang berbeda. Dalam
memilih alat ukur yang sesuai untuk setiap jenis pengukuran perlu dilakukan beberapa
pertimbangan, diantaranya pertama diperlukannya mempertimbangkan realibilitas dalam
alat ukur. Realibilitas alat ukur berhubungan dengan ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur
harus memiliki realibilitas tinggi atau dapat dipercaya dimana pengukurannya tidak
mengalami perbahan sehingga dapat diandalkan karena ketika dilakukan pengukuran
secara berulang dapat menghasilkan hasil yang serupa. Selain itu juga, ukuran yang akan
diukur harus sesuai dengan alat ukurnya sehingga alat ukur dapat digunakan untuk
mengukur secara tepat dan sesuai, sehingga mengurangi error pengukuran yang terjadi.
Selain dengan pertimbangan mengenai realibilitas alat ukur perlu juga
dipertimbangkan mengenai validitas dari alat ukur. Dimana, berhubungan dengan
variabel yang digunakan dalam pengukuran dengan menggunakan alat ukur sudah sesuai
ataupun tidak, selain itu juga apakah alat ukur yang digunakan sudah sesuai untuk
merepresentasikan hasil dari pengukuran yang akan dilakukan.
Sehingga berdasarkan penjabaran diatas, hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan alat ukurnya adalah jenis ukuran, variabel, realibilitas alat ukur, validitas alat
ukur.

Bagaimana dapat diidentifikasi suatu eksperimental design yang baik atau valid
Eksperimental design atau desain penelitian yang baik dapat diidentifikasi berdasarkan
beberapa ciri berikut:
1. Dibentuk berdasarkan metode ilmiah, dimana standar rancangan dari desain
penelitian yang akan dilakukan sudah sesuai standar ilmiah
2. Dapat dilaksanakan dengan data dan teknik yang ada
3. Harus memiliki orisinalitas dalam membuat desain yang inventif, dimana
eksperimental design yang digunakan harus orisinil agat dapat dipertanggung
jawabkan kedepannya.
4. Desain harus sesuai dengan biaya penelitiaan dan sesuai dengan kemampuan
peneliti

Jelaskan perbedaan Randomized Block design dan Randomized Complete Block design.
Aplikasi dan manfaatnya!
 Randomized block design
Desain ini sering juga disebut Completely Randomized Design. Desain ini sering
digunakan jika percobaan bersifat homogen seperti percobaan dalam laboratorium
dimana cuaca dapat dikontrol. Desain ini jarang digunakan di lapangan. Randomisasi
dilakukan dengan menempatkan perlakuan secara random terhadap unit percobaan.
Randomisasi biasanya dilakukan dengan menggunakan tabel angka random (Random
Number Tabel). Misalnya kita ingin mencoba empat jenis insektisida A, B, C, dan D,
dengan 5 kali pengulangan (replikasi). Jumlah kelompok percobaan atau plot ini kita
susun menurut keinginan kita, misalnya secara berurutan dari no 1 sampai dengan 20,
sebagai berikut:

1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15 16
17 18 19 20

Kemudian secara random kita tentukan jenis perlakuan yang kita lakukan masing-
masing plot tersebut. Misalnya, layout terakhir dari perlakuan adalah sebagai berikut:

1 2 3 4
B A D B
5 6 7 8
D C A B
9 10 11 12
C D D C
13 14 15 16
B A A C
17 18 19 20
A A A D

 Randomized complete block design


Desain ini adalah desain yang banyak digunakan dalam percobaan pertanian.
Desain ini mempunyai ciri khas, dimana unit percobaan dibagi dulu atas beberapa
blok. Jumlah blok harus sama dengan jumlah replikasi. Tiap blok mengandung semua
perlakuan yang diberikan. Dengan adanya bloking, maka akan terdapat heterogenitas
antar blok, dan akan diperoleh homogenitas relatif tinggi dalam masing-masing blok.
Dalam pembuatan desain ini, mula-mula unit percobaan dibagi atas blok. Tiap blok,
kemudian dibuat lagi dalam plot, dimana jumlah plot tiap blok sama dengan jumlah
perlakuan. Randomisasi perlakuan dilakukan di masing-masing blok secara terpisah,
karena pada desain ini, tiap blok harus mengandung semua perlakuan. Randomisasi
dilakukan biasanya dengan menggunakan tabel angka random.

 Penerapan aplikasi randomized block design dan randomized complete block


design
a. Dalam bidang pertanian
Beberapa contoh perlakuan dalam percobaan pada randomized block
design dan randomized complete block design, yaitu percobaan yang ingin
mengetahui pengaruh tentang:
1. pengaruh beberapa dosis pestisida organik Deris eliptica terhadap pertumbuhan
larva kumbang kelapa yang disemprotan secara langsung pada daun kelapa.
Pengaruh dosis pestisida organik Deris eliptica merupakan perlakuan dan
pertumbuhan larva kumbang kelapa merupakan respon perlakuan;
2. pengaruh pemberian pengawet makanan jenis Asam Borak terhadap kualitas saos
tomat, saos cabai, dan saos pepaya. Pengawet makanan yang diteliti merupakan
perlakuan dan jenis saos merupakan media percobaan atau blok atau ulangan;
3. pengaruh populasi bibit yang ditanam terhadap tingkat kematian rumpun tanaman
padi di dataran rendah dan dataran tinggi.
4. pengaruh ukuran bibit bawang putih terhadap hasil umbi yang ditanam pada
beberapa jenis tanah seperti tanah gambut; berpasir, lempung, dan liat.
Jadi, pada percobaan dengan randomized block design dan randomized
complete block design, maka yang harus diperhatikan adalah selain perlakuan,
haruslah kelompok atau blok diusahakan sehomogen mungkin, sehingga
yang mempengaruhi hasil percobaan selain perlakuan adalah ulangan atau
kelompok atau blok dan kekeliruan atau pengaruh galat yang disebut dengan
kesalahan percobaan yang tidak diketahui penyebabnya, merupakan unsur
kebetulan atau kesalahan teknis percobaan, di mana pengaturan percobaan yang
sudah terawasi atau terkontrol.
 Manfaat dari randomized block design dan randomized complete block design
adalah sebagai beriuku:
1. Untuk mengumpulkan data dalam suatu percobaan.

