Anda di halaman 1dari 23

PEROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

Oleh :

Nama : Dhiki Purnama

NPM : 1415012013

TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR ISI

BAB I
Latar Belakang………………………………………………………………………………………….1

Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………....2

Tujuan…………………………………………………………………………………………………..2

Metode Penulisan……………………………………………………………………………………….2

BAB II

Pengertian Perancangan Menurut Tokoh-Tokoh Arsitektur…………………………………………...2

Klasifikasi Perencanaan……………………………………………………………………………......4

Pengertian Perancangan………………………………………………………………………………..5

Peroses Perancangan……………………………………………………………………………………11

Lima Tahapan Proses Perancangan pada Praktek Standar……………………………………………...16

BAB III
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………...19

Saran……………………………………………………………………………………………………. 19

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………...20
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Perancangan merupakan suatu peroses yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi lebih
baik lagi. Prosesnya merupakan tinjauan secara menyeluruh di mana setiap ahli memiliki pandangan
tertentu yang ideal menurut mereka. Komponen perancangan yaitu menepatkan fungsi arsitek sebagai
perancang dan menerapkan pemecahan-pemacahan dari setiap permasalahan yang ada. Fungsi seperti
membuat program, membuat rancangan bangunan, dilakukan oleh seorang arsitek.

Pada awalnya perancangan dilakukan juga dalam pendidikan, dengan adanya beberapa sekolah
arsitektur, sekolah seni. Yang notabene mengikuti mata pelajaran pokok dalam program perancangan
yang sama. Contoh suatu pendidikan perancangan yang terpadu adalah Baubaus. Sebuah sekolah
perancangan yang didirikan pra Perang Dunia ke II (dua) di Jerman. Para mahasiswa baik dari arsitektur,
seni lukis, seni tari, seni teater mendapatkan pengalaman dan perancangan dasar yang sama. Baubaus
merupakan sebuah reaksi pendekatan tradisional arsitektur yang dipengaruhi system Beaux Arts Prancis.
Sistem ini yang mendominasi pendidikan arsitektur saat it.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan sehingga mempengaruhi pendidikan.
Kurang nya penekanan pada aspek rekayasa arsitektur untuk menanggapi kebutuhan pendidikan.
Berkurangnya penekanan pada struktur, teknologi, juga terjadi. Adanya pengkajian terhadap perilaku
manusia juga terjadi dalam perubahan saat ini yang kian pesat. Arsitek harus mengetahui perilaku
manusia hubungannya dengan lingkungan. Jadi, saat ini penekanan permasalahan pada pemecahan
permasalahan yang kreatif.

Saat ini perancangan dan prosesnya masih dilakukan secara aktif dalam dunia arsitektur.
Mungkin hanya metodenya saja yang berbeda digunakan dalam masing-masing perancangan. Maka dari
itu, kita sebagai calon arsitek hendaknya mengetahui perancangan dan tahapan-tahapan yang dimaksud
sehingga kita dapat mendesain dengan benar sesuai metode-metode dalam perancangan .

1
RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang diuraikan diatas, mengenai perancangan dan prosesnya , adapun
rumusan masalah adalah :

1. Pengertian perancangan menurut tokoh-tokoh arsitektur


2. Klasifikasi perancanaan
3. Pengertian perancangan menurut bahasa
4. Apa yang dimaksud dengan perancangan?
5. Bagaimana tahapan dalam proses perancangan 5 langkah?
6. Bagaimana proses desain dalam praktek standar?

TUJUAN

1. Mendeskripsikan yang dimaksud dengan perancangan


2. Mendeskripsikan tahapan dalam proses perancangan 5 langkah
3. Mendeskripsikan proses desain dalam praktek standar

METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam membuat laporan ini adalah metode studi pustaka yaitu
memperoleh data dengan membaca melalui buku-buku serta melalui internet yang mencakup tentang
masalah yang diangkat pada laporan ini. Dimana data tersebut sebagian besar dimasukan kedalam
pembahasa BAB II sebagai landasan teori untuk penulisan.

