Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN B

JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS


30

Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus

B. 1 Jawaban Pertanyaan

1. Sebutkan tahapan pembuatan pasir cetak! Jelaskan fungsi dari setiap

tahapan tersebut!

Jawab :

Adapun tahapan dalam proses pembuatan pasir cetak adalah sebagai

berikut[1] :

1. Persiapan Pasir Cetak

Definisi dari pengecoran cetakan pasir adalah proses pembuatan

produk yang dimulai dari penuangan logam cair ke dalam suatu

cetakan pasir kemudian di biarkan selama beberapa saat untuk

proses pembekuan. Proses pengecoran ini mempergunakan pasir

sebagai bahan untuk membuat cetakan, di mana cetakan itu hanya

dapat digunakan sekali saja, sehingga setelah logam cair dituang ke

dalam rongga cetakan pasir, cetakan dibongkar. Pasir cetak harus

mempunyai sifat-sifat yang meliputi antara lain:

a) Kekuatan menahan beban berat logam, cukup baik.

b) Tidak beraksi secara kimia dengan logam cair.

c) Tahan terhadap erosi aliran logam cair.

d) Mampu dilewati sejumlah gas serta tahan terhadap temperatur

tinggi.

2. Pengayakan Pasir cetak

Kemudian untuk mendapatkan kembali pasir cetak baru atau bekas


31

pakai yang layak digunakan kembali dalam proses pengecoran,

maka dipakai mesin pengayak untuk menyisihkan kotoran dan butir-

butir pasir yang sangat kasar. Mesin pengayak ada dua jenis, yaitu

jenis berputar dan jenis bergetar. Mesin pengayak yang sering

digunakan adalah jenis pertama.

3. Pengadukan Pasir Cetak

Pencampuran dan pengadukan adalah langkah yang paling penting

dalam pengolahan pasir cetak. Tanah lempung, air dan bahan

tambahan dibutuhkan pada pasir cetak. Komposisi yang tidak tepat

serta pencampuran yang tidak merata, tidak akan memberikan

kekuatan yang cukup pada cetakan.

4. Pengujian Pasir Cetak

Keberhasilan dalam menghasilkan produk coran yang baik dapat

juga ditentukan oleh pemilihan bahan cetakan dan teknik pembuatan

cetakan yang tepat. Pada industri pengecoran logam, secara umum

cetakan terbuat dari pasir. Untuk menghasilkan cetakan yang baik

perlu dilakukan beberapa pengujian terhadap pasir cetak seperti:

kekuatan, kadar lempung, permeabilitas, dan lain-lain.

Pasir cetak yang akan digunakan harus memiliki beberapa ketentuan

standar untuk dapat digunakan pada proses pengecoran antara lain

stabil pada temperatur tinggi, memiliki permeabilitas yang baik,

memiliki kekuatan yang baik, mampu bentuk yang baik, dan dapat

digunakan berulang-ulang. Oleh karena itu untuk mengetahui


32

apakah pasir tersebut memenuhi persaratan-persaratan di atas maka

pasir cetak harus mengalami pengujian sebagai parameternya.

Dalam menentukan kualitas pasir cetak perlu sekali diketahui:

a) Kandungan lempung (clay)

b) Distribusi ukuran dan bentuk butir pasir (AFS – GFN)

c) Permeabilitas

d) Flowability

e) Hardness

2. Sebutkan jenis cetakan pada pengecoran logam selain cetakan pasir!

Jelaskan

Jawab :

Klasifikasi cetakan pengecoran berdasarkan penggunaannya dibagi

menjadi dua kelompok utama yaitu kelompok cetakan permanen dan

cetakan sekali pakai atau sering dikenal expendable-mold. Dari kedua jenis

cetakan ini cetakan pasir yang merupakan kelompok cetakan sekali pakai

sering dibahas secara detail karena pasir merupakan salah satu material yang

paling banyak digunakan untuk dibuat cetakan.

