Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Salah satu cara untuk mengetahui kondisi umat islam di dunia ini
adalah dengan mengamati perilaku-perilaku para umat islam yang ada
diberbagai pelosok dunia. Islam di islandia telah memperlihatkan suatu ciri
khas tertentu, yang mungkin berbeda dari tempat asal islam itu sendiri,
mekkah.
Sebagai agama rahmatan lil alamin, islam telah membuktikan
kebenaranya. Kebenaran islam telah terbukti di berbagai belahan dumia.
Setidaknya itulah hasil perjuangan Rasulullah Saw yang menyebarkan
islam mati-matian sampai-sampai harus menghadapi berbagai cobaan yang
datang silih berganti. Ketika beliau masih hidup, setidaknya, beliau
melihat orang secara berbondong-bondong masuk islam pada masa Fathu
Mekkah. Jauh setelah itu, islam kini berada disetiap jengkal negeri di
seluruh dunia.
Di islandia islam merupakan agama resmi dan diakui
keberadaanya. Oleh karna itu, umat islam perlu bangga akan tingginya
gama islam di dunia ini. Mengapa islam di dunia ini dapat menjadi besar
dan terhormat? Itu tidak terlepas dari usaha para pendahulu kita yang
dengan tekun dan gigih menyebarluaskan pesan islam di indonesia.
Mereka tidak hanya menyebarluaskan pesan islam, tetapi juga
mempertahankan agar pesan ini tidak punah.
Pada makalah ini kita akan mempelajari tentang bagaimana kondisi
kehidupan islam di Negara Islandia.
2

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dlatar belakang diatas maka dapat ditentukan
rumusan masalah dalam makalah ini:
1. Latar belakang Negara Islandia
2. Kondisi islam di negara islandia
C. Tujuan penulisan
1. Mendeskripsikan bagaimana latar belakang negara islandia
2. Mendeskripsikan bagaimana kondisi islam dinegara Islandia
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Negara Islandia

Islandia adalah pulau yang baru terbentuk sekitar 20 juta tahun yang lalu
akibat letusan gunung berapi, sehingga pulau ini relatif muda dalam standar
geologi. Sebelumnya Islandia merupakan salah satu pulau besar terakhir yang
belum dihuni. Permukiman manusia pertama diperkirakan berasal dari tahun 874,
walaupun terdapat bukti yang menunjukkan aktivitas manusia sebelum
kedatangan orang-orang Nordik.

Orang Viking pertama yang menemukan Islandia adalah Gardar Svavarsson.


Kapalnya keluar jalur akibat kondisi yang buruk saat sedang berlayar dari
Norwegia ke Kepulauan Faroe. Kemudian, Floki Vilgeroarson (lahir abad ke-9)
adalah orang Nordik pertama yang berlayar ke Islandia dengan maksud untuk
mencapai pulau tersebut. Kisahnya didokumentasikan dalam manuskrip
Landnámabók, dan konon ia menamai pulau tersebut Ísland. Pemukim permanen
pertama di Islandia adalah seorang kepala suku Norwegia yang bernama Ingolfur
Arnarson. Ia menetap di Islandia bersama dengan keluarganya pada tahun 874 di
tempat yang ia juluki "Teluk Asap" atau Reykjavik dalam bahasa Islandia.

Islandia kemudian didatangi oleh orang-orang Norwegia yang melarikan


diri dari konflik atau mencari lahan baru. Pada tahun 930, para kepala suku telah
mendirikan majelis pemerintahan yang disebut Althing, yang merupakan parlemen
tertua di dunia. Menjelang akhir abad ke-10, Kekristenan datang ke Islandia
akibat pengaruh Raja Norwegia Olaf Tryggvason. Pada masa ini, Islandia masih
merdeka dan periode ini disebut Persemakmuran Lama. Pada awal abad ke-13,
perselisihan yang disebut Zaman Sturlung melemahkan Islandia. Negara ini
akhirnya tunduk kepada Norwegia setelah mereka menyatakan kesetiaannya
kepada Raja Norwegia (1262–1264). Sementara itu, Norwegia bersatu dengan
Swedia pada tahun 1319 dan Denmark pada tahun 1376. Pada akhirnya semua
4

negara-negara Nordik disatukan oleh Uni Kalmar (1397–1523). Setelah negara ini
dibubarkan, Islandia jatuh ke tangan Denmark. Monopoli dagang Denmark-
Islandia yang diberlakukan pada abad ke-17 dan ke-18 berdampak buruk terhadap
ekonomi Islandia. Kemiskinan di Islandia semakin diperparah oleh bencana alam
seperti letusan Lakagígar yang mengakibatkan bencana kelaparan.

