Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen
http://www.unusida.ac.id
BERPIKIR KRITIS
Berfikir kritis merupakan sebuah keterampilan keterampilan yang di ajarkan secara jelas
bertujuan untuk menfasilitasi pengalihannya ke bidang dan konteks lain. Akan dijelaskan
berfikir kritis secara terajarkan karena akan dapat memahami bagaimana metode yang
dijelaskan dalam beberapa konteks yang diajarkan. Maka akan dapat mempermudah dipahami.
1
Menurut Edward Glaser, Mengembangkan Gagasan Dewey
Mendefinisikan sebagai suatu sikap mau berfikir secara mendalam tentang masalah-
masalahdan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang. suatu macam
keterampilan umtuk menerapakan metode-metode tersebut. Glaser mengganti kata Bukti
sebagai kata pengganti Alasan yang jika tidak maka kalimat kedua bunyinya akan sangat
mirip. Gleser mengangkat kedua elemen ini, mengakui berfikir kritis sebagiannya merupakan
hal yang memiliki keterampilan itu.
Sangat jelas berfikir kritis berbeda dengan berfikit tidak reflektif, jenis berpikir dimana
kita langsung mengarah ke kesimpulan atau menerima beberapa bukti, tuntutan dan keputusan
begitu saja tanpa sungguh-sungguhmemikirkannya.
2
Mengidentifikasi Alasan Dan Kesimpulan.
Menentukan Keberadaan Penalaran
Pertama harus dipahami kita memakai bahasa untuk banyak maksud di samping
mencoba untuk meyakinkan orang lain akan satu titik pandang.
Bahasa penalaran : Bagian I
Jenis bahasa yang secara khusus di pakai oleh para pengguna bahasa inggris untuk
menyampaikan sebuah lelucon untuk mengemukakan bahwa mereka mengargumentasikan
sebuah kasus bahwa mereka mengemukakan alasan-alasan untuk sebuah kesimpulan.
Bahasa penalaran : Bagian II
Sekali anda menyadari kata-kata seperti oleh karena itu, sehingga, dan karena
memiliki peran khusus semacam ini dalam memberi petunjuk terhadap apa yang ingin kita
katakana ketika kita mengargumentasikan sebuah kasus , segera sesudah itu pula jelas ada
banyak kata lain yang juga memainkan peranan penting dalam penalaran.
Memahami Penalaran:
a. Asumsi
b. Konteks
c. Peta berfikir untuk memahami dan mengevaluasi pemikiran
3
Mengklarifikasi Dan Menginterpretasi Pernyataan Dan Gagasan
1) Apa Masalahnya (Kekaburan, Ambiguitas, Kebutuhan Akan Contoh Atau Apa)
2) Siapa Audiensnya (Apa Latar Belakangnya Pengetahuan Dan Keyakinan Audiens
Yang Dapat Di Asumsikan)
3) Berdasarkan Audiensnya, Apakah Yang Akan Memberikan Cukup Klarifikasikan
Untuk Tujuan Terkini
Sumber-sumber klarifikasi yang mungkin
Cara-cara mengklarifikasikan istilah dan gagasan
4) Berapa banyak detail yang dibutuhkan audiens dalam situasi ini
5) Masalah yang menuntut klarifikasi dalam penalaran