Anda di halaman 1dari 8

SEL Vol. 3 No.

1 Juli 2016: 16-23

FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL RIMPANG


KUNYIT (Curcuma longa Linn)

Amelia Sari, Amy Maulidya


Poltekkes Kemenkes Aceh, Jl.Soekarno Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes
Kemenkes Aceh, Lampeneurut, Aceh Besar
Email: amel_sfarm@yahoo.com

ABSTRAK
Rimpang kunyit (Curcuma longa Linn) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,
kurkumin, minyak atsiri, saponin, tanin dan terpenoid. Kurkumin dan minyak atsiri
telah terbukti bersifat antioksidatif dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh formula sediaan salep ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma longa
Linn) yang baik dengan variasi dasar salep. Jenis penelitian ini ialah eksperimen
laboratorium. Dasar salep yang digunakan yaitu dasar salep hidrokarbon dan dasar
salep serap. Penyarian ekstrak rimpang kunyit dilakukan dengan cara maserasi
menggunakan pelarut etanol 96%. Salep ekstrak etanol rimpang kunyit dibuat
sebanyak 4 sediaan dengan 2 basis salep yang berbeda. Masing-masing basis dibuat
dengan konsentrasi 4% dan 8%. Pembuatan sediaan salep menggunakan metode
peleburan. Evaluasi sediaan salep dilakukan uji organoleptik, homogenitas, pH,
daya sebar, daya lekat, uji iritasi dan peninggalan bekas warna terhadap kulit
sukarelawan. Hasil pengujian semua sediaan salep basis hidrokarbon dan basis
serap dengan konsentrasi 4% dan 8% memenuhi parameter kualitas uji organoleptis,
homogenitas, daya lekat dan uji pH. Untuk pengujian daya sebar salep basis
hidrokarbon konsentrasi 4% dan 8% memenuhi parameter daya sebar, sedangkan
basis salep serap hanya konsentrasi 4% yang memenuhi parameter uji daya sebar.
Semua sediaan salep ekstrak etanol rimpang kunyit tidak mengiritasi dan juga tidak
meninggalkan bekas warna terhadap kulit sukarelawan.

Kata kunci : Ekstrak etanol rimpang kunyit, Salep, Dasar salep

ABSTRACT
Turmeric (Curcuma longa Linn) contain alkaloids, flavonoids, curcumin, essential
oils, saponins, tannins and terpenoids. Curcumin and essential oils have been proven
to be antioxidative and anti-inflammatory. This study aims to obtain an ointment
preparation formula ethanol extract turmeric (Curcuma longa Linn) were good with
a variety ointment base. This type of research is a laboratory experiment. Ointment
base used is a hydrocarbon ointment base and absorptive ointment base. Essence of
turmeric rhizome extract is done by maceration method using ethanol 96%. Ethanol
extract of turmeric ointment made as many as 4 stocks with 2 different ointment base.
Each base is made with a concentration of 4% and 8%. Preparation of ointments
using fusion method. Evaluation of ointment preparations conducted organoleptic
tests, homogeneity, pH, dispersive power, adhesion, irritation test and relics of the
former color on the skin of volunteers. The test results of all the stocks ointment
bases and base hydrocarbon absorbent with a concentration of 4% and 8% meet the
quality parameters organolepis test, homogeneity, adhesion and test the pH. For

16
SEL Vol. 3Formulasi
No. 1 JuliSediaan Salep Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit… (Amelia Sari, Amy Maulidya)
2016: 16-23

testing of the spread ointment base hydrocarbon concentration of 4% and 8% meet


the parameters of the spread, while the absorptive ointment base concentration is
only 4%, which meets the test parameters of the spread. All preparations ointment
ethanol extract of turmeric does not irritate and does not leave marks on the skin
color of volunteers.

