Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Egoisme adalah tingkah laku
yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada untuk
kesejahteraan orang lain.
Menurut Farid Poniman, Indrawan Nugroho dan Jamil Azzaini 2007, Egois
adalah orang yang hanya memikirkan diri sendiri. Dia tidak peduli pada nasib
orang lain. Kecerdasan emosionalnya rendah. Dia tidak disenangi banyak orang.
Bila berbicara ia tak peduli dengan perasaan orang lain. Bila ada pembagian
sesuatu ia mementingkan dirinya sendiri. Ia tak pernah berpikir bahwa
perbuatannya menyebabkan banyak orang yang dirugikan.
C. Kita memilih untuk tidak menolong orang buta melintas jalan kerana ingin
sampai ke tempat kerja pada waktu yang ditetapkan.
KATEGORI EGOISME
Egoisme Etis adalah pandangan yang radikal bahwa satu-satunya tugas adalah
membela kepetingan dirinya sendiri. Menurut Egoisme Etis hanya ada satu prinsip
perilaku yang utama, yakni prinsip kepentingan diri, dan prinsip ini merangkum
semua tugas dan kewajiban alami seseorang.
Egoisme Etikal menegaskan bahwa kita tidak harus mengabaikan secara mutlak
kepentingan orang lain tetapi kita harus mempertimbangkannya ketika tindakan
itu secara langsung akan membawa kebaikan kepada diri sendiri. Ethical egoism
adalah berbeda dengan prinsip - prinsip moral seperti selalu bersikap jujur,
amanah dan berbicara benar. la karena tindakan tersebut didorong oleh nilai - nilai
luhur yang ada dalam diri sementara dalam konteks ethical egoism pula sesuatu
tindakan yang didorong oleh kepentingan pribadi.
KATEGORI ETIKAL
Individual
Personal
Universal
- Semua orang harus bertindak pada jalan bermanfaat untuk diri sendiri
-Peraturan yang bersifat individualistik ini menyebabkabkan tidak ada satu standar
atau ukuran untuk menghakimi sesuatu tindakan
ETHICAL
Perspective
RELIGIOUS MORALITY
PENGERTIAN
–Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan
dengan baik dan buruk (Bertens, 2002:7).
–Moralitas juga berperan sebagai pengatur dan petunjuk bagi manusia dalam
berperilaku agar dapat dikategorikan sebagai manusia yang baik dan dapat
menghindari perilaku yang buruk (Keraf, 1993: 20)
–Moralitas agama yaitu perspektif berdasarkan aturan yang diberikan dari Tuhan
lalu diterima oleh manusia, dan karena itu moralitas agama bersifat abadi.
–Terlepas dari agama, aturan dasar moralitas merupakan pedoman yang sangat
positif untuk suatu tindakan dan merupakan sistem etika yang koheren (masuk
akal).
–Perbedaan bukanlah suatu yang penting untuk diperdebatkan bagi orang yang
berbeda agama. Ketika mereka berbeda agama dan memiliki suatu konflik ,
mereka juga harus mempunyai cara untuk menyelesaikan suatu konflik tersebut
STUDI KASUS
–Kebesaran jiwadari umat Islam sangat jelas terlihat disini. Mereka mau
menerima pemikiran atau desain tempat ibadah mereka dari seorang yang non
muslim. Demikian juga dengan Friedrich Silaban, sang arsitek, telah
menunjukkan kebesaran jiwanya dengan terbukanya hati dan pikirannya untuk
mengerjakan mesjid yang sangat monumental tersebut
FEMINISME
Teori feminis melihat dunia dari sudut pandang perempuan. Teori feminis adalah
sistem gagasan umum dengan cakupan luas tentang kehidupan sosial dan
pengalaman manusia yang berkembang dari perspektif yang berpusat pada
perempuan. Dalam perjalanan sejarahnya, Teori feminis secara konstan bersikap
kritis terhadap tatanan social yang ada dan memusatkan perhatiannya pada
variable – variable sosiologi seperti ketimpangan sosial, kekuasaan,
institusipolitik, pendidikan, dan lain - lain.