Islandia dikuasai oleh Denmark selama berabad-abad, tetapi pada abad ke-
19 gerakan kemerdekaan mulai muncul. Althing yang telah dibekukan pada tahun
1799 didirikan kembali pada tahun 1844. Islandia memperoleh kedaulatannya
setelah berakhirnya Perang Dunia I pada 1 Desember 1918. Namun, Raja
Denmark masih menjadi Raja Islandia hingga masa Perang Dunia II. Walaupun
Islandia menyatakan netral selama perang tersebut, Britania Raya mendudukinya
secara damai pada tahun 1940 untuk mencegah pendudukan Nazi setelah
Denmark diduduki oleh Jerman. Pulau ini merupakan pulau yang strategis selama
perang, sehingga Sekutu mendudukinya hingga berakhirnya perang dan Amerika
Serikat mengambil alih pendudukan pada tahun 1941. Pada tahun 1944, Islandia
memutus hubungan dengan Denmark (yang masih diduduki Nazi) dan
menyatakan kemerdekaannya. Seusai Perang Dunia II, Islandia menjadi salah satu
pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa dan NATO. Ekonominya lalu tumbuh pesat
lewat sektor perikanan, walaupun sektor ini kadang-kadang memicu konflik
dengan negara lain.

Orang pertama yang tinggal di Islandia adalah para biarawan Irlandia yang
datang pada awal abad ke-9. Pada pertengahan abad ke-9, bangsa Viking
bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia adalah
Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang.
Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di
barat daya Islandia dan mendirikan kota bernama Reykjavik.

Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi


negara mereka. Mereka membentuk Althing, sejenis parlemen yang berkantor
5

pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat dikatakan sebagai negara bersistem


demokrasi tertua yang masih bertahan sampai sekarang.

Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah
membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland.
Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan
menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam
sebuah saga.

Pada tahun 1262, Islandia menjadi bagian dari Norwegia hingga pada tahun
1814 Islandia menjadi bagian dari Denmark. Pada akhir abad ke-19, banyak
penduduk Islandia yang ingin memerdekakan dari Denmark. Pada tahun 1918,
Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark masih didaulat menjadi
raja Islandia.

Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing


memutuskan bahwa Islandia adalah milik rakyat Islandia. Akan tetapi, mereka
masih belum mendeklarasikan kemerdekaan pada saat itu. Tentara Inggris dan
menyusul kemudian Amerika Serikat berinisiatif untuk menduduki Islandia
supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia akhirnya
mendeklarasikan kemerdekaannya.

Gerakan revolusi dan perbedaan posisi garis lintang membuat sejumlah


wilayah di permukaan bumi mengalami siang atau malam lebih panjang
dibandingkan dengan belahan dunia lainnya.

1. Sistem pemerintahan islandia

Nama resmi republic of ice land (lydveldid island), ibu kota


reykjavik dengan luas wilayah 103.021, jenis kekuasaan republik bentuk
negara kesatuan (sentralis). Islandia terdiri atas 8 region, yaitu:
Austurland, hofudhborgarsvaedhi, Norhurdlan Eystra, Norhurdlan vestra,
6

Sudhurdlan, sudhurnes, Vestfidhird dan vesturland. Sistem pemerintahan


Parlementer.

Islandia menganut sistem parlementer. Sistem parlementer adalah


sebuah sistem pemerintahan dimana parlemen memliki peranan penting
dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memilki wewenang dalam
mengangkat perdana mentri dan parlemen pun dapat menjatuhkan
pemerintahan yaitu dengan cara mengeluarkan semaca mosi tidak
percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, dimana sistem parlemen
dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana mentri, yang
berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem
parlementer presiden hanya sebagai simbol kepala negara saja.

Sistem parlementer dibedakan oleh cababg eksekutif pemerintah


tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang
legislatif,atau parlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto
keyakinan. Oleh karna itu, tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas
antara cabang eksekutif dan legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang
merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam
sebuah republik kepresidenan.