Keywords : Ethanol extract ofturmeric, ointments, ointments basics

PENDAHULUAN antikejang, analgetik, antidiare,


5,6,7
Ilmu pengobatan tradisional telah antipiretik dan antitumor.
berkembang sejak ribuan tahun lalu. Khasiat kunyit sebagai
pengalaman dan pengetahuan yang antiinflamasi dibuktikan pada
dikumpulkan sampai saat ini penting penelitian sebelumnya bahwa
bagi kesehatan masyarakat. perbedaan air perasan rimpang kunyit
Pengobatan tradisional merupakan dengan konsentrasi 50% dan 75%
salah satu warisan budaya bangsa, berpengaruh nyata (p< 0,05) terhadap
yang sangat berharga dan patut gambaran mikroskopis inflamasi luka
disarankan kembali kepada sayat pada kulit mencit (Mus musculus
1
masyarakat. Pengobatan tradisional L).8Penelitian lain juga menambahkan
ini umumnya berasal dari berbagai sediaan topikal ekstrak etanol rimpang
macam tumbuhan. Tumbuhan yang kunyit konsentrasi 4% memberikan
digunakan sebagai obat tradisional efek antiinflamasi paling kuat yang
memiliki keunggulan, yakni diketahui dari persen peradangan yang
mempunyai aktivitas biologi karena lebih kecil.9
mengandung berbagai senyawa yang Berdasarkan aktivitas
dapat mempengaruhi sel-sel hidup dari antiinflamasi yang dimiliki rimpang
suatu organ.2 kunyit, maka perlu dikembangkan
Salah satu jenis tanaman yang menjadi suatu sediaan farmasi untuk
telah lama digunakan sebagai obat meningkatkan penggunaannya. Salah
tradisional adalah kunyit atau kunyet satu sediaan farmasi yang mudah
(Curcuma longa Linn). Selain dalam penggunaannya adalah salep.
digunakan sebagai pewarna makanan Sediaan salep dipilih karena
dan minuman serta bumbu dapur, merupakan sediaan farmasi yang
rimpang kunyit digunakan secara paling cocok untuk tujuan pengobatan
tradisional untuk menambah nafsu pada kulit karena kontak antara obat
makan, peluruh batu empedu, dengan kulit lebih lama.10 Salep
antiradang, antidiare, obat masuk merupakan sediaan setengah padat
angin, dapat mengobati gatal, luka dan yang mudah dioleskan dan digunakan
sesak nafas.3 sebagai obat luar. Bahan obat harus
Kunyit (Curcuma longa Linn) larut atau terdispersi homongen dalam
mengandung senyawa alkaloid, dasar salep yang cocok.
flavonoid, kurkumin, minyak atsiri, Pemilihan dasar salep merupakan
saponin, tanin dan terpenoid.4 salah satu hal yang harus diperhatikan
Kurkumin dan minyak atsiri telah dalam pembuatan salep. Dasar salep
terbukti bersifat antioksidatif dan yang akan digunakan yaitu dasar salep
antiinflamasi. Selain itu kurkuminoid hidrokarbon dan dasar salep serap.
juga memiliki kandungan yang Dasar salep hidrokarbon dikenal
berfungsi sebagai antibakteri, sebagai dasar salep berlemak yang
dimaksudkan untuk memperpanjang