Sifat patriarkhi ini yang melahirkan Etika Feminisme, yaitu paham etika
berperspektif feminis. Etika Feminisme memiliki sudut pandang yang lain dan
menantang paham etika tradisional. Etika tradisional berasumsi bahwa moralitas
perempuan serta sifat-sifat emosional yang melekat dalam dirinya membuatnya
lemah untuk berfikir, sulit mengambil keputusan dan tidak bertindak secara
rasional. Dengan demikian perempuan diberi tugas untuk mengasuh anak dan
rumah tangga, mengurus rumah tangga, melayani suami dan keluarga. Perempuan
dianggap bukan aktor yang pantas untuk memainkan peran-peran di ranah publik.
ETIKA FEMINISME
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa etika feminisme adalah etika
Dalam bidang arsitektur: Arsitektur tidak lepas dari etika, perjalanan, pemikiran
yang telah dirancang tentang arsitektur di dominasi oleh ikon pemikiran laki laki.
Bahkan saat ini dari keanggotaan AIA hanya terdiri dari 10% perempuan,
sedangkan mahasiswa arsitektur nasioal perempuan hanya 30%. Dalam 25 tahun
terakhir,telah terjadi perluasan rasio perempuan baik dalam akademi maupun
praktek dan profesi arsitektur hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya berdiri
perempuan dalam bidang akademik dan profesi arsitektur.
KESIMPULAN
Etika Feminisme memiliki sudut pandang yang lain dan menantang paham etika
tradisional. Etika tradisional selalu berpijak dari apa yang baik dan buruk menurut
laki - laki tanpa melihat persoalan dan problem yang dihadapi oleh perempuan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa etika feminisme adalah etika
berperspektif feminis. Etika Feminisme memiliki sudut pandang bahwa tindakan
baik-buruk didasarkan pada pengalaman dan problem yang dihadapi perempuan.
Tujuan etika feminisme adalah membuat dunia lebih baik dan menggugah
kesadaran untuk membuat dunia menjadi lebih baikDalam etika feminisme
terdapat teori feminis, yang tujuannya Teori feminis adalah melihat dunia dari
sudut pandang perempuan.
KESIMPULAN
Teori feminis adalah sistem gagasan umum dengan cakupan luas tentang
kehidupan sosial dan pengalaman manusia yang berkembang dari perspektif yang
berpusat pada perempuan. Agar tidak terjadi penyimpangan Teori feminis harus
mengacu pada panduan dasar,oleh empat pertanyaan dasar, yaitu
Ketiga teori feminism bersikap kritis dan aktif terhadap perempuan, berusaha
membangun dunia yang lebih baik bagi perempuan dan dengan demikian juga
bagi umat manusia
DEONTOLOGI
DEON= KEWAJIBAN
MENURUT WIKIPEDIA
ANALOGI
Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan karena perbuatan
tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan
karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik.
Contoh: kita tidak boleh mencuri, berbohong kepada orang lain melalui ucapan
dan perbuatan. Immanuel Kant (1724-1804), berpendapat bahwa norma moral itu
mengikat secara mutlak dan tidak tergantung dari apakah ketaatan atas norma itu
membawa hasil yang menguntungkan atau tidak.
PELOPOR DEONTOLOGY
Tiga Prinsip Yang Harus Dipenuhi Untuk Deontologi : Supaya tindakan punya
nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban. Nilai moral
dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu
melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan itu , berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah
dinilai baik. Sebagai konsekuensi dari kedua prinspi ini, kewajiban adalah hal
yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hokum
moral universal.
PENDAPAT PARA AHLI
Plato
Pandangan plato tentang pencapaian hidup yang baik tidak lepas dari teorinya
mengenai jiwa dan ide- ide. Untuk mencapai kebahagiaan, jiwa manusia harus
sampai kedunia ide-ide. Hal ini hanya bisa terjadi dengan cara pengandalan akal
budi.
Aristoteles
Aristoteles menegaskan “kebahagian adalah sesuatu yang final, serba cukup bagi
dirinya, dan tujuan dari segala tindakan. Dengan demikian tujuan untuk
membahagiakan orang lain atau diri sendiri dikatakan baik.