Sistem parlemen dipuji, dibanding sistem presidensiil


kefleksibilitasnya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya
adalah dia sering mengarah kepemirntahan yang kurang stabil, seperti
dalam Republik We imar Jerman dan republik ke-empat prancis. Sistem
parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala
pemerintahan dan kepala negara dengan kepala pemerintahan adalah
perdana mentri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan
sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki
serang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara,
memberikan keseimbangan dalam sistem ini.
7

Ciri ciri sistem pemerintahan parlemen:

a) Dikepalai oleh perdana mentri sebagai kepala pemerintahan


sedangkan kepala negara dikepalai seorang raja/presiden.
b) Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif
sedangkan raja/presiden diseleksi berdasarkan undang-undang.
c) Perdana mentri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk
mengangkat dan memberhentikan mentri-mentri yang
memimpin departemen dan non-departemen.
d) Mentri-mentri hanya bertanggung jwab kepada kekuasaan
legislatif.
e) Kekuasaan eksekutif bertanggung jwab kepada kekuasaan
legislatif .
f) Kekuasasan eksekutif dapat dijatuhkan ole kekuasaan legislatif

2. Pokok pokok sistem pemerintahan Islandia

a) Bentuk negara kesatuan


b) Bentuk pemerintahan adalah republik sedangkan sistem
pemerintahan adalh parlementer
c) Pemegang kekuasaan legislatif adalah parlementer
d) Hak pendapat menurut UUD/UU/Peraturan diberlakukan/
dicabut oleh perdana mentri
e) Hak kekuasaan wilayah oleh perdana mentri
f) Parlemen terdiri dai unikameral (althing)
g) Kekuasaan yudikatf dijalankan oleh Mahkam Agung (MA)
serta peradilan dibawah oleh konsitusi islandia.
8

B. Kondisi Umat Islam di Islandia

Kontak pertama Islam dengan Islandia seiring dengan peristiwa yang tak
terduga. Di tahun tersebut, sebagian wilayah Islandia dikuasai perompak laut dari
Afrika Utara, yakni dari Maroko dan Aljazair. Rakyat Islandia mengingat
peristiwa tersebut sebagai Tyrkjaranio atau "Turkish Abductions" yang berarti
penculikan Turki. Mereka mendarat di Islandia tanpa mengusung dakwah Islam.

Peristiwa tersebut diprediksi menjadi awal mula Islandia mengenal Islam.


Apalagi melihat dalam sejarahnya, banyak pemukim Islandia yang dibawa ke
Afrika Utara di wilayah kekhalifahan Turki Utsmani.Saat ini, Islam pun eksisi di
negara kawasan atlantik tersebut. Muslimin di Islandia masih menjadi kaum
minoritas di tengah dominasi Kristen. Jumlahnya tak mencapai satu persen.
Tepatnya hanya 0,2 persen dari total populasi negara 312 ribu jiwa, atau sekitar
1.200 muslim.

Kendati demikian, mereka selalu kompak dan hidup bersama dalam


sebuah komunitas di negara pecahan Denmark tersebut. Mereka bersatu dalam
ukhuwah Islamiyyah meski komposisi muslim dari warga asli hanya sekitar 300
jiwa. Sisanya merupakan imigran dan warga asing yang memeluk
Islam.Komunitas muslim di Islandia merupakan yang terkecil di dunia, hanya
berjumlah sekitar 694 orang. Namun setiap orang sangat aktif dalam kegiatan
keislaman. Sebagian merupakan bagian dari Asosiasi Muslim Islandia (Félag
Múslima á Íslandi).

Sebagian lain bergabung dalam Pusat Kebudayaan Islam Islandia (Islamic


Cultural Centre of Iceland / ICCI) . Kedua asosiasi tersebut sangat kompak dalam
membangun Islam di negara seluas 103 kilometer persegi tersebut.

Organsasi Muslim Islandia

Muslim Islandia sudah memiliki dua organisasi resmi yang diakui oleh
pemerintah setempat yakni Asosiasi Muslim Islandia, didirikan pada tahun 1997
9

oleh Salmann Tamimi, seorang warga imigran dari Palestina dengan anggota
berjumlah sekitar 419 orang. Dan Islamic Center Islandia, didirikan antara tahun
2009 dan 2010 beranggotakan 275 orang.

Karena belum ada satupun bangunan masjid di Negara kutub utara ini
setidaknya hingga tahun 2012 lalu. Untuk memfasilitasi kebutuhan akan tempat
ibadah, Asosiasi Muslim Islandia menggunakan ruangan di lantai tiga
gedung Armuli 38 di kota Reykjavík sebagai ruang sholat sejak tahun 2002 lalu
dan biasa disebut sebagai Masjid An-Nur Reykjavík. Berikut alamat lengkap
organisasi tersebut.