BAB II

PEMBAHASAN

2
PENGERTIAN PERANCANGAN MENURUT TOKOH-TOKOH ARSITEKTUR

William A. Shrode, 1974

Perencanaan sebagai padanan kata asing “planning”, dapat diartikan sebagai suatu sarana untuk
mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai kondisi-kondisi lingkungan ke dalam rencana yang
berarti dan dapat dilaksanakan dengan teratur

Paul Davidov, 1982

Perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan yang tepat di masa depan melalui pilihan-
pilihan yang sistematik

Wade

Perencanaan adalah upaya menyatakan masalah umum pemberi tugas (klien) menjadi sejumlah masalah
standar yang lebih kecil yang telah diketahui pemecahannya atau yang mudah dipecahkan .

Soewondo B. Soetedjo

Merencana dalam dalam arsitktur berkaitan dengan penggunaan diagram untuk mengembangkan
hubungan antara kebutuhan- kebutuhan.

William L. Lassey, 1977

Perencanaan merupakan suatu proses menyusun konsepsi dasar suatu rencana yang meliputi kegiatan-
kegiatan:

1. Mengidentifikasi. Menentukan komponen-komponen yang menunjang terhadap objek, yang


merupakan kompleksitas fakta-fakta yang memiliki kontribusi terhadap kesatuan pembangunan.
2. Mengadakan studi. Mencari hubungan-hubungan dari factor faktor terkait, yang memiliki
pengaruh spesifik.
3. Mendeterminasi. Menentukan setepat mungkin faktor-faktor yang dominan dengan
memperhatikan kekhususan dari unit perubahan yang spesifik yang memberikan perubahan
terhadap faktor lain.

3
4. Memprediksi. Mengadakan ramalan bagaimana suatu factor akan berubah sehingga mencapai
keadaan lebih baik di masa depan.
5. Melakukan Tindakan. Berdasarkan prediksi di atas, melakukan tindakan terstruktur untuk
mencapai tujuan pembangunan.

Klasifikasi Perencanaan

 Theories in Planning. Mencakup perencanaan berkaitan dengan substansi (objek).


 Theories of Planning. Berkaitan dengan prosedur perencanaan (metode).
 Theories for Planning. Mencakup teori-teori sosial yang menjelaskanbagaimana seharusnya
masyarakat dan perencanaan di masa depan (tujuan). Shean Mc. Connell (1991).

Paradigma yang melihat perencanaan dengan fokus pada:

 Objek (object centered)


 Pemegang kekuasaan (control centered)
 Cara pengambilan keputusan (decision centered) Andreas Faludi (1982)

Perencanaan yang berorientasi pada:

 Perencana (traditional planning)


 Pemakai (rasional planning)

Perencanaan berdasarkan dimensi waktu:

 Jangka panjang
 Jangka menengah
 Jangka pendek

Perencanaan berdasarkan metode:

 Top Down Planning. Disusun secara menyeluruh kemudian dirinci kepada tingkat yang lebih
rendah.

 Bottom Up Planning. Disusun mulai dari bawah kemudian dirangkum dalam tingkat tertentu.

4
Perancangan Arsitektur

Pengertian Perancangan

 Perancangan merupakan upaya untuk menemukan komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur
fisik (Christopher Alexander, 1983).
 Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan dari aktivitas pemecahan masalah (L. Bruce
Archer, 1985).
 Perancangan merupakan proses penarikan keputusan dari ketidakpastian yang tampak, dengan
tindakan-tindakan yang tegas bagi kekeliruan yang terjadi (M.Asimow, 1982).
 Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang ingin dibuat sebelum kita membuatnya,
berkali-kali sehingga memungkinkan kita merasa puas dengan hasil akhirnya (P.J. Booker, 1984).
 Perancangan merupakan kesimpulan yang optimal dari sejumlah kebutuhan dari seperangkat
keadaan tertentu (E. Marchet, 1987).
 Perancangan merupakan lompatan kreatif dari fakta-fakta masa kini menuju kemunghkinan di
masa datang (JK. Page, 1986).
 Perancangan merupakan aktivitas kreatif, melibatkan proses untuk membawa kepada sesuatu
yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada (JB. Reswick, 1985).
 Perancangan mempunyai makna memulai perubahan dalam benda-benda buatan manusia (J.C.
Jones, 1990).
 Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang
lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda
untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah
pemograman, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan rancangan (John Wade, 1997).

