Dosen Pengampuh :
Oleh :
ELBEN BALTHASAR THIUS (176020300111031)
Kelas EG
Proses anggaran diawali dengan penetapan tujuan, target dan kebijakan. Kesamaan
persepsi antar berbagai pihak tentang apa yang akan dicapai dan keterkaitan tujuan dengan
berbagai program yang akan dilakukan, sangat penting bagi kesuksesan anggaran. Di tahap
ini, proses distribusi sumber daya mulai dilakukan. Pencapaian konsensus alokasi sumber
daya menjadi pintu pembuka bagi pelaksanaan anggaran. Proses panjang dari penentuan
tujuan ke pelaksanaan anggaran seringkali melewati tahap yang melelahkan, sehingga
perhatian terhadap tahap penilaian dan evaluasi sering diabaikan. Kondisi inilah yang
tampaknya secara praktis sering terjadi (Bastian, 2006a: 188).
Kejelasan sasaran anggaran juga akan membantu pegawai untuk mencapai kinerja
manjerial yang diharapkan, dimana dengan mengetahui sasaaran anggaran maka tingkat
kinerja yang diharapkan dapat tercapai. Adanya sasaran anggaran yang jelas, maka akan
mempermudah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
tugas organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
di tetapkan sebelumnya. Ketidak jelasan sasaran anggaran akan menyebabkan pelaksana
anggaran menjadi bingung, tidak tenang dan tidak puas dalam bekerja. Hal ini akan
menyebabkan pelaksana anggaran tidak termotivasi untuk mencapai kinerja yang di harapkan
(Deki, 2013).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Anggaran
Merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu
yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Anggaran adalah :
”Proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran/penganggaran dalam
organisasi sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit dan mengandung
nuansa politik yang tinggi. Penganggaran sektor publik terkait dengan proses
penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktifitas dalam satuan
moneter.” (Mardiasmo, 2009).
Mardiasmo (2009) menjelaskan anggaran adalah: Alat utama kebijakan
fiskal adalah anggaran. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi
kinerja yang akan dicapai oleh suatu organisasi dalam periode tertentu yang
dinyatakan dalam ukuran financial. Dari beberapa pengertian di atas, disimpulkan
bahwa anggaran merupakan suatu rencana kerja di masa mendatang yang
dinyatakan secara formal dan diukur dalam satuan moneter yang biasanya
mencakup periode satu tahun untuk membawa perusahaan dalam
kondisi/mencapai tujuan yang telah ditentukan
Kajian teoritis sebagai dasar dalam penelitian ini masih banyak menggunakan kajian teoritis
pada sektor privat yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti. Kejelasan tujuan
anggaran menunjukkan luasnya tujuan anggaran yang dinyatakan secara spesifik dan jelas,
dan dimengerti oleh siapa saja yang bertanggungg jawab.
KESIMPULAN
Faktor lain yang juga berpengaruh dalam pembangunan khususnya pada pembangunan
daerah adalah tingkat kecerdasan para pengelola pemerintahan dan pembangunan, dan kita
menyebut kualitas kecerdasan yang melahirkan kota-kota atau daerah yang sukses adalah
sebuah governance intelligence sehingga hal tersebut menjadi menarik untuk dibahas pada
penelitian berikutnya.
REFRENSI
Aimee, F dan Carol, (2004) Alingning Priorities In Local Budgeting Proces. Journal of Publik Budgeting,
Accounting & Financial Management. Boca Raton Summer 2004 Vol. 16. Iss 2; pg 210, 18 pgs.s
Bastian, Indra, 2006, Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Jakarta, Salemba empat
Deki, Putra. 2013. Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Satuan Kerja Perangkat Daerah, Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangakat Daerah Kota Padang.
Jurnal. Universitas Negeri Padang
Eker, Melek, 2007. “The Impact of Budget Participation on Managerial Performance via Organizational
Commitment: A Study on The Top 500 Firms in Turkey”, Journal, Ankara University, Turkey.
Fladimir E.M. (2013), Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan
Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Skripsi, Universitas Atmajaya
Jogyakarta.
Hafiz, F. W. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Cakra
Compact Alumunium Industries. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Nurhalimah et al. (2013) Pengaruh Partisipasi Penyusunan anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap
Kinerja Aparatur Perangkat daerah di Pemerintah Aceh. Jurnal Akuntansi Vol 2, No 1. Februari 2013,
hal 1.
Prihandini, A.N. (2011). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah
Daerah dengan Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. Skripsi,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Saragih, Yan Saputra. 2008. Pengaruh TQM dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada PT
Perkebunan Nusantara III (Persero). Skripsi. Akuntansi Universitas Sumatra Utara. Medan.
Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory. Toronto: Pearson Canada Inc
Supriyono, RA. (2004). “Pengaruh Variabel Intervening Kecukupan Anggaran dan Komitmen Organisasi
Terhadap Hubungan Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajer di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, Nomor 3, 2004: 282-298.
Usman, E. Dan Paranoan S. 2013. Anggaran Partisipatif dalam Menunjang Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol.4, No.1, Hlm. 127-135.
Yanida, M, M Sudarna dan A. Fuad Rahman. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Aparatur
Pemerintah. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol.4, No.3, Hlm. 389-401.