17
SEL Vol. 3 No. 1 Juli 2016: 16-23

kontak bahan obat dengan kulit dan b. Prosedur penelitian


bertindak sebagai pembalut penutup. Formula standar salep menurut
Dasar salep hidrokarbon digunakan Formularium Nasional:13
terutama sebagai emolien, tidak a. Dasar salep Hidrokarbon
mengering, dan tidak tampak berubah R/ Malam putih 50
dalam waktu yang lama. Dasar salep Vaselin putih 950
serap juga bermanfaat sebagai m.f. unguentum 1000
emolien.11 Pemilihan kedua dasar
salep tersebut karena merupakan dasar b. Dasar Salep Serap
salep yang tidak mengandung air R/ Vaselin putih 860
karena bahan aktif yang akan Adeps lanae 30
dicampurkan mengandung kurkumin Stearil alkohol 30
dan minyak atsiri yang kurang larut Malam putih 80
dalam air.12 m.f. unguentum 1000
Berdasarkan uraian di atas, Salep ekstrak rimpang kunyit
peneliti tertarik untuk melakukan yang dibuat dalam penelitian ini
penelitian mengenai formulasi sediaan memiliki dua konsentrasi yaitu 4% dan
salep ekstrak etanol kunyit (Curcuma 8% sebanyak 35 g dengan bobot
longa Linn) dengan dasar salep dilebihkan 20%, dengan menggunakan
hidrokarbon dan dasar salep serap 2 basis salep yaitu basis hidrokarbon
menggunakan konsentrasi 4% dan 8%. dan basis serap.
Kemudian untuk uji evaluasi sediaan Pembuatan Ekstrak Rimpang Kunyit
dilakukan uji organoleptik, Ditimbang serbuk rimpang kunyit
homogenitas, pH, daya sebar, daya sebanyak 100 gram, di maserasi
lekat, uji iritasi dan uji peninggalan dengan pelarut etanol sebanyak 750
bekas warna terhadap kulit mL selama lima hari. Disaring cairan
sukarelawan. menggunakan kain flanel dan
ditambahkan etanol 96% secukupnya
BAHAN DAN CARA melalui ampas sampai diperoleh
a. Alat dan Bahan volume 1000 mL. Ekstrak yang
Alat yang digunakan untuk diperoleh dari maserasi rimpang
membuat salep ekstrak rimpang kunyit lalu di pekatkan dengan vacum
kunyit adalah vacum rotary rotary evaporator pada suhu 400C –
evaporator, bejana maserasi, blender, 500C sampai diperoleh ekstrak yang
pengaduk kayu, batang pengaduk, kental.
cawan porselen, mortir dan stamper,
penangas air, timbangan digital, Pembuatan Salep
beaker glass, gelas ukur, sudip, a. Dasar Salep Hidrokarbon
spatula, serbet, kain flanel dan wadah Proses pembuatan salep diawali
(pot salep), kaca objek, kaca arloji, dengan menimbang semua bahan yang
gelas ukur, batang pengaduk, stik pH diperlukan sesuai perhitungan.
universal dan anak timbangan. Dimasukkan cera alba dan vaselin
Bahan yang digunakan dalam album ke dalam cawan porselen yang
penelitian ini adalah serbuk rimpang telah dilapisi kain kasa, lalu
kunyit, etanol 96%, vaselin album, dileburkan diatas penangas air. Setelah
adeps lanae, alkohol steril dan cera meleleh, hasil leburan diserkai dan
alba. dimasukkan dalam lumpang. Digerus
hingga homogen dan dingin.
Ditambahkan ekstrak etanol rimpang

18
Formulasi
SEL Vol. Sediaan
3 No. 1 Juli 2016:Salep
16-23Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit… (Amelia Sari, Amy Maulidya)

kunyit sedikit demi sedikit sambil bahan transparan lain yang cocok
digerus hingga homogen dan menjadi harus menunjukkan susunan yang
massa setengah padat. Keluarkan homogen. Salep yang homogen
massa (salep) dari lumpang, lalu ditandai dengan tidak terdapatnya
ditimbang sebanyak 35 g dan gumpalan pada hasil pengolesan,
dimasukkan kedalam wadah (pot struktur yang rata dan memiliki
plastik). warna yang seragam dari titik
b. Dasar Salep Serap awal pengolesan sampai titik
Proses pembuatan salep diawali akhir pengolesan. Salep yang di
dengan menimbang semua bahan yang uji diambil tiga tempat yaitu
diperlukan sesuai perhitungan. bagian atas, tengah dan bawah
Dimasukkan cera alba, vaselin album, dari wadah salep.15
stearil alkohol dan adeps lanae ke c. Uji daya sebar
dalam cawan porselen yang telah Pengujian daya sebar dilakukan
dilapisi kain kasa, lalu dileburkan dengan cara meletakkan 0,5 g
diatas penangas air. Setelah meleleh, salep di antara dua lempeng objek
hasil leburan diserkai dan dimasukkan transparan yang diberi beban 100
ke dalam lumpang. Gerus hingga g. Pengukuran diameter daya
homogen dan dingin. Ditambahkan sebar dilakukan setelah salep
ekstrak etanol rimpang kunyit sedikit tidak menyebar kembali atau lebih
demi sedikit sambil digerus hingga kurang 1 menit setelah pemberian
homogen dan menjadi massa setengah beban. Diameter daya sebar salep
padat. Keluarkan massa (salep) dari yang baik antara 5-7 cm.16
lumpang, lalu ditimbang sebanyak 35 d. Uji pH salep
g dan dimasukkan kedalam wadah (pot Pengukuran nilai pH
plastik). menggunakan alat bantu stik pH
universal yang dicelupkan ke
UJI EVALUASI dalam 0,5 g salep yang telah
Sediaan salep yang sudah diencerkan dengan 5 mL
diformulasi selanjutnya dilakukan aquadest. Nilai pH salep yang
evaluasi sediaan selama 14 hari yang baik adalah 4,5-6,5 atau sesuai
dilakukan pada hari-hari ganjil. Ada 6 dengan nilai pH kulit manusia.17
uji evaluasi yang akan dilakukan, e. Uji Daya Lekat
yaitu: Uji daya lekat dilakukan dengan
a. Uji organoleptis cara meletakkan salep secukupnya
Pengujian organoleptik dilakukan di antara kedua kaca objek.
dengan mengamati sediaan salep Kemudian diberi beban 1 kg
dari bentuk, bau dan warna selama 5 menit. Kedua objek
sediaan. Menurut Depkes RI15,
14
tersebut dipisahkan dengan
spesifikasi salep yang harus menarik kaca objek yang di atas
dipenuhi adalah memilih bentuk dengan beban seberat 80 g
setengah padat, warna harus melewati sebuah kontrol,
sesuai dengan spesifikasi pada sedangkan kaca objek yang di
saat pembuatan awal salep dan bawah ditahan dengan beban.
baunya tidak tengik. Lamanya waktu yang diperlukan
b. Uji homogenitas untuk memisahkan kedua objek
Uji homogenitas sediaan tersebut dicatat sebagai waktu
dilakukan dengan cara salep lekat.18 Syarat salep yang baik
dioleskan pada sekeping kaca atau apabila semakin lama waktu yang