Perancangan meliputi proses :

1. Pemrograman

5
Untuk menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan, kebutuhan dan perhatian klien.

2. Perencanaan

Untuk menyatakan masalah umum klien menjadi masalah standar yang mudah dipecahkan

3. Perancangan

Mengembangkan gagasan keseluruhan menjadi suatu usul wujud bangunan

Pengertian Perancangan Menurut Bahasa

 Bahasa Latin : DESIGNOSE

Memotong dengan gergaji atau tindakan menakik untuk memberi tanda. Maksudnya untuk memberi citra
pada objek tertentu

 Bahasa Perancis : DESIGNARE

Menandai, memisahkan. Maksudnya menghilangkan kesimpangsiuran

 Bahasa Inggris : DESIGN

Memikirkan, menggambar rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru

Pengertian perancangan menurut Soewondo b. Soetedjo

 Merancang dalam arsitektur berkaitan dengan penggunaan gambar untuk mengembangkan ruang
dan bentuk
 Perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada
sebelumnya

6
Pengertian perancangan menurut tim McGINTY

 Mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik Perancangan meliputi fungsi-
fungsi : Mengidentifikasi Masalah, Menggunakan Metode-metode dan Melakukan Sintesa
 Perancangan merupakan proses tiga bagian : Keadaan Semula, Proses Transformasi, Keadaan
Kemudian

Keterkaitan Perencanaan dan Perancangan

 Perancangan merupakan tindak lanjut dari perencanaan


 Perencanaan merupakan bagian dari proses perancangan arsitektur
 Perencanaan dan perancangan merupakan proses untuk membentuk lingkungan binaan

Proses Perancangan Arsitektur

 Permulaan
 Persiapan
 pengajuan usul
 evaluasi
 tindakan

Proses perancangan dalam praktek profesi

 Rancangan Skematik

Citra umum bangunan, ukuran, sirkulasi

 Pengembangan Rancangan

Uraian lebih rinci, denah, tampak, potongan

 Dokumen Konstruksi

Gambar kerja, spesifikasi, prosedur kerja

7
 Penawaran / Perundingan

Fasilitator perundingan

 Tata Laksana Proyek

Supervisi, team leader

PERANCANGAN

Perancangan (design)adalah suatu aktivitas pembuatan usulan-usulan yang merubah suatu yang telah ada
menjadi lebih baik.

Fungsi seorang perancangan arsitektur adalah:

1. Mengenali permasalahan-penyusunan program


2. Mengenali metode-metode untuk memperoleh pemecahan-pembuatan alternative rancangan
bangunan
3. Menerapkan pemecahan tersebut-penerapan rencana tersebut

Analisa

Memecahkan problem ke dalam bagian-bagian

8
Sintesa

Mengumpulkan bagian-bagian tersebut ke dalam sebuah cara baru

Penzoningan

Zoning adalah peta atau pemaparan ringkasan dari seluruh hasil sintesa, yang memberikan
masukan pada Konsep Disain

9
Konsep

Suatu rumusan cara-cara memecahkan masalah

PERANCANGAN

10
PEROSES PERANCANGAN

11
Proses perancangan (design) adalah suatu perubahan dari suatu keadaan awal kearah suatu keadaan masa
depan yang dibayangkan belum menjelaskan sepenuhnya aktivitas-aktivitas yang dijalankan sepanjang
proses tersebut.

Lima Tahap Proses Perancangan

1. Permulaan
Permulaan melibatkan pengungkapan dan perumusan masalah yang harus dipecahkan.
Meskipun sering sekali seorang arsitek dilibatkan dalam suatu pemecahan permasalahan,
tradisi yang biasa dilakukan adalah seorang klien menyodorkan masalah pada seorang arsitek.
Aspek lain dari langkah permulaan melibatkan peranan imajinasi dan aspirasi. Yaitu, seorang
arsitek harus bias membangkitkan aspirasi dari masyarakat dari segi kualitas lingkungan yang
terbentuk. Seorang arsitek juga harus mampu mengungkapkan permasalahan umum,
membimbing masyarakat, dan memberikan pemecahan permasalahannya.

