1. Daya Rencana
Ada beberapa jenis faktor koreksi sesuai dengan daya yang akan ditransmisikan sesuai
dengan table 2.1.
Tabel 2.1 Jenis-jenis faktor koreksi berdasarkan daya yang akan ditransmisikan
(Elemen Mesin , Sularso)
2. Poros
Dengan adanya daya dan putaran, maka poros akan mendapat beban berupa
momen puntir. Oleh sebab itu dalam penentuan ukuran-ukuran utama dari poros akan
dihitung berdasarkan beban puntir serta kemungkinan-kemungkinan kejutan/tumbukan
dalam pembebanan, seperti pada saat motor mulai berjalan.
Besarnya momen puntir yang dikerjakan pada poros dapat dihitung:
P
T = 9,74 × 105 nd ……..………………..... (2) (elemen mesin,sularso)
1
Tabel 2.2Batang baja karbon annealing (Standar JIS) (Elemen Mesin, sularso)
Kekuatan Kekerasan
Perlakuan Diameter Teg
Lambang Tarik HRC
Panas (mm) HB anga
(kg/mm2) (HRB)
n
20 atau kurang 58 - 79 (84) - 23 -
Dilunakkan gese
21 – 80 53 - 69 (73) - 17 144 – 216
S35C-D r
Tanpa 20 atau kurang 63 - 82 (87) - 25 -
izin
dilunakkan 21 – 80 58 - 72 (84) - 19 160 – 225
dari
20 atau kurang 65 - 86 (89) - 27 -
Dilunakkan baha
21 – 80 60 - 76 (85) - 22 166 – 238
n ini
S45C-D Tanpa 20 atau kurang 71 - 91 12 - 30 -
dipe
dilunakkan 21 – 80 66 - 81 (90) - 24 183 – 253
role
20 atau kurang 72 - 93 14 - 31 -
Dilunakkan h
21 – 80 67 - 83 10 - 26 188 – 260
dari
S55C-D Tanpa 20 atau kurang 80 - 101 19 - 34 -
rum
dilunakkan 21 – 80 75 - 91 16 - 30 213 – 285
us:
σB
τa = (Sf …………………… (3) ( elemen mesin, sularso)
1 ×Sf2 )
ds = 15 mm
Syarat Perencanaan :
s ≤ |s |
5,1 𝑀𝑡 𝜎𝑡
3
≤ | |
𝑑𝑠 𝑁 𝑥 𝐾𝑡
5,1 (698,1) 63
3
≤ | |
15 4 𝑥 1,3
1,05 ≤ 12,1
Jadi , tegangan geser yang terjadi harus sama atau lebih kecil dari tegangan izin yang
ditentukan maka Poros Aman.
3. Pasak
4. Spline
Putaran dari poros penggerak akan diteruskan ke flywheel dan plat gesek melalui
plat penekan. Dengan berputarnya plat gesek maka poros yang digerakkan akan ikut
berputar dengan perantaraan naaf dan spline.
Fungsi spline adalah sama dengan pasak, yaitu meneruskan daya dan putaran dari
poros ke kompone-komponen lain yang terhubung dengannya, ataupun sebaliknya.
Perbedaannya adalah spline menyatu atau menjadi bagian dari poros sedangkan pasak
merupakan komponen yang terpisah dari poros dan memerlukan alur pada poros untuk
pemasangannya. Selain itu jumlah spline pada suatu konstruksi telah tertentu
(berdasarkan standar SAE).
Ukuran spline untuk berbagai kondisi operasi telah ditetapkan dalam standar SAE
pada tabel:
Tabel 2.4Spesifikasi spline untuk berbagai kondisi operasi (standar SAE)
Number of Permanent Fit To Slide When not To Slide When All Fits
Splines D Under
H LoadD Under
H Loadd w
4 0,075D 0,850D 0,125D 0,750D - - 0,241D
6 H
0,050D 0,900D 0,075D 0,850D 0,100D 0,800D 0,250D
10 0,045D 0,910D 0,070D 0,860D 0,095D 0,810D 0,156D
16 0,045D 0,910D 0,070D 0,860D 0,095D 0,810D 0,098D
Pelat gesek berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari flyweel(Roda
Penerus) ke poros yang digerakkan. Transmisi daya dan putaran dari flyweel dengan
pelat gesek yang ditekan oleh pelat penekan.
