Kompatibilitas antara nanomaterial hibrida IL-GO dan matriks polimer dapat diamati
melalui SEM pada patahan permukaan pada lapisan polimer. Untuk mendapatkan
patahan permukaan, semua sampel direndam ke dalam nitrogen cair untuk membuat
lapisan polimer rapuh dan kemudian dipecah dengan cepat yang selanjutnya akan di
observasi. Terdapat lubang yang jelas dan patahan yang tidak rata yang teramati pada
lapisan epoksi murni (Gambar 4a), yang mana dikaitkan dengan penguapan air selama
proses pengasaman epoksi. Dalam kasus pelapisan rGO / epoksi, permukaan
patahannya menampilkan banyak kerutan dan lubang berpori yang serius, yang
dihasilkan dari agregasi nanosheet graphene (Gambar 4b). Namun, penggabungan
0,5% wt IL-GO hibrida ke dalam matriks epoksi memberikan hasil permukaan yang
halus dengan retakan jarang (Gambar 4c), hal ini menunjukkan bahwa hibrida IL-GO
yang terdispersi dengan baik memberikan efek pada sistem pelapisan dengan
integritas yang ditingkatkan. Dengan peningkatan isi filler, permukaan yang tidak rata
dan kasar muncul pada Gambar 4d karena kelebihan lembaran graphene memberikan
hasil pemisahan fase yang jelas.
Selain itu, dispersi nanosheet graphene dalam matriks epoksi dapat diukur melalui
intrumen TEM. Pada gambar ditunjukkan bahwa resin epoksi ditampilkan sebagai
area abu-abu, sedangkan garis gelap yang terdistribusi mewakili profil nanosheet
graphene. Untuk lapisan komposit rGO 0.5%, agregasi yang jelas dari graphene dapat
diamati pada (Gambar 4e), yang menunjukkan dispersibilitas yang rendah.
Sebaliknya, dapat diamati bahwa nanosheet IL-GO tersebar merata dalam matriks
epoksi dengan struktur pipih utuh (Gambar 4f). Hasil ini menunjukkan bahwa IL
imidazol secara efektif meningkatkan kompatibilitas antara graphene dan matriks
epoksi.
2. Kinerja anti korosi dari pelapis komposit untuk elektroda baja