2. Persiapan
Setelah perose perancangan , yaitu persiapan meliputi kumpulan dan analisis informasi
tentang permasalahan yang harus di pecahkan. Seorang arsitek profisional selalu siap untuk
memberikan pelayanan, dan secara tidak resmi dengan cara belajar dari tiap pekerjaan
berikutnya. Lebih khusus, persiapan meliputi kumpulan dan analisis informasi tentang suatu
proyek khusus secara sistematik. Aktivitas ini di sebut ‘’penyusun progran’’ hasilnya berupa
suatu program bangunan di Amerika Serikat, dan suatu laporan ringkas di Inggris dan Eropa.
Aktivitas persiapan yang lain meliputi pengumpulan data-data dasar, mengenai tampak dan
data wilayahnya (tentang lingkungan alamiah dan buatan, lalu lintas, dan lain sebagainya).
Produk tahap persiapan yang lain adalah sebuah daftar kriteria yang menggambarkan
karakteristik-karakteristik yang diinginkan dari sebuah pemecahan arsitektur. Pemecahan-
pemacahan diukur melalui daur ulang tahap-tahap membuat evaluasi.
Perancangan dapat menemukan bahwa berbagai jenis informasi diperlukan pada tahap
perancangan. Contohnya criteria untuk rancangan sebuah rumah sakit dapat berubah
dikarnakan oleh pembaruan teknologi selam berbulan-bulan waktu yang dibutuhkan untuk
rancangannya.

3. Pembuatan Usulan

12
Seorang arsitek yang memperoleh informasi adalah dipersiapkan untuk membangkitkan
gagasan-gagasan dan usulan-usulan bangunan. Sering kali bahwa, klien, mahasiswa, atau pun
arsitek membuat usulan yang sangat di yakini, kemudian mencoba memaksakan aktivitas-
aktifitas yang di dalam program ke dalam bentuk yang dibayangkan.
Beberapa perancang berpendapat bahwa kualitas perancangan adalah berbanding dengan
lamanya waktu pengerjaan yang dalam hal tersebut terjadinya keputusan-keputusan individu
diperlambat sementara lainnya berpendapat bahwa pembuatan program dan skema yang
sejalan menjamin interaksi persyaratan-persyaratan dan pemecahan permasalahan yang
semestinya. Para pengajar lainnya melakukan hal yang sebaliknya, mereka berpendapat
bahwa sesungguhnya bahwa inti dari perancangan adalah penemuan masalah yang
sebenarnya.
Proses pembuatan perancangan usulan rancangan sebenarnya seringkali disebut dengan
sintesis. Yaitu, usulan-usulan harus menggabungkan bersama serangkaian pertimbangan-
pertimbangan dari konteksnya (social, ekonomi,fisik); programnya, tampaknya, kliennya,
teknologi baru, estetik, dan lain-lain dari perancangan.

4. Evaluasi
Dalam perancangan arsitektur terdapat pada beberapa skala dan meliputi serangkaian
partisipasi. Pembahasan disini memusatkan pada evaluasi usul-usul alternative oleh
perancang, meskipun biasanya rancangan-rancangan biasanya ditinjau oleh klien, badan
pengawas bangunan, para pemakai bangunan tersebut dan lain-lain sebagainya.

5. Tindakan
Tahap tindakan meliputi aktifitas-aktifitas yang di dihubungkan dengan persiapan dan
pelaksanaan sebuah proyek. Dokumen pelaksanaan meliputi gambar-gambar uraian
keterangan tertulis mengenaibangunannya.

Beberapa prosedur memiliki kekhasannya yaitu bersifat daur ulang. Dimana seorang
perancang dapat bekerja melalui urutan-urutan secara cepat pada permulaan proyeknya untuk
membangkitkan serangkaian ulasan-ulasan pendahuluan ataupun terbatas.
Umpan balik juga melukiskan sifat daur ulang (cycle) proses perancangan.
Informasi baru menyebabkan perancangan mempertimbangkan kembali informasi yang ada
sebagai kemajuan usulan perancangan.