Apa yang anda ketahui tentang: research methods, research methodology, and research
design?
Research methods juga memiliki banyak definisi, diantaranya:
1. Research methods merupakan langkah dalam menyusun suatu ilmu dan informasi yang di
dapatkan oleh analisis metode ini masih berguna untuk memahami creativity research
2. Research methods merupakan alat dan teknik untuk melakukan research
3. Research methods atau metode penelitian merupakan suatu tata cara yang dimiliki dan
dilakukan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan informasi atau data serta melakukan
investigasi terhadap data yang telah didapat tersebut. Dalam metode penelitian ini, dapat
memberikan gambaran tentang rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah –
langkah yang harus dilakukan, waktu penelitian, sumber data, dan dengan cara apa data tersebut
didaptkan, kemudian diolah dan dianalisis
Research methodology didefinisikan sebagai:
1. Research methodology oleh Loody dan Omrod, 2001 didefinisikan sebagai pendekatan umum
yang digunakan oleh peneliti untuk menghasilkan suatu hasil projek penelitian (research)
2. Research methodology oleh C.R Kothari, 1985 didefinisikan sebagai langkah sistematik yang
digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan penelitian
3. Research methodoloy atau metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui
hasil dari sebuah permasalahan yang spesifik, di mana permasalahan tersebut merupakan
permasalahn penelitian. Manfaat dari metodologi penelitian, yaitu memudahkan peneliti dalam
perkerjaannya agar sampai pada tahap pengambilan keputusan atau kesimpulan, kesimpulan
yang diambil juga dapat dipercaya karena menggunakan pengukuran secara scintific
Research design didefinisikan sebagai:
1. Research design oleh C.R Kothari, 1985 didefinisikan sebagai susunan kondisi untuk
mengumpulkan dan mengumpulkan suatu data dengan tujuan menggabungkan hubungan antara
tujuan penelitian dengan prosedur ekonomi
2. Research design oleh William Zikmund, didefinisikan sebagai rencana utama dalam
menentukan metode dan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis
informasi yang dibutuhkan
3. Research Design atau desain penelitian merupakan suatu strategi untuk memperoleh data yang
digunakan untuk menguji hipotesa, meliputi penentuan pemilihan subjek, dari mana informasi
atau data yang akan diperoleh, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, prosedur
yang ditempuh untuk pengumpulan, serta perlakuan yang akan diselenggarakan (khusus untuk
penelitin eksperimental
Bagaimana dapat diidentifikasi suatu penelitian ilmiah dan kaitannya dengan berfikir
secara ilmiah?
Untuk dapat melakukan suatu penelitian, maka kita harus dapat berfikir ilmiah dahulu.
Dimana berfikir secara ilmiah berarti melakukan kegiatan analisis dengan menggunakan
logika secara ilmiah. Dengan demikian, peneliti dapat mengembangkan daya imajinatifnya
dalam suatu pola pembuatan penelitian ilmiah.
a) Pengertian scientific thinking (berpikir ilmiah) menurut Jujun S. Suriasumantri,
berpikir merupakan kegiatan akal untuk memperoleh pengetahuan yang
benar, dan berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi
dan deduksi.
b) Pengertian scientific thinking (berpikir ilmiah) menurut Salam (1997:139),
berpikir ilmiah adalah proses atau aktivitas manusia untuk
menemukan/mendapatkan ilmu. Berfikir ilmiah adalah proses berpikir untuk
sampai pada suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.

Hubungan konsep ilmu dengan proses berfikir. Kegiatan penelitian membantu proses
berfikir secara deduktif dan induktif. Bagaimana pendapat anda?
Dalam penelitian, cara berfikir deduktif berhubungan erat dengan metode penelitian
kuantitatif. Dimana, nalar deduktif adalah cara berfikir yang berlandaskan pada teori umum.
Penelitian kuantitatif menggunakan nalar deduktif, dari nalar itu kemudian dibuat dugaan
sementara/hipotesis yang akhirnya diuji kebenarannya di lapangan. Sedangkan berfikir
induktif berkaitan erat dengan metode penelitian kualitatif. Dimana penelitian kualitatif tidak
mendeduksi teori, bahkan dalam penelitian kualitatif dapat melahirkan teori.
Ilmu menemukan materi materi ilmiah serta memberikan rasionalisasi sebagai hukum alam.
Ilmu membentuk kebiasaan serta meningkatkan keterampilan observasi, percobaan,
klasifikasi, analisa serta generalisasi. Dengan adanya keingintahuan manusia yang terus
menerus, maka ilmu akan terus berkembang dan membantu kerangka proses berfikir.

Anda mungkin juga menyukai