19
SEL Vol. 3 No. 1 Juli 2016: 16-23

diperlukan hingga kedua objek longa Linn) pada penelitian ini


glass terlepas, maka semakin baik menggunakan dua basis salep yang
daya lekat salep tersebut. Semakin berbeda dengan konsentrasi 4% dan
lama salep melekat pada kulit, 8%.Kedua basis salep masing-masing
maka efek yang ditimbulkan juga dibuat menjadi 2 konsentrasi yaitu 4%
semakin besar.19 dan 8% sebanyak 35 gram.
f. Uji iritasi terhadap kulit Sediaan yang telah dibuat harus
sukarelawan memiliki stabilitas fisik yang baik
Uji iritasi terhadap kulit selama waktu penyimpanan. Stabilitas
sukarelawan dilakukan dengan uji fisik sediaan salep dapat diketahui
tempel terbuka (open test). Uji dengan melakukan evaluasi fisik
tempel terbuka dilakukan dengan terhadap sediaan salep yang telah
mengoleskan sediaan pada lengan dibuat. Evaluasi sediaan salep yang
bawah, kemudian dibiarkan dilakukan yaitu uji organoleptis, uji
terbuka selama 5 menit dan homogenitas, uji nilai pH, uji daya
diamati reaksi yang terjadi.17 sebar, uji daya lekat, uji iritasi dan uji
Reaksi iritasi positif ditandai oleh peninggalan bekas warna.
adanya kemerahan, gatal-gatal, Uji stabilitas fisik yang pertama
atau bengkakpada kulit lengan dilakukan adalah uji organoleptis yang
bawah yang diberi perlakuan.20 meliputi bentuk, warna dan bau dari
g. Uji peninggalan bekas warna sediaan salep yang telah dibuat.
salep pada kulit sukarelawan Berdasarkan evaluasi yang dilakukan
Uji peninggalan bekas warna selama 14 hari menunjukkan bahwa
salep pada kulit sukarelawan sediaan salep dengan basis serap
dilakukan dengan mengoleskan memiliki bentuk lebih setengah padat
sediaan pada lengan bawah, dibandingkan dengan salep dengan
kemudian dibiarkan terbuka dan basis hidrokarbon. Hasil pengamatan
diamati. Uji ini dilakukan untuk organoleptis bau dari semua sediaan
melihat peninggalan bekas warna salep berbau khas ekstrak rimpang
salep di kulit. kunyit. Namun bau yang dihasilkan
memiliki tingkat bau yang berbeda di
HASIL DAN PEMBAHASAN antara kedua formula salep dengan
Simplisia yang digunakan dalam konsentrasi 4% dan konsentrasi 8%
penelitian ini adalah rimpang kunyit selama waktu penyimpanan. Salep
(Curcuma longa Linn) yang diambil dengan konsentrasi 8% lebih
dari perkebunan Dusun Cot Kala mempunyai bau yang kuat bila
Bayeun, Aceh Timur. Rimpang kunyit dibandingkan dengan salep
dikumpulkan sebanyak 1,5 kg, lalu konsentrasi 4%. Hal ini disebabkan
dicuci bersih kemudian dipotong karena salep dengan konsentrasi 8%
dengan ketebalan 1-3 mm dan mengandung lebih banyak ekstrak
dikeringkan. Setelah kering hasil rimpang kunyit dibandingkan dengan
simplisia rimpang kunyit yang salep dengan konsentrasi 4%.
dihasilkan adalah 180 g. Kemudian Sementara warna salep yang
simplisia dihaluskan dengan blender dihasilkan memilki warna yang sedikit
hingga menjadi serbuk sebanyak 150 berbeda antara salep konsentrasi 4%
g. dan 8%. Salep basis hidrokarbon dan
Pembuatan formulasi sediaan serap dengan konsentrasi 4% memiliki
salep dengan bahan aktif ekstrak warna orange muda sedangkan salep
etanol rimpang kunyit (Curcuma dengan konsentrasi 8% memiliki