13
Kedua peroses tersebut bersifat berulang. Perancang bekerja melalui daur ulang tersebut
berulang kali tiap daur ulang menggabungkan sejumlah besar pokok-pokok persoalan sintesa
menjadi lebih sulit. Perulangan yang berturut-turut akan menghasilkan suatu pemecahan
yang memuaskan.

14
PEROSES DAUR ULANG

15
16
Lima Tahapan Proses Perancangan pada Praktek Standar

Menurut The American Institute of Achitects (AIA) , dikatakan bahwa pelayanna dasar seorang
arsitek dapat dibagi ke dalam lima tahapan yang berurutan : Rancangan Skematik, Pengambangan
Rancangan, Dokumen Pelaksanaan, Pelelangan atau Perundingan Kontrak, dan adminitrasi Kontrak
Pelaksanaan, Arsitek dapat member jasa tambahan.

Kemajuan melalui kelima langkah tersebut tergantung pada persetujuandari tiap tahapan oleh kliennya.
Hal ini untuk melindungi baik klien maupun arsitek. Seorang arsitek mungkin memerlukan penggantian
tambahan jika perubahan tersebut menyimpang dari pokok-pokok yang sudah di setujui pada tahap
sebelumnya. Jadi, jasa pelayanan professional di maksudkan sebagai fungsi sebagai elmen suatu kontrak
hukum seperti halnya suatu proses prancangan.

1.Rancangan Skematik

Tujuan rancangan skematik adalah untuk menetapkan karakteristik umum suatu rancangan bangunan,
seperti skala yang dikehendaki untuk memenuhi persyaratan-persyaratan program dasar, pengaturan
tapak, dan perkiraan biaya. Pada umumnya rancangan skematik disajikan pada klien berupa alternative
bagi klien, termasuk citra umum bangunan, ukurang dan pengaturan ruang, sirkulasi danpenapakan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pokok persoalan yang penting dan membuat keputusan awal
sebagai dasar bagi tahap-tahap berikutnya. Ini merupakan kesempatan klien untuk mempesonakan klie.
Ini juga tahap dimana arsitek mengidentifikasi konsep bangunan. Rancangan skematik dapat disajikan
berupa gambar-gambar sketsa-sketsa ide, yaitu sebagai laporan sederhana, atau sebagai persentasi dan
visual dramatis.

2.Pengambangan Rancangan

Seorang arsitek memulai pengambangan rancangannya setelah disetujuinya rancangan skematiknya.


Tujuan tahap pengambangan rancangan adalah untuk menguraikan sifat terinci dan maksud keseluruhan
proyek. Document-dokument yang dihasilkan berupa denah tampak, denah lantai, tampak dan potongan-
potongan, dengan catatan yang menguraikan bahan-bahan penting. Gamabr-gambar dan catatan-catatan
juga memperlihatkan syarat-syarat mekanis dan listrik dari bangunan yang mencakup rincian yang teliti
tentang biaya-biaya yang di perlukan.

17
Dalam menentukan cakupan dan sifat proyek yang spesifik, klien sering terlibat dalam serangkaian
pembahasan dan keputusan, meliputi kemungkinan biaya, perwajahan, mutu dan penampilan . sebagai
klien lebih menyukai arsitek sebagai seorang ahli, membuat sebagian besar keputusan, sedangkan lainya
ingin ikut dilibatkan.

Para arsitek menganggap ini sebagai inti dari proses prancangan. Ini menghendaki kordinasi informasi
teknik dan pekerjaan sejumlah besar orang dalam proyek yang kompleks. Dilaksanakannya interaksi-
interaksi yang lancer serta koordinasi informasi dan tokoh-tokoh adalah perlu jika tahap-tahap yang
tersisa harus dilanjutkan dengan segala efisiensi. Gambar-gambar skala besar yang dibuat pada tahap ini
dibutuhkan pada tahap mempelajari pilihan-pilihan dan untuk merinci bahan-bahan dan metode-metode
kontruksi. Presentasi pada klien tentang pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini biasanya di selaraskan
dengan keputusan terinci yang dibuat.