Kondisi umat islam pada bulan Ramadhan

JOHANES Ari, salah seorang pelajar Muslim yang tinggal di Islandia,


merasa puasa Ramadan tahun ini cukup berat. Ia dan kaum Muslim di Islandia
harus berpuasa selama nyaris 22 jam, mulai dari sahur pukul 2.30 dan berbuka
pada tengah malam. ”Ketika Ramadan jatuh pada musim panas, cukup berat bagi
kami untuk menjalankan puasa. Karena matahari seperti tidak benar-benar
tenggelam, lalu terbit lagi. Ini yang menyebabkan waktu berpuasa kami paling
panjang,” ujarnya dalam blog laman Arabnews, baru-baru ini.

Di salah satu negara paling utara di bumi itu, perputaran matahari memang
terasa panjang. Bagi umat Islam, puasa di bulan Ramadan adalah wajib dan
merupakan satu dari lima rukun Islam. Dan dengan kuasa Tuhan, iklim yang
dingin di Islandia sedikit banyak membantu kaum Muslim tetap mampu
menjalankan ibadah wajibnya ini.

Bayangkan jika puasa selama ini dilakukan di negara Arab, pasti banyak
yang tidak akan kuat,” ujar Anbari Redoan, pemilik sebuah restoran yang berasal
dari Maroko. Ia sudah tinggal di Reykjavic, Islandia, sejak 1991, dan mengaku
sedikit bosan saat berpuasa di negara dingin itu saking panjangnya waktu puasa.
10

Imam Pusat Dakwah Islam Islandia, Ahmad Soddeeq, tak memungkiri


tantangan berat saat puasa di musim panas di Islandia. Meski demikian, puasa
adalah ibadah wajib sehingga seluruh umat harus tunduk. Saat berbuka pada
tengah malam, rata-rata kaum Muslim di Islandia berkumpul, baik itu di masjid
atau komunitas Muslim lainnya untuk berbuka bersama.

”Saat puasa Ramadan, amalan yang berpahala besar adalah salat berjemaah.
Oleh karena itu, kami terbiasa berbuka dan sahur bersama. Saat matahari
tenggelam pada tengah malam, kami berbuka, lalu menjalankan salat Magrib
berjemaah, lalu makan bersama. Tak lama setelahnya, kami mengerjakan salat
Isya, Tarawih, disambung waktu makan sahur. Barulah kami pulang ke rumah
masing-masing. Semua dilakukan hanya dua jam sebelum kembali berpuasa,”
tuturnya.

Cerita lain digulirkan Sverrir Abnarsson Ibrahim, mualaf pertama di


Islandia. Ia sering mempelajari agama Islam sendiri, termasuk tata cara puasa.
Lima atau enam tahun lalu, ia pernah bertemu Ramadan saat berada di bagian
utara Islandia. Ketika itu, matahari tidak benar-benar tenggelam, hanya turun
sebentar lalu terbit lagi.

”Saya sempat bingung, bagaimana saya harus puasa, saya tidak punya
waktu sahur dan berbuka yang cukup. Saya lantas bertanya ke beberapa
komunitas Muslim dan saya tidak menemukan jawabannya. Karena saya tahu
puasa Ramadan adalah wajib, saya tetap melakukannya, tetapi dengan cara saya
sendiri dan saya mengikuti tata cara dan waktu berpuasa di Arab,” tuturnya lalu
terkekeh.

Bagi kaum Muslim di Islandia, puasa tak sekadar ritual ibadah. Justru,
dengan panjangnya waktu berpuasa membuat mereka menemukan nilai lain dari
berpuasa. Iris Bjork, perawat beragama Islam mengatakan, tantangan paling berat
saat harus berbaur dengan mereka yang tidak berpuasa karena bisa bebas makan
dan minum kapan saja. ”Kalau sekadar menahan lapar dan haus, saya rasa akan
11

rugi. Oleh karena itu, amalan baik saat puasa dilipatgandakan karena menuai
banyak tantangan,” katanya.

Ia menyebutkan, makanan khas buka puasa di Islandia adalah teh dan sup
harira. Makanan itu dikenal berasal dari Maroko, berupa sup merah yang dimasak
dengan tomat dan potongan daging sapi. Sup semacam itu paling pas disantap di
tempat berhawa dingin.