Berikut ini sket pelat gesek yang direncanakan beserta simbol-simbol yang digunakan
d D
Keterangan Gambar :
D = diamater luar plat gesek
d = diameter dalam plat gesek
a = tebal plat gesek
b = lebar plat gesek
µs pa
Bahan Permukaan Kontak
Kering Dilumasi (kg/mm2)
Besi cor dan besi cor 0,10 - 0,20 0,08 - 0,12 0,09 - 0,17
Besi cor dan perunggu 0,10 - 0,20 0,10 - 0,20 0,05 - 0,08
Besi cor dan asbes 0,35 - 0,65 - 0,007 - 0,07
Besi cor dan serat 0,05 - 0,10 0,05 - 0,10 0,005 - 0,03
Besi cor dan kayu - 0,10 - 0,35 0,02 - 0,03
(Perencanaan Tehnik Mesin , Joseph)
Tekanan pada bidang plat gesek tidak terbagi rata pada seluruh permukaan, makin
jauh dari sumbu poros tekanannya makin kecil. Jika tekanan rata-rata pada bidang
gesek adalah p, maka besar gaya yang menimbulkan tekanan dan momen gesekan yang
bekerjapada seluruh permukaan gesek berturut-turut dirumuskan sebagai:
π
F = 4 (D2 − d2 )p………………… (9)
(D+d)
Mg = μ. F. .......................... (10)
4
Untuk menentukan tebal plat gesek yang sesuai, terlebih dahulu perlu diketahui
besarnya daya yang hilang akibat gesekan, yang mana dapat diperoleh dari :
Mg D .n t z
Pg …………. (11) (Machine Design)
5
9,74 10 3600
\
Lp Pg
a
…………………….
Ag W k (12) (Machine Design)
di mana : a = tebal plat gesek (cm)
Lp = lama pemakaian plat gesek
Pg = daya hilang akibat gesekan (hp)
Ag = luas bidang gesek dari plat gesek, yaitu
Wk =kerja yang menyebabkan kerusakan.
6. Paku Keling
Paku keeling dibedakan sesuai dengan bentuknya, terdiri dari bebrapa macam
bentuk, antara lain seperti yang dijtunjukkan pada tabel berikut ini :
Bila suatu gaya bekerja pada sambungan keling dengan menggunakan beberapa
paku kelng, maka :
.....................................
Fo (13) (Elemen Mesin, Zainun Achmad)
F
i
Sehingga akibat gaya Fo tersebut, maka paku keling dan plat akan mengalami
tegangan yang bisa mengalami kerusakan.
Kegagalan akibat geser pada kepala paku keling
s …………….
0,58 t (14)(Elemen Mesin, Zainun Achmad)
4Fo
s .
d 2
Untuk menjaga agar perencanaan tersebut aman atau memenuhi persyaratan maka:
D = 1,75 d ………………………. (15) (Elemen Mesin, Zainun Achmad)
H = 0,65 d ……………………...... (16)
7. Pegas
Pegas banyak dipakai untuk berbagai kontruksi mesin, yang harus memberikan
gaya dan menyimpan energi agar bisa mengurangi getaran. Pegas merupakan elemen
statis, dimana pegas tersebut dapat terdeformasi pada waktu pembebanan dengan
menyimpan energi, bila beban dilepaskan pegas akan seperti sebelum dibebani.
Pegas dapatberfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan seperti pada pegas
kendaraan, sebagai penyimpan energi pada jam, untuk pengukur pada timbangan,
sebagai pemegang atau penjepit, sebagai pembagi rata tekanan dll.
p
k = …………… (21)(elemen mesin, sularso)
P.G.d 4
=
64.Na. p.R 3
G.d 4
=
64.Na..R 3
Defleksi solid ( )
s=hf–hs .............................. (22)
Dimana : hf ; tinggi bebas (sebelum dibebani)
Hs ; tinggi solid (lilitan antara gulungan berhimpit)
Closhallowance (fc)
Untuk mengatasi beban lebih (over load) ukurannya berkisar ± 20 %
s w
Rc= .......................... (23)(elemen mesin, sularso)
w
Tegangan geser total yang terjadi ( )
16. p.r 0,3075
= 1 R D .......... (24)(elemen mesin, sularso)
.d 2
Untuk pegas helical terdapat factor koreksi kelengkungan yang besarnya :
4c 1 2r
c=
4c 4 d
Dimana : d = diameter kawat pegas
R = jari-jari lingkaran koil
Sehingga tegangan geser total ( )
8. pe 4c 1 0,615
= 4c 4 c ............ (25)(elemen mesin, sularso)
d 2
Jumlah lilitan aktif Na
Gd 3
Na= ............................. (26)(elemen mesin, sularso)
64.k .r 3
Untuk square and ground and
Nt = Na + 1,5 ............. (27)(elemen mesin, sularso)
Tinggi solid (hs)
Hs = Nt . d .................... (28)(elemen mesin, sularso)
Untuk harga rc = 20 % , maka :
p
s= 1,2 ………...... (29)(elemen mesin, sularso)
k
Tinggi beban (hf)
Hf=hs+ s ..................... (30)(elemen mesin, sularso)
Jarak antara lilitan koil (p)
s
P=d+ ....................... (31)(elemen mesin, sularso)
Na