3.Dokumen Kontruksi

Dokumen kontruksi didasarkan atas gabungan gambar yang disebut ‘’ gambar kerja ‘’ dan syarat-syarat
tertulis yang disebut ‘’ spesifikasi ‘’. Gambar-gambar tersebut memperlihatkan lokasi dan kuantitas, dan
spesifikasi mengidentifikasi mutu dan prosedur yang dianjurkan. Tujuan dokumen kontruksi adalah untuk
memperlihatkan dengan jelas dan ringkasan informasi yang perlu diketahui oleh kontraktor agar dapat
menawarkan dan membangun proyek yang bersangkutan. Lebih spesifik lagi, gambar kerja
memperlihatkan apa yang dibutuhkan , dimana segala sesuatu di tempatkan, dan bagaimana dimensi-
dimensi fisiknya, sedangkan spesifikasi menyampaikan bahan-bahannya.

4.Penawaran Dan Perundingan

Dokumen-dokumen kontruksi di keluarkan penawaran dan perundingan. Beberapa kontraktor umum


mungkin mengajukan tawaran atas kontrak atau pemilik lebih suka berunding dengan kontraktor tunggal.
Arsitek berperan sebagai fasilitor yang memudahkan jalannya perundingan. Kontrak kontruksi disusun
antara kontrak dengan pemilik, bukan antara arsitek dengan kontraktor.

18
5.Tata-laksana kontrak kontruksi

Secara tradisional, seorang arsitek bertanggung jawab untuk mensupervisi semua aspek kontruksi, yang
menjamin bahwa bangunan akan dibangun sesuai gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi. Masalah
dalam hubugan ini menjadi tanggung jawab arsitek. Sekarang ini , yang bertanggung jawab atas
bangunan-bangunan menurut dokumen adalah kontraktor. Arsitek bertindak sebagai agen klien dan
menafsirkan serta mensupervisi korespondensi antara pemilik dan pembangun. Arsitek harus menafsirkan
dokumen-dokumen serta membuat keputusan-keputusan dan perubahan-perubahan yang diperlukan
dalam setiap proyek pembangunan. Dalam merundingkan perbedaan pendapat antara klien dan
kontraktor, arsitek harus memihak salah satu, namun tetap mengabdi pada bangunan yang akan digunakan
klien. Arsitek bertanggung jawab atas tata-laksana kontrak antara pemilik dan kontraktor. Selanjutnya,
dikehendaki bahwa arsitek menjelaskan perubahan-perubahan, menetapkan standar-standar, dan menilai
prestasi.

19
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai proses perancangan yang telah banyak dibahas, adapun kesimpulan
yang di dapatkan adalah :

1. Perancangan adalah sesuatu aktifitas pembuatan usulan-usulan yang merubah sesuatu yang
telah ada menjadi sesuatu yang lebih baik.
2. Proses prancangan lima langkah terdiri dari pemulaan, persiapan, pembuatan usulan,
evaluasi, dan tindakan.
3. Proses desain dalam praktek standar terdiri dari 5 tahap juga yaitu rancangan skematik,
pengembangan rancangan, persiapan dokumen perlaksanaan, pelelangan atau perunding
kontrak, dan adminitrasi kontrak pelaksanaan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang di dapatkan, saran yang diajukan adalah dalam proses
perancangan hendaknya kita mengikuti proses yang telah ditentukan. Teori-teori yang telah ditentukan.
Dimana, berfungsi juga untuk menciptakan rancangan dan ide-ide yang lebih baik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Synder, James dan Catnese, Anthony. Pengantar kepada Arsitektur. Jakarta. Penerbit PT Intermedia.
1984.

Synder, James dan Catnese, Anthony. Pengantar kepada Arsitektur. Jakarta. Penerbit Erlangga.1984.

Smithies, K. Prinsip-prinsip Perancangan dalam arsitektur. Bandung. Penerbit Erlangga. 1982

httpslutfihutama.wordpress.com20170302perencanaan-dan-perancangan-arsitektur

21

Anda mungkin juga menyukai