Lantas, bagaimana menyiasati panjangnya waktu puasa? Agnes Osk,


seorang ibu rumah tangga Muslim di Reykjavik punya kiatnya. ”Tidur. Karena
puasa nyaris sepanjang hari itu melelahkan. Jika punya waktu untuk tidur, itu
yang terbaik hingga menanti waktu berbuka,” katanya.

Masjid di Islandia
Meski belum memiliki satupun bangunan masjid di negaranya, muslim
Islandia bersikukuh menolak bantuan asing untuk membangun masjid bagi
mereka. Pada tahun 2000 yang lalu, The Muslim Association of Iceland
mengajukan permohonan pembangunan masjid di Reykjavík. Namun tidak
sepenuhnya disetujui oleh dewan kota, meskipun begitu otoritas setempat tetap
menawarkan lahan berukuran 1,500 meter persegi di tahun berikutnya, lahan yang
jauh lebih kecil dari yang diminta oleh asosiasi muslim disana.
Persetujuan untuk penambahan lahan yang diinginkan oleh muslim
setempat dikaitkan dengan persetujuan terhadap Gereja Ortodok Rusia yang
rencananya akan dibangun berdekatan. Belum lagi keinginan dari dewan kota
yang menginginkan agar muslim disana agar bergabung dalam satu wadah masjid
saja tidak dapat diterima oleh Asosiasi Muslim yang telah lebih dulu mengajukan
permohonan.
12

Perkembangan Islam di Islandia


Kehidupan muslim di Islandia ini sempat menarik perhatian stasiun tivi
Al-Jazeera. Dokumentasi Aljazeera di Islandia ini berupaya mendokumentasikan
kehidupan sehari hari muslim disana. Terutama tentang bagaimana muslim
Islandia menjalankan Ibadah puasa Ramadhan di negeri pulau yang mataharinya
enggan untuk terbit itu, sehingga waktu puasa bagi muslim disana menjadi jauh
lebih panjang dibandingkan dengan muslim dibagian bumi yang lain.
Hal lain yang menarik dari Negara kutub ini adalah sudah
diterapkannya Sistem pemotongan hewan Islami di Islandia. Sejak musim gugur
tahun 2010 lalu rumah rumah jagal ternak disana menghadirkan muslim untuk
membacakan doa sesuai dengan proses penyembelihan yang diatur dalam hukum
Islam. Hal positif bagi Islandia adalah diterimanya produk daging sapi dan domba
mereka di pasar dunia islam. Sedangkan bagi muslim Islandia hal tersebut
tentunya merupakan bentuk pengakuan yang luar biasa.
13

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Islandia adalah pulau yang baru terbentuk sekitar 20 juta tahun yang lalu
akibat letusan gunung berapi, sehingga pulau ini relatif muda dalam standar
geologi. Orang Viking pertama yang menemukan Islandia adalah Gardar
Svavarsson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Islandia
menganut sistem parlementer. Sistem parlementer adalah sebuah sistem
pemerintahan dimana parlemen memliki peranan penting dalam pemerintahan.

Sistem parlementer dibedakan oleh cababg eksekutif pemerintah


tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang
legislatif,atau parlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan.
Kontak pertama Islam dengan Islandia seiring dengan peristiwa yang tak terduga.
Muslim Islandia sudah memiliki dua organisasi resmi yang diakui oleh
pemerintah setempat yakni Asosiasi Muslim Islandia, didirikan pada tahun 1997
oleh Salmann Tamimi, seorang warga imigran dari Palestina dengan anggota
berjumlah sekitar 419 orang. Dan Islamic Center Islandia, didirikan antara tahun
2009 dan 2010 beranggotakan 275 orang.

Dan kaum Muslim di Islandia harus berpuasa selama nyaris 22 jam, mulai
dari sahur pukul 2.30 dan berbuka pada tengah malam. ”Ketika Ramadan jatuh
pada musim panas, cukup berat bagi kami untuk menjalankan puasa. Karena
matahari seperti tidak benar-benar tenggelam, lalu terbit lagi.

Saran

Untuk menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,


kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggung jawabkan.
14

DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Islandia
 https://id.wikipedia.org/wiki/Islandia
 https://www.slideshare.net/hasnanaurah/sistem-pemerintahan-indonesia-
dan-islandia
 http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
mancanegara/13/03/08/mjbce8-kala-islam-bersemi-di-tanah-es-islandia
 http://bujangmasjid.blogspot.co.id/2017/04/islam-di-islandia.html
 http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2016/06/16/cerita-muslim-
berpuasa-22-jam-di-islandia-371979

Anda mungkin juga menyukai