1. Cetakan Sekali Pakai

Cetakan sekali pakai atau expendable mold terdiri dari beberapa jenis

yaitu cetakan pasir, cetakan kulit (Shell Molding), cetakan vakum (V-

process), Investment Casting, Proses expanded polystyrene dll. Berikut

ini adalah deskripsi dari beberapa proses cetakan di atas.


33

a. Cetakan Kulit, lebih dikenal dengan nama shell molding adalah

salah satu metoda pengecoran dengan menggunakan cetakan dengan

ketebalan dinding coranya sekitar 9 mm atau sekitar 3/8 in. Pasir

yang digunakan untuk membuat cetakan ini adalah pasir yang telah

dicampurkan dengan binder. Proses ini pertama dikembangkan di

Jerman pada awal tahun 1940-an. Tahapan proses pembuatan

cetakan ini adalah memanaskan pola (logam) dan memasangkan di

atas box yang telah diisi pasir resin lalu membalikkan box hingga

pasir menempel pada dinding pola dan lakukan proses oven agar

pasir mengalami proses curing dengan sempurna. Setelah itu

keluarkan dari cetakan dan lepas pasir dari polanya. Untuk

digunakan dalam proses pengecoran maka lakukan kedalam flasks

khusus shell molding.

b. Cetakan Investment Casting, adalah salah satu metode pengecoran

logam yang menggunakan cetakan hasil dari proses coating material

tahan panas kepada pola lilin. Pola lilin ini akan di hilangkan setelah

lapisan coating mengering dengan cara dipanaskan, rongga yang

terbentuk dari pola lilin yang mencair akan digunakan logam cair

yang akan di cor sehingga proses pengecoran dengan cetakan ini

relatif presisi untuk detail produk cor yang dihasilkan. Proses ini

sering juga disebut lost-wax process.

2. Cetakan yang dapat dipakai berulang-ulang

Jenis cetakan ini dibuat dari bahan logam maupun non-logam. Cetakan
34

logam biasanya dibuat dari besi cor, tembaga murni, atau aluminium

dan dihasilkan melalui proses pemesinan (molding by machining).

Untuk cetakan non-logam biasanya dibuat dari karet atau gypsum dan

dihasilkan melalui proses penuangan (molding by pouring).

a. Cetakan Permanen, proses pengecoran dengan cetakan permanent

cetakan yang digunakan dapat digunakan secara kontinu tidak

seperti pada cetakan expendable yang harus mengorbankan cetakan

dengan merusaknya untuk mengambil produk cor yang

dihasilkanya. Jenis cetakan permanent antara lain Cetakan

permanent biasa, slush casting, low-pressure casting, vacuum

permanent-mold casting, die casting, dan centrifugal casting. Jenis

die casting adalah yang paling banyak digunakan sebagai

pengecoran logam dengan cetakan permanen.

b. Cetakan Die casting, dilakukan dengan cara menuangkan logam cair

kedalam mesin cetak yang memiliki penekan hidrolik untuk

diinjeksikan kedalam suatu cetakan dengan tekanan cukup tinggi

sekitar 14-140 MPa untuk cold chamber die casting. Tekanan ini

akan tetap diberikan selama logam dalam proses solidifikasi dalam

cetakan hingga produk membeku dan dikeluarkan dengan pin

ejektor yang terpasang pada cetakan. Jenis die casting ada dua di

mana klasifikasinya dilakukan berdasarkan injeksi logam cairnya,

ada yang disebut cold-chamber die casting dan hot-chamber die

casting.
35

3. Sebutkan dan jelaskan jenis pengujian pada pasir cetak selain uji

permeabilitas dan kadar air !