20
SEL Vol.Formulasi Sediaan
3 No. 1 Juli 2016:Salep
16-23Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit… (Amelia Sari, Amy Maulidya)

warna orange tua. Hal ini juga penyebarannya. Sediaan salep yang
disebabkan karena salep basis nyaman digunakan adalah sediaan
hidrokarbon dan serap dengan salep yang memiliki daya sebar 5 s/d 7
konsentrasi 8% mengandung ekstak cm.16 Berdasarkan hasil uji daya sebar
rimpang kunyit lebih banyak, sehingga yang telah dilakukan sebanyak 7 kali
warna yang dihasilkan juga berbeda. selama 2 minggu menunjukkan bahwa
Uji stabilitas fisik yang kedua semua sediaan yang dihasilkan
adalah uji homogenitas. Pengujian memilki daya sebar yang semakin
homogenitas bertujuan untuk melihat menurun. Pada salep dengan basis
apakah salep yang dibuat homogen hidokarbon hasil uji daya sebar
atau tercampur merata antara zat aktif berkisar antara 6,0 cm s/d 5,0 cm,
dengan basis salep. Berdasarkan uji sedangkan pada salep dengan basis
homogenitas yang telah dilakukan serap hasil uji daya sebar berkisar
sebanyak 7 kali selama 2 minggu antara 5,9 cm s/d 4,8 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa semua sediaan menunjukkan bahwa salep dengan
salep baik salep dengan basis basis hidrokarbon memenuhi
hidrokarbon dan basis serap homogen. parameter daya sebar, dimana
Hal ini ditunjukkan dengan tidak diameter daya sebar yang baik antara
adanya butiran kasar ataupun 5-7 cm. sedangkan untuk salep dengan
gumpalan dari hasil pengolesan salep basis salep absorbsi belum memenuhi
pada kaca objek. Salep yang homogen parameter daya sebar karena pada
ditandai dengan tidak terdapatnya akhir evaluasi diameter yang
gumpalan pada hasil pengolesan, dihasilkan 4,8 cm yaitu tidak masuk
struktur yang rata dan memiliki warna dalam range 5-7 cm. Faktor yang
yang seragam dari titik awal mempengaruhi besarnya daya sebar
pengolesan sampai titik akhir. salep basis hidrokarbon dibandingkan
Uji stabilitas fisik yang ketiga basis serap karena sediaan salep basis
adalah uji pH. Uji pH dilakukan untuk serap mempunyai bentuk sediaan lebih
mengetahui tingkat keasam atau setengah padat atau lebih keras
kebasaan dari sediaan salep yang dibandingkan salep basis hidrokarbon
dihasilkan. Sediaan salep yang baik yang mempunyai bentuk setengah
digunakan pada kulit adalah salep padat atau lebih lembek. Pada salep
yang memiliki nilai pH yang sesuai dengan basis hidrokarbon lebih
dengan nilai pH kulit yaitu 4,5 – 6,5 lembek karena penggunaan jumlah
agar tidak mengiritasi kulit dan vaselin putih yang lebih banyak bila
nyaman digunakan.17 Sediaan salep dibandingkan dengan salep basis
yang memilki pH terlalu asam dapat serap.
mengiritasi kulit, sedangkan pH yang Uji stabilitas fisik yang kelima
terlalu basa membuat kulit bersisik. adalah uji daya lekat. Uji daya lekat
Berdasarkan hasil pengujian nilai pH bertujuan untuk melihat waktu daya
dengan bantuan stick pH universal, lekat salep. Berdasarkan uji daya lekat
semua sediaan salep memilki nilai pH yang telah digunakan menunjukkan
6. bahwa salep dengan basis serap
Uji stabilitas fisik yang keempat mempunyai waktu lekat yang lebih
adalah uji daya sebar. Uji daya sebar lama dibandingkan salep dengan basis
dilakukan untuk melihat daya hidrokarbon. Hal ini berhubungan
penyebaran salep. pengujian daya dengan konsistensi bentuk sediaan
sebar dilakukan dengan memberikan salep, salep basis serap memiliki
beban pada salep dan diukur waktu lekat yang lebih lama karena