KESIMPULAN
Arsitek profesional, mereka dapat mengatur tugas yang etis untuk lebih ketat
daripada bisnis biasa.klien dianggap tidak memiliki keahlian untuk mengetahui
hal - hal tertentu tentang desain dan konstruksi (jika mereka tidak mengetahui
tentang arsitektur), dan arsitek seharusnya bertindak untuk kepentingan suatu
pembangunan dan kepentingan klien. Biaya adalah salah satu tugas etis yang
paling penting bagi para profesional dan untuk membangun sebuah bangunan.
Bangunan yang dibangun masuk ke dalam undang - undang arsitektur yang
paling lisensi. Konsep yang bertindak secaraprofesional adalah contoh tindakan
etis deontologically berbasis arsitektur. Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik
oleh etika deontology bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi
pelakunya melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban si pelaku
untuk misalnya memberikan pelayanan terbaik untuk semua konsumennya, untuk
mengembalikan hutangnya sesuai dengan perjanjian , untuk menawarkan barang
dan jasa dengan mutu sebanding dengan harganya
Contoh1
Seorang arsitek diminta oleh clientnya untuk mendesign sebuah bangunan, tetap
ketika bangunannya telah selesai ternyata ada beberapa bagian bangunan tidak
sesuai dengan desainnya. Dalam kasus deontology, perilaku arsitek benar karena
yang ia lakukan adalah menjalankan kewajibannya terhadap client, karena si
arsitek hanya diminta mendesign.
“VIRTUE : EXCELLENCE”
Virtue Etics atau teori keutamaan dapat didefinisikan sebagai cara piker seseorang
yang memungkinkan dia untuk bertindak baik secara moral. Teori ini cenderung
memandang sikap atau akhlak seseorang.“Suatu tindakan yang baik/benar
umumnya akan keluar dari orang yang memiliki karakter yang baik pula.”
Penekanan disini diletakkan pada moral perilaku individu, bukannya pada
kebenaran tindakan yang dilakukannya.
KESIMPULAN
Penilaian tentang "kebaikan" (kebajikan), dibuat sehubungan dengan keunggulan
mereka dalam praktek atau kualitas dan kondisi yang berhubungan dengan
mengejar praktek-praktek. Penerapan alasan, kemauan, dan penguasaan
pengetahuan yang bersangkutan, termotivasi ke arah penguasaan atau keunggulan
Manfaat etika praktek arsitektur dalam tampilan ini dapat dinilai pada kebaikan,
bukan atas dasar utilitas dan pengukuran manfaat, atau atas dasar kewajiban dan
tugas dari prinsip.
Relativism
Berasal dari kata Latin yang berarti relatif.Sebagai pandangan etis,relativisme
berpendapat bahwa hal – hal yang baik dan yang buruk, maupun hal – hal yang
benar dan yang salah tergantung pada perspektif masing – masing orang dan
budaya masyarakatnya.
Relativisme etis adalah suatu aliran yang menyatakan bahwa perbedaan penilaian
terhadap kebenaran suatu tindakan secara etis sangat tergantung dari cara setiap
orang atau kelompok memandang dan menilainya.
Merokok,yang bagi sebagian orang tidak etis , tetapi bagi sebagian yang lain tidak
mengganggapnya tabu karena bisa jadi itu adalah kebutuhan mereka.
KESIMPULAN
Etika teleological adalah pencapaian yang akan dituju dari sebuah tindakan
dimana kemulian,moral,kebaikan,kegembiraan, dan kesejahteraan masyarakat /
umum menjadi tujuan utama.
Kedua kaidah ini berdasar kan dari teoriEudimonia (kebaikan jasmani rohani)
yang berasal dari teori yunani dimana pencapaian kebahagiaan adalah
sebagaiakibat dari perilaku kita dan hal yang menjadi pilar dari etika saat ini .
Untuk seoranfg arsitek yang baik, kebajikan, tidak hanya memiliki pengetahuan
yang hanya memiliki pengetahuan yang baik tentang keilmuannya, tetapi harus
menjadi contoh sebagai pemilik dan kekukuhan kesetiaan kepada ilmj
pengetahuannya.
Karya arsitektur yang baik akan menghasilkan pernyataan kedua berupa dia
seorang arsitektur yang baik kedua pernyataan tersebut dinilai melalui kebajikan
yang saling mempengaruhi , bisa dari arsitek atau arsitekturnya .
TUGAS ETIKA PROFESI
Oleh :
Aris Hidayat
1415012008
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017