Jawab :

Adapun pengujian yang dapat dilakukan pada pasir cetak selain

pengujian permeabilitas dan kadar air adalah:

a. Pengujian distribusi ukuran butir pasir, Suatu cara untuk

menyatakan ukuran besarnya butir pasir ditunjukkan dengan GFN

(Grain Fineness Number) merupakan ukuran kehalusan rata-rata

butir pasir. Makin tinggi angkanya, maka pasir semakin halus dan

daya salur udaranya (permeabilitas) relatif rendah. Pada umumnya

pasir tidak terdiri dari butira-butiran dengan ukuran sama. Untuk

mengetahui distribusi dari butir-butir pasir yang berbeda-beda, maka

dilakukan analisa ayak (sieve analysis). Distribusi berdasarkan

presentase dapat dihitung dengan rumus:

berat pasir ada ayakan (gr)


Presentase(%)= x 100%
berat sampel (gr)

b. Pengujian kekuatan tekan basah, Bila menuang logam ke dalam

cetakan terutama cetakan yang besar, tekanan yang ada pertama

pada dasar, kemudian pada dinding-dinding samping, bila

penuangan telah selesai pada bagian atas (atap) dari cetakan. Untuk

menghindari perubahan bentuk cetakan, kekuatan cetakan tekan

harus mempunyai suatu harga minimum tertentu 700 gr/cm2 (0,07

MPa). Pengujian kekuatan tekan dilakukan dengan menggunakan

alat Universal Strength Machine.


36

B.2 Tugas Khusus

1. Komposisi Pasir Kuarsa!

Jawab :

Komposisi pasir kuarsa terdiri dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO,

dan K2O

2. Jenis-jenis pasir cetak!

Jawab :

Terdapat beberapa pasir cetak antara lain :

a. Pasir silika adalah jenis pasir cetak yang paling banyak digunakan

b. Pasir zirkon, memiliki ekspansi termal paling rendah sehingga cocok untuk

coran yang bertemperatur tinggi

c. Pasir olivine, pasir cetak yang berwarna hijau

d. Pasir chromite, memiliki konduksi termal yang tinggi sehingga cocok

digunakan untuk mengontrol chilling dan solidifikasi logam cair

e. Pasir chamote

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Lampiran
    Daftar Lampiran
    Dokumen1 halaman
    Daftar Lampiran
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Uli Artha
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen2 halaman
    Daftar Gambar
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Uli Artha
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen1 halaman
    Dapus
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • BAB II Tinjauan Pustaka - G11tsi PDF
    BAB II Tinjauan Pustaka - G11tsi PDF
    Dokumen7 halaman
    BAB II Tinjauan Pustaka - G11tsi PDF
    PriawanIndra
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Pengesahan-Daftar Lampiran
    Pengesahan-Daftar Lampiran
    Dokumen6 halaman
    Pengesahan-Daftar Lampiran
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Cover PT
    Cover PT
    Dokumen1 halaman
    Cover PT
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen9 halaman
    Lamp Iran
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen1 halaman
    Daftar Gambar
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • HT Ika-Ridwan
    HT Ika-Ridwan
    Dokumen17 halaman
    HT Ika-Ridwan
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • A3 - Tugas 1
    A3 - Tugas 1
    Dokumen6 halaman
    A3 - Tugas 1
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Format Data Kader LPJ 2
    Format Data Kader LPJ 2
    Dokumen12 halaman
    Format Data Kader LPJ 2
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 SB
    Bab 1 SB
    Dokumen2 halaman
    Bab 1 SB
    Uli Artha
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen8 halaman
    Tugas 1
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Penge Las An
    Penge Las An
    Dokumen2 halaman
    Penge Las An
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Teori Kinetik Molekular Gas (Kimia)
    Teori Kinetik Molekular Gas (Kimia)
    Dokumen18 halaman
    Teori Kinetik Molekular Gas (Kimia)
    Dea Anggraheni
    Belum ada peringkat
  • Per Tanya An
    Per Tanya An
    Dokumen3 halaman
    Per Tanya An
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Karakteristik Zirkonia
    Karakteristik Zirkonia
    Dokumen1 halaman
    Karakteristik Zirkonia
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat
  • Kutipan Dan Catatan Kaki
    Kutipan Dan Catatan Kaki
    Dokumen17 halaman
    Kutipan Dan Catatan Kaki
    AlfianurHasanah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Ika Safitri Rachmawati
    Belum ada peringkat