21
SEL Vol. 3 No. 1 Juli 2016: 16-23

konsistensi salep yang lebih keras. sukarelawan dan dibiarkan terbuka


Selama waktu penyimpanan 2 minggu selama 5 menit kemudian diamati.
semua sediaan salep baik salep basis Hasil uji peninggalan bekas warna
hidrokarbon dan serap mengalami salep yang dilakukan menunjukkan
peningkatan waktu daya lekat. bahwa semua sediaan salep baik basis
Peningkatan daya lekat tersebut hidrokarbon dan serap dengan
disebabkan perubahan konsistensi konsentrasi 4% dan 8% tidak
salep yang sedikit lebih mengeras pada meninggalkan bekas warna di kulit
waktu penyimpanan. sehingga nyaman dipakai oleh
Uji stabilitas fisik yang keenam masyarakat.
adalah uji iritasi terhadap kulit
sukarelawan. Uji iritasi terhadap kulit KESIMPULAN
sukarelawan dilakukan dengan cara uji Dari hasil penelitian yang telah
tempel terbuka (open pacth test). Uji dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
tempel terbuka dilakukan dengan Semua sediaan salep basis
mengoleskan sediaan pada lengan hidrokarbon dan basis serap dengan
bawah bagian dalam yang dibuat pada konsentrasi 4% dan 8% memenuhi
lokasi lekatan dengan luas tertentu, parameter kualitas uji organolepis,
kemudian dibiarkan terbuka selama 5 homogenitas, daya lekat dan uji
menit dan diamati reaksi yang pH.Sediaan salep basis hidrokarbon
terjadi.17 Reaksi iritasi positif ditandai dengan konsentrasi 4% dan 8%
oleh adanya kemerahan, gatal-gatal memenuhi parameter daya
atau bengkak pada kulit yang diberi sebar.Sediaan salep basis serap pada
perlakuan.20 Hasil uji iritasi yang konsentrasi 4% memenuhi parameter
dilakukan terhadap 5 orang daya sebar, sedangkan salep basis
sukarelawan untuk tiap-tiap sediaan serap konsentrasi 8% tidak memenuhi
menunjukkan semua sediaan salep parameter daya sebar.Dasar salep yang
tidak memberikan efek iritasi. Hal ini lebih baik digunakan berdasarkan hasil
ditunjukkan dengan tidak adanya uji stabilitas fisik sediaan yaitu dasar
kemerahan, gatal-gatal atau bengkak salep basis hidrokarbon konsentrasi
pada kulit sukarelawan yang diberi 8%.
perlakuan.
Uji sediaan salep yang terakhir DAFTAR PUSTAKA
adalah uji peninggalan bekas warna 1. Al-qiyanji A,Muhammad
terhadap kulit sukarelawan. Uji F,Kembali Ke Alam: Khasiat Dan
peninggalan bekas warna salep Manfaat Tanaman Berkhasiat
bertujuan untuk melihat peninggalan Obat,Jakarta, Tim Pustaka Lugu
warna salep dikulit pada saat Alami, 2010.
pemakaian salep. Hal ini dikarenakan 2. SetiawanD,Ramuan Tradisional
simplisia yang digunakan adalah Untuk Pengobatan
rimpang kunyit yang telah dikenal Hepatitis,Jakarta, Penebar
sebagai pewarna alami ,dan juga Swadaya, 2001.
sering meninggalkan bekas warna 3. Winarto WP,Khasiat Dan
pada saat pemakaian, maka perlu Manfaat Kunyit, Jakarta,
dilakukan uji peninggalan bekas warna Agromedia Pustaka, 2003.
agar nyaman dan aman dipakai oleh 4. Rajesh H. et al., Phytochemical
masyarakat. Uji peninggalan bekas Analysis Of Methanolic Extract
warna dilakukan dengan cara Of Curcuma Longa Linn
mengoleskan sediaan salep dikulit Rhizome,International Journal Of

