Sistem Pemerintahan Negara Indonesia
Sistem Pemerintahan Negara Indonesia
DISUSUN OLEH:
A HASLINDA LESTARI
ABD KADIR JAELANI
ACHMAD RIADY
DIANA DAMAYANTI
HARDIANA R
YULIANTI
TUGAS KELOMPOK
XII AK 1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
Sistem Pemerintahan Negara Indonesia. Penulis sadar dalam penyusunan Makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan oleh sebab itu penyusun mengharapkan
saran yang membangun agar dapat menjadi acuan dalam penyusunan makalah
yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
BAB I. Pendahuluan
Latar Belakang........................................................................................................ 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara
dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit,
pemerintaha adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif
beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sistem
pemerintaha diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi
dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara
menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang
berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan
pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berate kekuasaan membentuk undang-
undang; Dan Kekuasaan Yudiskatif yang berate kekuasaan mengadili terhadap
pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis
besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Jadi, system pemerintaha
negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antarlembaga
negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan
negara yang bersangkutan.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau
tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-
lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara
a. Kepala pemerintahan
1. Pelaksanaan UU (eksekutif) :
- memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD, misalnya
dalam menetapkan keputusan presiden (pasal 4 ayat 1)
- menetapkan Peraturan Pemerintah untuk menjalankan undang-
undang (pasal 5 ayat 2)
- mengangkat dan memberhentikan menteri- menteri Negara (pasal
17)
b. Kepala Negara
1). Membuat perjanjian dengan Negara lain dengan persetujuan DPR
(pasal 11)
2). Mengangkat duta dan konsul, serta menerima duta (pasal 13)
3). Memberi gelar, tanda jasa, dan lain- lain tanda kehormatan (pasal
15)
c. Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata (Pasal 10)
Presiden pada masa ini dapat melaksankan kekuasaan yang besar, tanpa ada
pengawasan dari badan lainnya . Keadaan ini berlangsung hingga dikeluarkanya
maklumat wakil presiden No.X tanggal 16 Oktober 1945 yang berisi bahwa selama
belum dibentuknya MPR dan DPR, maka KNIP diberi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan GBHN. Sejak saat itu kekuasaan presiden sebagian beralih kepada
komite nasional Indonesia pusat ( KNIP ). Kedudukan KNIP yang semula sebagai
badan pembantu presiden menjadi parlemen (Badan Perwakilan Rakyat).
Ada beberapa Praktik kenegaraan yang dalam kurung waktu 1945-1949 dianggap
tidak sesuai dengan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:
Sistem pemerintahan yang dianut oleh UUD sementara 1950 (17 Agustus
1950-5 Juli 1959), tidak jauh berbeda dengan konstitusi RIS 1949. Cirri sistem
pemerintahan ini dapat dilihat dalam pasal 83 UUDS 1945 yaitu sebagai
berikut
Dekrit presiden 5 juli 1959, telah mengakhiri pertentangan yang terjadi dalam
badan konstituante. Sistem pemerintahan parlementer di tinggalkan dan bangsa
Indonesia, Kembali mnganut kabinet presidensial. Setelah berlakunya kembali UUD
1945, rakyat berharap kehidupan ketatanegaraan Indonesia kembali stabil dan
pemerintahan presidensial yang demokratis. Pada masa orde lama , demokrasi yang
diterapkan adalah demokrasi terpimpin.
setelah itu lahirlah pemerintahan Orde baru yang dipimpim oleh pengemban
Supersemar. Istilah orde baru muncul setelah diselenggarakan seminar II TNI/AD Ali
SEKSOAD Bandung pada tanggal 25 -31April1966. Orde baru adalah suatu tatanan
seluruh peri kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan kembali kepada
kemurniaan pancasila dan UUD 1945.
Oleh karena itu, pada tanggal 21 Mei 1998 terjadi aksi- aksi demonstrasi mahasiswa
bersama rakyat menuntut mundurnya Soeharto dari jabatannya sebagai presiden.
Soeharto akhirnya menyerahkan jabatannya sebagai presiden kepada wakil
presiden B.J Habibie berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Kemudia MPR melantik B.J
Habibie menjadi presiden ke-3 RI, dan dengan digantikannya Soeharto sebagai
presiden oleh B.J Habibie sebagai presiden baru maka masa pemerintahan orde
baru berakhir.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca,
agar saya dapat memperbaiki pembuatan makalah saya di waktu yang akan datang.