Bab 4-5
Bab 4-5
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pemerintah Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 18 Oktober 1983 yang secara administratif
dan kemudian pada tahun 2001 sesuai dengan SK Mendagri Nomor 5 Tahun 2001
tanggal 21 Juni 2001, maka secara administratif Kota Tanjungpinang dibagi menjadi 4
Kepulauan Riau dan Kota Singapura sebagai pusat perdagangan dunia menjadikan
Tanjungpinang Nomor 46 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kota Tanjungpinang yang dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kota
Tanjungpinang Nomor 46 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi
Organisasi Dan Tata Kera Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, sebagai berikut:
55
56
KEPALA DINAS
(Drs. HUZAIFA DADANG AG, M.Si)
NIP. 19620512 199203 1 007 SEKRETARIS
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Umur F %
>58 tahun 0 0
42-58 tahun 54 60,7
<42 tahun 35 39,3
Jumlah 89 100
Sumber : SPSS For Windows 16
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar umur responden
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar masa kerja
5 24 50 15 0 89 274 3,11
27% 56,2% 16,8% 0 100%
6 18 35 8 28 89 215 2,44
20,2% 39,3% 9% 31,5% 100%
7 24 52 12 1 89 278 3,16
27% 58,4% 13,5% 1,1% 100%
8 32 34 12 11 89 240 2,73
36% 38,2% 13,5% 12,3% 100%
9 24 25 24 16 89 237 2,69
27% 28% 27% 18% 100%
10 17 29 15 28 89 228 2,59
19,1% 32,6% 16,8% 31,5% 100%
Jumlah 2.478
Rata-Rata 28
Sumber : Hasil pengolahan Data (2018)
atau sebesar 23,4% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
atau sebesar 28% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden sangat
atau sebesar 23,4% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden sangat
pegawai.
e. Pada item pertanyaan kelima sebanyak 24 responden atau sebesar 27%
penyampaian materi.
f. Pada item pertanyaan keenam sebanyak 18 responden atau sebesar 20,2%
atau sebesar 1,1% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
60
atau sebesar 12,3% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
atau sebesar 18% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
meningkatkan pengetahuan.
j. Pada item pertanyaan kesepuluh sebanyak 17 responden atau sebesar
44 40 5 0 89 306 3,44
2
49,4% 45% 5,6% 0 100%
27 30 10 22 89 242 2,72
3
30,3% 33,7% 11,3% 24,7% 100%
29 43 17 0 89 280 3,15
4
32,6% 48,3% 19,1% 0% 100%
5 27 31 10 21 89 242 2,72
30,3% 34,8% 11,3% 23,6% 100%
6 48 30 11 0 89 304 3,42
54% 33,7% 12,3% 0% 100%
7 24 52 12 1 89 278 3,12
27% 58,4% 13,5% 1,1% 100%
8 27 29 12 21 89 242 2,72
30,3% 32,6% 13,5% 23,6% 100%
9 24 28 21 16 89 238 2,67
27% 31,4% 23,6% 18% 100%
10 27 30 12 20 89 242 2,72
30,3% 33,7% 13,5% 22,5% 100%
Jumlah 2.372
Rata-Rata 27
Sumber : Hasil pengolahan Data (2018)
responden atau sebesar 5,6% menjawab tidak setuju dan 0 responden atau
atau sebesar 24,7% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
atau sebesar 23,6% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
atau sebesar 1,1% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
atau sebesar 23,6% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
atau sebesar 18% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
atau sebesar 22,5% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
33 25 9 22 89 248 2,79
2
37,1% 28,1% 10,1% 24,7% 100%
24 51 14 0 89 277 3,11
3
27% 57,3% 15,7% 0% 100%
32 23 10 24 89 241 2,71
4
36% 25,8% 11,3% 27% 100%
5 24 52 13 0 89 278 3,12
27% 58,4% 14,6% 0% 100%
6 24 52 13 0 89 278 3,12
27% 58,4% 14,6% 0% 100%
7 33 25 9 22 89 248 2,79
37,1% 28,1% 10,1% 24,7 100%
8 30 22 21 16 89 244 2,74
33,7% 24,7% 23,6% 18% 100%
9 21 36 12 20 89 236 2,65
23,6% 40,4% 13,5% 22,5% 100%
10 27 30 12 20 89 242 2,72
30,3% 33,7% 13,5% 22,5% 100%
Jumlah 2.553
Rata-Rata 28
Sumber : Hasil pengolahan Data (2018)
atau sebesar 29,2% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden sangat
atau sebesar 24,7% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden sangat
atau sebesar 27% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden sangat
bahwa selama bekerja hasiil pekerjaan baik bila dibandingkan dengan waktu
lalu.
f. Pada item pertanyaan keenam sebanyak 24 responden atau sebesar 27%
bahwa selama bekerja berusaha bekerja lebih baik dari rekan kerja.
66
atau sebesar 24,7% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden sangat
atau sebesar 18% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden sangat
responden setuju bahwa seluruh tugas yang didapat dikerjakan dan ahsilnya
atau sebesar 22,5% menjawab sangat tidak setuju. Artinya responden setuju
diselesaikan secepatnya.
2. Uji t atau Uji Parsial
Tabel 4.6
Hasil Uji Parsial
67
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.921 .933 -3.130 .002
PELATIHANK
.611 .095 .571 6.434 .000
ERJA
MASAKERJA .539 .116 .412 4.646 .000
Sumber : SPSS For Windows 16
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel pelatihan kerja secara
4,646>1,663
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel pelatihan kerja dan masa
Tabel 4.8
Hasil Uji Determinan
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .974 .949 .948 1.822
a. Predictors: (Constant), MASAKERJA,
PELATIHANKERJA
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITASKERJA
Sumber : SPSS For Windows 16
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa antara besarnya angka koofisien
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar pelatihan kerja
dengan pekerjaan. Menurut Veithzal dan Sagala (2009) pelatihan adalah proses
responden mengatakan pelatihan kerja yang diberikan masih ada yang tidak
yaitu 2,44.
