Adapun jenis pekerjaan yang kami ikuti pada tahap pelaksanaan pembangunan
lanjutan gedung FEBI UIN Alauddin Makassar adalah :
1. Pekerjaan kolom
2. Pekerjaan Plat Lantai dan Balok
3. Pekerjaan tangga
Sumber : www.ilmusipil.com
a. Pekerjaan tulangan
Pekerjaan tulangan kolom menggunakan sistem perakitan di tempat los
besi untuk ring atau sengkang kolom, akan tetapi untuk tulangan utama
sistem perakitan ditempat. Untuk tipe tulangan yang dipakai yaitu tipe
tulangan ulir. Untuk kolom utama menggunakan tulangan ulir diameter 19
(sesuai gambar perencanaaan). Sedangkan untuk kolom praktis
menggunakan tulangan ulir diameter 12 (sesuai gambar perencanaan).
Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk pekerjaan penulangan kolom.
b. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting pada kolom menggunakan sistem semi
konvensional. Acuan pada bekisting kolom menggunakan plywood dan
sabuk pengikatnya menggunakan baja hollow. Bekisting pada kolom ini
menggunakan 4 sabuk pengikat serta clemp sebagai penjepit antar siku.
Alat dan bahan untuk pekerjaan bekisting kolom meliputi:
Sebagai pengikat
Clemp sabuk kolom
c. Pekerjaan pengecoran
Sebagai penyambung
Selang tremi pada bucket untuk
menuangkan beton
segar ke kolom
Untuk membuka
Linggis rangkaian papan
bekisting
a. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting dilaksanakan setelah pekerjaan marking selesai.
Tahapan pada pekerjaan marking ini telah dilaksanakan sebelum praktek kerja
lapangan. Pekerjaan bekisting merupakan tahapan pekerjaan sebelum
pekerjaan pengecoran. Bekisting sendiri berfungsi sebagai wadah atau cetakan
untuk beton. Pekerjaan bekisting pada plat dan balok menggunakan sistem
semi modern. Sistem semi modern ini terlihat dengan adanya pemakaian
plywood dan scaffolding. Pekerjaan bekisting dibagi kedalam dua kategori,
diantaranya:
1) Acuan
Acuan pada pembangunan gedung FEBI menggunakan plywood dengan
ukuran dan ketebalan yaitu 12 mm. Plywood yang digunakan memiliki
penggunaan berkisar 8-9 kali pemakaian untuk bekisiting.
2) Perancah
Perancah atau pendukung acuan pada bekisting plat dan balok
menggunakan scaffolding. Scaffolding merupakan rangkaian. dari besi
yang kokoh menahan beban sendiri, beban bekisting, beban tulangan,
beban beton dan beban hidup lain diatasnya.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan bekisting diantaranya:
Untuk penyambung
Join pin antar main frame atau
antara main frame
dengan jack base
Tabel 4.6. Alat dan Bahan Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi aspek bisnis dan
teknologi sehingga pertimbangan-pertimbangan di bawah ini setidaknya harus
terpenuhi:
1) Ekonomis,
2) Kemudahan dalam pemasangan dan bongkar,
3) Tidak bocor.
1) Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah siap. Hal ini
dilakukan oleh seorang QC (Quality Control)
2) Jika sudah dilakukan pengecekan maka langkah selanjutnya ialah
mengisi surat ijin cor.
3) Setelah pengecekan selesai dilakukan, selanjutnya menyerahkan surat ijin
cor kepada pengawas MK.
4) Melakukan pengecekan ulang bersama pengawas MK
5) Jika hasil lapangan telah memenuhi menurut pengawas MK, selanjutnya
penandatanganan surat ijin cor dan area siap dilakukan pengecoran
Selanjutnya untuk tahapan pekerjaan pengecoran plat lantai dan balok
meliputi:
1) Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek
2) Menentukan volume area siap cor. Untuk pekerjaan plat dan balok,
penentuan batas stop cor atau volume cor dilihat dari kondisi bekisting
dilapangan. Jika bekisting sudah siap pada jarak bentang tertentu, maka
volume cor yang diambil adalah ¼ atau ¾ jarak bentang area bekisting
yang telah mampu menahan berat beton segar (diambil pada perhitungan
mekanika rekayasa, jarak yang diambil merupakan jarak dimana
besarnya momen sama dengan nol).
3) Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air compressor,
seperti pada gambar 4.15.
10) Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan air setiap 2 kali
sehari selama satu minggu.
3. Pekerjaan Tangga
Pada pekerjaan tangga hal yang pertama yang dilakukan marking untuk
menentukan tinggi offtrede dan besarnya antrede, persiapan tulangan pun
dilakukan ditempat lain dengan metode fabrikasi. Setelah itu pasang bekisting
tangga dan pengecekan bekisting tangga. Kemudian dilakukan pemasangan dan
perakitan tulangan. Setelah pekerjaan ini dilakukan, cek kembali bekisting tangga
dan tangga siap dicor dan dibongkar. Rangkaian pekerjaan tangga tertera dalam
diagram alir pada gambar 4.20.
Sumber : www.ilmusipil.com
b. Pekerjaan Tulangan
Pekerjaan tulangan tangga menggunakan sistem pemotongan di tempat los
besi dan perakitan ditempat. Untuk tipe tulangan yang dipakai yaitu tulangan
wiremesh M7 Untuk tulangan utama menggunakan tulangan ulir diameter 13.