22
SEL Vol. Sediaan
3 No. 1 Juli
Formulasi 2016:Salep
16-23Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit… (Amelia Sari, Amy Maulidya)

Universal Pharmacy And Bio 12. Andarwulan N,Fitri F,Pewarna


Sciences,2013, ISSN 2319-8141, Alami untuk Pangan,Bogor,
5. Wijayakusuma H,Ramuan SEAFAST Center, 2012.
Lengkap Herbal Taklukkan 13. Depkes RI,Formularium Nasional
Penyakit, Cet I, Jakarta, Pustaka Edisi II, Jakarta, Departemen
Bunda, 2008. Kesehatan RI, 1978.
6. Hariana, A,Tumbuhan Obat Dan 14. Anief M, Ilmu Meracik Obat,
Khasiatnya Seri 2. Cet 7, Jakarta, Gajah Mada University
Penebar Swadaya, 2009. Press,Yogyakarta, 2008.
7. AraujoCAC, Leon LL,Biological 15. Depkes RI,Farmakope Indonesia
Activities of Curcuma longa L. Edisi III,Jakarta, Departemen
Mem Inst Oswaldo Cruz,Rio de Kesehatan RI, 1979.
Janeiro, 2001, 96(5) : 723-28. 16. GragA. et al., Spreanding Of
8. Pratiwi A, Pengaruh Pemberian Semisolid Formulation: An
Air Perasan Kunyit (Curcuma Update, Pharmaceutical
Longa Linn) Terhadap gambaran Technology, 2001, 2002: 84-102.
Mikroskopis Inflamasi Luka Sayat 17. Tranggono RI, Latifah F,Buku
Pada Kulit Mencit (Mus musculus Pegagan Ilmu Kosmetika, Jakarta,
L).Skripsi. Fakultas Kedokteran PT Gramedia, 2007.
Universitas Syiah Kuala, Banda 18. Miranti L,Pengaruh Konsentrasi
Aceh, 2013. Minyak Atsiri Kencur (Kampferia
9. KesumaTW, Uji Efek Galanga) dengan Basis Salep
Antiinflamasi Sediaan Topikal Larut Air Terhadap Sifat Fisik
Ekstrak Etanol Dan Etil Asetat Salep Dan Daya Hambat Bakteri
Rimpang Tumbuhan Kunyit Staphylococus Aureus Secara In
(Curcuma domestica Val) Vitro.Skripsi. Fakultas Farmasi
Terhadap Mencit.Tesis. Fakultas Universitas Muhammadiyah,
Farmasi Universitas Sumatra Surakarta, 2009.
Utara, Medan, 2009. 19. Voigt R,Buku Pelajaran Teknologi
10. Anief M,Farmasetika, Farmasi. Edisi ke-5, Yogyakarta,
Yogyakarta, Gajah Mada UGM- Press, 1995.
University Press, 2005. 20. Ditjen POM,Formularium
11. Depkes RI, Farmakope Indonesia Kosmetika Indonesia, Jakarta,
Edisi IV, Jakarta, Departemen Departemen Kesehatan RI, 1985.
Kesehatan RI, 1995.

23

Anda mungkin juga menyukai