Pelatihan membantu pegawai dalam memahami suatu pengetahuan praktis
kerja karyawan pada PT. Paradise Island Furniture. Hal ini dibuktikan dengan
koefisien beta (β) sebesar 0,303 (p<0.05; p=0,000) dan kontribusi pengaruh
pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Paradise Island
70
Furniture sebesar (ΔR2) 0,070; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan
disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Paradise Island
Furniture.
Faktor pertama yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah pelatihan
berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.
sekarang.
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
dari usaha manusia, sehingga dengan adanya pengetahuan yang cukup akan
membantu pekerjaan yang dilakukan cepat selesai dan dengan hasil yang baik.
dilakukan maka pekerjaan akan menghasilkan hasil yang maksimal dan baik.
maksimal.
Pelatihan yang baik membawa manfaat seperti meningkatkan pengetahuan
para karyawan atas budaya dan para pesaing luar, membantu para karyawan
para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim
kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih
efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita
Dari hasil penelitan juga dilihat bahwa variabel masa kerja secara parsial
dan kemampuan teknik , responden mengatakan masih ada yang tidak dapat
menguasai peralatan kerja yang diberikan dengan rata-rata terendah dari semua
atau jabatan. Kreitner dan Kinicki (2009) menyatakan bahwa masa kerja yang
lama akan cenderung membuat seorang pegawai lebih merasa betah dalam
dengan lingkungan yang cukup lama sehingga seorang pekerja akan merasa
kebijakan dari instansi atau perusahaan mengenai jaminan hidup di hari tua.
73
Pegawai dengan masa kerja yang lama telah melewati proses tahapan karir
(career stage) yang panjang pula. Tahapan karir atau career stage Menurut
Super dan Bachrarh yang dikutip oleh Mulya (2009) merupakan pola karir atau
proses yang telah dilewati seseorang selama ia kerja. Dalam proses kerja
bahwa dengan r 0,72 dan t hitung sebesar 4,402 lebih besar dari t tabel 2,093
kuantitas tetapi merupakan pengukuran dari suatu tingkat efisiensi antara input
dan output. Instansi dalam kegiatannya tentu tidak lepas dari usaha untuk
Untuk mecapai tujuan instansi tersebut, maka setiap perusahaan akan berusaha
untuk memperoleh sumber daya manusia yang potensial dan tentunya yang
terus belajar dan berkembang untuk mempelajari hal-hal yang baru sehingga
pelatihan kerja dan masa kerja. Belum lagi keterlibatan kuantitas data dan
banyaknya relasi variabel yang cukup kompleks, sedangkan masih banyak data
yang belum ter-cover. penelitian ini dibatasi hanya pelatihan kerja dan masa
produktivitas kerja
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
75
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa
adalah 6,434>1,663.
2. Terdapat pengaruh masa kerja terhadap produktivitas kerja. sebagian besar
diantara 20,91-33,09 Dari hasil penelitan juga dilihat bahwa variabel masa
3. Terdapat pengaruh pelatihan kerja dan masa kerja secara simultan terhadap
5.2 Saran 76
Dari hasil penelitan didapatkan bahwa :
1. Indikator pelatihan kerja, masih ada pelatihan kerja yang diberikan masih
ada yang tidak sesuai dengan pekerjaannya dengan rata-rata terendah dari
baik dan berkualitas, baik dari segi pendidikan dan sumberdaya manusia
yang sesuai dengan pekerjaan pegawai agar kinerja pegawai sesuai dengan
pekerjaannya
2. Dari indikator masa kerja, masih ada yang tidak dapat menguasai peralatan
yang dikerjakan hasilnya masih ada yang tidak sesuai dengan waktu yang
baik berupa fisik maupun mental dan menjadi tanggung jawabnya dan ada
Ignasia Sely Soaputty (2010). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja Dan
Persepsi Karyawan Tentang Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan. Skripsi
Ihsan Fuad. (2007). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta. PT RINEKA CIPTA.
Jakarta
Kodet Kusworo Hadi. (2010). Pengaruh Masa Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Tetap Bagian
Pembatikan. Skripsi
Kreitner, R. and Kinicki, A. (2009). Organizational Behavior. Fifth
Edition.McGraw Hill. New York
Kuncoro Johanes Hanto. (2010). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Skripsi
Mathis Robert L. dan Jackson John H. (2006), Human Resource Management,
alih bahasa. Salemba Empat. Jakarta
Malayu S.P Hasibuan. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Ranftl. (2007). Tujuh Kunci untuk Produktivitas Tinggi, dalam Timpe, A. Seri
Manajemen Sumber Daya Manusia: Produktivitas. Jakarta: Gramedia’
78
Veithzal Rivai dan Jauvani Sagala. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada
KUESIONER PENELITIAN
No. Responden
Identitas pengisi :
1. Nama Inisial :
2. Umur responden :
3. Masa Kerja :
Pernyataan : Pelatihan
KURIKULUM
4 Tingkat kesesuaian materi pelatihan
sesuai dengan kebutuhan kerja
pegawai
5 Tingkat ketepatan metode pelatihan
yang digunakan sesuai dengan
penyampaian materi.
PESERTA
6 Pelatihan kerja yang diberikan
sesuai dengan pekerjaan Saya
INSTRUKTUR
7 Instruktur Program Pelatihan benar-
benar menguasai baik secara teori
maupun pelaksanaan di lapangan
PELAKSANAAN
81